Anda di halaman 1dari 22

Sistem Informasi Manajemen , Sistem Informasi Keuangan

dan Sistem Informasi Akuntansi

Oleh: I Putu Yudi Ardiana

Nim : 1902013770

Kelas : 4B Manajemen Eksekutif

Prodi Manajemen

Fakultas Ekonomi Bisnis Dan Pariwisata

Universitas Hindu Indonesia

Tahun 2021
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan peradaban manusia diiringi dengan perkembangan cara penyampaian

informasi (yang selanjutnya dikenal dengan istilah Teknologi Informasi) sudah ada sejak zaman

dahulu. Mulai dari gambar-gambar yang tak bermakna di dinding-dinding gua, peletakkan

tonggak sejarah dalam bentuk prasasti sampai diperkenalkannya dunia arus informasi yang

kemudian dikenal dengan nama internet. Sistem Informasi dari setiap zaman akan selalu

mengalami perubahan dan pengembangan sistem informasi.

Dari tahun ke tahun sistem informasi semakin maju, semakin modern dan semakin luas

cakupan informasinya. Pengembangan sistem informasi dimulai dari tingkat kebutuhan

masyarakat. Dengan tingginya kebutuhan masyarakat akan informasi maka akan semakin cepat

pula sistem informasi mengalami pengembangan. Informasi yang disampaikan pun berkembang.

Dari sekedar menggambarkan keadaan sampai taktik bertempur.


1.2. Konsep Dasar Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi. Sehingga

informasi merupakan salah satu bentuk sumber daya utama dalam suatu organisasi yang

digunakan oleh manager untuk mengendalikan perusahaan dalam mencapai tujuan.

 Definisi informasi adalah :

Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang

menerimanya. Data adalah : kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian–kejadian

dan kesatuan yang nyata. Atau data adalah : representasi dunia nyata yang mewakili suatu objek

seperti manusia (pegawai, mahasiswa, pelanggan), hewan, peristiwa, konsep,keadaan dll,

yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.

 Kualistas informasi tergantung pada tiga hal yaitu :

1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak

menyesatkan bagi orang yang menerima informasi tersebut.

2. Tepat waktu, informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, sebab informasi yang

usang (terlambat) tidak mempunyai niali yang baik, sehingga bila digunakan sebagai

dasar dalam pengambilan keputusan akan dapat berakibat fatal.

3. Relevan, informasi harus mempunyai manfaat bagi penerimanya. Relevansi

informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

4. Ekonomis, informasi yang dihasilkan mempunyai manfaat yang lebih besar

dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat

tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang tetapi dapat ditaksir

nilai efektivitasnya.
1.3. Konsep Dasar Sistem Informasi

Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan

keputusan.

 Definisi sistem informasi adalah :

suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan

pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan

strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan

yang diperlukan.

1.4. Komponen Sistem Informasi

Komponen sistem informasi yang disebut blok bangunan yaitu :

blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data dan blok kendali.

Keenam blok tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu

kesatuan untuk mencapai sasarannya.


PEMBAHASAN

2.1. Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen merupakan sistem perencanaan, pengendalian, pengawasan

secara internal bisnis meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh

untuk memecahkan masalah bisnis dalam mengambil keputusan dan juga untuk menjalankan

operasional perusahaan. Di belakang sistem ini , terdapat dukungan dari kombinasi teknologi,

individu handal yang merancang, dan prosedur yang terorganisir rapi.

2.2. Fungsi Sistem Informasi Manajemen dalam Perusahaan

1. Pengumpulan Data

Sebuah perusahaan memiliki banyak sekali data bisnis yang berasal dari internal

dan eksternal. Sangking banyaknya, data yang ada beresiko hilang, disalahgunakan, atau

mengalami redundancy serta sangat sulit untuk di kumpulkan. Di sinilah peran Sistem

Informasi Manajemen untuk mengurangi resiko tersebut. Sistem Informasi Manajemen

akan mengumpulkan data-data yang diperlukan perusahaan secara sistematis dan

terorganisir.

2. Pengolahan data

Data yang terkumpul tidak bisa langsung dijadikan dasar untuk pengambilan

keputusan. Data merupakan informasi mentah yang jika dilihat sekilas tidak akan

menghasilkan keputusan atau pertimbangan apa pun. Melalui proses yang dijalankan

oleh Sistem Informasi Manajemen, data mentah akan diolah menjadi informasi yang

memiliki nilai lebih.

Salah satu contoh data berupa informasi mentah adalah nomor karyawan. Jika

hanya dilihat melalui nomor karyawan, perusahaan tidak dapat memutuskan apa pun.
Namun, setelah melalui proses Sistem Informasi Manajemen, data nomor karyawan akan

disortir sesuai ketentuan yang ditetapkan perusahaan dan terhubung dengan data-data lain

yang terkait.

3. Penyajian Informasi

Informasi yang telah dihasilkan akan disajikan kepada pihak yang berwenang atau

membutuhkan dalam perusahaan. Informasi tersebut digunakan perusahaan untuk

kepentingan bisnis. Dalam penyajiannya, informasi harus disajikan dengan baik dan

mudah dipahami agar semua informasi terserap dan mudah dipahami pihak yang

membutuhkan dalam perusahaan.

2.3. Manfaat Sistem Informasi Manajemen dalam Perusahaan

1. Meningkatkan pengawasan data lebih akurat dan realtime.

2. Memudahkan perusahaan untuk melakukan perencanaan, pengarahan dan pendelegasian

kepada semua divisi dalam perusahaan

3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang lebih teratur dan dinamis

4. Penghematan pengeluaran dalam perusahaan

2.4. Implementasi Sistem Informasi Manajemen dalam Perusahaan

Sistem Informasi Manajemen dalam perusahaan diimplementasikan ke dalam berbagai

jenis. Jenis-jenis tersebut dapat diterapkan sesuai kebutuhan perusahaan. Jenis-Jenis yang sering

diimplementasikan di perusahaan adalah: 

1. Supply Chain Management

Supply Chain Management biasa disingkat SCM.SCM memuat data pemasok

hingga konsumen dalam mata rantai bisnis perusahaan. Semua data saling terhubung

secara detail. Maka, perusahaan akan lebih mudah mengontrol rantai bisnisnya.
2. Office Automation System

Office Automation System atau OAS akan mengintegrasi server komputer

perusahaan. Fungsi utama OAS sebagai platform yang menyatukan perangkat komputer

perusahaan dalam satu tempat dan terhubung satu sama lain. Penerapan OAS akan

memperlancar komunikasi antar divisi dalam perusahaan. Komunikasi yang disediakan

OAS pun terjamin kerahasiaannya dan eksklusif hanya terbatas pada perusahaan saja.

3. Enterprise Resource Planning

Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) dapat membantu mengelola

pemantauan dan pengelolaan semua unit yang ada atau departemen dalam perusahaan.

Dari bidang keuangan, akuntansi, pemasaran, sumber daya manusia, operasi dan

manajemen pasokan. Dengan demikian, monitoring dapat dilakukan lebih efisien dari

waktu ke waktu.

4. Knowledge Work System

Knowledge Work System dapat mengintegrasikan pengetahuan baru ke dalam

sistem. Kemudian, pengetahuan ini akan diterapkan dalam pekerjaan dan digunakan

secara internal oleh seluruh staf profesional di perusahaan yang bersangkutan.

Knowledge Work System membantu karyawan menyelesaikan job desk secara tepat

waktu dengan informasi yang valid

5. Executive Support System

Sistem Executive Support System (ESS) dapat memungkinkan manajer untuk

berinteraksi dengan semua karyawan melalui media komunikasi grafis dan informasi

pendukung lainnya. Jadi, ESS membantu untuk mempermudah komunikasi manajer


dengan karyawan di bawahnya lebih intense. Jika komunikasi antara manajer dan

bawahan bekerja dengan baik, kemungkinan kinerja perusahaan akan tumbuh lebih cepat.

6. Teknologi Expert System dan Artificial Intelligence

Expert System dan Artificial Intelligence merupakan sistem mutakhir yang

modern namun memerlukan sumber daya yang profesional untuk merancang dan

menjalankannya. Teknologi dalam sistem ES dan AI menganalisis sebuah masalah bisnis

perusahaan dan berusaha memecahkannya. Masalah akan selesai dengan cepat dan

efektif. Pengeluaran perusahaan pun dapat diminimalisir dalam biaya pemberian gaji.

7. Decision Support System

Perusahaan sering merasa kesulitan dalam memecahkan permasalahan dan

mengambil keputusan. Ada sebuah sistem informasi yang membantu perusahaan untuk

mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan yang cermat. Decision Support System

(DSS) membantu perusahaan untuk mengambil keputusan tersebut.

Sistem akan memperhitungkan kondisi perusahaan agar manajer dapat

mengambil keputusan yang lebih akurat dan tepat. Pada akhirnya, Manajer akan

mengambil keputusan paling tepat berdasarkan output DSS.

8. Transaction Processing System

Transaksi merupakan kegiatan penting dan berhubungan langsung dengan

keuangan perusahaan. Salah dalam menghitung transaksi akan berakibat fatal bagi

keuangan perusahaan. Perusahaan akan menanggung kerugian jika terjadi kesalahan

penghitungan transaksi. Untuk meminimalisirnya, Transaction Processing System (TPS)

mengintegrasikan transaksi yang berjalan dalam perusahaan. TPS mampu mengerjakan

semua proses transaksi yang dilakukan perusahaan dan dalam jumlah yang besar
sekalipun. Karena TPS, risiko terjadinya kesalahan transaksi rutin semakin kecil dan

perusahaan tidak mengalami kerugian.

9. Computer-Support Collaborative Work System dan Group Decision Support System

Sistem ini hampir serupa dengan DSS. Hanya saja solusi yang diajukan lebih

sesuai untuk solusi kegiatan berkelompok. Sehingga dapat dikatakan bahwa skala Group

Decision Support System (GDSS) dan Computer-Support Collaborative Work System

(CSCWS) lebih besar dari DSS.

Sistem GDSS dan CSCWS akan mengumpulkan informasi yang diperlukan

perusahaan. Proses pengumpulan informasi dapat dilakukan dengan menyebarkan

kuesioner atau jasa konsultasi. Dengan demikian, perusahaan dapat membuat keputusan

dalam skala besar lebih cepat dan akurat.

2.5. Sistem Informasi Keuangan

Sistem informasi keuangan adalah sistem informasi yang memberikan informasi kepada

orang atau kelompok baik yang berada didalam perusahaan maupun diluar perusahaan yang

memuat mengenai permasalahan keuangan dan juga menyediakan atau berisi informasi tentang

arus uang bagi para pemakai yang ada pada seluruh perusahaan.

Dengan kata lain bahwa sistem informasi keuangan merupakan bagian dari sistem

informasi manajemen yang digunakan untuk memecahkan seperti masalah-masalah keuangan

dalam perusahaan “sistem informasi keuangan berkaitan dengan sistem informasi manajemen”.

2.6. Fungsi Sistem Informasi Keuangan dalam Perusahaan

Sistem Informasi keuangan secara administrasi tertera pada bentuk-bentuk formulir, buku

- buku dan catatan - catatan akuntansi serta laporan - laporan yang disajikan. fungsi-fungsi

tersebut adalah :
1. Untuk menetukan hasil dari pada pelaksanaan oprasi perusahaan, meliputi : Adanya

pemisah keterangan jumlah barang dan uang dari catatan - catatan perusahaan dan

Adanya pemisah keterangan jumlah barang dan uang dari catatan - catatan

perusahaan.

2. Untuk dapat mengikuti jalanya harta dan hutang perusahaan. Di dalam fungsi ini

meliputi pemeliharaan terhadap bermacam - macam buku dan rekening seperti kas,

rekening - rekening milik dan lain - lain.

3. Untuk mempermudah perencanaan kegiatan-kegiatan perusahaan, tindak lanjut dari

pada pelaksanaan dan perbaikan dari rencana - rencana.

2.6. Sistem informasi keuangan mempunyai tiga tugas pokok:

1. Mengidentifikasi kebutuhan uang yang akan datang.

2. Membantu perolehan dana tersebut.

3. Mengontrol penggunaannya.

2.7. Bentuk Sistem Informasi Keuangan

1. Bentuk laporan khusus.

2. Bentuk laporan periodik.

3. Hasil dari simulasi matematika.

4. Saran dari sistem pakar.

5. komunikasi elektronik.

Sehingga dengan adanya sistem informasi keuangan dapat mempermudah dan memenuhi

kebutuhan manajer ataupun berbagai elemen dilingkungan perusahaan atas informasi yang

menjelaskan status keuangan perusahaan.


2.8. Sifat Sistem Informasi Keuangan

sifat-sifat dari informasi yang terkandung didalam sistem informasi keuangan haruslah

mengandung komponen - komponen yang antara lain yakni sebagai berikut:

1. Relevan dan materialitas.

2. Formal dan substansi.

3. Tingkat kepercayaan.

4. Bebas dari bias.

5. Dapat diperbandingkan.

6. Konsistensi.

7. Dapat dipahami.

2.9. Tujuan Sistem Informasi Keuangan dalam Perusahaan

1. Memenuhi Prinsip Cepat

Sistem informasi keuangan yang disusun harus memenuhi prinsip cepat,

maksudnya ialah bahwa standar akuntansi keuangan harus mampu untuk

menyediakan data yang diperlukan tepat pada waktunya dan dapat memenuhi

kebutuhan “tepat waktu dan memenuhi kebutuhan”.

2. Mempunyai Prinsip Aman

Sistem informasi keuangan yang disusun harus mempunyai prinsip aman,

maksudnya ialah bahwa sistem informasi keuangan harus membantu menjaga harta

milik perusahaan, untuk dapat menjaga keamanan harta milik perusahaan maka

sistem informasi akuntansi keuangan harus disusun dengan atas pertimbangan

pengawasan-pengawasan intern.
3. Mempunyai Prinsip Aman

Sistem informasi keuangan yang disusun harus mempunyai prinsip murah,

maksudnya ialah bahwa biaya untuk menyelenggarakan sistem informasi keuangan

harus dapat ditekankan sehingga relatif tidak mahal.

2.10. Model Sistem Informasi Keuangan

2.11. Model dari Sistem Informasi Keuangan

1. Subsistem Input Keuangan :

 Sistem Informasi Akuntansi, menyediakan data input bagi aplikasi keuangan

 Subsistem Audit Internal, membantu SIA dalam menyediakan data dan informasi

internal dengan penelitian khusus yang dilakukan auditor terkenal.


 Subsistem Intelejen Keuangan, mengumpulkan informasi dari elemen – elemen

lingkungan yang mempengaruhi arus uang masyarakat keuangan, pemegang

saham dan pemilik serta pemerintah.

2. Subsistem Output Keuangan :

 Sistem Peramalan, melakukan peramalan jangka panjang 5- 10 tahun kedepan

untuk menyediakan dasar bagi perencanaan dasar bagi perencanaan strategis.

 Subsistem Manajemen Dana. Berkaitan dengan arus uang melalui perusahaan.

 Pengendalian, Menyiapkan anggaran operasi tahunan dan kemudian menyediakan

informasi umpan balik kepada manajer sehingga mereka dapat memantau biaya

actual dibandingkan dengan anggaran.

2.12.Ruang Lingkup Sistem Informasi Keuangan

1. Ruang lingkup Implementasi aplikasi Sikompak pada Bagian Akuntansi/Pembukuan

meliputi pencatatan dan pengolahan data atas transaksi keuangan yang meliput

penjurnalan. posting hingga menghasilkan laporan keuangan perusahaan (General Ledger

System).

2. Ruang lingkup Sistem Informasi Aktiva Tetap dan Persediaan terdiri dari mutasi

penambahan dan pengurangan pada aktiva tetap dan persediaan serta perhitungan

penyusutan dan nilai buku aktiva tetap.

3. Ruang Lingkup implementasi Billing System yang telah terkomputerisasi terdiri dari

beberapa sub-sistem antara lain sub-sistem penyambungan baru, sub-sistem administrasi

rekening, sub-sistem pelayanan pelanggan (customer service) dan sub-sistem penagihan

dan penerimaan kas.


2.13. Sistem Informasi Akuntansi

sistem informasi akuntansi adalah sistem yang meliputi catatan, formulir, serta laporan

dengan susunan tertentu sehingga menghasilkan informasi keuangan yang dibutuhkan

perusahaan.

Sehingga, manajemen dapat lebih mudah mengontrol kerja sistem yang telah dipakai.

Jika dulu catatan akuntansi memakai cara manual. Saat ini, sistem informasi akuntansi lebih

mudah dirancang karena bisa dibuat secara otomatis.

2.14. Bagian-Bagian Sistem Informasi Akuntansi

1. People yang bertugas mengoperasikan sistem serta melakukan ragam fungsi.

2. Procedure yakni bagian yang mengumpulkan, memproses, serta menyimpan data

yang ada hubungannya dengan aktivitas organisasi.

3. Data yakni bagian yang melakukan kegiatan dan proses bisnis.

4. Software merupakan bagian yang memproses data yang terdapat pada organisasi.

5. Infrastruktur Informasi Teknologi yang terdiri dari komputer serta peralatan lain.

2.15. Fungsi Sistem Informasi Akuntansi dalam Bisnis

1. SIA merupakan sistem pengendali keuangan yang bertujuan supaya tidak terjadi

kecurangan oleh pihak-pihak tertentu. Dengan menggunakan sistem ini, maka

pelacakan keuangan perusahaan dapat dilakukan dengan mudah. Pasalnya, terdapat

sistem pertanggungjawaban secara detail. Sehingga, sistem informasi akuntansi bisa

menjaga aset perusahaan serta mengurangi risiko penggelapan aset yang dilakukan

oleh semua pihak.

2. SIA juga berfungsi untuk mengubah kumpulan data dalam bentuk informasi

keuangan yang diperlukan perusahaan. Informasi tersebut merupakan laporan


keuangan manual atau online yang dibutuhkan oleh pihak-pihak yang menjadi bagian

dari perusahaan.

3. Membuat serta mencatat data transaksi secara tepat dalam jurnal. Sehingga, proses

akuntansi lebih runut sesuai dengan tanggal dan urutan terjadinya transaksi. Proses

pencatatan memiliki tujuan agar pihak yang membutuhkan lebih mudah mengecek

transaksi. Apabila ada kesalahan, maka bisa dikoreksi dengan mudah serta bisa

diketahui apa penyebabnya secara cepat.

4. Mengambil data yang dibutuhkan yang berasal dari beragam sumber dokumen.

Terlebih yang ada kaitannya dengan kegiatan bisnis. Data yang telah disimpan akan

mudah diambil. Sebab, setiap detail data telah terekam pada SIA.

5. Mengumpulkan segala macam data mengenai aktivitas bisnis perusahaan serta

menyimpannya secara efektif serta efisien. SIA juga bisa mencatat sumber daya yang

memiliki pengaruh pada usaha serta semua pihak terkait. Fungsi terakhir ini akan

mengoptimalkan catatan perusahaan sehingga tidak ada informasi yang luput.

2.16. Prinsip Dasar untuk Keandalan Sistem Informasi Akuntansi

Ada lima prinsip dasar yang memiliki urgensi pada keandalan sistem SIA. Lima prinsip ini

dirumuskan oleh AICPA atau American Institute of CPA.

1. Keamanan dimana akses dalam sistem serta datanya dikontrol dan juga dibatasi untuk

yang berwenang saja.

2. Kerahasiaan yakni adanya perlindungan informasi yang sensitif dari ungkapan yang

tidak sah.

3. Privasi yang mana pengumpulan, pengungkapan, seta penggunaan informasi pribadi

mengenai pelanggan dilakukan menggunakan cara yang lebih privat dan tepat.
4. Memproses integritas dimana pemrosesan data dilakukan secara lengkap, akurat,

tepat waktu, dan juga dilakukan dengan otorisasi secara tepat.

5. Ketersediaan dimana sistem informasi akuntansi tersedia untuk terpenuhinya

kewajiban operasional yang sesuai dengan kontrak.

2.17. Subsistem dalam SIA

Supaya kinerja dapat lebih efektif, maka ada tiga subsistem yang harus ada pada SIA ini.

Meliputi:

1. Sistem pemrosesan transaksi yang mendukung proses operasi harian bisnis

2. Sistem pembukuan yang digunakan sebagai sistem untuk menghasilkan laporan

keuangan laiknya laporan neraca, rugi laba, pengembalian pajak, serta cash flow.

3. Sistem pelaporan manajemen yang berguna untuk mengatur laporan pada perusahaan

yang meliputi laporan keuangan dan sebagainya. Sebagai contoh laporan pertanggung

jawaban, anggaran, kinerja, serta informasi data yang berfungsi untuk mengambil

keputusan.

2.18. Sistem Informasi yang digunakan dalam Sebuah Perusahaan

PT. CCAI (Coca-Cola Amatil Indonesia) merupakan anak perusahaan The Coca-Cola

Company yang memiliki merek dagang Coca-Cola. PT. Coca-Cola Amatil Indonesia telah

berdiri dan mulai berkiprah dalam industri dalam negeri sejak tahun 1927, dimana pada saat itu

bernama De Nederland Indische Mineral Water Fabrieckyang kemudian berubah nama menjadi

The Indonesian Bottles Ltd. N. V. (IBL) sejak berubah status menjadi perusahaan nasional.

Pada tahun 1971, IBL berubah menjadi nama baru PT Djaya Bevarages Bottling

Company (PT. DBBC) yang merupakan pabrik pembotolan modern pertama di Indonesia.
Adanya penambahan modal menyebabkan peningkatkan kapasitas pabrik yang diikuti pula

dengan penambahan macam produk yang dihasilkan dalam berbagai ukuran kemasan.

Perubahan nama perusahaan kembali terjadi pada 1993, dimana pada saat itu seluruh

saham PT. DBBC diambil alih oleh Coca-Cola Amatil Ltd, Australia. PT. DBBC berubah nama

menjadi PT. Coca-Cola Amatil Indonesia. Pada tahun 2000, seluruh pabrik pembotolan minuman

merek dagang Coca-Cola yang ada di Indonesia resmi bergabung menjadi satu dibawah PT.

CCAI. Hingga saat ini tercatat 11 pabrik Coca-cola yang beroperasi di berbagai provinsi di

Indonesia.

2.19. Peranan Sistem Informasi dalam Perusahaan

Coca-Cola Amatil Indonesia adalah perusahaan yang berusaha untuk memanfaatkan

perkembangan teknologi dan sistem informasi dalam strategi pengembangan bisnisnya; Dimana

sistem informasi selalu dibutuhkan oleh perusahaan manapun termasuk PT. Coca-Cola Amatil

Indonesia untuk memproses data yang digunakan dalam kegiatan operasional bisnis. Sistem

pendukung operasi semacam ini menghasilkan berbagai produk informasi yang dapat digunakan

para manajer untuk membantu pengambilan keputusan.

Pemrosesan lebih lanjut oleh sistem informasi manajemen biasanya masih tetap

dibutuhkan. Peran dari sistem pendukung operasi perusahaan dalam bisnis adalah untuk

melakukan proses transaksi bisnis secara efisien, mengendalikan proses produksi, mendukung

komunikasi dan kerjasama perusahaan, memperbarui database perusahaan, dan yang paling

penting ialah meningkatkan efektifitas operasional perusahaan dan daya serap produk perusahaan

dalam pasar.

2.20. Penerapan Decision support systems (DDS) di Perusahaan


Salah satu metode yang digunakan untuk melakukan analisis perilaku konsumen adalah

Market Based Analysis dimana mekanismenya harus didahului oleh analisis yang mendalam

mengenai data transaksi pelanggan dengan menggunakan konsep data mining. Penggunaan data

mining ini diharapkan dapat membantu mempercepat proses pengambilan keputusan bagi

manajemen dan memungkinkan perusahaan untuk mengelola informasi yang terkandung di

dalam transaksi menjadi sebuah knowledge. Dengan begitu, pendapatan perusahaan dapat

meningkat dan di masa yang akan datang perusahaan dapat lebih kompetitif.

Saat ini PT. Coca-Cola Amatil Indonesia memiliki sistem yang sudah terintegrasi berupa

Enterprise Resource Planning (ERP) yang menunjang seluruh proses bisnis yang ada, namun

belum maksimal digunakan sebagai referensi bagi penetapan strategi pemasaran perusahaan.

Oleh karena itu, peran DSS sangat dibutuhkan untuk menggali dan melakukan analisis perilaku

konsumen terhadap pembelian suatu produk melalui data historikal transaksi pelanggan selama

dua tahun.

Coca-Cola Amatil Indonesia menjadikan beberapa parameter dalam pengambilan

keputusan antara lain, ranking (peringkat) berdasarkan revenue yang diperoleh di setiap wilayah,

penetrasi pasar, basket index untuk mengetahui persentase pembelian produk PT. Coca-Cola

Amatil Indonesia, market share produk PT. Coca-Cola Amatil Indonesia dibandingkan dengan

produk perusahaan lain, jumlah penjualan produk, dan nilai penjualan ritel setiap bulan untuk

peningkatan penjualannya.

Sedangkan data yang digunakan adalah data sekunder berupa deret waktu (time series)

dengan periode dua tahun terkahir. Jenis sumber data berasal dari data eksternal perusahaan yang

didapatkan melalui kerjasama antara PT. Coca-Cola Amatil Indonesia dengan masing-masing

outlet melalui trading term yang telah disepakati kedua belah pihak. Untuk saat ini PT. Coca-
Cola Amatil Indonesia telah bekerjasama dengan outlet seperti Matahari, Carefour, Giant, dan

Indomart. Melalui proses training didapatkan akurasi data mendekati 98% sehingga informasi

yang dihasilkan dapat digunakan untuk membantu proses pengambilan keputusan khususnya

untuk mendukung strategi pemasaran.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, penerapan aplikasi DSS ini digunakan untuk

mendukung strategi pemasaran dalam melakukan penetrasi pasar sehingga diharapkan

perusahaan mampu mengembangkan sebuah sistem customer profiles. Harapannya perusahaan

mampu membuat dan melakukan promosi yang efektif berdasarkan segmen pasar yang sesuai

sehingga target penjualan akan mudah tercapai dan tidak kalah bersaing dengan kompetitor.
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,

bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan

pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Di dalam satu perusahaan harus memiliki sistem informasi manajemen yaitu

sistem perencanaan, pengendalian, pengawasan secara internal bisnis meliputi

pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh untuk memecahkan

masalah bisnis dalam mengambil keputusan dan juga untuk menjalankan operasional

perusahaan. Di dalam sistem tersebut terdapat fungsi yang memudahkan operasional

perusahaan seperti Supply Chain Management, Office Automation System, Enterprise

Resource Planning, Knowledge Work System,Executive Support System,Teknologi

Expert System dan Artificial Intelligence,Decision Support System, Transaction

Processing System, Computer-Support Collaborative Work System dan Group

Decision Support System

Selain Sistem Informasi Manajemen dalam satu perusahaan besar juga harus ada

sistem informasi keuangan. Sistem informasi keuangan adalah sistem informasi yang

memberikan informasi kepada orang atau kelompok baik yang berada didalam

perusahaan maupun diluar perusahaan yang memuat mengenai permasalahan

keuangan dan juga menyediakan atau berisi informasi tentang arus uang bagi para

pemakai yang ada pada seluruh perusahaan.


Dan yang terakhir adalah sistem informasi akuntansi merupakan sistem yang

meliputi catatan, formulir, serta laporan dengan susunan tertentu sehingga

menghasilkan informasi keuangan yang dibutuhkan perusahaan. Di sini segala bentuk

pengeluaran dan biaya – biaya perusahaan di catan dalam satu sistem informasi yang

akan berguna sebagai laporan keuangan perusahaan.

Salah satu penerapan sistem Informasi di perusahaan PT. CCAI (Coca-Cola

Amatil Indonesia) merupakan anak perusahaan The Coca-Cola Company yang

memiliki merek dagang Coca-Cola. PT. Coca-Cola Amatil Indonesia telah berdiri dan

mulai berkiprah dalam industri dalam negeri sejak tahun 1927.

Salah satu metode yang diterapkan oleh PT CCAI yang digunakan untuk

melakukan analisis perilaku konsumen adalah Market Based Analysis dimana

mekanismenya harus didahului oleh analisis yang mendalam mengenai data transaksi

pelanggan dengan menggunakan konsep data mining. PT. Coca-Cola Amatil

Indonesia juga memiliki sistem yang sudah terintegrasi berupa Enterprise Resource

Planning (ERP) yang menunjang seluruh proses bisnis yang ada.

penerapan aplikasi tersebut digunakan untuk mendukung strategi pemasaran

dalam melakukan penetrasi pasar sehingga diharapkan perusahaan mampu

mengembangkan sebuah sistem customer profiles. Harapannya perusahaan mampu

membuat dan melakukan promosi yang efektif berdasarkan segmen pasar yang sesuai

sehingga target penjualan akan mudah tercapai dan tidak kalah bersaing dengan

kompetitor.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gurupendidikan.co.id/sistem-informasi-keuangan/

https://accurate.id/akuntansi/sistem-informasi-akuntansi/

https://www.linovhr.com/sistem-informasi-manajemen/#:~:text=Sistem%20Informasi

%20Manajemen%20merupakan%20sistem,juga%20untuk%20menjalankan%20operasional

%20perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai