AKUNTANSI SYARIAH
“Akuntansi Asuransi Syariah”
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki
bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami
yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR..........................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1...........................................................................Latar Belakang
.................................................................................................1
1.2......................................................................Rumusan Masalah
.................................................................................................1
1.3........................................................................................Tujuan
.................................................................................................1
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar Asuransi Syariah...............................................2
2.2 Perbedaan Asuransi Syariah dan Konvensional......................6
2.3 Cakupan Akuntansi Asuransi Syariah......................................8
BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan...........................................................................10
3.2 Saran.....................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................11
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1) Untuk mengerahui tentang konsep dasar asuransi syariah
2) Untuk mengetahui perbedaan antara akuntansi asuransi syariah dengan
konvensional
3) Untuk mengetahui cakupan Akuntansi asuransi syariah
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Takaful
Terkait Bahasa berarti menanggung , menolong , mengasuh ,
memelihara , memberi nafkah, dan mengambil alih perkara seseorang .
Sementara dalam pengertian fiqih mu’amalah berarti saling memikul
risiko diantara sesame muslim , sehingga antara satu dengan yang
lainnya menjadi penaggung atas risiko lainnya . Hal ini dilakukan
dengan cara mengumpulkan dana kebajikan yang ditujukan untuk
menanggung risiko tersebut .
Dalam firman Allah SWT di Surat Al-Maidah (5) ayat 2 , yang
artinya ; “Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan)
kebajikan dan takwa dan janagan tolong menolong dalam berbuat
2
dosa dan pelanggaran . Serta bertakwalah kepada Allah ,
Sesungguhnya siksa Allah amat pedih .” Sebagaimana hadis
Rasulullah SAW , dari Nu’manbin Basyir RA yang artinya “
Perumpamaan persaudaraan kaum muslim dalam cinta dan kasih
saying diantara mereka adalah seumpama satu tubuh . Bila yang satu
sakit , amaka akan dirasakan oleh bagian tubuh yang lainnya seperti
ketika tidak bias tidur atau saat demam “ (HR.Muslim)
2. Ta’min
Ta’min berasal dari kata amana yang bermakna memberi
perlindungan , ketenangan, rasa aman dan kebebasan dari rasa takut
seperti yang tersurat dalam Surat Quraisy (106) ayat 4 , yang berkaitan
dengan pemenuhan kebutuhan dasar manusia dan kendala-kendala
yang dihadapi untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Sementara secara
istilah berarti transaksi perjanjian diantara dua pihak , yang mana
pihak yang satu berkwajiban untuk memberikan jaminan sepenuhnya
kepada pembayar iuran jika terjadi sesuatu yang menimpa pihak
pertama sesuai dengan perjanjian yang dibuat (Abdul Aziz Dahlan ,
dkk ,1996) . Dalam hal ini, seseorang yang melakukan ta’min akan
membayar atau menyerahkan sejumlah uang agar ahli warisnya
menerima uang pengganti/pertanggungan sebagimana perjanjian yang
disepakati atau sebagai ganti rugi atas asetnya yang hilang .
3. Tadhamun
Tadhamun berasal dari kata dhamana yang beraryi saling
menaggung . Tujuannya untuk menutupi kerugian astas suatu peristiwa
dan musibah yang dialami seseorang dan dilakukan dengan cara
memberi sesuatu kepada orang yang ditanggung , sejumlah ganti (uang
atau asset lainnya) saat terjadi musibah yang mmenimpa tertanggung .
3
akibat (proximate cause); dan subrogasi atau pengalihan hak . Sementara
dalam asuransi syariah diperkaya dengan prinsip syariah seperti prinsip
ikhtiar dan tawakal (berserah diri), saling membantu dan
bekerjasama,saling melindungi dari kesulitan dan kesusahan , tidak
membiarkan uang tidak diputar (idle) untuk hal yang lebih bermanfaat ,
serta tidak mengandung penipuan , perjuadian (maisir),riba, aniaya
(zhulm), suap (risywah) , barang haram dan maksiat , serta berinvestasi
sesuai syariah . Sebagaimana telah dijelaskan pula pada filosofi dan dalil
yang mendasari aktivitasnya tersebut .
2. Aktivitas Utama Asuransi Syariah
Suatu akad dalam berasuransi syariah harus memenuhi ketentuan
terkait hak dan kewajiban antara peserta perusahaan, cara dan waktu
pembayaran kontribusi, jenis akad, serta kejelasan antara pengelolaan akad
yang bersifat hibah (tabarru’) dan komersial (tijari) . Dalam hal ini,
setidaknya terdapat 10 perbedaan asuransi syariah dan konvensional ,
yakni keberadaan DPS , akadnya berdasarkan konsep tolong-menolong ,
investasi sesuai syariah , tidakk mengenal dana hangus , klaim diambil
dari dana kebajikan (tabarru’) seluruh peserta , keuntungan dibagi sesuai
akad antara peserta dan perusahaan asuransi menggunakan system
pembagian risiko (sharing of risk) ,berbasis kas (cash basis) dalam
perhitungan surplus defisit underwriting , serta dibebani kewajiban
pembayaran zakat atas keuntungan yang diperolehnya (Soemitra , 2009)
Dalam hal mekanisme asuransi syariah mencakup underwriting ,
polis asuransi, premi (kontribusi) yang terdiri dari tabungan, tabarru’, dan
biaya pengelolaan dana asuransi dan investasinya, klaim, dan penutupan
asuransi. Sementara secara teknis menurut Billa (2010) dalam model
asuransi jiwa dalam islam, pihak tertanggung tidaklah dianggap sebagai
penerima mutlak melainkan sebagai pihak yang diserahi amanat sesuai
ketentuan dalam polis dan menyerahkannya kepada ahli waris resmi sesuai
dengan prinsip waris dalam Islam (al-mirats) dan wasiat sebelumnya (al-
wasiyah) .
Takaful beroperasional bukan hanya untuk memastikan
kemungkinan keuntungan dan risiko dari kumpulan dana yang
diinvestasikan. Lebih dari itu, tugasnya adalah memastikan untuk
membayar kerugian yang timbul karena kejadian yang dijaminkan, baik
karena kematian atau musibah lainnya. Komponen inti dari takaful adalah
kontrak penggantian kerugian (iddemnity). Itu mengapa hal itu tidak
dialamatkan dalam konteks yang sama seperti yang terjadi pada factor
mudharabah.
4
Total Profit
Porsi
Mudharabah Surplus Underwriting
Tabarru’ Tabungan
Investasi Mudharabah
Keuntungan Investasi
Peserta Pengelola
5
Seperti dicontohkan pada tampilan (Sistem Distribusi Takaful)
diatas , apabila diasumsikan terdapat kontribusi sejumlah Rp.1,2 milliar,
meliputi 13,8% untuk dana tabarru’, dan sisanya diproduktifkan dengan
akad mudharabah, maka untuk keseluruhan dana (pool of fund) yang
diinvestasikan oleh perusahaan asuransi akan terlebih dahulu dibuat
prioritas secara terpisah di antara dana yang di sedekahkan dalam bentuk
tabarru’, yang mana dana ini tidak dapat diambil oleh peserta secara
langsung ataupun dana yang kembali ke peserta dalam bentuk keuntungan
dari kontribusi yang ditabung dan dikelola oleh perusahaan asuransi .
ASURANSI KONVENSIONAL
ASURANSI SYARIAH
(Takaful)
6
Perkembangan dimulai sejak adanya Perkembangan dimulai sebelum
praktik dari Kontrak Bottomry praktik Aqilah
7
Investasi Tidak ada aturan apapun Investasi harus
diberikan sarana yang
sesuai syariah
Pengelolaan surplus Manajemen memutuskan Bagaimana surplus
underwriting pada waktu tertentu, didistribusikan dan
kapan akan berapa besar prporsinya
didistribusikan antara ditentukan pada
pemegang saham dan kontrak takaful
pemegang polis.
Hasilnya,sering kali
terjadi konflik
kepentingan
Cadangan dan surplus Cadangan dan surplus
Perlakuan sepenuhnya milik dikembalikan ke
cadangan/surplus pemegang saham pemegang polis atau
(winding up of didonasikan sebagai
company) sumbangan
Contoh jurnal :
Kas xxx
8
Jika investasi dengan akad wakalah disalurkan maka
entitas:
- Mengurangi kewajiban
- Melaporkan sebagai pengurang dana investasi terikat
a) Penyisihan kontribusi
b) Claim yang masih dalam proses
c) Claim yang telah terjadi namun belum dilaporkan disajikan secara
terpisah pada kewajiban dalam laporan posisi keuangan (neraca)
4) Laporan Keuangan Entitas Asuransi Syariah
a. Neraca
b. Laporan Surplus Defisit Underwriting Dana Tabarru’
c. Laporan Perubahan Dana Tabarru’
d. Laporan Laba Rugi
e. Laporan Perusahaan Ekuitas
f. Laporan Arus Kas
g. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat
h. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebijakan
i. Catatan Atas Laporan Keuangan.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan di atas maka dapat diambil kesimpulan
Asuransi syariah adalah kumpulan perjanjian yang terdiri atas perjanjian antara
perusahaan asuransi syariah dan pemegang polis , dan perjanjian di antara para
pemegag polis dalam rangka pengelolaan kontribusi berdasarkan prinsip syariah.
Bahwasanya Asuransi Syariah dengan Asuransi Konvensinal memiliki perbedaan.
Dan cakupan akuntansi asuransi syariah yang dihitung dalam transaksi yaitu
Asuransi Umum syariah Asuransi Jiwa Syariah Reasuransi Syariah, dan Unit
Usaha Syariah dari Asuransi Konvensional. Selain itu yang dibahas dalam
cakupan akuntansi asuransi syariah yaitu pengakuan dan pengukuran, cadangan
dana tabarru’ dan laporan keuangan entitas asuransi syariah.
3.2 Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan dalam
makalah ini tetapi kenyataannya masih banyak yang harus diperbaiki. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan
penulis untuk memperbaiki kedepannya.
10
DAFTAR PUSTAKA
11