Anda di halaman 1dari 3

Nama : Febri Kusumawati

NPM : 21701082195

TUGAS EKONOMI ISLAM

1. Dalil hadist nabi : sesunggunga 9/10 sumber rejeki diperoleh melalui perniagaan.
Dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba (Qs:2:275)
Dengan niat dan cara yang diridhoi Allah, berwirausaha menjadi salah satu ibadah dan
mendapat ganjaran pahala di sisi Allah karena ia menyumbang kepada sumber rejeki
individu dan keluarga. Dengan memenuhi keperluan masyarakat baik dengan barang/jasa
dianggap sebagai penunaikan Fardhu kifayah  dengan jalan memenuhi salah satu
barang/jasa keperluan masyarakat.
Contoh : dengan kita berwirausaha atau membuka bisnis bisa menyediakan pendapatan
kepada individu, menawarkan kesempatan kerja kepada masyarakat, sehingga
mengurangi kemiskinan. Dimana kemiskinan adalah salah atu dari persoalan sosial.
Atinya kita bisa beramal kepada seseorang dengan memberikan peluang kerja bagi
mereka yang membutuhkan.
2. Pendelegasian wewenang penting dan mutlak harus dilakukan seorang manajer
(pimpinan), karena :
a. Manajemen baru dikatakan ada, jika ada pembagian wewenang dan pembagian kerja.
b. Adanya keterbatasan (fisik, waktu, perhatian, dan pengetahuan) seorang manajer.
c. Supaya sebagian tugas dan pekerjaan manajer dapat dikerjakan oleh para bawahannya.
d. Merupakan kunci dinamika organisasi.
e. Menciptakan ikatan, hubungan formal, dan kerjasama antara atasan dengan bawahan.
f. Menciptakan terjadinya proses manajemen.
g. Memperluas ruang gerak dan waktu seorang manajer.
h. Membuktikan adanya pimpinan dan bawahan dalam suatu organisasi.
i. Tanpa pendelegasian tidak akan ada pimpinan dan bawahan.
Menurut Ibnu Khaldun, seorang individu tidak akan dapat memenuhi seluruh kebutuhan
ekonominya seorang diri, melainkan mereka harus bekerjasama dengan pembagian kerja
dan spesialisasi. Apa yang dapat dipenuhi melalui kerjasama yang saling
menguntungkan jauh lebih besar daripada apa yang dicapai oleh individu-individu secara
sendirian.
3. Kepemimpinan dalam Islam mempunyai aspek tersendiri di antara berbagai aspek
kehidupan disorot oleh al-Quran dan al-Hadits. Dalam praktek ibadah formal yang
dimanifestasikan melalui ibadah shalat berjamaah yangterdiri dari Imam dan makmum
sampai masyarakat terkecil di dalam keluarga,pemimpin dan kepemimpinan berperan
penting. Kepemimpinan memegang kunci yang urgen di bawah seorang pemimpin yang
benar-benar dapat menerapkan kepemimpinan yang sesuaidengan perkembangan dan
kebutuhan masyarakat. Kriteria dan syarat menjadi seorang pemimpin dalam proses
memimpin orang lain dibutuhkan individu-individu pemimpin yang memilikisifat-sifat
mulia seperti sifat-sifat yang melekat pada diri Nabi Muhammadsaw. terangkum
menjadi satu-kesatuan sifat wajib meliputi shiddiq, amanah,tabligh dan fathonah. Sifat-
sifat rasul akan menjadi sebuah prototipe danprinsip tersendiri bagi seorang pemimpin
dalam menjalankan kepemimpinannya dengan menerapkan nilai-nilai luhur ini, di
antaranya :
a. Prinsip Kejujuran (shiddiq).
Kejujuran merupakan faktor utama seseorang dapat dipercayaorang lain,
kejujuran akan melahirkan kepercayaan dari orang lain, sekalitidak jujur akan sulit
menimbulkan kepercayaan dari bawahan. Dengankeimanan yang dia miliki, dia akan
senantiasa berkata benar danmeneladani kepemimpinan Allah dan Rasulnya.
Demikian halnya dalamsebuah kepemimpinan tanpa ada transparansi dari atasan
kepada bawahandapat menghambat hubungan saling menjauh di antara keduanya.
b. Prinsip dapat Dipercaya (amanah)
Sikap yang muncul selanjutnya dan sepatutnya dimiliki pemimpinyaitu amanah.
Amanah di sini diartikan sebagai sikap percaya padadiri sendiri dan mempercayai
orang lain. Perwujudan sikap amanahmenunjukkan bahwa pemimpin dapat
menampakkan sikap yang dapatdipercaya (kredibel), menghormati dan dihormati
(honorable). Sikapterhormat dan dapat dipercaya hanya dapat tumbuh apabila kita
meyakinisesuatu yang kita anggap benar sebagai suatu prinsip kebenaran yang
tidakdapat diganggu gugat. Pemimpin yang dipercaya, mampu mempercayai orang
lain dan memiliki kepercayaan diri, oleh karena itu pemimpin demikian itulah yang
dapat disebut sebagai pemimpin yang bertanggungjawab.
c. Prinsip Komunikatif (tabligh)
Hubungan antara komunikasi dengan kepemimpinan sangat eratsekali,
bahkan dapat dikatakan bahwa tiada kepemimpinan tanpa komunikasi. Komunikasi
berperan sangat menentukan dalam berhasiltidaknya suatu kepemimpinan. Seorang
pemimpin dikatakan sukses,apabila di antaranya telah berhasil membangun
komunikasi yang efektifantara dirinya dengan bawahan.
d. Prinsip Intelegensi (Fathanah)
Pentingnya sebuah kecerdasan bagi pemimpin mutlak diperlukan agar tujuan
kepemimpinan agar tercapai. Seorang pemimpin tidak cukup hanya memiliki
kemampuan kepemimpinan. Di samping itu pemimpin harus mengetahui juga seluk-
beluk bidang yang dikelola organisasinya,bahkan terdapat juga organisasi yang
menuntut pemimpin memiliki keterampilan atau keahlian yang memadai di bidang
tersebut. Sehingga pemimpin akan mampu memberikan bimbingan, petunjuk,
danpengarahan pada anggotanya yang memerlukan. Pada tahap berikutnya
kemampuan di bidangnya itu, akan sangat diperlukan dalam melakukan kegiatan
pengawasan (kontrol) yang efektif

Sumber :
- Nawawi, Hadari. 1993. Kepemimpinan Menurut Islam. Yogyakarta:
Gajah Mada University Press.
- Anwar, Ali. 2002. Wawasan Islam. Bandung : Pustaka Setia.
- al-Hufiy, Ahmad Muhammad. 2002. Keteladanan Akhlak Nabi
Muhammad saw. Bandung : Pustaka Setia.
- www.academia.com
- https://ukhuwahislah.blogspot.com/2016/05/makalah-teori-ekonomi-islam-menurut.html

Anda mungkin juga menyukai