MAKALAH
Dibuat untuk memenuhi tugas dari mata kuliah BANJK &
LKNB
OLEH :
KELOMPOK 3
SUTIMAN ( 20420224 )
ASRIANTO (20420205)
telah memberikan limpahan rahmat, taufik ,serta hidayahnya sehingga kami dapat
Harapan kami bahwa makalah sebagai bahan ajar ini dapat membantu para
disampaikan kepada semua pihak yang telah banyak membantu dan mengarahkan
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih belum sempurna. Oleh
karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan.
Penulis
i
KATAPENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTARISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang ...............................................................................................1
B. RumusanMasalah ..........................................................................................1
C. Tujuan ...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
.....................................................................................................................17
A. Kesimpulan .................................................................................................23
B. Saran ...........................................................................................................24
DAFTARPUSTAKA ................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan, seorang manusia pasti akan mengalami sebuah musibah atau
sebuah masalah yang mana masalah tersebut akan menimbulkan sebuah kerugian
atau risiko. Nah dalam hal ini ada yang namanya asuransi, yang berfungsi sebagai
solusi untuk mengatasi hal tersebut. Sebagai orang muslim disini kami akan
dengan adanya pembahasan ini maka kita akan tahu dan paham mengenai akuntansi
Asuransi. Akuntansi Asuransi yang akan kami bahas disini adalah yang digunakan
di lembaga keuangan syariah. Dalam akuntasi asuransi syariah ada beberapa prinsip
yang ada didalamnya yang harus diterpakan meliputi : saling bertanggung jawab,
B. Rumusan Masalah:
Konvensional ?
1
2
C. Tujuan penulisan:
konvensional
PEMBAHASAN
ta’min memiliki arti member perlindungan, ketenangan, rasa aman, dan bebas dari
menyerahkan uang cicilan untuk agar ia atau ahli warisnya mendapatkan sejumlah
uang sebagaimana yang telah disepakati, atau untuk mendapatkan ganti terhadap
Ada tujuan dalam Islam yang menjadi kebutuhan mendasar, yaitu al-kifayah
menilai bahwa bebas dari lapar merupakan bentuk keamanan. Mereka menyebutnya
mengarahkan kepada umatnya untuk mencari rasa aman baik untuk dirinya sendiri
dimasa mendatang maupun untuk keluarganya sebagai nasihat Raul kepada Sa’ad
Asuransi merupakan bisnis yang unik, yang didalamnya terdapat lima aspek yaitu
melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang/ pihak melalui investasi
dalam bentuk aset dan / atau tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk
menghadapi resiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah.
3
4
Akad yang sesuai dengan syariah adalah yang tidak mengandung gharar
adalah sikap ta’awun yang telah diatur dengan system yang sangat rapih, antara
sejumlah besar manusia. Semuanya telah siap mengantisipasi suatu peristiawa. Jika
musibah.
usaha saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang atau pihak
melalui investasi dalam bentuk asset dan atau tabarru’ yang memberikan pola
sesuai dengan syariah. Dari definisi di tersebut tampak bahwa asuransi syariah
bersifat saling melindungi dan tolong menolong yang disebut dengan ta’awun.
Yaitu prinsip hidup saling melindungi dan saling tolong menolong atas dasar
Hukum-hukum muamalah adalah bersifat terbuka artinya Allah SWT dalam Al-
Quran hanya memberikan aturan yang bersifat garis besarnya saja. Selebihnya
tidak bertentangan dengan Al-Qur’an dan hadist . Al-Qur’an maupun hadist tidak
5
menyebutkan secara nyata apa dan bagaimana berasuransi. Namun bukan berarti
bahwa asuransi hukumnya adalah haram karena ternyata dalam hokum Islam
adalah saling bertanggung jawab, saling bekerjasama, saling tolong menolong, dan
saling melindungi penderitaan satu sama lain. Oleh karena itu berasuransi
kepada setiap sesuatu yang berakibat kerataan jalinan sesama manusia dan kepada
sesuatu yang meringankan bencana mereka sebagaimana firman Allah Taala dalam
dalam mengerjakan kebajikan dan takwa dan jangan tolong menolong dalam
persiapan untuk menghadapi hari esok. Allah berfirman dalam surat al Hasyr ayat
18: Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan
hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah dibuat untuk hari esok (masa
yang kamu kerjakan [al Hasyr: 18] . Ayat ini dikaitkan oleh sebagian umat Islam
besar di masa depan, sedangkan asuransi adalah upaya berjaga-jaga jika suatu
kecermatan.
Dari segi hokum positif, hingga saat ini asuransi syariah masih mendasarkan
lain, UU No. 2 Tahun 1992, tidak dapat dijadikan landasan hokum yang kuat bagi
Perusahaan Reasuransi.
Reasuransi.
Prinsip utama dalam asuransi syaraiah adalah ta’awanu ‘ala al birr wa al-
taqwa (tolong-menolonglah kamu sekalian dalam kebaikan dan takwa) dan al-
ta’min (rasa aman). Para pakar ekonomi Islam mengemukakan bahwa asuransi
syariah atau asuransi tafakul ditegakan atas tiga prinsip utama, yaitu :
Seorang muslim bagian dari sistem kehidupan masyarakat. Oleh karena itu,
masalah.
Maidah[5];2)
7
b. Saling melindungi dari berbagai kesusahan dan penderitaan satu sama lain.
Hubungan sesama muslim ibarat suatu badan yang apabila satu anggota badan
terganggu atau kesakitan maka seluruh badan akan ikut merasakan. Maka
menghardiknya”’.(Adh.Duiha [93]9-10)
muslim. Sebagaimana dalam firman Allah swt surat Ali Imran93) ayat 103.
“Dan peganglah kamu kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu
bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepamu ketika dahulu (masa
C. Manfaat Asuransi
Menurut Soemitra (255: 2010), Asuransi pada dasarnya dapat memberi manfaat
4) Alat penyebaran risiko. Dalam asuransi syariah risiko dibagi bersama para
mereka.
melakukan investasi sesuai dengan syariah atas suatu bidang usaha tertentu.
Suatu transaksi dikatakan sesuai dengan prinsip syariah apabila telah memenuhi
Adapun tujuan dari Akuntansi Keuangan Syariah baik pada asuransi syariah
kewajiban yang berasal dari transaksi yang belum selesai dan atau kegiatan
bisnis Islam.
9
D. Sistem-Sistem Asuransi
Menurut Syahatah (2006: 4) Sistem asuransi yang paling banyak berkembang dan
barang dan sejenisnya dari satu tempat ke tempat lain, meliputi: Asuransi
Asuransi ini berkaitan dengan marabahaya dan risiko yang dapat menimpa
pension. Dan diantara model asuransi jiwa yang paling penting adalah
sebagai berikut:
• Asuransi hidup
• Asuransi Kecelakaan
• Asuransi Sosial
• Asuransi Sakit
Model asuransi ini yang paling populer antara lain sebagai berikut.
kecelakaan kerja.
10
diberi kepercayaan (amanah) oleh para peserta untuk mengelola premi para peserta,
(2008:41).
perlindungan dalam menghadapi musibah kematian dan kecelakaan atas diri peserta
takaful dalam musibah kematian yang akan menerima santunan sesuai perjanjian
adalah keluarga/ahli warisnya, atau orang yang ditunjuk, dalam hal tidak ada ahli
akan diterima oleh peserta yang mengalami musibah. Menurut Muhammad dalam
e. Takaful hasanah
c. Takaful Al-Khairat
e. Takaful Pembiayaan
h. Takaful Medicare
Informasi tentang pengelolaan dana asuransi syariah ini juga diberikan oleh
sebagai sejarah terbentuknya asuransi syariah di dunia. Dalam hal keuntungan yang di
dapat oleh perusahaan asuransi atas pengembangan dana asuransi syariah dari
setiap nasabah asuransi syariah ini di bagi secara merata dan seimbang. Ini sesuai
dengan prinsip asuransi syariah “mudharabah” atau biasa disebuat dengan prinsip
bagi hasil. Dan besarnya pembagian hasil dari keuntungan tersebut, ini tergantung
pada kesepakatan antara peserta asuransi syariah di mana nasabah asuransi syariah
ini menjadi pemilik modal dengan perusahaan asuransi yang berfungsi sebagai
12
media untuk mengembangakan dan menjalankan modal tersebut pada saat akad
mekanisme atau cara kerja yang terbagi menjadi 2 cara dalam mengelola dana
asuransi harus memberikan atau membayar iuran yang jumlah telah ditentukan
kepada perusahaan asuransi secara rutin. Atau dalam dunia asuransi, iuran tersebut
disebut dengan premi asuransi. Tetapi khusus untuk asuransi syariah ini, besar
premi asuransi yang akan dibayarkan itu sesuai dengan kemampuan para masing-
masing nasabah asuransi dan sesuai dengan kesepakatan pada saat akad perjanjian
dilakukan.
Untuk pembayaran iuran atau premi asuransi syariah, para nasabah bisa memilih
cara pembayarannya baik dengan transfer atau bayar langsung. Dan waktu
pembayaran premi asuransi ini juga bisa di pilih langsung oleh setiap nasabah
asuransi, bisa dengan melakukan pembayaran setiap bulan, 3 bulan sekali, per 6
bulan, bahkan sampai 1 tahun sekali pembayarannya. Untuk setiap dana premi
asuransi syariah yang dikeluarkan oleh tiap nasabah asuransi syariah yang
Rekening Tabungan, yaitu kumpulan premi dana asuransi syariah dari setiap
peserta asuransi syariah yang merupakan milik peserta sekaligus sebagai simpanan.
Dana premi asuransi tersebut secara otomatis menjadi hak dari nasabah asuransi
Khusus untuk produk asuransi syariah, premi asuransi syariah akan harus
dibayarkan oleh setiap nasabah asuransi syariah ini akan dipisahkan langsung oleh
perusahaan asuransi. Pemisahan dana asuransi syariah tersebut, salah satunya untuk
sumbangan yang digunakan untuk membantu sesama nasabah asuransi syariah dan
Rekening Tabarru, yaitu kumpulan dana premi asuransi yang diberikan oleh
setiap nasabah asuransi syariah sebagai iuran atau sumbangan untuk kebaikan
dengan tujuannya untuk saling tolong-menolong dan saling membantu sesama umat
muslim dan nasabah asuransi syariah. Untuk dana yang berupa premi asuransi
syariah ini akan di berikan jika ada surplus dana yang diterima oleh
perusahaan asuransi.
Semua sistem dan cara pengelolaan dana asuransi syariah yang telah dihimpun
dan dikelola oleh perusahaan asuransi ini akan diinvestasikan sesuai dengan syariat
Islam demi untuk mendapatkan keuntungan. Nah, setiap keuntungan yang didapat
dari hasil investasi tersebut, akan dibagikan secara merata dengan jumlah yang adil
keuntungan dari investasi ini, tentunya setelah dikurangi beban asuransi, yaitu
14
klaim dan premi asuransi. Pembagian keuntungan ini juga akan dilakukan dengan
asuransi syariah yang berbentuk sosial, mutual atau koperasi, disini peran
berdirinya asuransi tersebut. Asuransi syariah yang bersifat sosial tentu tidak
fungsi utama asuransi syariah, yaitu wataawanu alal birri wattaqwa’ saling
Menurut Sula (2004:180) bagi hasil surplus underwriting adalah bagi hasil
yang diperoleh dari surplus underwriting, yang dibagi secara proporsional antara
peserta (shohibul mal) dan pengelola (mudhorib) dengan nisbah yang telah
lalu dikurangi biaya-biaya atau beban asuransi seperti reasuransi dan klaim.
Kemudian surplus tersebut dibagi hasil antara peserta dan perusahaan. Bagian
perusahaan inilah yang diambil sebagai biaya operasional sebelum menjadi profit
perusahaan.
15
yang:
diterima. Jika pembeli memutuskan tidak membeli polis jika agen berusaha
sebuah polis tidak dibeli ialah karena keputusan underwriting yang tidak
Misalnya, jika underwriter telah memutuskan beban premi lebih tinggi dari
premi normal untuk satu penutupan atau membatasi uang pertanggungan atau
jenis benefit tambahan atau rider yang dikehendaki, maka calon tertanggung
▪ Premi yang ditetapkan oleh polis harus dalam batas kemampuan keuangan
pembeli.
polis (peserta).
Menurut Sula (2004:180) bagi hasil investasi adalah bagi hasil yang
diperoleh secara proporsional berdasarkan nisbah bagi hasil yang telah ditentukan,
baik dari hasil investasi dan rekening tabungan peserta maupun dari dana rekening
tabarru’. Setelah dana peserta dibayarkan, dan terkumpul dalam total dana peserta,
Dana pemegang saham adalah dana yang disiapkan oleh para pemegang
saham sebagai modal setor bagi perusahaan, baik pada tahap awal berdirinya
investasi atas dana tersebut atau dengan kata lain, akumulasi laba ditambah modal
kepada peserta, yang biasanya pada asuransi konvensional diambil dari premi tahun
pertama dan kedua. Pada beberapa asuransi syariah di Indonesia, loading dikenakan
sebesar kurang lebih 25 persen dari premi tahun pertama atas sepengetahuan peserta
17
dan terutama diperuntukkan untuk biaya komisi agen. Adapun jumlah kontribusi
syara‟. Sementara sebagian yang lain seperti Takaful Keluarga, MAA syariah dan
(misalnya sebesar 3 persen) dari premi tahun pertama, sepanjang dilakukan secara
transparan dan sepengetahuan peserta takaful diawal akad. Hal ini dianggap tidak
Menurut Sula (2004:181) pengertian biaya loading pada asuransi syariah adalah
kontribusi biaya yang diambil dari sebagian kecil kontribusi peserta (premi) tahun
pertama, misalnya 20%-30% dari premi tahun pertama. Biaya tersebut terutama
Konvensional
karakteristik yang berbeda. Sebab dasar-dasar akuntansi Islam adalah syariat Islam
• Akuntansi Islam dilandasi oleh kaidah yang kuat, iman, serta pengakuan
bahwa Allah itu adalah Tuhan, Islam adalah agama, Muhammad adalah Rasul,
masyarakat dan umat Islam tentang berapa jauh kesatuan ekonomi yang
muamalah.
sah.
akuntansi dengan akuntansi konvensional. Mohamed Arif bin Abdul Rashid, CEO
a) Cash Bases
praktik akuntansi takaful atau asuransi syariah, angsuran atau premi dan
telah menerimanya secara tunai. Praktik akuntansi ini memiliki arti yang
19
b) Technical Reserve
c) Beban Retakaful
perjanjian, diakui sebagai asuransi awal yang dikover. Praktik akutansi ini
dengan beban yang terjadi pada periode berjalan. Dalam system akuntansi
sampai angsuran atau premi Takaful dibayar oleh peserta. Akan tetapi,
beban retakaful ini akan diakui sebagai pendapatan juika seluruh premi
keluarga hanya laba dari dana investasi dibagikan antara peserta dan
peserta.
Keuntungan dibayarkan jika peserta tafakul masih terikat perjanjian atau kontrak.
lain yang bersifat jangka panjang bahwa adanya nilai kebersamaan, tolong-
menolong, dan saling menaggung jika di antara peserta terjadi klaim kerugian.
Inilah sisi kemungkinan yang didapatkan dari asuransi Takaful. Secara ringkas
diakui sebagai asuransi awal yang sampai angsuran atau premi takaful
pemegang saham.
4. Laba atau surplus investasi ditrasfer Laba investasi dari dana Takaful
sebagai pemegang amanah untuk mengelola kontribusi yang diterima dari peserta
yang digunakan apabila di antara para peserta terjadi musibah. Di lain pihak ,peserta
menyetujui Bahwa dana ynag disetor akan dikelola secara professional oleh
operator. Jika pada akhir periode, peserta yang tidak mendapatkan musibah akan
memperoleh bagi hasil. Dengan demikian, dalam akad ini dana yang disetorkan
harus dipisahkan antara akuntansi Dana Pemegang Saham (DPS) dengan akuntansi
tabarru’ dari peserta dan berhak digunakan untuk seluruh kegiatan perusahaan.
Dana yang berasal dari pemegang saham dengan dana peserta dicampurkan.
PENUTUP
A. Simpulan
sebagai berikut.
akan digunakan untuk membayar klaim, jika terjadi musibah yang dialami
melindungi dari berbagai kesusahan dan penderitaan satu sama lain, saling
23
24
B. Saran
syariah ini kepada masyarakat agar masyarakat tidak tabu dengan informasi