Disusun Oleh:
Bismillahirrahmanirrahim
Rahmat dan Ridho-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Asuransi”. Tidak lupa pula shalawat serta salam selalu tercurahkan
kepada junjungan nabi besar kita Muhammad Saw., yang akan memberikan syafaat
makalah ini. oleh karena itu, kami memohon dengan ikhlas kepada teman-teman
semua agar dapat memberikan kritik dan sarannya. Agar makalah ini bisa jadi lebih
baik lagi.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata
kuliah Fikih Muamalah, yaitu ibu Norwili, M.H.I. serta kepada teman-teman semua
yang sudah memberikan dukungan dan semangat kepada kami. kami harap, semoga
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Asuransi.................................................................................. 3
Kesimpulan .......................................................................................................... 15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
manusia dengan Allah dan antar manusia sesamanya. Fikih ini, terbagi menjadi
2 yaitu fikih ibadah dan fikih muamalah. Jika ibadah mengatur teknis hubungan
antara manusia dan Allah, maka muamalah adalah yang mengatur teknis
Didalam muamalah ini kita akan menemui materi yang berkaitan dengan akad,
jual beli riba, sewa menyewa, gadai, asuransi dan lain sebagainya. Namun,
dimakalah ini kita akan membahas mengenai asuransi saja. Islam, tidak
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1
1. Untuk memahami apa itu Asuransi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Asuransi
Indonesia. Namun istilah assurantie bukanlah istilah asli dari bahasa Belanda
melainkan, berasal dari bahasa Latin, yaitu assecure yang berarto “meyakinkan
yang dapat diderita karena peristiwa yang tidak diketahui lebih dahulu.2
1
Andri Soemitra M.A, Bank & Lembaga Keuangan Syariah (Prenada Media, 2017), 243.
2
M.A, 243.
3
Suatu perjanjian untung-untungan ialah suatu perjanjian yang dengan
sengaja digantungkan pada suatu kejadian yang belum terjadi, kejadian yang
Pembayaran premi ini wajib dilunasi oleh pihak tertanggung untuk dapat
3
Subekti, Pokok-Pokok Hukum Perdaya, (Jakarta: Intermasa, 2001), h. 217
4
“Asuransi - Pengertian, Jenis & Contohnya | Tokopedia Kamus,” Tokopedia, diakses 17 Mei
2021, https://kamus.tokopedia.com/a/asuransi/.
4
b) Polis Asuransi, merupakan dokumen legal yang menjadi dasar hukum
untuk membayar biaya ganti rugi atas kerusakan atau kehilangan yang
B. Macam-Macam Asuransi
kerugian keuangan apabila terjadi musibah atau hal yang tidak terduga dalam
hidup kita. Karena pada kenyataannya hidup ini tidak semuanya berjalan
dengan mulus. Tentu saja ada saat dimana musibah atau kejadian yang tidak
terduga datang. Ketika musibah itu terjadi, maka Asuransi lah yang berperan
dalam membantu persoalan yang kita hadapi, khususnya dari sisi finansial.
atau macam dan dikelompokkan sesuai dengan fokus dan resiko, yaitu:5
1. Asuransi Jiwa
5
“Jenis-Jenis Asuransi Di Indonesia, Apa Saja? - Cermati.com,” diakses 17 Mei 2021,
https://www.cermati.com/artikel/jenis-jenis-asuransi-di-indonesia-apa-saja.
5
Asuransi ini biasanya berkaitan dengan tanggungan atas kematian
diri sendiri dan atas nama tertanggung saja atau dibeli untuk kepentingan orang
ketiga.
Bahkan asuransi jiwa juga dikenal bisa dibeli pada kehidupan orang
lain. Misalkan, seorang suami bisa membeli asuransi jiwa yang akan
memberikan manfaat kepadanya setelah kematian sang istri. Orang tua juga
2. Asuransi Kesehatan
Biasanya, sakit yang dapat ditanggung oleh asuransi ini seperti cacat, sakit,
hingga kematian.
6
sebagainya maka asuransi ini akan melindungi dan memberikan keringanan
4. Asuransi Pendidikan
kondisi lain yang memperburuk ekonomi seperti melemahnya mata uang kita
5. Asuransi Umum
pihak ketiga. Untuk jaminan yang dimiliki pada asuransi umum ini sifatnya
Asuransi ini dibagi lagi menjadi dua klasifikasi yaitu, asuransi dari
dimiliki setiap orang karena memiliki tujuan sebagai jaminan hari tua.
Untuk pembayaran yang dilakukan untuk premi ini sudah diatur artinya
7
wajib pembayarannya, salah satu contohnya yaitu memotong pendapatan
bulanan atau gaji seorang pekerja setiap bulan untuk jaminan sosial ini.
6. Asuransi Perjalanan
Asuransi ini fungsinya tidak jauh berbeda seperti fungsi asuransi pada
umumnya yaitu melindungi nasabah dengan jangka waktu sesuai dengan premi
yang digunakan.
7. Asuransi Kendaraan
tersebut.6
berpendapat bahwa asuransi itu hukum nya haram yang didalam akad asuransi
terdapat unsur riba, dan riba dilarang oleh agama. Ada pula yang berpendapat
bahwa asuransi termasuk syubhat, dengan alasan tidak ada yang tegas
menunjukkan hukumnya, halal atau haram. Selain itu, ada pula ulama yang
6
Niko Ramadhani, “Macam Macam Asuransi Yang Berkembang Di Indonesia,” Akseleran Blog
(blog), 18 Januari 2019, https://www.akseleran.co.id/blog/macam-macam-asuransi/.
7
Abdur Rauf, “ASURANSI DALAM PANDANGAN ULAMA FIKIH KONTEMPORER,” Al-Iqtishad: Jurnal
Ilmu Ekonomi Syariah 2, no. 2 (8 Juli 2010): 145, https://doi.org/10.15408/aiq.v2i2.2489.
8
1. Syaikh Ahmad Musthafa al-Zarqa mengatakan bahwa hukum asuransi
adalah boleh (mubah), karena hukum asal dari segala sesuatu itu adalah
akad klasik yang sudah diketahui saja, dan juga tidak melarang adanya
bentuk akad baru yang muncul kemudian sesuai kebutuhan zaman selama
dengan akad-akad muamalah yang berkembang pasa masa pra Islam yang
tenagan dan kerja. Dan dalam praktik ta’min sendiri kata beliau, modal
bersumber dari para peserta ta’min yang membayar premi dan sementara
modal tersebut, dan keuntungan dibagi antara perusahaan dan peserta sesuai
akad.8
empat golongan:
8
Rauf, 146.
9
yang ada sekarang mengandung unsur-unsur yang diharamkan oleh
Allah Swt, diantaranya adalah gharar, riba, dan maisir. Para tokoh yang
eksplisit oleh nash al-Qur’an dan Hadis. Selain itu, pada dasarnya
dan bertujuan untuk kemaslahatan kedua belah pihak. Para tokoh yang
asuransi sebagai syubhat. Hal ini dikarenakan tidak adanya sebuah nash
1. Asuransi Syariah
9
Lisa Aminatul Mukaromah, “ASURANSI SYARI’AH DAN ASURANSI KONVENSIONAL DALAM
HUKUM BISNIS ISLAM,” AL MAQASHIDI 2, no. 1 (2 Agustus 2019): 4–5.
10
b. Akad berdasarkan tolong menolong (takaful)
bagi hasil.
2. Asuransi Konvensional
At-ta’min diambil dari kata (amana) yang memiliki arti memberi perlindungan,
ketenangan, rasa aman dan bebas dari rasa takut. Sebagaimana firman Allah
10
Mukaromah, 6.
11
ٍۭط َﻌ َﻤﮭُﻢ ﻣﱢﻦ ﺟُﻮعٍ َوءَا َﻣﻨَﮭُﻢ ﻣﱢﻦْ ﺧَﻮْ ف
ْ َٱﻟﱠﺬِىٓ أ
Artinya: yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan
ulama adalah ad-diyah’ ala al-aqilah. Al-aqilah adalah kebiasaan suku Arab
jauh sebelum Islam datang. Jika salah seorang anggota suku terbunuh oleh
anggota suku lain, pewaris korban akan dibayar yang darah (al-diyah) sebagai
sebuah sistem gotong royong dan saling menjamin, yang dengannya resiki
yang ditanggung oleh seseorang dialihkan dan ditanggung secara kolektif oleh
11
Uswatun Hasanah, “Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam,” Asy-Syir’ah: Jurnal Ilmu Syari’ah
dan Hukum 47, no. 1 (1 Januari 2013): 242, https://doi.org/10.14421/asy-syir'ah.2013.%x.
12
Mukaromah, “ASURANSI SYARI’AH DAN ASURANSI KONVENSIONAL DALAM HUKUM BISNIS
ISLAM.”
12
oleh Rasulullah dan para sahabat. Hal ini menunjukkan bahwa menurut hukum
pengelolaan dana, investasi dana, kepemilikan dana, unsur preminya, dan hal-
pada al-Qur’an dan al-Sunnah. Masalah seperti ini harus diperhatikan karena
sebagai berikut:
1. Tauhid (ketakwaan)
2. Bersikap adil
4. Al-ta’awun
5. Al-Amanah (terpercaya/jujur)
8. Al-Maslahah (kemaslahatan)
9. Al-Khidmah (pelayanan)
13
Hasanah, “Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam,” 249–55.
13
Dasar hukum asuransi juga tercacat dalam hadis dan ayat Al-quran.
dan jangan tolong menolong dalam berbuat bosan dan pelanggaran.” Q.s
Al-Maidah: 2
Allah akan melepaskan kesulitan darinya pada hari kiamat.” H.R Muslim
14
“Asuransi Haram Gak Sih? Begini Menurut Fatwa MUI dan Al Quran,” Lifepal Media, 6 Mei
2021, https://lifepal.co.id/media/hukum-asuransi-dalam-islam/.
14
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
dengan menerima suatu premi dan dengan harapan memberikan penggantian karena
fokus dan resiko, yaitu: Asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi kepemilikan
rumah dan properti, asuransi pendidikan, asuransi umum, asuransi perjalanan, dan
asuransi kendaraan.
bahwa asuransi itu hukum nya haram yang didalam akad asuransi terdapat unsur
riba, dan riba dilarang oleh agama. Golongan yang mengharamkan asuransi secara
mutlak, termasuk asuransi jiwa, diantaranya Yusuf a-Qaradhawi, ‘Isa “Abduh, dan
adalah Musthafa Ahmad Zarqa, Muhammad al-Bahi, Wahhab Khallaf, dan Ibnu
‘Abidin.
adalah ad-diyah’ ala al-aqilah. Al-aqilah adalah kebiasaan suku Arab jauh sebelum
Islam datang. Jika salah seorang anggota suku terbunuh oleh anggota suku lain,
15
pewaris korban akan dibayar yang darah (al-diyah) sebagai kompensasi oleh
suadara terdekat dari pembunuh. Saudara terdekat dari pembunuh tersebut dikenal
dengan al-aqilah.
16
DAFTAR PUSTAKA
17