Disusun oleh
KELAS A
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah segala puji dan syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. Karena
dengan Rahmat dan Ridha-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Ketentuan Umum Tentang Perikatan”. Tidak lupa pula shalawat serta salam, kami
sampaikan kepada baginda Besar Nabi Muhammad Saw., beserta keluarga, sahabat, dan para
Kami selaku penulis dalam pembuatan makalah ini, menyadari betul bahwa masih
banyak kesalahan dan kekurangan didalamnya. Oleh karena itu, kami memohon dengan ikhlas
kepada pembaca makalah ini agar bisa memberikan kritik dan saran yang membangun guna
Dan juga kami ucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak terutama kepada
dosen pangampu mata kuliah Hukum Perdata yakni, ibu Novita Mayasari Angelia, SH.MH.,
serta kepada teman-teman semua yang turut serta memberikan dukungan dan semangat kepada
kami. Dan kami harap, semoga makalah yang kami buat ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
Aamiin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Perikatan................................................................................. 3
D. Hapusnya Perikatan.................................................................................. 9
Kesimpulan .......................................................................................................... 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
orang yang satu terhadap orang yang lain. Dimana mereka tersebut memiliki
makalah ini, kita akan membahas tentang hukum perikatan mulai dari
perikatan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Metode Penulisan
1
Metode yang kami gunakan dalam penulisan makalah ini adalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perikatan
hubungan hukum yang terjadi di antara 2 (dua) orang atau lebih, yang terletak
di dalam lapangan harta kekayaan, dimana pihak yang satu berhak atas
prestasi dan pihak lainnya wajib memenuhi prestasi itu. Perikatan yang terjadi
antara 2 (dua) orang atau lebih itu disebut Hubungan Hukum (legal relation).
Hukum perikatan ini hanya berbicara tentang harta kekayaan bukan berbicara
tentang manusia. Pihak dalam perikatan ada dua yaitu pihak yang berhak dan
pihak yang berkewajiban1. Hal yang mengikat itu menurut kenyatannya dapat
berupa perbuatan. Misalnya jual beli barang, dapat berupa peristiwa misalnya
lahirnya seorang bayi, matinya orang, dapat berupa keadaan, misalnya letak
Jika dirumuskan, perikatan adalah hubungan hukum antara orang yang satu
dengan yang lain karena perbuatan, peristiwa, atau keadaan. Dari rumusan
tersebut dapat diketahui bahwa perikatan itu terdapat dalam bidang hukum
1
Niko Antonio,”Hukum Perikatan”. Dalam
https://nickopites.wordpress.com/2012/11/25/hukum-
perikatan/#:~:text=Jika%20dirumuskan%2C%20perikatan%20adalah%20hubungan,pihak%2
0lainnya%20wajib%20memenuhi%20prestasi.&text=Hukum%20perikatan%20hanya%20ber
bicara%20mengenai,kontrak%20bagian%20dari%20hukum%20perikatan. /22 Maret 2021
2
Admin Alfa, “Pengertian Perikatan dan Pengaturan”. Dalam
http://www.sangkoeno.com/2015/01/pengertian-perikatan-dan-pengaturan.html?m=1 /27
Maret 2021
3
harta kekayaan (law of property), hukum keluarga (family law), bidang
hukum waris (law of succession), dan bidang hukum pribadi (personal law).
masyarakat.
Bagian Umum meliputi: Bab I, Bab II, Bab III (hanya pasal 1352 dan
1353) dan Bab VI, yang berlaku bagi perikatan pada umumnya.
Bagian Khusus meliputi: Bab III (kecuali pasal 1352 dan 1353), Bab
C. Jenis-Jenis Perikatan
3
Admin Alfa, “Pengertian Perikatan dan Pengaturan”. Dalam
http://www.sangkoeno.com/2015/01/pengertian-perikatan-dan-pengaturan.html?m=1 /27
Maret 2021
4
Henri,”Macam-Macam Perikatan Menurut Hukum Perdata”. Dalam
https://butew.com/2018/05/08/macam-macam-perikatan-menurut-hukum-perdata/ /28 Maret
2021
4
Perikatan bersyarat terjadi apabila ia digantungkan pada suatu peristiwa
yang masih akan datang dan masih belum tentu akan terjadi, baik secara
tersebut (Pasal 1253 KUH Perdata). Jadi perikatan bersyarat merupakan suatu
apabila yang dimaksud itu terjadi dan perikatan lahir pada detik terjadinya
peristiwa itu. Misalnya : Saya berjanji jika saya keluar negeri akan
menyewakan rumah saya. Disini perjanjian sewa menyewa rumah akan lahir
terjadi. Misalnya : Saya berjanji bahwa apabila saya kembali dari luar
negeri,rumah yang saya sewakan akan kembali. Syarat batal adalah syarat
perikatan.
5
Perikatan dengan ketetapan waktu adalah perikatan yang hanya
salah satu dari 2 barang yang disebutkan dalam perjanjian, tetapi ia tidak boleh
memaksa si berpiutang untuk menerima sebagian dari barang yang satu dan
sebagian barang yang lainnya. Hak memilih ini ada pada si berhutang, jika hal
utang kepada B (seorang petani) yang sudah lama tidak dibayarnya. Lalu, si A
Apabila salah satu objek yang diperjanjikan dalam perikatan mana suka
musnah, maka perikatan mana suka itu menjadi perikatan murni. Jika kedua
debitor itu dapat dituntut untuk memenuhi seluruh hutang. Dalam hal beberapa
6
Dalam hukum perjanjian ada suatu aturan, bahwa tiada perikatan dianggap
5. Perikatan Yang Dapat Dibagi Dan Yang Tidak Dapat Dibagi (Pasal 1296-1303
KUHPerdata)
Suatu perikatan dapat atau tidak dapat dibagi adalah sekedar prestasinya
hakekat prestasi itu. Soal dapat atau tidak dapat dibaginya prestasi itu terbawa
menyerahkan sejumlah barang atau sejumlah hasil bumi. Sebaliknya yang tidak
7
Akibat hukum yang penting dari perikatan yang dapat dibagi dan yang tidak
Dalam hal peikatan tidak dapat dibagi, maka tiap-tiap kreditor berhak
dan yang lain sudah barang tentu dengan pengertian bahwa pemenuhan
Dalam hal suatu perikatan dabat dibagi, tiap-tiap kreditor hanyalah berhak
kewajibannya.
8
Dalam perjanjian dengan ancaman hukuman atau denda ini lazimnya
D. Hapusnya Perikatan
karena:5
suatu benda.
hutang baru, debitur lama dengan debitur baru, dan kreditur lama dengan
kreditur baru. Dalam hal hutang lama diganti dengan hutang baru maka
5
Admin Alfa,”Hapusnya Perikatan”. Dalam
http://www.sangkoeno.com/2015/01/hapusnya-perikatan.html?m=1 /28 Maret 2021
9
4. Perjumpaan hutang (kompensasi), terjadi apabila hutang piutang debitur dan
hutang terjadi karena kedudukan debitur dan kreditur itu menjadi satu
artinya berada dalam satu tangan. Dalam percampuran ini hutang piutang
menjadi lenyap.
pemenuhan perikatan.
apabila objek benda tertentu itu musnah, maka tidak dapat lagi
menjadi hapus.
syarat subjektif yang ditentukan tidak dipenuhi, maka perikatan itu dapat
9. Berlakunya suatu syarat batal, yaitu jika ketentuan isi perjanjian yang
disetujui oleh kedua belah pihak, syarat mana yang jika dipenuhi
menjadi hapus.
10
10. Lewatnya waktu (daluarsa), menurut pasal 1946 KUHPerdata, lewatnya aku
perikatan dengan lewatnya suatu waktu tertentu dan atas syarat-syarat yang
Lewatnya waktu untuk memperoleh hak milik atas suatu benda disebut
“acquisitieve verjaring”.
11
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
hukum yang terjadi di antara 2 (dua) orang atau lebih, yang terletak di
dalam lapangan harta kekayaan, dimana pihak yang satu berhak atas prestasi
dalam masyarakat.
perikatan tanggung menanggung, perikatan yang dapat dibagi dan yang tidak
12
DAFTAR PUSTAKA
http://www.sangkoeno.com/2015/01/hapusnya-perikatan.html?m=1
dan-pengaturan.html?m=1
https://nickopites.wordpress.com/2012/11/25/hukum-
perikatan/#:~:text=Jika%20dirumuskan%2C%20perikatan%20adalah%
20hubungan,pihak%20lainnya%20wajib%20memenuhi%20prestasi.&t
ext=Hukum%20perikatan%20hanya%20berbicara%20mengenai,kontra
k%20bagian%20dari%20hukum%
macam-perikatan-menurut-hukum-perdata/
13