Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ETIKA DAN HUKUM BISNIS

“HUKUM PERJANJIAN”

Dosen Pengampuh : Ahmadi Usman, SE.,M.App. I&E

DISUSUN OLEH :

Santa Monika Pakpahan

35121085

PRODI D3 ADMINISTRASI BISNIS

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan

karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Hukum

Perjanjian” ini tepat pada waktunya.Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk

memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Etika dan Hukum Bisnis

Ahmadi Usman,SE.,M.App.I&E.Selain itu,makalah ini juga bertujuan untuk menambah

wawasan tentang Hukum Perjanjian bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ahmadi Usman, SE.,M.App. I&E selaku

dosen /mata kuliah Etika dan Hukum Bisnis yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat

menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.Saya juga

mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya

sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,

kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Senin,31 Januari 2022


Santa Monika Pakpahan

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .............................................................................................. i

KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang ....................................................................................................5

1.2 Rumusan masalah ................................................................................................6

1.3 Tujuan penulisan ................................................................................................7

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian .............................................................................................................9

2.2 Unsur-Unsur Perjanjian dan Perikatan ..........................................................10

2.3 Asas-asas Perjanjian ..........................................................................................11

2.4 Syarat-syarat Perjanjian ...................................................................................12


2.5 Akibat Perjanjian ...............................................................................................14

2.6 Jenis-jenis Perjanjian ........................................................................................14

2.7 Pelaksanaan dan Pembatalan Suatu Perjanjian .............................................15

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan .........................................................................................................17


3.2 Saran ...................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hukum bertujuan mengatur berbagai kepentingan manusia dalam rangka pergaulan

hidup di masyarakat.kepentingan manusia dalam masyarakat begitu luas,mulai dari

kepentingan pribadi hingga masyarakat dengan Negara. Untuk itu pergolongan hukum privat

untuk mengatur kepentingan individu atau pribadi, seperti hukum dagang dan hukum

perdata. Hukum perikatan yang terdapat dalam buku lll kitab undang-undang hukum perdata

merupakan hukum yan bersifat khusus dalam melakukan perjanjian dan perbuatan hukum
yang bersifat ekonomis atau perbuatan hukum yang dapat dinilai dari harta kekayaan

seseorang atau badan hukum.Dalam kegiatan ekonomi terdapat upaya untuk mendapatkan

keuntungan atau laba. Namun harus berdasarkan peraturan dan norma yang terdapat dalam

undang-undang yang berlaku maupun hukum yang berlaku. Dengan adanya hubungan

hukum maka terjadi pertalian hubungan subjek hukum dengan objek hukum ;hubungan hak

kebendaan.Dalam hukum perjanjian didalamnya terdapat dua asas yaitu asas konsensualitas

dan asas kebebasan berkontrak.Dalam perkembangan perekonomian di Indonesia, tentunya

memerlukan perangkat hukum nasional yang sesuai dengan hukum perikatan atau kontrak

yang berkembang dinamis dalam masyarakat melengkapi perangkat perundang-undangan.Di

Indonesia berbagai peratutran undang-undang dibuat oleh pemerintah Indonesia telah

menggantikan sebagian kitab undang-undang hukum perdata dan kitab undang-undang

hukum dagang. Naumun untuk mengisi kekosongan hukum di Indonesia maka kedua kitab

undang-undang itu masih digunakan sampai ada peraturan perundang-undangan yang baru

untuk menggantinya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu Perjanjian

2. Apa saja Unsur-unsur Perjanjian dan Perikatan

3. Apa saja Asas-Asas Perjanjian

4. Apa saja Syarat-syarat Sah Perjanjian

5. Apa akibat Perjanjian itu

6. Apa saja Jenis-jenis perjanjian


7. Bagaimana Pelaksanan dan Pembatalan perjanjian

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui Pengertian Perjanjian

2. Untuk mengetahui Unsur-unsur Perjanjian

3. Untuk mengetahui Asas-Asas Perjanjian

4. Untuk mengetahui Syarat-syarat Sah Perjanjian

5. Untuk mengetahui Akibat perjanjian

6. Untuk mengetahui Jenis-jenis perjanjian

7. Untuk mengetahui Pelaksanan dan Pembatalan perjanjian

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN

Perjanjian adalah suatu peristiwa yang terjadi bila seseorang berjanji kepada orang lain

atau bila dua orang saling berjanji untuk melaksanakan suatu prestasi.
Perikatan adalah suatu hubungan hukum yang bersifat harta kekayaan antara dua orang

atau lebih atas dasar mana pihak yang satu berhak (kreditur) dan pihak yang

berkewajiban(debitur) atas suatu prestasi.

2.2 UNSUR-UNSUR
2.2.1 Unsur-unsur Perjanjian
1.Essentalia
Essentalia adalah bagian yang mutlak yang harus ada dalam suatu perjanjian.
Contoh : Harga dalam jual-beli
2.Naturalia.
Naturalia adalah bagian dalam perjanjian yang ditentukan oleh Undang-undang.
Contoh : Pemberian jaminan
3.Accidentalia.
Accidentalia adalah bagian dalam perjanjian yang ditambahkan para pihak karena
undang- undang tidak mengaturnya.
Contoh : Perjanjian sewa yang sudah termasuk perabotannya

2.2.2 Unsur-unsur Perikatan


a.Hubungan Hukum
b.Harta Kekayaan
c.Para Pihak
d.Prestasi

2.3 ASAS-ASAS PERJANJIAN


a.Kebebasan Berkontrak
Artinya para pihak bebas membuat kontrak dan menentukan sendiri isi kontrak tersebut
sepanjang tidak bertentangan undang-undang,ketertiban umum dan kebiasaan yang didasari
iktikad baik.
b.Asas Konsensual
Yaitu suatu kontrak sudah sah dan mengikat ketikatercapai kata sepakat, selama syarat-
syarat lainnya terpenuhi. Asas kesepakatan ini merupakan salah satu syarat untuk suatu
perjanjian sebagaimana yang ditentukan dalam pasal 1320 KUH Perdata
c.Asas Itikad Baik
Asas ini merupakan asas bahwa para pihak, yaitu pihak kreditur dan debitur harus
melaksanakan substansi kontrak berdasarkan kepercayaan atau keyakinan yang teguh maupun
kemauan baik dari para pihak. Asas itikad baik ini terbagi menjadi dua macam, yakni itikad baik
relatif dan itikad baik mutlak.
Itikad baik relatif yaitu seseorang memperhatikan sikap dan tingkah laku yang nyata dari subjek.
Pada itikad baik mutlak penilaian terletak pada akal sehat dan keadilan serta dibuat ukuran yang
obyektif untuk menilai keadaan menurut norma-norma yang obyektif
d.Asas Pacta Sun Servanda
Artinya suatu kontrak atau perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang
bagi para pihak yang membuatnya

2.4 SYARAT-SYARAT PERJANJIAN


a.Kata sepakat para pihak
b.Kecakapan melakukan perbuatan hukum
c.Hal yang tertentu/jelas
d Suatu sebab yang halal

2.5 AKIBAT PERJANJIAN


a.Berlaku sebagai Undang-undang bagi para pihak
b.Perjanjian tidak dapat ditarik kembali oleh salah satu pihak
c. Kreditur dapat mengajukan ACTIO PAULIANA(Pembatalan perbuatan debitur terhadap
pihak ke-3 yang dapat merugikan kreditur.

2.6 JENIS-JENIS PERJANJIAN


Secara teoritis dikenal ada dua jenis perjanjian, yaitu perjanjian nominatif dan perjanjian
innominatif
Perjanjian yang termasuk kedalam perjanjian nominatif adalah sebagai berikut :
a.Perjanjian jual-beli
b.Perjanjian sewa-menyewa
c.Perjanjian tukar-menukar
d.Perjanjian Perburuhan
e.Persekutuan
f.Hibah
g.Perjanjian pinjam-pakai
h.Perjanjian pinjam-meminjam
i.Persetujuan untung-untungan
j.Pemberian Kuasa
k.Penanggungan Utang
l.Perdamaian

Perjanjian yang termasuk kedalam perjanjian innominatif ini adalah sabagi berikut :
a.Franchise/waralaba, usaha yang memberikan laba lebih/istimewa (privillege)dari pemberi
waralaba (Franchisor) kepada penerima waralaba(Franchise) dengan sejumlah kewajiban atas
pembayaran-pembayaran
b.Perjanjian sewa guna (leasing) adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang
modal baik secara sewa-guna-usaha dengan opsi (finance lease) maupun sewa-guna-usaha tanpa
hak opsi (operating lease) untuk digunakan oleh lesse selama jangka waktu tertentu berdasarkan
pembayaran secara berkala
c.Modal ventura (joint venture) merupakan kerjasama pemerintah dan swasta dimana tanggung
jawab dan kepemilikan ditanggung bersama dalam hal penyediaan pelayanan infrastruktur.

2.7 PELAKSANAAN DAN PEMBATALAN SUATU PERJANJIAN


2.7.1 Pelaksanaan Perjanjian
Itikad baik dalam Pasal 1338 ayat (3) KUH Perdata merupakan ukuran objektif untuk menilai
pelaksanaan perjanjian,artinya pelaksanaan perjanjian harus mengindahkan norma-norma
kepatutan dan kesusilaan.Salah satunya untuk memperoleh hak milik ialah jual-beli.
Pelaksanaan perjanjian ialah pemenuhan hak dan kewajiban yang telah diperjanjikan oleh pihak-
pihak supaya perjanjian itu mencapai tujuannya.Jadi perjanjian itu mempunyai kekuatan
mengikat dan memaksa.Perjanjian yang telah dibuat secara sah mengikat pihak-pihak,perjanjian
tersebut tidak boleh diatur atau dibatalkan secara sepihak saja.
2.7.2 Pembatalan Perjanjian
Pembatalan suatu perjanjian dapat dibatalkan oleh salah satu pihak yang membuat perjanjian
ataupun batal demi hukum.Perjanjian yang dibatalkan oleh salah satu pihak biasanya terjadi
karena:
a.Adanya suatu pelanggaran.Pelanggaran tersebut tidak diperbaiki dalam jangka waktu yang
ditentukan atau tidak dapat diperbaiki
b.Pihak pertama melihat adanya kemungkinan pihak kedua mengalami kebangkrutan atau secara
finansial tidak dapat memenuhi kewajibannya.
c.Terkait resolusi atau perintah pengadilan.
d.Terlibat hukum
e.Tidak lagi memiliki lisensi,kecakapan atau wewenang dalam melaksanakan perjanjian.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Perjanjian sebaiknya dibuat secara tertulis,kalau perlu dibuat dihadapan Notaris.

2. Substansi Perjanjian sebaiknya dibuat sejelas mungkin agar tdk ada

celah hukum yang dapat melemahkan.

3. Jika tdk paham sebaiknya dikonsultasikan kepada ahlinya


3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

Buku bahan ajar Etika dan Hukum Bisnis

http://budipratiko9.blogspot.co.id/2015/04/hukum-perikatan-hukum-perjanjian-dan.html

http://paridarachman27.blogspot.co.id/2013/04/hukum-perjanjian.html

https://www.google.co.id/webhp?sourceid=chrome-instant&ion=1&espv=2&ie=UTF-

8#q=pengertian%20perjanjian

Anda mungkin juga menyukai