Anda di halaman 1dari 7

KOMPETENSI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

ETENSI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN


Kompetensi lulusan Pendidikan Kewarganegaraan adalah seperangkat
tindakan cerdas, penuh rasa tanggung jawab dari seorang warga negara dalam
berhubungan dengan negara, dan memecahkan berbagai masalah hidup
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dengan menerapkan konsepsi Filsafat
Pancasila, menerapkan Konstitusi Negara dalam kehidupan sehari-hari, serta
Geopolitik Indonesia dan Geostrategi Indonesia.

Seperangkat tindakan cerdas yang dimaksudkan adalah tampak pada


kemahiran, ketepatan dan keberhasilan bertindak, sedangkan penuh rasa tanggung
jawab diperlihatkan sebagai kebenaran tindakan ditilik dari nilai ilmu pengetahuan
dan teknologi serta etika, ataupun kepatutan dengan ajaran agama serta kepatutan
dengan nilai-nilai Pancasila.

Pendidikan Kewarganegaraan yang berhasil, akan membuahkan sikap mental


yang cerdas, penuh rasa tanggung jawab dari peserta didik. Sikap ini disertai
dengan perilaku yang :
Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
menghayati nilai-nilai filsafat hidup bangsa dan negara.
Berbudi pekerti kemanusiaan yang luhur serta berdisiplin dalam
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Berjiwa nasionalisme yang kuat, mengutamakan persatuan dan


kesatuan mengatasi kelompok dan seseorang.
Bersifat professional, yang dijiwai oleh kesadaran bela negara, serta
sadar akan hak dan kewajiban sebagai warga negara.
Aktif memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni
untuk kepentingan kemanusiaan, bangsa, dan negara.

Dengan dasar lima perilaku di atas dijiwai oleh nilai-nilai luhur Pancasila
yang diterapkan pada Pendidikan Kewarganegaraan dimaksudkan untuk
memperluas cakrawala berpikir para mahasiswa sebagai warga negara Indonesia
sekaligus sebagai pejuang bangsa dalam usaha menciptakan serta meningkatkan
kesejahteraan dan keamanan nasional, untuk menjamin kelangsungan hidup
bangsa dan negara demi terwujudnya aspirasi perjuangan nasional dengan tujuan
untuk memupuk kesadaran bela negara dan berpikir komprehensif integral
(terpadu) dikalangan mahasiswa dalam rangka ketahanan nasional.

Pendidikan Kewarganegaraan diharapkan dapat menumbuhkan apresiasi


kepada mahasiswa sebagai calon pemimpin nasional di masa mendatang, yang
memiliki kemampuan sebagai berikut :
Mampu menghayati dan mengimplementasikan filsafat Pancasila dan
Konstitusi negara Indonesia.
Mampu memahami geopolitik dan geostrategi, serta melaksanakan
materi GBHN sesuai dengan bidang profesinya.

2.

LANDASAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN


Pendidikan kewarganegraan bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran
berbangsa dan bernegara serta berjiwa demokratis yang berkeadaban. Dengan
tujuan demikian ini, pendidikan kewarganegaraan banyak dasarnya, ada yang
berdasarkan filsafati, berdasarkan sejarah, berdasarkan sosial budaya. Adapun
yang dibicarakan di sini adalah landasan hukum.
Landasan Hukum
Undang-Undang Dasar 1945

1)

Pembukaan UUD 1945. Pembukaan alinea kedua tentang cita-cita mengisi


kemerdekaan, dan alinea keempat khusus tentang tujuan negara, yaitu keamanan
dan kesejahteraan.

2)

Batang Tubuh UUD 1945. pasal 27 (3) (II), setiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Dan pasal 30 ayat (1) (II), tiaptiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara. Serta pasal 31 ayat (1) (II), setiap warga negara berhak
mendapat pendidikan.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 1982


Undang-undang No. 20/1982 adalah tentang ketentuan-ketentuan Pokok
Pertahanan Keamanan Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara 1982 No.
51, TLN 3234).

Pasal 18 Hak dan Kewajiban warga negara yang diwujudkan dengan


keikutsertaan dalam upaya bela negara diselenggarakan melalui pendidikan
pendahuluan bela negara sebagai bagian tidak terpisahkan dalam sistem
pendidikan nasional.
Pasal 19 ayat (2) Pendidikan Pendahuluan Bela Negara wajib diikuti
oleh setiap warga negara dan dilaksanakan secara bertahap, yaitu :
-

Tahap awal pada pendidikan tingkat dasar sampai menengah dan dalam
gerakan Pramuka.

Tahap lanjutan dalam bentuk Pendidikan Kewiraaan pada tingkat Pendidikan


Tinggi.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003


Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
dan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, Nomor 232/U/2000
tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilalian Hasil
belajar Mahasiswa, dan Nomor 45/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan
Tinggi telah ditetapkan bahwa Pendidikan Agama, Pendidikan Bahasa, dan
Pendidikan
Kepribadian,

Kewarganegaraan
yang

wajib

merupakan

diberikan

Mata

dalam

kuliah

kurikulum

Pengembangan
setiap

program

studi/kelompok program studi.

Surat Keputusan Dirjen Dikti Nomor 43 Tahun 2006


Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 43/DIKTI/Kep/2006 tentang Rambu-rambu

Pelaksanaan Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan


Tinggi.

3.

TUJUAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN


Tujuan pendidikan kewarganegaraan perlu dirumuskan terlebih dahulu tentang
visi dan misi serta kompetensi berdasarkan keputusan Direktur Jenderal
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Nomor :
43/DIKTI/Kep/2006.

Visi Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan tinggi merupakan sumber


nilai dan pedoman dalam pengembangan dan penyelenggaraan program studi
guna mengantarkan mahasiswa memantapkan kepribadiannya sebagai manusia
Indonesia seutuhnya dan memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur.

Misi Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan tinggi membantu mahasiswa


memantapkan kepribadiannya agar secara konsisten mampu mewujudkan nilainilai dasar Pancasila, rasa kebangsaan dan cinta tanah air sepanjang hayat dalam
munguasai, menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi dan
seni yang dimilikinya dengan rasa tanggung jawab serta memegang teguh
persatuan dan kesatuan bangsa dan negara.

Dengan dasar visi dan misi maka tujuan pendidikan kewarganegaraan secara
umum adalah memupuk kesadaran bela negara dan berpikir komprehensif integral
di kalangan mahasiswa dalam rangka Ketahanan Nasional sebagai Geostrategi
Indonesia, dengan didasari :
Kecintaan kepada tanah air;
Kesadaran berbangsa dan bernegara;
Memupuk rasa persatuan dan kesatuan;
Keyakinan akan ketangguhan Pancasila;
Rela berkoban demi bangsa dan negara.

Untuk mendasari tujuan tersebut maka Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi


memandang perlu menyempurnakan Kurikulum inti Pendidikan Kewarganegaraan
/ Pendidikan Kewiraan yang ditetapkan dengan Keputusan Dirjen Dikti Nomor
151/DIKTI/Kep/2000, menjadi kurikulum inti Pendidikan Kewarganegaraan.
Kemudian sebagai keseragaman terakhir tahun 2006, berdasarkan Surat
Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional
Republik

Indonesia

Nomor

43/DIKTI/Kep/2006,

tentang

Rambu-rambu

Pelaksanaan Kelompok Mata kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan


Tinggi, yang di dalamnya mencantumkan juga substansi kajian mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan.

Melalui Pendidikan Kewarganegaraan, warga negara Kesatuan Republik


Indonesia diharapkan mampu memahami, menganalisis, dan menjawab masalah-

masalah yang dihadapi oleh masyarakat, bangsa, dan negaranya secara


berkesinambungan dan konsisten cita-cita dan tujuan nasional seperti yang
digariskan dalam Pembukaan UUD 1945.

Anda mungkin juga menyukai