Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

Upaya bela negara bagi kalangan mahasiswa

PENYUSUN
SINTA JELINA PUTRI
043005007

UNIVERSITAS TERBUKA PALANGKARAYA


POKJAR (62074) KAB.BARITOUTARA
BAB 1
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Kesadaran Bela Negara merupakan satu hal yang mendasar yang harus dimiliki
oleh setiap Warga Negara Indonesia (WNI), sebagai wujud penunaian hak dan
kewajibannya dalam upaya bela negara, dalam rangka menjaga keutuhan, kedaulatan
serta kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia. Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) mengatur mengenai Upaya Bela Negara
yaitu ketentuan Pasal 27 Ayat (3): “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam upaya Pembelaan Negara,” dan Pasal 30 Ayat (1): “Tiap-tiap warga negara berhak
dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.”Sikap bela negara
perlu dilakukan siswa dan ditanamkan dalam kehidupan siswa melalui pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan sebagai pembinaan kesadaran bela negara sebagai
sebuah upaya untuk mewujudkan WNI yang memahami dan menghayati serta yakin
untuk menunaikan hak dan kewajibannya. mengingat rendahnya pemahaman
masyarakat terhadap makna Pancasila, tidak terlepas dari sedikitnya pemikir Indonesia
yang mengembangkan pemikiran-pemikiran mengenai Pancasila. Akibatnya
masyarakat Indonesia (khususnya kalangan elit) mengalami kesulitan dalam proses
pengimplementasian nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

B.IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan Latar belakang masalah diatas, maka identifikasi masalah penelitian


adalah:
1. Rendahnya Rasa Cinta Tanah Air terhadap Negara Indonesia.
2. Rendahnya Persepsi siswa tentang Wawasan Bela Negara.
3. Kurangnya Pemahaman siswa dalam Penerapan Sikap Bela Negara melalui
Pelajaran Pendidikan Kewarganegaaan dalam kehidupan sehari-sehari baik
dirumah, disekolah dan dimasyarakat.
4. Rendahnya kemauan siswa belajar terhadap Pendidikan Kewarganegaraan.
B. PEMBATASAN MASALAH

Untuk mendapatkan hasil yang baik seperti yang diinginkan maka pembatasan
masalah diperlukan. Agar pembahasan mengarah sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini. Dengan demikian yang menjadi pembatasan dan fokus
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Rendahnya Persepsi siswa tentang Wawasan Bela Negara.
2. Kurangnya Pemahaman siswa dalam Penerapan Sikap Bela Negara melalui
Pelajaran Pendidikan Kewarganegaaan dalam kehidupan sehari-sehari baik
dirumah, disekolah dan dimasyarakat.

C. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka peneliti merumuskan masalah yang


akan diteliti agar lebih terarah sebagai berikut :
1. Bagaimana Persepsi siswa tentang Wawasan Bela Negara ?
2. Bagaimana Pemahaman siswa dalam Penerapan Sikap Bela Negara melalui
Pelajaran Pendidikan Kewarganegaaan dalam kehidupan sehari-sehari baik
dirumah, disekolah dan dimasyarakat ?

E. TUJUAN MASALAH

Adapun Tujuan dilakukan Penelitian ini adalah


1. Untuk mengetahui Persepsi siswa tentang Wawasan Bela Negara.
2. Untuk mengetahui Pemahaman siswa dalam Penerapan Sikap Bela Negara
melalui Pelajaran Pendidikan Kewarganegaaan dalam kehidupan sehari-sehari
baik dirumah, disekolah dan dimasyarakat.

F.MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi Pemerintah, untuk membantu Pembinaan Moral Sikap Bela Negara melalui
bidang pendidikan.
2. Bagi sekolah, untuk membantu mengembangkan dan memajukan Visi-Misi
Sekolah SMP Nasrani 1 Medan.
3. Bagi guru, membantu kinerja Bapak /Ibu guru SMP Nasrani 1 Medan
terkhususnya bagi Guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam meningkatkan
kedisiplinan siswa dalam menerima pembelajaran.
4. Bagi penulis, menambah wawasan penulis sebagai calon sarjana agar mampu
menguasai dan mengungkap berbagai masalah serta berupaya untuk mencari
solusi

BAB 2
A. BELA NEGARA
Istilah bela negara dapat kita temukan dalam rumusan Pasal 27 ayat 3 UUD NRI
1945. PASAL 27 ayat 3 menyatakan “setiap warga negara erhak dan wajib ikut dalam
upaya pembelaan negara’. Dalam buku “pemasyarakatan UUD NRI 1945 oleh MPR
(2021)” dijelaskan bahwaa pasal 27 ayat 3 ini dimaksud untuk memperteguh konsep
yang dianut bangsa dan negara indonesia dibidang pembelaaan negara, yakni upaya
belanegara bukan hanya monopoli TNI, tetapi merupakan hak sekaligus kewajiban
setiap waarga negara.oleh karena itu, tidak benar jika ada anggapan bela negara
berkaitan dengan militer atau militerisme dan selah kewajiban dan tanggung jawabb
untuk membela negara hanya terletak pada entara nasional indonesia.

B.PENGERTIAN BELA NEGARA


Dalam Undang-Undang No.3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara Pasal 9 ayat 1
disebutkan bahwa "Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela
negara yang di wujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara."Dalam begian
penjelasan Undang-Undang No.3 Tahun 2002 tersebut dinyatakan bahwa upaya bela
negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya
terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar negara,selain sebagai kewajiban dasar manusia juga merupakan
kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh
kesadaran,tanggung jawab,dan rela berkorban dalam pengabdian kepada negara dan
bangsa.
C.MACAM-MACAM BELA NEGARA
Ada dua macam bela negara,yakni bela negara fisik dan bela negara nonfisik.
bela negara secara fisik menurut Undang-Undang No.3 Tahun 2002 tentang Pertahanan
Negara,Keikutsertaan warga negara dalam bela negara secara fisik dapat dilakukan
dengan menjadi Tentara Nasional Indonesia dan Pelatihan Dasar Kemiliteran.Sekarang
ini pelatihan dasar kemiliteran diselenggarakan melalui program Rakyat Terlatih
(Ratih),meskipun konsep Rakyat Terlatih (Ratih)adalah amanat dari Undang-Undang
No.20 Tahun 1982.Rakyat Terlatih (Ratih) terdiri atas berbagai unsur,seperti Resimen
Mahasiswa (Menwa),Perlawanan Rakyat (Wanra),Pertahanan Sipil (Hansip),Mitra
Babinsa,Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) yang telah mengikuti pendidikan
dasar kemiliteran,dan lain-lain.

D.FUNGSI BELA NEGARA


Rakyat Terlatih mempunyai empat fungsi,yaitu ketertiban umum,perlindungan
masyarakat,keamanan rakyat,dan perlawanan rakyat.Tiga fungsi yang disebut pertama
umumnya dilakukan pada masa damai atau pada saat perjadinya bencana alam atau
darurat sipil,dimana unsur-unsur rakyat terlatih membantu pemerintah daerah dalam
menangani keamanan dan ketertiban masyarakat.Sementara fungsi Perlawanan Rakyat
dilakukan dalam keadaan darurat perang dimana Rakyat Terlatih merupakan unsur
bantuan tempur.Bila keadaan ekonomi dan keuangan negara memungkinkan maka
dapat pula dipertimbangkan kemungkinan untuk mengadakan Wajib Militer bagi warga
negara yang memenuhi syarat seperti yang banyak dilakukan di banyak negara maju di
Barat.
Sedangkan bela negara nonfisik menurut Undang-Undang No.3 Tahun 2002 tentang
Pertahanan Negara,keikutsertaan warga negara dalam bela kewarganegaraan secara
nonfisik dapat diselenggarakan melalui pendidikan kewarganegaraan dan pengabdian
sesuai dengan profesi.Pendidikan kewarganegaraan diberikan dengan maksud
menanamkan semangat kebangsaan dan cinta tanah air.Pendidikan kewarganegaraan
dapat dilaksanakan melalui jalur formal (sekolah dan perguruan tinggi) dan jalur
nonformal (sosial kemasyarakatan).Berdasarkan hal itu maka ketertiban warga negara
dalam bela negara secara nonfisik dapat dilakukan dengan berbagai bentuk,sepanjang
masa,dan dalam segala situasi.

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Bela negara merupakan sikap, tindakan, dan perilaku yang dilakukan atas kesadaran
sendiri dengan dilandasi pengabdian untuk melindungi dan menjaga kedaulatan dan
eksistensi negara. Mahasiswa sebagai generasi muda penerus bangsa wajib memiliki
nilai-nilai bela negara di dalam dirinya sebagai bekal untuk menjadi pemimpin negara
di masa yang akan datang. Resimen mahasiswa sebagai salah satu organisasi
kemahasiswaan yang memiliki tujuan membinanilai-nilai bela negara mahasiswa
menjadi ujung tombak dalam membina nilai-nilai bela negara mahasiswa khusunya
anggota resimen mahasiswa.

B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, berikut ini beberapa saran
yang dihasilkan oleh penulis untuk beberapa pihak:

1. Pemerintah
a. Diharapkan dapat lebih mengintensifkan upaya-upaya untuk membinan nilai-nilai
bela negara pada masyarakat sekarang. Hal itu dapat dilakukan melalui penerbitan
buku pedoman pelaksanaan bela negara maupun dengan mengadakan seminar bela
negara. Dengan terbinanya nilai-nilai bela negara secara baik kepada masyarakat maka
akan terwujud Indonesia yang lebih kuat.
b. Pemerintah harus melibatkan semua komponen bangsa dalam hal membina
nilai-nilai bela negara termasuk organisasi kemasyarakatan dan organisasi
kemahasiswaan. Kedua organisasi tersebut yang anggota dan subjek fokusnya para
generasi muda penerus bangsa memiliki cara tersendiri untuk
membina nilai-nilai bela negara, dan cara tersebut akan dapat diterima oleh
generasi muda ketimbang cara-cara konvensional yang dilakukan pemerintah.

2. Masyarakat
a. Masyarakat sebagai kmopnen cadangan pertahanan negara haruslah mulaikembali
melihat betapa pentingnya nilai-nilai bela negara, jika kesadaran mengenai penitngnya
nilai-nilai bela negara sudah kembali muncul dalam setiap diri warga negara maka
diharapkan akan timbul keinginan untuk kembali memaknai nilai-nilai bela negara
secara benar dan dapat menjadi bekal dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
b. Masyarakat akan dapat terus mendukung dan ikut langsung dalam upaya-
upaya pembinaan nilai-nilai bela negara, baik yang diadakan oleh
pemerinah maupun berbagai organisasi yang peduli terhadap hal tersebut.

3. Resimen Mahasiswa
a. Diharapkan resimen mahasiswa dapat lebih memberikan pemahaman mengenai
nilai-nilai bela negara kepada segenap anggota resimen mahasiswa dengan selalu
memberikan pemahaman kepada setiap anggota resimen mahasiswa jika nilai-nilai bela
negara itu penting sebagai bekal di masa depan. Melalui hal tersebut diharapkan
anggota resimen mahasiswa akan nilai-nilai bela negara akan sangat berguna bagi
dirinya di masa yang akan datang.

b. Setelah membentuk anggota yang paham mengenai bela negara, resimen mahasiswa
diharapkan agar selalu membina nilai-nilai bela negara anggota resimen mahasiswa
secara berkelanjutan sehinggga naggota resimen mahasiswa memiliki nilai-nilai bela
negara di dalam dirinya sebaga untuk menjadi tulang punggung negara di masa yang
akan datang.
4. Peneliti Selanjutnya
a. Diharapkan dapat mengkaji aspek yang lebih mendalam mengenai nilai-nilai bela
negara, misalnya peneliti dapat menggali upaya pembinaan nilai-nilai bela negara
melalui guru PKn.
b. Diharapkan dapat mengkaji organisasi kemahasiswaan resimen mahasiswa secara
lebih mendalam, misalnya peneliti dapat mengkaji peran resimen
mahasiswa dalam menyiapkan mahasiswa sebagai komponen cadangan pertahanan
negara.

Anda mungkin juga menyukai