NIM: 23.M1.0036
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Bela Negara
Pasal 9 ayat 1 Undang-Undang nomor 23 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara
1
yang berbunyi bahwa “setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela
negara”. Wujud nyata dari usaha bela negara disetiap warga negara adalah kesiapan dan
kerelaan atas materi, waktu, dan hal-hal lain dari setiap warga negara untuk berkorban demi
mempertahankan kemerdekaaan negara, kedaulatan negara, persatuan dan kesatuan negara,
yaitu bangsa Indonesia, keutuhan wilayah kita, wilayah nusantara, serta kelangsungan hidup
dan yuridiksi nasional, dan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
Pada saat ini, banyak cara untuk melakukan sikap bela negara, yaitu dengan cara
memanfaatkan sosial media dengan baik. Cara untuk memanfaatkannya dengan baik yaitu
dengan cara menjadi pengguna (netizen) dengan bijak, tidak melakukan masalah-masalah
yang dapat menusak kedaulatan bangsa dan negara. Banyak sekali masalah ataupun konflik
terjadi karena media sosial ini. Hal ini terjadi akhibat banyaknya pengguna media sosial yang
semena-mena dalam menggunakan media sosial tanpa memperhatikan aspek kemanusiaan
dan kaidah-kaidah sebenarnya. Penegakan hukum pun harus selalu siap sedia tentang
maraknya masalah-masalah karena dunia maya.
Hal ini tidak akan terjadi jika setiap masyarakat mengerti dan paham akan dunia
digital ini. Mengedukasi atau memberi arahan adalah jalan yang tepat agar semua masyarakat
mengerti dan paham menggunakan media soasial yang baik dan benar. Ini merupakan
tanggung jawab semua instansi, bukan hanya pemerintah. Contohnya dalam sekolah,
mungkin bisa dilakukan sosialisasi tentang media sosial ataupun kegiatan dunia maya lainya.
Dalam masyarakat dewasa sendiri, gerakan literasi digital pun perlu dilakukan agar tidak
adanya berita-berita kebohongan yang muncul karena menurut data, berita kebohongan atau
hoax banyak muncul karena orang-orang dewasa. Melihat banyaknya masalah akibat dunia
maya yang disebabkan era globalisasi, pemerintah dari kementerian pertahanan dan
kementerian pendidikan, sebagai lembaga yang menginisiasi bela negara harus mengambil
langkah yang baik, misalnya dengan cara memasukkan sebuah kurikulum di dalam kehidupan
sekolah. Ini bertujuan agar menciptakan generasi muda Indonesia yang emas, yang cinta
tanah air, negara, dan bangsa karena memilah dan mengelola informasi dari dunia nyata dan
dunia maya diperlukan generasi penerus bangsa ini. Jika ini terlaksana penggunaan media
sosial atau dunia maya akan secara tepat digunakan.
2.2 Pendidikan Bela Negara
Pendidikan dapat diartikan secara harfiah sebagai proses pengubahan
2
sikap dan perilaku individu atau sekelompok orang dalam upaya mendewasakan manusia
dengan pengajaran dan pelatihan. Sementara itu, pengertian umum dari pendidikan ialah
1
Muflih Ihsan Pratama and Fatma Ulfatun Najicha, “MENINGKATKAN KESADARAN BELA NEGARA PADA SETIAP
INDIVIDU DENGAN NILAI-NILAI PANCASILA PADA ERA GLOBALISASI SAAT INI” 6, no. 1 (2022).
2
Zainal Muhtar, Yanti Yulianti, and Hanang Hanafiah, “Pendidikan Bela Negara di dalam Kurikulum Pendidikan
di Indonesia,” n.d.
menanamkan nilai moral, intelegensi, dan spiritual kepada peserta didik menyesuaikan
perkembangan mental dan jasmaninya (Prihatin, 2018).Umumnya, pendidikan memiliki
keterkaitan dengan mempersiapkan generasi bangsa yang berpengetahuan. Pendidikan untuk
penyiapan warga negara dapat diartikan sebagai bentuk kegiatan yang terencana untuk
memberikan bekal kepada peserta didik supaya menjadi warga negara yang baik (Sormin,
2020). Di dalam upaya mencapai tujuan nasional suatu negara, bela negara adalah salah
satu cara yang perlu ditempuh (Budiwibowo, 2016). Di dalam prosesnya mencapai tujuan
nasional, suatu negara akan mendapatkan atau menghadapi ancaman yangbisa datang dari
luar maupun dari dalam negeri. Indonesia sebagai bangsa yang besar harus mampu
mempertahankan eksistensinya di semua lini seperti bidang politik, ekonomi, sosial,
budaya, pendidikan juga kedaulatan. Untuk mempertahankan kedaulatan ini memerlukan
kerjasama dari seluruh komponen (Rahmawati, 2017).Penanaman kesadaran akan bela
negara sangat penting dilakukan untuk mempertahankan negara dari ancaman yang
datang dari dalam maupun luar, mengingat juga setiap warga negara memiliki hak dan
kewajiban terhadap bela negara. Upaya pembelaan negara merupakan tekad, sikap, dan
juga Tindakan warga yang teratur, terpadu, menyeluruh serta berlanjut yang berlandaskan
kecintaan pada tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, dan keyakinan terhadap
Pancasila dan UUD 1945 (Pitaloka, 2019).Untuk dapat melaksanakan hak dan
kewajiban dalam membela negara, warga perlu mengetahui terlebih dahulu mengenai bela
negara dalam arti yang luas. Dalam arti luas, bela negara tidak hanya berkaitan
dengan menghadapi ancamanperang tetapi juga ancaman dalam bentuk lain. Adapun
penjelasan secara luas tentang hak dan kewajiban setiap warga negara di dalam upaya bela
negara dan upaya pertahanan keamanan tercantum pada pasal 27 dan pasal 30 ayat (1)
UUD 1945.
Pendidikan bela negara menjadi sangat penting karena dipandang relevan dan strategis
untuk pembinaan pertahanan negara dan untuk meningkatkan pemahaman serta penanaman
jiwa patriotisme dan cinta terhadap tanah air yang sudah semestinya kesadaran berbangsa
dan bernegara tumbuh berkembang di seluruh lapisan masyarakat.Pelaksanakan pembinaan
kesadaran bela negara terhadap Masyarakat Indonesia merupakan hal yang sangat baik,
ditambah pemerintah yang sudah menerapkan pendidikan bela negara dari tingkat sekolah
dasar sebagai pondasi awal peserta didik untuk mengenal dan membentuk karakternya
seperti misalnya bertanggung jawab dengan mengerjakan pekerjaan rumah, membuang
sampah pada tempatnya, menolong temannya yang kesusahan. Semua sikap tersebut sudah
mencerminkan sikap dan karakter yang baik dan perlu untuk diperhatikan.Namun,
keterbatasan guru dalam mengajar bela negara dikarenakan belum masuknya pendidikan
bela negara ke dalam kurikulum, sehingga guru harus pintar-pintar untuk menerapkan
nilai-nilai ini di sela-sela pelajaran non formal, seperti ekstra kurikuler(Umra 2019).