Anda di halaman 1dari 5

Nama : Novelin Theresia Agustina Lumban Toruan

NIM: 23.M1.0036

PENDIDIKAN BELA NEGARA BAGI WARGA NEGARA


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bela negara merupakan konsep yang penting di dalam kehidupan Masyarakat
Indonesia. Konsep ini berkaitan dengan kepentingan dan perlindungan negara, serta
membutuhkan partisipasi aktif dari semua warga negara. Latar belakang bela negara dapat
ditelusuri dari Sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan. Selama
masa penjajahan, rakyat Indonesia telah menghadapi berbagai tantangan dan pengorbanan
untuk melawan penindasan dan mencapai kemerdekaan. Pengalaman ini telah membentuk
semangat bela negara yang kuat di antara generasi muda Indonesia.
Bela negara juga berkaitan dengan Pembangunan nasional dan keamanan negara.
Dalam upaya mencapai pembangunan yang berkelanjutan, setia wargan negara memilki
tanggung jawab untuk melindungi dan mempertahankan keutuhan negara. Hal ini meliputi
partisipasi aktif dalam pembangunan ekonomi, sosial, dan budaya, serta menjaga keamanan
dan ketertiban Masyarakat. Dengan memahami dan melaksanakan konsep bela negara
dengan baik, kita dapat menciptakan lingkungan yang stabil dan sejahtera bagi generasi
yang akan datang.
Pendidikan bela negara juga merupakan aspek penting dalam membangun kesadaran
dan semangat bela negara di kalangan generasi muda. Melalui pendidikan bela negara,
siswa diajarkan nilai-nilai patriotism, cinta tanah air, dan pengabdian kepada negara.
Mereka juga dilatih dalam keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk
melindungi negara dan menghadapi tantangan global. Dengan pendidikan bela negara yang
baik, generasi muda Indonesia dapat menjadi penerus bangsa yang Tangguh dan
berkomitmen dalam menjaga keutuhan dan kemajuan negara.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang yang ada, penulis merumuskan beberapa permasalahan diantaranya:
1. Apa yang dimaksud dengan bela negara?
2. Bagaimana pendidikan bela negara bagi warga negara ?
3. Manfaat pendidikan bela negara bagi warga negara.

1.3 Tujuan Penulisan Makalah


Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi penugasan UAS
Kewarganegaaraan. Secara tidak langsung juga untuk menambah wawasan tentang pendidikan
bela negara sehingga menjadi sebuah bacaan bagi kegiatan belajar mengajar sehingga
bermanfaat untuk semua.
1.4 Manfaat Penulisan
1. Bagi penulis, sebagai sarana menambah pengetahuan mengenai pendidikan bela negara
khususnya sebagai warga negara.
2. Bagi pembaca, sebagai sumber pengetahuan mengenai pendidikan bela negara selain
dari pembelajaran di sekolah.
3. Sebagai gambaran dan acuan agar dapat lebih baik lagi dalam menyelesaikan makalah
pada waktu yang akan datang.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Bela Negara
Pasal 9 ayat 1 Undang-Undang nomor 23 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara
1

yang berbunyi bahwa “setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela
negara”. Wujud nyata dari usaha bela negara disetiap warga negara adalah kesiapan dan
kerelaan atas materi, waktu, dan hal-hal lain dari setiap warga negara untuk berkorban demi
mempertahankan kemerdekaaan negara, kedaulatan negara, persatuan dan kesatuan negara,
yaitu bangsa Indonesia, keutuhan wilayah kita, wilayah nusantara, serta kelangsungan hidup
dan yuridiksi nasional, dan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
Pada saat ini, banyak cara untuk melakukan sikap bela negara, yaitu dengan cara
memanfaatkan sosial media dengan baik. Cara untuk memanfaatkannya dengan baik yaitu
dengan cara menjadi pengguna (netizen) dengan bijak, tidak melakukan masalah-masalah
yang dapat menusak kedaulatan bangsa dan negara. Banyak sekali masalah ataupun konflik
terjadi karena media sosial ini. Hal ini terjadi akhibat banyaknya pengguna media sosial yang
semena-mena dalam menggunakan media sosial tanpa memperhatikan aspek kemanusiaan
dan kaidah-kaidah sebenarnya. Penegakan hukum pun harus selalu siap sedia tentang
maraknya masalah-masalah karena dunia maya.
Hal ini tidak akan terjadi jika setiap masyarakat mengerti dan paham akan dunia
digital ini. Mengedukasi atau memberi arahan adalah jalan yang tepat agar semua masyarakat
mengerti dan paham menggunakan media soasial yang baik dan benar. Ini merupakan
tanggung jawab semua instansi, bukan hanya pemerintah. Contohnya dalam sekolah,
mungkin bisa dilakukan sosialisasi tentang media sosial ataupun kegiatan dunia maya lainya.
Dalam masyarakat dewasa sendiri, gerakan literasi digital pun perlu dilakukan agar tidak
adanya berita-berita kebohongan yang muncul karena menurut data, berita kebohongan atau
hoax banyak muncul karena orang-orang dewasa. Melihat banyaknya masalah akibat dunia
maya yang disebabkan era globalisasi, pemerintah dari kementerian pertahanan dan
kementerian pendidikan, sebagai lembaga yang menginisiasi bela negara harus mengambil
langkah yang baik, misalnya dengan cara memasukkan sebuah kurikulum di dalam kehidupan
sekolah. Ini bertujuan agar menciptakan generasi muda Indonesia yang emas, yang cinta
tanah air, negara, dan bangsa karena memilah dan mengelola informasi dari dunia nyata dan
dunia maya diperlukan generasi penerus bangsa ini. Jika ini terlaksana penggunaan media
sosial atau dunia maya akan secara tepat digunakan.
2.2 Pendidikan Bela Negara
Pendidikan dapat diartikan secara harfiah sebagai proses pengubahan
2

sikap dan perilaku individu atau sekelompok orang dalam upaya mendewasakan manusia
dengan pengajaran dan pelatihan. Sementara itu, pengertian umum dari pendidikan ialah

1
Muflih Ihsan Pratama and Fatma Ulfatun Najicha, “MENINGKATKAN KESADARAN BELA NEGARA PADA SETIAP
INDIVIDU DENGAN NILAI-NILAI PANCASILA PADA ERA GLOBALISASI SAAT INI” 6, no. 1 (2022).

2
Zainal Muhtar, Yanti Yulianti, and Hanang Hanafiah, “Pendidikan Bela Negara di dalam Kurikulum Pendidikan
di Indonesia,” n.d.
menanamkan nilai moral, intelegensi, dan spiritual kepada peserta didik menyesuaikan
perkembangan mental dan jasmaninya (Prihatin, 2018).Umumnya, pendidikan memiliki
keterkaitan dengan mempersiapkan generasi bangsa yang berpengetahuan. Pendidikan untuk
penyiapan warga negara dapat diartikan sebagai bentuk kegiatan yang terencana untuk
memberikan bekal kepada peserta didik supaya menjadi warga negara yang baik (Sormin,
2020). Di dalam upaya mencapai tujuan nasional suatu negara, bela negara adalah salah
satu cara yang perlu ditempuh (Budiwibowo, 2016). Di dalam prosesnya mencapai tujuan
nasional, suatu negara akan mendapatkan atau menghadapi ancaman yangbisa datang dari
luar maupun dari dalam negeri. Indonesia sebagai bangsa yang besar harus mampu
mempertahankan eksistensinya di semua lini seperti bidang politik, ekonomi, sosial,
budaya, pendidikan juga kedaulatan. Untuk mempertahankan kedaulatan ini memerlukan
kerjasama dari seluruh komponen (Rahmawati, 2017).Penanaman kesadaran akan bela
negara sangat penting dilakukan untuk mempertahankan negara dari ancaman yang
datang dari dalam maupun luar, mengingat juga setiap warga negara memiliki hak dan
kewajiban terhadap bela negara. Upaya pembelaan negara merupakan tekad, sikap, dan
juga Tindakan warga yang teratur, terpadu, menyeluruh serta berlanjut yang berlandaskan
kecintaan pada tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, dan keyakinan terhadap
Pancasila dan UUD 1945 (Pitaloka, 2019).Untuk dapat melaksanakan hak dan
kewajiban dalam membela negara, warga perlu mengetahui terlebih dahulu mengenai bela
negara dalam arti yang luas. Dalam arti luas, bela negara tidak hanya berkaitan
dengan menghadapi ancamanperang tetapi juga ancaman dalam bentuk lain. Adapun
penjelasan secara luas tentang hak dan kewajiban setiap warga negara di dalam upaya bela
negara dan upaya pertahanan keamanan tercantum pada pasal 27 dan pasal 30 ayat (1)
UUD 1945.
Pendidikan bela negara menjadi sangat penting karena dipandang relevan dan strategis
untuk pembinaan pertahanan negara dan untuk meningkatkan pemahaman serta penanaman
jiwa patriotisme dan cinta terhadap tanah air yang sudah semestinya kesadaran berbangsa
dan bernegara tumbuh berkembang di seluruh lapisan masyarakat.Pelaksanakan pembinaan
kesadaran bela negara terhadap Masyarakat Indonesia merupakan hal yang sangat baik,
ditambah pemerintah yang sudah menerapkan pendidikan bela negara dari tingkat sekolah
dasar sebagai pondasi awal peserta didik untuk mengenal dan membentuk karakternya
seperti misalnya bertanggung jawab dengan mengerjakan pekerjaan rumah, membuang
sampah pada tempatnya, menolong temannya yang kesusahan. Semua sikap tersebut sudah
mencerminkan sikap dan karakter yang baik dan perlu untuk diperhatikan.Namun,
keterbatasan guru dalam mengajar bela negara dikarenakan belum masuknya pendidikan
bela negara ke dalam kurikulum, sehingga guru harus pintar-pintar untuk menerapkan
nilai-nilai ini di sela-sela pelajaran non formal, seperti ekstra kurikuler(Umra 2019).

Pendidikan bela negara mengajarkan mengenai nilai-nilai patriotik dalam


peserta didik.Hal ini juga meningkatkan kecintaan peserta didik pada tanah air,
semangat perjuangan, nasionalisme, patriotisme dan ketahanan fisik yang
prima.Contoh materi yang diberikan dalam pendidikan bela negara diantaranya
wawasan kebangsaan, baris-berbaris, disiplin waktu, long march dan
kepemimpinan.Dengan demikian, pendidikan bela negara mempunyai kontribusi positif
dalam mebentuk siswa yang memiliki semangat patriotik sejak dini (Wijayanto dan
Marzuki 2020).
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Kebutuhan pendidikan bela negara untuk kalangan pelajar sebagai generasi
penerus bangsa sudah saatnya mendapatkan perhatian yang lebih baik dari pemangku
kebijakan baik dari lingkungan pemerintah maupun lingkungan pendidikan. Berbagai
ancaman yang sedang dan akan dihadapi oleh bangsa negara kedepannya tidak hanya
berupa ancaman militer, namun ancaman yang dihadapi semakin hari semakin kompleks
yaitu ancaman nir militer yang dikhawatirkan dapat mengikis rasa nasionalisme para
pelajar, karena sesungguhnya, masa depan bangsa dan negara ini berada di dalam
generasi saat ini. Peran pemerintah dan tenaga pendidik disini menjadi sangat penting
untuk memberikan kesempatan yang lebih luas untuk memacu para pelajar
mengembangkan ilmunya didalam hal inovasi dan kreatifitas. Dengan adanya pelajar
yang berhasil mengembangkan ilmunya ini tentunya akan sangat dapat membanggakan
negaranya. Hal ini juga termasuk ke dalam nilai bela negara yakni dengan
mengharumkan nama bangsanya dengan hal-hal yang positif. Dari sinilah yang perlu
untuk dipikirkan kembali, yaitu pengemasan dalam pemberian pendidikan bela negara
kepada pelajar dengan lebih inovatif supaya para generasi penerus bangsa ini lebih
mampu untuk memahami lebih mendalam lagi mengenai bela negara, pentingnya rasa
nasionalisme untuk memperkuat kedaulatan negara.
DAFTAR PUSTAKA
Muhtar, Zainal, Yanti Yulianti, and Hanang Hanafiah. “Pendidikan Bela Negara di dalam
Kurikulum Pendidikan di Indonesia,” n.d.
Pratama, Muflih Ihsan, and Fatma Ulfatun Najicha. “MENINGKATKAN KESADARAN
BELA NEGARA PADA SETIAP INDIVIDU DENGAN NILAI-NILAI PANCASILA
PADA ERA GLOBALISASI SAAT INI” 6, no. 1 (2022).

Anda mungkin juga menyukai