Anda di halaman 1dari 13

UPAYA BELA NEGARA BAGI KALAGAN MAHASISWA

Disusun Oleh:

Tabita Gita Kurniawati

UNIVERSITAS TERBUKA
BANDAR LAMPUNG
2021
BAB 1

PENDAHULAN

A.Latar Belakang

Masa depan Bangsa Indonesia ada ditangan para generasi muda saat ini.Kaum muda di
Indonesia juga memiliki peran untuk menjaga dan membela bangsa,dari pelajar hingga
mahasiswa ataupum kaum muda mudi yang sudah menyelesaikan pendidikannya
merupakan faktor penting yang sangat di andalkan oleh bangsa indonesia untuk
mewujudkan cita-cita bangsa serta mempertahanan bangsa Indonesia. Sebelum
Indonesia merdeka,kaum muda mudi sudah memiliki peran penting dalam kemajuan
bangsa Indonesia,para mahasiswa dan muda mudi turut ikut serta dalam memajukan
bangsa bahkan sampai kemerdekaan indonesia di kumandangkan hingga saat ini.zaman
kemerdekaan keperdulian mahasiswa dan pemuda terhadap kondisi negara saat itu
dalam masa penjajahan sangatlah tinggi demi memajukan negara serta memiiki bangsa
yang merdeka.

Bukan hanya zaman kemerdekaan saja tetapi di generasi ini pun mahasiswa juga
memiliki peranan penting pada indonesia,peranan yang dapat mereka laukan yaitu
dengan memperteguh serta memperkuat penanaman nilai-nilai pancasila didalam
kehidupan sehari-hari agar dapat menjadi contoh mahasiswa yang mempunyai nilai-
nilai pancasila yang baik,Karena saat ini masyarakat dan banyak generasi muda yang
sudah melupakan nilai-nilai pancasila yang dimana menjadi ideologi dan pedoman bagi
jati diri indonesia.banyak masyarakat dn mahasiswa serta muda mudi yang sudah tidak
lagi mewarisi semangat nasionalisme yang dimiliki oleh pemuda saat memajukan
bangsa zaman kemerdekaan.Ada beberapa yang menjadi pemicu lunturnya semangat
kebangsaan yang merupakan warisan dari leluhur untuk memajukan bangsa negara
yaitudisebabkan oleh arus teknologi yang semakin cangih yang membuat anak muda
lupa akan tugasnya dan menjalankan perannya sebagi generasi penerus bangsa yang
menjadi pemegang estafet dalam kemajuaan negara.Dan juga kejenuhan yang dimiliki
oleh para pemuda dalam memandan wacana bangsa yang di sampaikan elite politik di
Indonesia.Selain itu peniruan gaya hidup oleh budaya luar merupakan salah satu
dampak yang kini menyerang banyak dari pelajar,mahasiswa hingga muda mudi yaitu
masuk ke dunia yang kelam seperti mabuk- mabukan dan yang palingparah lagi yaitu
terjerat dalam kasus narkoba.Maju nya teknologi sekarang ini sangatlah pesat yang
munculnya teknologi-teknologi yang berkemban dan canggih.seperti adanya
handphone dengan jaringan yang bisa mengakses apapun serta televisi yang sering kali
di saah gunakan seperti adanya kasus hoaks (menyebarkan berita burung) dan juga
akses akses video yang tidak senonoh yang dapat merusak karakter anak muda bangsa
yang akn memunculkan benih-benih kebencian dan ke egoisan yang membuat
perpecahan di angsa indonesia.Banyak anak muda bahan masyarakat yang sering kali
tidak menyaring setiap berita yang diterima dan memunculkan kesalah pahamnya yang
terjadi yan membuat perpecahan terjadi.Tidak hanya itu tidak adanya kepercayaan
golongan tua ke golongan anak muda untuk mentransfer ilmu,pengalaman,kewenangan
kepada anak muda.gaya hidup seperti inilah yang dapat merusak generasi anak
muda.Bukan hanya itu banyak dari mahasiswa yang mengisi kegiatanya dengan belajar
dan forum forum hal yang mengenai adanya hubungan kenegaraan yang tidak pernah
atu jarang dilakukan oleh seseorang malah melakukan kegiatan yang membuang waktu
seperti pergi ketempat hiburan malah bnayak disukai olehb mahasiswa ,Tidak hanya itu
gadget juga sudah mulai menggantikan semuanya ,anak anak muda lebih memilih
bermain gadgwt ketimbang belajar.hal ini lah yang dapat ,merusak generasi muda di
masa depan yang membuat mahasisa dan anak muda memiliki sikap acuh atau bodo
amat terhadap negara.Dan juga sekarang sajas udah ada terlihat dengan banyaknya
kekayaan bangsa indonesia yang digerogoti oleh bangsa lain yang secara tidak langsung
bangsa ini sudah mulai terjajah.

Oleh karena itu ,para generasi muda sekarang harus bisa dapat menyikapi
perkembanan yang ada di dunia serta menyaringnya.Selalu memengambil sisi yang
positif dan membuang sisi yang membuat negatif.Memiliki semangat yang tinggi patut
dimiliki oleh anak muda untuk memiliki dapat memiliki serta membangun negara
indonesia yang mandiri,bersatu,berfiir rasional,demokratis dan kritis dalam
menyelesaikan masalah yang ada dibangsa ini meskipun berbeda agama,suku ,ras dan
budaya.

Dengan cara memiliki kecintaan dengan tanah air dan rela berkorban bagi bangsa
indonesia serta menjunung tinggi nilai- nilai nasionalisme serta nilai nilai pada
pancasila dan memilii nilai persaudaraan anatar beda ama,ras,suku dan budaya agar
tidak terjadi perselisihan serta perpecahan antar bnagsa indonesia.Kecintaan tanah air
kepada negara harus sanat era dan semakin tinggi rasa bangga yang tertanam pada jiwa
jiwa bangsa.Sebagai mahasiswa kita harus punya pemikiran yand kritis terhadap
masalah disekitar,dan mengangkat realita sosial di masyarakat dan juga isa
memperjuangkan aspirasi masyarakat karena anak muda mahasiswa menjadi
pemegang saham untuk meneruskan bangsa ini.

B. Rumusan Masalah

1.Apa makna dari bela negara

2. Konsep bela Negara

3. Upaya yang bisa dilakukan mahasiswa untuk bela negara

4.Bagaimana cara meningkatkan kesadaran bela negara untuk generasi muda?

5. Seberapa pentingkah generasi muda bagi sebuah Negara ?


BAB II

PEMBAHASAAN

1.Makna Bela Negara

Bela negara adalah tekad,sikap ,dan perilaku serta tindakan warga negara baik secara
perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara ,keutuhan wilayah
dan keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan unda-undang dasar
negara Republik IndonesiabTahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa
Indonesia dan negara dari berbagai ancaman. Membela Negara Indonesia adalah hak
dan kewajiban dari pada setiap warga negara

Indonesia. Dikutip dalam Pasal 27 Ayat 3 UUD 1945 bahwa “Setiap warga negara berhak
dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”. Setiap warga negara juga berhak
dan wajib ikut serta dalam pembelaan negara. Selanjutnya dalam Pasal 30 Ayat 1 UUD
1945 bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara”. Berdasarkan kutipan kedua pasal tersebut dapat
disimpulkan bahwa usaha pembelaan dan pertahanan negara merupakan hak dan
kewajiban setiap warga negara Indonesia. Produk turunannya adalah peraturan
Perundang-undangan No.3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara

Pasal 9 Ayat 1 menyebutkan bahwa “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara”.

Penjelasan UU No. 3 Tahun 2002 tentang pembelaan negara menyatakan bahwa upaya
bela negara adalah sikap dam perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya
kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan negara. Upaya bela negara, selain sebagai kewajiban
dasar menusia, juga merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang
dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela berkorban dalam
pengabdian kepada negara dan bangsa.Jadi bukan hanya tentara dan polisi saja yang
membela dan menjaga negra tetapi smua warga negra ,tua,muda termasuk mahasiswa
dan pelajar.
2. Konsep Bela Negara

Konsep bela negara dapat diuraikan secara fisik dan nonfisik. Secara fisik yaitu dengan
cara mengangkat senjata mengahadapi serangan atau agresi musuh. Bela negara secara
fisik dilakukan untuk menghadapi ancaman dari luar. Sementara, bela negara secara
nonfisik dapat didefinisikan sebagai segala upaya untuk mempertahankan negara
kesatuan Republik Indonesia dengan cara meningkatkan kesadaran berbangsa dan
bernegara, menanamkan kecintaan terhadap tanah air serta berperan aktif dalam
memajukan bangsa dan negara.

Wujud dari usaha bela negara adalah kesiapan dan kerelaan setiap warga negara
untuk berkorban demi mempertahankan kemerdekaan, kedaulatan negara, persatuan
dan kesatuan bangsa Indonesia, keutuhan wilayah nusantara, kelangsungan hidup dan
yuridiksi nasional, serta nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Sikap dan perilaku bela
negara dilandasi oleh nasionalisme dan patriotisme dari setiap warga negara.
Sesuai Undang-Undang No.3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara,
keikutsertaan warga negara dalam bela negara secara fisik dapat dilakukan dengan
menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia dan Pelatihan Dasar kemiliteran. Saat ini
pelatihan dasar kemiliteran diselenggarakan melalui program Rakyat Terlatih (Ratih),
meskipun konsep Rakyat Terlatih (Ratih) adalah amanat dari Undang-Undang No. 20
Tahun 1982.
Rakyat Terlatih (Ratih) terdiri dari berbagai unsur, seperti Resimen Mahasiswa
(Menwa), Perlawanan Rakyat (Wanra), Pertahanan Sipil (Hansip), Mitra Babinsa, dan
Organisasi
Kemasyarakatan Pemuda (OKP) yang telah mengikuti Pendidikan Dasar Militer, dan
lainnya. Rakyat terlatih mempunyai empat fungsi, yaitu ketertiban Umum, Perlindungan
Masyarakat, Keamanan Rakyat, dan Perlawanan Rakyat. Tiga fungsi yang disebut
pertama umumnya dilakukan pada masa damai atau pada saat terjadinya bencana alam
atau darurat sipil, di mana unsur-unsur Rakyat Terlatih membantu pemerintah daerah
dalam menangani Keamanan dan Ketertiban Masyarakat, sementara fungsi Perlawanan
Rakyat dilakukan dalam keadaan darurat perang di mana Rakyat Terlatih merupakan
unsur bantuan tempur bagi pasukan regular TNI dan terlibat langsung di medan perang.
Disisi nonfisik, merujuk Undang-Undang No.3 Tahun 2002, keikutsertaan warga
negara dalam bela negara dapat diselenggarakan melalui Pendidikan Kewarganegaraan
dan pengabdian sesuai dengan profesi. Berdasar hal itu, maka keterlibatan warga
negara dalam bela negara secara nonfisik dapat dilakukan dengan berbagai bentuk,
sepanjang masa dan dalam segala situasi, misalnya dengan cara:
1) Meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, termasuk menghayati
demokrasi dengan menghargai perbedaan pendapat dan tidak memaksakan
kehendak, menanamkan kecintaan terhadap tanah air, melalui pengabdian yang
tulus kepada masyarakat,
2) Berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara dengan berkarya nyata
(bukan retorika),
3) Kesadaran dan kepatuhan terhadap hukum/undang-undang dan menjunjung
tinggi Hak

Azazi Manusia, dan


4) Pembekalan mental spiritual di kalangan masyarakat agar dapat menangkal
pengaruhpengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan norma-norma
kehidupan bangsa Indonesia dengan lebih bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa melalui ibadah sesuai agama/kepercayaannya masing-masing.
Hingga saat ini belum ada undang-undang tersendiri yang mengatur mengenai
Pendidikan Kewarganegaraan, pelatihan dasar kemiliteran secara wajib, dan
pengabdian sesuai dengan profesi sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang
No.3 Tahun 2002. Apabila nantinya telah keluar undang-undang mengenai Pendidikan
Kewarganegaraan, pelatihan dasar kemiliteran secara wajib, dan pengabdian sesuai
dengan profesi maka akan semakin jelas bentuk keikutsertaan warga negara dalam
upaya pembelaan negara.

3. Upaya yang bisa dilakukan mahasiswa untuk bela negara

Upaya bela ngara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sikap tersebut berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Setiap manusia secara naluriah akan melindungi, membela, dan mempertahankan apa
yang dimiliki dari gangguan orang asing.
Dengan melaksanakan kewajiban bela bangsa, menjadi bukti dan proses bagi seluruh
warga negara untuk menunjukkan kesediaan mereka dalam berbakti pada nusa dan
bangsa. Sekaligus menjadi bukti pemahaman mengenai bela negara.

Lalu bagaimana peran mahasiswa dalam upaya pembelaan negara?Sebagai generasi


muda Indonesia,dalam upaya bela negara,mahasiswa diharapkan dapat ikut ambil
bagian dalam memerangi korupsi di lingkungan kampus,menolak keterlibatan dalam
paham-paham radikalisme dan ikut serta melakukancounter narasi terhadap paham-
paham radikal,ujaran kebencian dan narasi-narasi yang memecah belah bangsa.

Dalam pelaksanaannya Bela negara tidak harus dalam wujud perang tetapi sebagai
mahasiswa kita bisa melakukan bela negara dengan cara lain seperti belajar dengan
rajin,tidak menyebarkan berita Hoax dan ujaran kebencian,hidup
bertoleransi,melestarikan budaya,memakai produk Indonesia,berprestasi
mengharumkan nama bangsa di dunia internasional,menjaga nama baik bangsa dan
negara.

Kita sebagai mahasiswa tidak boleh acuh terhadap perkembangan pemerintahan yang
ada di negara kita.Kesalahan-kesalahan atas kebijakan yang dilakukan dengan penguasa
harus dikiritik.Mahasiswa harus menjadi generasi yang cerdas dan tidak diam begitu
saja ketika masyarakatnya bergeming.Sebagai mahasiswa kita harus berada di garda
terdepan dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat.

Sebagai mahasiswa juga kita harus memikirkan bagaimana caranya untuk


mengembalikan dan mengubah kondisi negara kita ini agar menjadi negara yang ideal
dan mampu bersaing dengan negara maju yang ada di seluruh dunia.Perubahan
tersebut sangat diperlukan untuk tercapainya sebuah negara yang ideal,namun,dalam
pelaksanaannya nanti tidak menghilangkan jati diri sebagai mahasiswa dan Bangsa
Indonesia sebagai bangsa yang sopan,ramah,bermoral dan memiliki akhlak mulia.

Supaya semua hal itu terwujud,peran mahasiswa sangat-sangat penting adanya,terlebih


sebagai agent of change untuk membuat bangsa dan negara kita menjadi bangsa yang
kuat dan mampu bersaing dengan negara-negara maju lainnya.Maka dari itu,intinya
mahasiswa harus memiliki sikap kritis terhadap dinamika pemerintahan,apabila terjadi
kesalahan dalam pemerintah,mahasiwa harus berani untuk mengkritik dan
memberikan saran untuk yang lebih baik.Mahasiswa harus menjadi generasi penerus
bangsa yang cerdas sehingga dapat memperjuangkan aspirasi masyarakat.

4. Cara Meningkatkatkan Kesadaran Bela Negara untuk Generasi Muda


Membangun Kesadaran Bela Negara pada pemuda merupakan sesuatu yang
penting dan tidak bisa dianggap suatu hal yang sepele, karena pemuda merupakan
generasi penerus bangsa yang tidak dapat didisparitaskan dari sejarah bangsa ini.
Kendatipun demikian, kesadaran bela negara ini jangan pula ditafsir hanya
berhubungan dengan angkat senjata melawan musuh dari negara luar belaka,
melainkan harus lebih luas memandangnya, sehingga dalam pengejawantahannya,
pemuda lebih kreatif mengimplementasikan arti bela negara ini dalam kehidupannya
tanpa menghilangkan hakekat bela negara itu sendiri.
Sebuah keharusan bagi pemuda untuk ikut bersama bertanggung jawab mengemban
amanat penting ini, apabila pemuda sudah tidak terpatri dalam dirinya akan
kesadaran mengenai bela negara, maka ini merupakan ancaman besar bagi
kehidupan berbangsa dan bernegara, bisa jadi suatu saat mengakibatkan bangsa ini
akan berada ke dalam kondisi yang sangat parah bahkan jauh terpuruk dari bangsa-
bangsa lain yang telah mempersiapkan diri dari gangguan bangsa lain.
            Kalau kita coba melihat kondisi bangsa kita sekarang, merupakan salah satu
indikator bahwa sebagian kalangan pemuda di negeri ini telah mengalami penurunan
kesadaran akan pentingnya bela Negara. Hal tersebut bisa kita lihat dari segelintir
persoalan seperti, kebiasaan pemuda yang lebih bangga dengan budaya atau simbol-
simbol bangsa lain dan tidak bangga dengan budaya bangsa sendiri. Ataupun, pemuda
saat ini lebih cenderung meninggalkan nilai-nilai budaya bangsa dengan
memamerkan ciri  westernisasi. Dan semakin banyaknya pemuda yang melakukan
perilaku penyalahgunaan narkoba, dan kondisi ini diperparah dengan minimnya
kesadaran sosial dan perhatian kepada sesama yang ditunjukkan dengan semakin
individualisnya pemuda itu sendiri di tengah-tengah masyarakat. Permasalahan ini
jelas mengganggu sikap kesadaran bela Negara pada pemuda.
            Hal lain juga yang dapat mengganggu kesadaran bela negara di tingkat pemuda
yang perlu di cermati secara seksama adalah semakin tipisnya kesadaran dan
kepekaan sosial di tingkat pemuda, padahal banyak persoalan-persoalan masyarakat
yang membutuhkan peranan pemuda untuk membantu memediasi masyarakat agar
keluar dari himpitan masalah, baik itu masalah sosial, ekonomi dan politik, karena
dengan terbantunya masyarakat maka sedikit banyak himpitan persoalan akan dapat
teratasi. Dengan perilaku ini, pemuda telah melakukan langkah konkrit dalam
melakukan bela negara.
            Fenomena-fenomena diatas merupakan tantangan bagi kita dan akan
cenderung menjadi pemecah bila tidak segera diatasi, dicari jalan keluarnya. Kondisi
pemuda yang seperti itu juga akan menjadikan pemuda kita menjadi pemuda yang
kehilangan identitas dan karakter yang berdampak pada hilangnya perekat di
masyarakat yaitu pemuda itu sendiri.
            Salah satu hal penting yang harus disadari pemuda adalah bahwa pemuda
tidak dapat melepaskan diri dari tanggung jawab atas problematika bangsa yang
dihadapi saat ini. Pemuda harus berperan serta dan berada dalam garis terdepan,
dalam melakukan perubahan, hanya dengan demikianlah pemuda menjaga keutuhan
bangsa ini, mempersiapkan diri dalam menghadapi tantangan yang lebih besar, untuk
mengantisipasi terjadinya penjajahan gaya baru disegala aspek, atas derasnya arus
globalisasi yang tak terbendung juga merupakan salah satu menjaga negara ini.
            Hal lain yang tak kalah pentingnya, pemuda harus memiliki kepekaan sosial
dan memiliki tanggung jawab atas kondisi masyarakat saat ini. Usaha pembelaan
negara berdasar pada kesadaran setiap pemuda akan hak dan kewajibannya.
Kesadaran demikian perlu ditumbuhkembangkan melalui proses motivasi untuk
mencintai tanah air dan untuk ikut sert dalam pembelaan negara. Proses motivasi
untuk membela negara dan bangsa akan berhasil jika setiap pemuda memahami
keunggulan negaranya. Disamping itu setiap pemuda hendaknya juga memahami
kemungkinann segala macam ancaman terhadap eksistensi bangsa dan negara
indonesia. Dalam hal ini terdapat beberapa dasar pemikiran yang dapat dijadikan
sebagai bahan motivasi setiap pemuda untuk ikut dalam usaha bela negara. Kaelan
dan Achmad Zubaidi (2007:121) mengemukakan bahwa untuk mewujudkan motivasi
pemuda terhadap semangat bela negara setidaknya harus diperhatikan beberapa hal,
antara lain:
1.         Pengalaman sejarah perjuangan republik Indonesia
2.         Kedudukan wilayah geografis nusantara yang strategis
3.         Keadaan penduduk (demografis) yang besar
4.         Kekayaan sumber daya alam
5.         Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
dibidangpersenjataan
6.         Kemungkinan timbulnya peperangan
Keenam pokok pikiran diataslah yang harus diperhatikan dan ditumbuhkembangkan
sebagai jalan meningkatkan motivasi generasi muda agar melakukan upaya-upaya
pembelaan negara. Dengan membangun kesadaran itulah, maka pemuda telah
melakukan salah satu dari sekian banyak aspek untuk menjaga keutuhan Negara ini
yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia.

 5.Pemuda Sebagai Wajah Bangsa


            Kekuatan sebuah bangsa terletak di tangan para pemudanya. Karena
merekalah  akan menunjukkan wajah kehormatan suatu bangsa dalam kontes
kehidupan. Jika para pemuda dalam suatu negara mengalami kerusakan moral dan
agama, maka nasib bangsa perlu dikhawatirkan. Bagaimanapun, pemuda adalah
kader bangsa yang harus dibina dengan segala bentuk pendidikan, baik pendidikan
kejiwaan (Psikologi) sampai pendidikan politik. Jangan sampai pendidikan yang
dirancang dan dilaksanakan oleh negara tidak memerhatikan masa depan para
pemudanya. Apalagi hanya mengedepankan kepentingan pribadi atau golongan saja.
        Pemuda harus sadar bahwa masa depan bangsa dan kepemimpinan negara
berada di tangannya. Karena itu pemuda harus mengetahui asas kepemimpinan. Asas
Kepemimpinan adalah kesadaran dan kemauan. Sikap dan ciri pemimpin yang baik
adalah:
1)      Berilmu, berakhlak, berintegritas, professional, dan pandai
2)      Dapat membuat keputusan dan bertangguing jawab atas
keputusannya.
3)      Dapat mempengaruhi bukan dipengaruhi dan mampu menjadi contoh
4)      Bersedia mendengar masukan dan kritik
5)      Bisa memberi semangat dan motivasi
Pemuda perlu memiliki pengetahun tentang kepemimpinan. Dari apa itu pemimpin,
ciri-ciri, dan tugasnya. Pemimpin adalah seseorang yang pandai dan menggunakan
kepandaian tersebut untuk menggerakkan diri, organisasi dan masyarakat. Diantara
kepandaian yang harus dikuasai adalah:
·         Pandai mengurus diri dan organisasi, termasuk mengatur waktu, keperluan diri
sendiri, dan kerja
·         Pandai mendengar dan menghormati apapun pendapat dan kritikan
·         Pandai menganalisa dalam membuat keputusan
·         Pandai berkomunikasi dengan bahasa yang santun
·         Pandai menulis dan mendokumentasi dan mengerti Iptek
Seorang pemuda dituntut untuk tidak apatis (masa bodoh) atas segala masalah yang
menimpa bangsa dan negara. Baik itu masalah bencana alam sampai bencana sosial
ekonomi dan politik yang dimana alam bernegara dirusak oleh kebanyakan generasi
tua yang haus akan kekuasaan. Pemuda sebagai generasi penerus dan pemegang tali
kekuasaan, harus melawan segala kerbobrokan yang ada. Baik di area sosial atau pun
politik.
BAB III PENUTUP

A. Simpulan

Sebagai mahasiswa indoneisa diharapkan mahasiswa memiliki kompetensi menjadi


ilmuwan dan profesional yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air,
demokratis berkeadaban, menjadi warga negara yang memiliki daya saing, berdisiplin,
dan berpartisipasi aktif dalam membangun kehidupan yang damai berdasarkan sistem
nilai Pancasila.

Sehubungan bela negara, konstitusi UUD 1945 Pasal 27 Ayat 3 mengatur bahwa;

“Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara”.
Setiap warga Negara juga berhak dan wajib ikut serta dalam pertahanan negara
sebagaimana tercantum dalam Pasal 30 Ayat 1 bahwa; “Tiap-tiap warga negara berhak
dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.” Selanjutnya, UU
No.3 Tahun 2002 tentang pertahanan negara menjelaskan bahwa upaya bela negara
adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI
yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup
bangsa dan negara. Upaya bela negara, selain sebagai kewajiban juga merupakan
kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran,
tanggung jawab, dan rela berkorban dalam pengabdian kepada negara dan bangsa.

DAFTAR PUSTAKA
-BMP MKDU4111/3sks/Modul 1-9 Pendidikan kewarganegaraan

- http://aufaadi.blogspot.com/2016/01/peran-mahasiswa-dalam-bela-negara.html
- https://www.wantannas.go.id/2017/09/24/sesjen-wantannas-peran-mahasiswa-
dalam-bela-negara-adalah-bagian-dari-menjaga-ketahanan-nasional/

- https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/05/163000669/bentuk-dan-contoh-
bela-negara?page=all

- https://garuda.ristekbrin.go.id/documents/detail/981420

- https://www.kompasiana.com/idhamkhalid9748/5ffea5db8ede484c0f79a9b2/
peran-mahasiswa-dalam-upaya-bela-negara#:~:text=Dalam%20pelaksanaannya
%20Bela%20negara%20tidak,Indonesia%2Cberprestasi%20mengharumkan%20nama
%20bangsa

Anda mungkin juga menyukai