Disusun Oleh:
UNIVERSITAS TERBUKA
BANDAR LAMPUNG
2021
BAB 1
PENDAHULAN
A.Latar Belakang
Masa depan Bangsa Indonesia ada ditangan para generasi muda saat ini.Kaum muda di
Indonesia juga memiliki peran untuk menjaga dan membela bangsa,dari pelajar hingga
mahasiswa ataupum kaum muda mudi yang sudah menyelesaikan pendidikannya
merupakan faktor penting yang sangat di andalkan oleh bangsa indonesia untuk
mewujudkan cita-cita bangsa serta mempertahanan bangsa Indonesia. Sebelum
Indonesia merdeka,kaum muda mudi sudah memiliki peran penting dalam kemajuan
bangsa Indonesia,para mahasiswa dan muda mudi turut ikut serta dalam memajukan
bangsa bahkan sampai kemerdekaan indonesia di kumandangkan hingga saat ini.zaman
kemerdekaan keperdulian mahasiswa dan pemuda terhadap kondisi negara saat itu
dalam masa penjajahan sangatlah tinggi demi memajukan negara serta memiiki bangsa
yang merdeka.
Bukan hanya zaman kemerdekaan saja tetapi di generasi ini pun mahasiswa juga
memiliki peranan penting pada indonesia,peranan yang dapat mereka laukan yaitu
dengan memperteguh serta memperkuat penanaman nilai-nilai pancasila didalam
kehidupan sehari-hari agar dapat menjadi contoh mahasiswa yang mempunyai nilai-
nilai pancasila yang baik,Karena saat ini masyarakat dan banyak generasi muda yang
sudah melupakan nilai-nilai pancasila yang dimana menjadi ideologi dan pedoman bagi
jati diri indonesia.banyak masyarakat dn mahasiswa serta muda mudi yang sudah tidak
lagi mewarisi semangat nasionalisme yang dimiliki oleh pemuda saat memajukan
bangsa zaman kemerdekaan.Ada beberapa yang menjadi pemicu lunturnya semangat
kebangsaan yang merupakan warisan dari leluhur untuk memajukan bangsa negara
yaitudisebabkan oleh arus teknologi yang semakin cangih yang membuat anak muda
lupa akan tugasnya dan menjalankan perannya sebagi generasi penerus bangsa yang
menjadi pemegang estafet dalam kemajuaan negara.Dan juga kejenuhan yang dimiliki
oleh para pemuda dalam memandan wacana bangsa yang di sampaikan elite politik di
Indonesia.Selain itu peniruan gaya hidup oleh budaya luar merupakan salah satu
dampak yang kini menyerang banyak dari pelajar,mahasiswa hingga muda mudi yaitu
masuk ke dunia yang kelam seperti mabuk- mabukan dan yang palingparah lagi yaitu
terjerat dalam kasus narkoba.Maju nya teknologi sekarang ini sangatlah pesat yang
munculnya teknologi-teknologi yang berkemban dan canggih.seperti adanya
handphone dengan jaringan yang bisa mengakses apapun serta televisi yang sering kali
di saah gunakan seperti adanya kasus hoaks (menyebarkan berita burung) dan juga
akses akses video yang tidak senonoh yang dapat merusak karakter anak muda bangsa
yang akn memunculkan benih-benih kebencian dan ke egoisan yang membuat
perpecahan di angsa indonesia.Banyak anak muda bahan masyarakat yang sering kali
tidak menyaring setiap berita yang diterima dan memunculkan kesalah pahamnya yang
terjadi yan membuat perpecahan terjadi.Tidak hanya itu tidak adanya kepercayaan
golongan tua ke golongan anak muda untuk mentransfer ilmu,pengalaman,kewenangan
kepada anak muda.gaya hidup seperti inilah yang dapat merusak generasi anak
muda.Bukan hanya itu banyak dari mahasiswa yang mengisi kegiatanya dengan belajar
dan forum forum hal yang mengenai adanya hubungan kenegaraan yang tidak pernah
atu jarang dilakukan oleh seseorang malah melakukan kegiatan yang membuang waktu
seperti pergi ketempat hiburan malah bnayak disukai olehb mahasiswa ,Tidak hanya itu
gadget juga sudah mulai menggantikan semuanya ,anak anak muda lebih memilih
bermain gadgwt ketimbang belajar.hal ini lah yang dapat ,merusak generasi muda di
masa depan yang membuat mahasisa dan anak muda memiliki sikap acuh atau bodo
amat terhadap negara.Dan juga sekarang sajas udah ada terlihat dengan banyaknya
kekayaan bangsa indonesia yang digerogoti oleh bangsa lain yang secara tidak langsung
bangsa ini sudah mulai terjajah.
Oleh karena itu ,para generasi muda sekarang harus bisa dapat menyikapi
perkembanan yang ada di dunia serta menyaringnya.Selalu memengambil sisi yang
positif dan membuang sisi yang membuat negatif.Memiliki semangat yang tinggi patut
dimiliki oleh anak muda untuk memiliki dapat memiliki serta membangun negara
indonesia yang mandiri,bersatu,berfiir rasional,demokratis dan kritis dalam
menyelesaikan masalah yang ada dibangsa ini meskipun berbeda agama,suku ,ras dan
budaya.
Dengan cara memiliki kecintaan dengan tanah air dan rela berkorban bagi bangsa
indonesia serta menjunung tinggi nilai- nilai nasionalisme serta nilai nilai pada
pancasila dan memilii nilai persaudaraan anatar beda ama,ras,suku dan budaya agar
tidak terjadi perselisihan serta perpecahan antar bnagsa indonesia.Kecintaan tanah air
kepada negara harus sanat era dan semakin tinggi rasa bangga yang tertanam pada jiwa
jiwa bangsa.Sebagai mahasiswa kita harus punya pemikiran yand kritis terhadap
masalah disekitar,dan mengangkat realita sosial di masyarakat dan juga isa
memperjuangkan aspirasi masyarakat karena anak muda mahasiswa menjadi
pemegang saham untuk meneruskan bangsa ini.
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAAN
Bela negara adalah tekad,sikap ,dan perilaku serta tindakan warga negara baik secara
perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara ,keutuhan wilayah
dan keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan unda-undang dasar
negara Republik IndonesiabTahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa
Indonesia dan negara dari berbagai ancaman. Membela Negara Indonesia adalah hak
dan kewajiban dari pada setiap warga negara
Indonesia. Dikutip dalam Pasal 27 Ayat 3 UUD 1945 bahwa “Setiap warga negara berhak
dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”. Setiap warga negara juga berhak
dan wajib ikut serta dalam pembelaan negara. Selanjutnya dalam Pasal 30 Ayat 1 UUD
1945 bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara”. Berdasarkan kutipan kedua pasal tersebut dapat
disimpulkan bahwa usaha pembelaan dan pertahanan negara merupakan hak dan
kewajiban setiap warga negara Indonesia. Produk turunannya adalah peraturan
Perundang-undangan No.3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara
Pasal 9 Ayat 1 menyebutkan bahwa “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara”.
Penjelasan UU No. 3 Tahun 2002 tentang pembelaan negara menyatakan bahwa upaya
bela negara adalah sikap dam perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya
kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan negara. Upaya bela negara, selain sebagai kewajiban
dasar menusia, juga merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang
dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela berkorban dalam
pengabdian kepada negara dan bangsa.Jadi bukan hanya tentara dan polisi saja yang
membela dan menjaga negra tetapi smua warga negra ,tua,muda termasuk mahasiswa
dan pelajar.
2. Konsep Bela Negara
Konsep bela negara dapat diuraikan secara fisik dan nonfisik. Secara fisik yaitu dengan
cara mengangkat senjata mengahadapi serangan atau agresi musuh. Bela negara secara
fisik dilakukan untuk menghadapi ancaman dari luar. Sementara, bela negara secara
nonfisik dapat didefinisikan sebagai segala upaya untuk mempertahankan negara
kesatuan Republik Indonesia dengan cara meningkatkan kesadaran berbangsa dan
bernegara, menanamkan kecintaan terhadap tanah air serta berperan aktif dalam
memajukan bangsa dan negara.
Wujud dari usaha bela negara adalah kesiapan dan kerelaan setiap warga negara
untuk berkorban demi mempertahankan kemerdekaan, kedaulatan negara, persatuan
dan kesatuan bangsa Indonesia, keutuhan wilayah nusantara, kelangsungan hidup dan
yuridiksi nasional, serta nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Sikap dan perilaku bela
negara dilandasi oleh nasionalisme dan patriotisme dari setiap warga negara.
Sesuai Undang-Undang No.3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara,
keikutsertaan warga negara dalam bela negara secara fisik dapat dilakukan dengan
menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia dan Pelatihan Dasar kemiliteran. Saat ini
pelatihan dasar kemiliteran diselenggarakan melalui program Rakyat Terlatih (Ratih),
meskipun konsep Rakyat Terlatih (Ratih) adalah amanat dari Undang-Undang No. 20
Tahun 1982.
Rakyat Terlatih (Ratih) terdiri dari berbagai unsur, seperti Resimen Mahasiswa
(Menwa), Perlawanan Rakyat (Wanra), Pertahanan Sipil (Hansip), Mitra Babinsa, dan
Organisasi
Kemasyarakatan Pemuda (OKP) yang telah mengikuti Pendidikan Dasar Militer, dan
lainnya. Rakyat terlatih mempunyai empat fungsi, yaitu ketertiban Umum, Perlindungan
Masyarakat, Keamanan Rakyat, dan Perlawanan Rakyat. Tiga fungsi yang disebut
pertama umumnya dilakukan pada masa damai atau pada saat terjadinya bencana alam
atau darurat sipil, di mana unsur-unsur Rakyat Terlatih membantu pemerintah daerah
dalam menangani Keamanan dan Ketertiban Masyarakat, sementara fungsi Perlawanan
Rakyat dilakukan dalam keadaan darurat perang di mana Rakyat Terlatih merupakan
unsur bantuan tempur bagi pasukan regular TNI dan terlibat langsung di medan perang.
Disisi nonfisik, merujuk Undang-Undang No.3 Tahun 2002, keikutsertaan warga
negara dalam bela negara dapat diselenggarakan melalui Pendidikan Kewarganegaraan
dan pengabdian sesuai dengan profesi. Berdasar hal itu, maka keterlibatan warga
negara dalam bela negara secara nonfisik dapat dilakukan dengan berbagai bentuk,
sepanjang masa dan dalam segala situasi, misalnya dengan cara:
1) Meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, termasuk menghayati
demokrasi dengan menghargai perbedaan pendapat dan tidak memaksakan
kehendak, menanamkan kecintaan terhadap tanah air, melalui pengabdian yang
tulus kepada masyarakat,
2) Berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara dengan berkarya nyata
(bukan retorika),
3) Kesadaran dan kepatuhan terhadap hukum/undang-undang dan menjunjung
tinggi Hak
Upaya bela ngara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sikap tersebut berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Setiap manusia secara naluriah akan melindungi, membela, dan mempertahankan apa
yang dimiliki dari gangguan orang asing.
Dengan melaksanakan kewajiban bela bangsa, menjadi bukti dan proses bagi seluruh
warga negara untuk menunjukkan kesediaan mereka dalam berbakti pada nusa dan
bangsa. Sekaligus menjadi bukti pemahaman mengenai bela negara.
Dalam pelaksanaannya Bela negara tidak harus dalam wujud perang tetapi sebagai
mahasiswa kita bisa melakukan bela negara dengan cara lain seperti belajar dengan
rajin,tidak menyebarkan berita Hoax dan ujaran kebencian,hidup
bertoleransi,melestarikan budaya,memakai produk Indonesia,berprestasi
mengharumkan nama bangsa di dunia internasional,menjaga nama baik bangsa dan
negara.
Kita sebagai mahasiswa tidak boleh acuh terhadap perkembangan pemerintahan yang
ada di negara kita.Kesalahan-kesalahan atas kebijakan yang dilakukan dengan penguasa
harus dikiritik.Mahasiswa harus menjadi generasi yang cerdas dan tidak diam begitu
saja ketika masyarakatnya bergeming.Sebagai mahasiswa kita harus berada di garda
terdepan dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat.
A. Simpulan
Sehubungan bela negara, konstitusi UUD 1945 Pasal 27 Ayat 3 mengatur bahwa;
“Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara”.
Setiap warga Negara juga berhak dan wajib ikut serta dalam pertahanan negara
sebagaimana tercantum dalam Pasal 30 Ayat 1 bahwa; “Tiap-tiap warga negara berhak
dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.” Selanjutnya, UU
No.3 Tahun 2002 tentang pertahanan negara menjelaskan bahwa upaya bela negara
adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI
yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup
bangsa dan negara. Upaya bela negara, selain sebagai kewajiban juga merupakan
kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran,
tanggung jawab, dan rela berkorban dalam pengabdian kepada negara dan bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
-BMP MKDU4111/3sks/Modul 1-9 Pendidikan kewarganegaraan
- http://aufaadi.blogspot.com/2016/01/peran-mahasiswa-dalam-bela-negara.html
- https://www.wantannas.go.id/2017/09/24/sesjen-wantannas-peran-mahasiswa-
dalam-bela-negara-adalah-bagian-dari-menjaga-ketahanan-nasional/
- https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/05/163000669/bentuk-dan-contoh-
bela-negara?page=all
- https://garuda.ristekbrin.go.id/documents/detail/981420
- https://www.kompasiana.com/idhamkhalid9748/5ffea5db8ede484c0f79a9b2/
peran-mahasiswa-dalam-upaya-bela-negara#:~:text=Dalam%20pelaksanaannya
%20Bela%20negara%20tidak,Indonesia%2Cberprestasi%20mengharumkan%20nama
%20bangsa