Anda di halaman 1dari 7

Peran Generasi Muda untuk Memperkuatkan Ketahanan Nasional

Oleh:
Dani Prabowo

danprab16@gmail.com

Abstrak
Setiap warga negara terutama generasi muda yang merupakan generasi penerus bangsa
dan bernegara harus disiapkan dengan baik, tentang hak dan kewajibannya dalam upaya bela
negara dan upaya pertahanan keamanan nasional Pasal 27 ayat (3), Pasal 30 ayat (1). Memperkuat
Pertahanan dan Bela Negara adalah sikap dan perilaku yang harus dimiliki oleh setiap warga
negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 guna menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara
seutuhnya. Penanaman nilai-nilai bela negara terhadap generasi muda, sebagai generasi pewaris
dan penerus bangsa dan bernegara adalah hal mutlak yang harus dilakukan sedini mungkin,
mengingat tantangan yang dihadapi generasi muda sangat variatif. Metode penelitian ini adalah
kualitatif deskriptif,dengan rumusan masalah membangun kesadaran bela negara terhadap
generasi milenial sebagai upaya dalam pertahanan negara, tujuan penelitian ini adalah bagaimana
kesadaran generasi muda terhadap bela negara, bagaimana membangun kesadaran bela negara
bagi generasi muda, bagaimana tanggung jawab generasi muda dalam pertahanan negara,
bertujuan untuk mengetahui kesadaran bela negara bagi generasi muda, sebagai upaya dalam
pertahanan negara, manfaat dari penelitian ini sebagai masukan bahwa generasi muda harus
diberi kesempatan dan kepercayaan agar mereka dapat mengembangkan seluruh potensinya
untuk kemajuan bangsa dan negara sebagai implementasi dalam bela negara dalam mewujudkan
pertahanan nasional.
PENDAHULUAN
Artikel ini akan membahas mengenai pentingnya peran generasi muda dalam
memperkuat ketahanan nasional. Mengamati Pasal 27 ayat (3) dan Pasal 30 ayat (1) mengandung
makna bahwa upaya bela negara dalam mempertahankan negara merupakan hak dan kewajiban
setiap warga negara terutama bangsa Indonesia, tidak terkecuali pengaturan lebih lanjut dalam
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia,
Undang-Undang Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI.
Undang-Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, dan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganergaraan,
Peraturan hukum mencakup keberadaan bela negara, namun belum mampu mewujudkan
kesadaran bagi generasi muda.
Dengan semangat generasi muda yang tinggi berlandaskan sikap dan tekad yang
membara akan mampu mendayagunakan seluruh potensi sumber daya nasional dan kearifan
lokal dengan memperhatikan secara sungguh-sungguh berbagai bentuk ancaman dan tantangan
yang timbul sesuai dengan perkembangan zaman saat ini. Populasi penduduk Indonesia yang
berusia antara 15-34 tahun yang diikenal dengan generasi milenial saat ini sangat besar,
mencapai 34,45% dibanding generasi sebelumnya, di tangan generasi inilah masa depan bangsa
dan negara dipertaruhkan, maka penanaman nila-nila bela negara menjadi suatu keharusan, demi
kelangsungan keutuhan dan kejayaan bangsa dan negara. Generasi millennial memang unik,
kajian tentang generasi millennial sangatlah menarik hasil riset yang dirilis oleh Pew Researh
Center menemukan bahwa Kehidupan generasi millennial tidak bisa dilepaskan dari teknologi
terutama internet, entertainment atau hiburan sudah menjadi kebutuhan pokok bagi generasi ini.
KAJIAN PUSTAKA
Dalam kajian pustaka, akan dibahas mengenai konsep ketahanan nasional, peran generasi
muda dalam konteks ketahanan nasional. Kajian pustaka ini akan mengacu pada modul MKWU
4109, jurnal ilmiah, dan minimal 5 buku lainnya sebagai sumber referensi.
Konsep ketahanan nasional membahas tentang kemampuan bangsa untuk mempertahakan
kedaulatan dan kesatuannya dalam menghadapi ancaman baik dari luar maupun dari dalam serta
mengusahakan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan hidup warga negaranya. Di Indonesia,
istilah ketahanan nasional diperkenalkan oleh Lembaga Pertahanan Nasional Republik Indonesa
(Lemhanas RI) sekitar tahun 1960-an.
Namun pada hakekatnya unsur ketahanan nasional sendiri telah ada sejak era 1900-an.
Sejarah bangsa mencatat bahwa pada tanggal 20 Mei 1908 sebagai hari Kebangkitan Nasional.
Seorang ahli GPH S. Suryomataraman, mengutarakan beberapa ketahanan nasional, yaitu:

1. Ketahanan nasional sebagai konsepsi atau doktrin adalah ketahanan nasional sebagai
konsepsi merupakan upaya menanggulangi segala ancaman baik bersifat kultural maupun
materia, dari dalam maupun dari luar.
2. Ketahanan nasional sebagai kondisi yaitu ketahanan nasional sebagai kondisi merupakan
analisis keadaan nasional dari masa ke masa.
3. Ketahanan nasional sebagai strategi, cara atau pendekatan yaitu berkaitan dengan
pertanyaan tentang apa sebab dan bagaimana Indonesia bisa terus bertahan dan
berkembang walaupun menghadapi banyak ancaman dan bahaya.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki berbagai keanekaragaman, suku
budaya, agama, maupun bahasa. Hal ini menjadi ciri khas yang membedakan Indonesia dengan
negara lainnya. Oleh karena itu, adanya semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” di Indonesia
sangatlah mewakili negara Indonesia yang memiliki berbagai keanekaragaman.

Untuk mencapai tujuan atau cita-cita suatu negara, diperlukan adanya persatuan dan
kesatuan dalam negara tersebut. Oleh sebab itu, walaupun dengan adanya keanekaragaman yang
ada di Indonesia, warga negara Indonesia harus tetap bersatu dalam mencapai tujuan yang dicita-
citakan.

Persatuan dan kesatuan tersebut dapat terwujud dengan adanya integrasi nasional. Tanpa
integrasi nasional, suatu negara dapat terpecah belah.

Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda harus dapat mewujudkan dan mempertahankan
integrasi nasional dalam negara Indonesia. Tetapi sebelum kita mengetahui apa saja peran
generasi muda dalam mewujudkan dan mempertahankan integrasi nasional, mari kita pahami
dahulu apa integrasi nasional itu.

Integrasi nasional terdiri dari 2 kata, yaitu integrasi dan nasional. Menurut KBBI, integrasi
merupakan pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat. Sedangkan kata nasional
menurut KBBI bersifat kebangsaan, berkenaan atau berasal dari bangsa sendiri, meliputi suatu
bangsa. Inetgrasi nasional merupakan suatu upaya atau usaha untuk mempersatukan
keberagaman yang terdapat pada suatu negara agar menjadi suatu kesatuan yang utuh dalam
rangka mencapai tujuan atau cita-cita bangsa.

Ada beberapa faktor yang memicu terciptanya integrasi nasional di suatu negara, yaitu
adanya faktor sejarah, adanya ideologi negara, adanya keiinginan untuk bersatu, dan adanya
ancaman dari luar.

Tetapi kenyataannya, pada kondisi negara Indonesia saat ini, integrasi nasional mulai terkikis.
Salah satu bukti nyatanya adalah pembakaran gereja yang terjadi di Desa Suka Makmur, Gunung
Meriah, Aceh Singkil, Aceh, Selasa, 13 Oktober 2015. Kasus tersebut terjadi karena kurangnya
rasa toleransi antar umat berbeda agama dan rendahnya tingkat integrasi pada masyarakat
setempat. Tidak hanya kejadian tersebut, tetapi masih banyak lagi kasus-kasus lainnya yang
diakibatkan mulai terkikisnya integrasi nasional di Indonesia, terutama pada golongan muda. Hal
ini dapat menyebabkan terjadinya perpecah belahan dalam berbangsa dan bernegara.

Untuk mencegah hal tersebut terulang kembali, kita sebagai warga negara Indonesia, terutama
sebagai generasi muda memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan dan
mepertahankan integrasi nasional di Indonesia.

Ada banyak hal yang dapat dilakukan sebagai generasi muda dalam mewujudkan dan
mempertahankan integrasi nasional di Indonesia, beberapa di antaranya yaitu:

1. Memahami dan mengimplementasikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.


2. Meningkatkan rasa nasionalisme dan rasa cinta tanah air.
3. Menghargai dan meningkatkan rasa toleransi terhadap berbagai suku, ras,
agama, dan golongan yang berbeda.
4. Ikut serta secara aktif dalam kegiatan masyarakat.
5. Melaksanakan kewajiban di lingkungan manapun dengan sebaik mungkin.
Diharapkan kita para generasi muda dapat mempertahankan integrasi nasional di Indonesia agar
negara kita dapat menjadi suatu kesatuan yang utuh dan mencegah terjadinya perselisihan antar
masyarakat yang dapat memicu perpecahan di negara Indonesia.
PEMBAHASAN
Pada bagian pembahasan, akan dijelaskan mengenai peran generasi muda dalam
memperkuat ketahanan nasional. Hal ini meliputi kontribusi generasi muda dalam bidang
ekonomi, politik, pertahanan militer, sosial, dan budaya. Selain itu, akan dibahas juga mengenai
upaya pemerintah dalam melibatkan generasi muda serta tantangan yang dihadapi dalam
mengoptimalkan peran generasi muda dalam memperkuat ketahanan nasional. Memahami
ancaman, tantangan, hambatan dan kerusuhan, sebagai warga negara Indonesia yang terhormat,
kita dapat berpartisipasi dalam melindungi negara dengan mengakui dan mengatasi berbagai
bentuk ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan (AGHT) yang muncul sehubungan Jurnal
Pendidikan Kewarganegaraan 3 dengan Republik Indonesia seperti Republik Indonesia. Juga
para pahlawan yang rela berkorban demi kedaulatan dan persatuan, tantangan, hambatan, dan
kegagalan dapat datang dari mana saja di dunia ini. Misalnya dari luar negeri atau bahkan dari
dalam negeri. Ada beberapa jenis ancaman dan pelanggaran yang terjadi di bidang pertahanan
dan keamanan negara.

• Dari luar negeri:

Agresi, pelanggaran teritorial oleh negara lain, spionase / Spyware, sabotase, aksi Teror dari
Jaringan Internasional.

• Dari dalam negeri:

Pemberontakan bersenjata, konflik horizontal tindakan terorisme, sabotase, SARA kekerasan,


kerusakan lingkungan.
PENUTUP
Disimpulkan bahwa kesadaran bela negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga
negara dalam mempertahankan negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara
Generasi muda belum mengaktualisasikan bela negara, jadi nasional keamanan menjadi kurang
tangguh sehingga negara dan bangsa runtuh.

SARAN

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan rasa nasionalisme di bangsa
Indonesia ini yaitu dengan mendapatkan Pendidikan nonformal atau visualisasi akan arti sebuah
kebangsaan sehingga menggugah rasa nasionalisme mereka untuk melindungi dan meningkatkan
keamanan, ketertiban dan perang melawan kejahatan salah satunya tindakan terorisme di negara
Indonesia.

Contohnya adalah dengan memberikan demonstrasi atau menonton film kebangsaan mengenai
perjuangan dalam mempertahankan Indonesia. Kita dapat melibatkan generasi muda untuk
melakukan hal tersebut karena untuk semangat dan jiwa mudanya masih kuat dan bisa diarahkan
untuk membangun wilayah dalam mempertahankan bangsa Indonesia dari ancaman, gangguan
hambatan, dan tantangan dari dalam negeri maupun luar negeri.
Daftar Pustaka
1. Modul MKWU 4109 dan MKDU 4111
2. Jurnal ilmiah terkait
3. Kemhan Republik Indonesia. (2018). Ketahanan Nasional Dan Bela Negara. Jakarta :
Puskom Publik Kemhan.
4. Ridhuan, Syamsu. (2020). Ketahanan Nasional. Modul Pendidikan Kewarganegaraan.
Jakarta : Universitas Esa Unggul, Jakarta.
5. Ridhuan, Syamsu. (2020). Hubungan Bela Negara dan Ketahanan Nasional Dalam
Perspektif Historis, Sosiologis dan Politik. Modul Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta :
Universitas Esa Unggul, Jakarta.
6. Suryohadiprojo, Sayidiman. (1997). Ketahanan Nasional Indonesia. Jurnal Ketahanan
Nasional, 2(1), 13-17.
7. Sunardi. (2021, April 19). Berakhirnya Gerakan G30S PKI. Diakses dari
https://www.gurupendidikan.co.id/sej arah-g30spki/

Anda mungkin juga menyukai