Anda di halaman 1dari 7

Nama : Ulyl Aidi A.

NIM : 115150027

Jurusan : Teknik Geofisika

Bentuk-bentuk usaha pembelaan Negara

Setiap bangsa dan negara di dunia ini senantiasa berusaha untuk mewujudkan cita-
cita dan kepentingan nasionalnya. Demikian juga halnya dengan bangsa dan negera
Indonesia. Dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke 4, tujuan bangsa Indonesia membentuk
suatu pemerintahan negara adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial, dalam wadah Negara Kesatuan Indonesia berdasarkan Pancasila.

Guna menjamin tetap tegaknya Negara Republik Indonesia dan kelangsungan hidup
bangsa dan negara, maka sumber daya manusia menjadi titik sentral yang perlu dibina dan
dikembangkan sebagai potensi bangsa yang mampu melaksanakan pembangunan maupun
mengatasi segala bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (ATHG) yang berasal
dari dalam maupun luar negeri.
Salah satu upaya pembinaan potensi sumberdaya manusia agar mampu menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan negara dapat dilakukan melalui pembelaan negara,
sebagaimana yang tercantum dalam pasal 27 ayat (3) dan pasal 30 UUD 1945.

Kewajiban Bela Negara Bagi Semua Warga Negara Indonesia - Pertahanan Dan
Pembelaan NegaraBerdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 pada pasal 30 tertulis bahwa
"Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara." dan "
Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang." Jadi sudah pasti mau tidak
mau kita wajib ikut serta dalam membela negara dari segala macam ancaman, gangguan,
tantangan dan hambatan baik yang datang dari luar maupun dari dalam.

Beberapa dasar hukum dan peraturan tentang Wajib Bela Negara :


1. Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan Keamanan Nasional.
2. Undang-Undang No.29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok Perlawanan Rakyat.
3. Undang-Undang No.20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Hankam Negara RI. Diubah
oleh Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1988.
4. Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI.
5. Tap MPR No.VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI.
6. Amandemen UUD '45 Pasal 30 dan pasal 27 ayat 3.
7. Undang-Undang No.3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.

Sebagai warga negara yang baik sudah sepantasnya kita turut serta dalam bela negara
dengan mewaspadai dan mengatasi berbagai macam ATHG / ancaman, tantangan, hambatan
dan gangguan pada NKRI / Negara Kesatuan Republik Indonesia seperti para pahlawan yang
rela berkorban demi kedaulatan dan kesatuan NKRI. Mengabdikan Diri sebagai prajurit TNI
dan Polri

Sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta, yaitu TNI dan Polri sebagai
komponen utama dan rakyat sebagai komponen pendukung. hal itu sesuai dengan UUD 1945
pasal 30 ayat 1-5. di dalam UUD tersebut, dikatakan bahwa TNI sebagai alat pertahanan
negara memiliki tugas mempertahankan kedaulatan negara dan keutuhan wilayah,
melindungi kehormatan dan keselamatan negara.

1. Pendidikan Kewarganegaraan

Berdasar Pasal 7 ayat 1 dan 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003
tentang Sisdiknas, dijelaskan bahwasannya Pendidikan Kewarganegaraan ini merupakan
salah satu pelajaran wajib yang diajarkan di berbagai tingkat pendidikan, seperti pendidikan
dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Pendidikan Kewarganegaraan tentu
dapat memupuk jiwa patriotisme, rasa cinta tanah air, semangat kebangsaan,
kesetiakawanan sosial, kesadaran akan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia dan menghargai
jasa para pahlawan.

Pendidikan Kewarganegaraan dapat memberikan pemahaman, analisis dan menjawab


masalah yang tengah dihadapi oleh berbagai kalangan masyarakat, bangsa dan negara secara
berkesinambungan dan konsisten dengan cita-cita dan sejarah Nasional.
2. Pelatihan Dasar Kemiliteran

Selain TNI, salah satu komponen warga negara yang mendapat pelatihan dasar militer adalah
siswa sekolah menengah dan unsur mahasiswa. Unsur mahasiswa ini tersusun di dalam
organisasi Resimen Mahasiswa (Menwa). Setelah memasuki resimen tersebut, mahasiswa
harus mengikuti latihan dasar kemiliteran.

Sedangkan itu, siswa sekolah menengah dapat mengikuti organisasi yang menerapkan dasar
kemiliteran, seperti halnya Pramuka, Patroli Keamanan Sekolah, Pasukan Pengibar Bendera,
Palang Merah Remaja dan masih banyak lagi lainnya.

3. Pengabdian sebagai TNI

Di dalam Undang-undang Dasar Negara Tepublik Indonesia pada tahun 1945 pasal 30 ayat 2
menyatakan bahwa TNI dan Polri merupakan salah satu unsur utama dalam melakukan
pertahanan dan keamanan rakyat. Prajurit TNI dan Polri merupakan pelaksanaan dan
kekuatan utama di dalam bentuk usaha pertahanan dan keamanan negara. Setiap warga
negara berhak untuk mengabdi sebagai Prajurit TNI dan Polri melalui syarat tertentu.

4. Pengabdian sesuai dengan Keahlian atau Profesi

Upaya pembelaan negara tidak hanya melalui cara kemiliteran saja, akan tetapi juga banyak
usaha Bela Negara yang dapat dilakukan tanpa cara militer. Seperti contohnya
mengharumkan nama bangsa dengan memperoleh medali emas dalam pertandingan
olahraga.
Sementara itu, siswa yang ikut dalam Olimpiade Fisika, Matematika atau bahkan Kimia di
Luar Negeri dan mendapatkan penghargaan merupakan bentuk prestasi yang menunjukkan
salah satu sikap upaya bela negara. Pengabdian sesuai dengan profesi merupakan
pengabdian warga negara untuk kepentingan Pertahanan Negara termasuk dalam
menanggulangi dan memperkecil akibat yang ditimbulkan dari peperangan, bencana alam
dan sebagainya.

5. Upaya bela Negara terhadap ancaman militer

Persatuan dan kesatuan harus terus diperkuat dan dikobarkan, karena hanya dengan
inilah kita memiliki kekuatan yang luar biasa dalam mengadapi ancaman. Bersatunya
pemerintah, TNI-POLRI, dan rakyat, merupakan kekuatan dahsyat dalam menghadapi
ancaman militer.

6. upaya bela Negara terhadap ancaman penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan


terlarang (NARKOBA)

Generasi muda sebagai penerus bangsa harus di selamatkan dari ancaman ini. Sebab,
merekalah harapan bangsa, yang akan menggantikan generasi tua memimpin dan membawa
bangsa ini kearah kemajuan. Jika generasi muda hancur, maka hancur pulalah bangsa dan
Negara yang telah diperjuangkan para pejuang dengan berbagai pengorbanan yang luar biasa
ini.Pemerintah, orang tua dan setiap orang yang dituakan harus memberi contoh dan teladan
yang baik melalui setiap tutur kata, sikap dan perilakunya

7. Upaya bela Negara terhadap ancaman KKN

KKN juga merupakan ancaman bagi bangsa dan Negara. Bukan saja dapat merusak
perekonomian Negara, tapi juga merusak moral dan mental bangsa. Oleh sebab itu, KKN juga
harus di berantas. Pemerintah harus tegas dalam orang-orang yang terlibat KKN. Demikian
juga masyarakat, lembaga, perorangan, maupun kelompok masyarakat yang lain harus terus
aktif dalam menanamkan semangat anti KKN pada masyarakat.

8. upaya bela Negara terhadap ancaman perusakan lingkungan

Antara manusia dengan lingkungan merupaka dua hal yang saling berhubungan,
berkaitan, dan saling pengaruh-mempengaruhi. Lihat sekarang ,cuaca ekstrim sedang
melanda karena global warming, dan ini semua disebabkan perilaku manusia yang tidak peka
terhadap lingkungan, tetap melakukan penebangan hutan yang ilegal dan masih banyak lagi
penyebab yang telah dilakukan kita terhadap lingkungan kita.

9. Upaya Bela Negara terhadap ancaman kemiskinan

Kemiskinan harus dibasmi untuk mengimbangi taraf kehidupan rakyat berdasarkan


matlamat dan dasar kerajaan bagi melahirkan masyarakat yang produktif seterusnya
mengukuhkan ekonomi negara. Itulah sebabnya pemerintah harus berusaha sekuat tenaga
untuk memberantas kemiskinan di negeri kita.

10. Upaya bela Negara terhadap ancaman kebodohan.

Bangsa yang bodoh akan mudah dipermainkan dan diombang-ambingkan oleh bangsa
yang pintar (maju). Untuk memberantas kebodohan pemerintah harus menyelenggarakan
pendidikan yang baik bagi rakyatnya.Upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas
pendidikan tersebut harus diimbangi dengan upaya yang keras pula dari semua pelaku
pendidikan untuk meningkatkan kualitas belajar-mengajarnya.

11. Upaya bela negara terhadap ancaman lunturnya persatuan dan kesatuan bangsa lain
Lunturnya persatuan dan kesatuan jelas akan mengancam keutuhan dan keselamatan
bangsa dan negaranya. Tentu kalian tahu betapa modal utama bangsa kita untuk merebut
kemerdekaan, yaitu PERSATUAN dan KESATUAN. Kalo tidak ada lagi rasa persatuan dan
kesatuan kita, mudah saja kita diombang-ambing negara lain yang ingin merebut kembali
negara kita yang sesungguhnya lebih kaya dari bangsa manapun.

12. Upaya pembelaan Negara terhadap ancaman budaya yang negative

globalisasi sangat perlu untuk meningkatan SDM kita juga. Namun globalisasi yang positif,
bukan globalisasi negatif yang dapat merusak moral bangsa. Jangan sampai globalisasi
merusak kecintaan kita terhadap negara kita ini. Budaya asing pun tidak dapat dihindari yang
telah mempengaruhi budaya kita. Pola budaya asing yang negatif dapat merusak keutuhan
kita sebagai satu bangsa.

13. Upaya bela Negara untuk mengharumkan nama Indonesia dimata dunia

Di bidang olahraga, perjuangan tim bulutangkis Indonesia untuk merebut dan


mempertahankan piala Thomas, Uber, dan Olimpiade London 2012 merupakan upaya Negara
untuk mengharumkan nama bangsa di bidang olahraga. Mereka harus didukung penuh
karena bukan hal yang mustahil mereka lah kelak yang akan mensejahterakan bangsanya.
Pemerintah tidak boleh menutup mata dan hanya disibukkan dengan urusan partai politik.
Bukankah sangat disayangkan bila keahlian mereka kelak akan dihargai dan dimanfaatkan
oleh bangsa lain?

http://bentuk-bentukusahapembelaannegara.blogspot.co.id/
http://www.habibullahurl.com/2015/05/bentuk-usaha-pembelaan-negara.html

http://virnaaleyna.blogspot.co.id/2013/10/bentuk-usaha-pembelaan-negara.html

Anda mungkin juga menyukai