Anda di halaman 1dari 5

Essay Bela Negara

SEJARAH BELA NEGARA


Sejarah bela negara di Indonesia memiliki akar yang dalam dalam perjuangan untuk
meraih kemerdekaan dan mempertahankan kedaulatan negara. Beberapa poin penting dalam
sejarah bela negara di Indonesia meliputi:
1. Perjuangan kemerdekaan: Sejak awal abad ke-20, gerakan nasionalis Indonesia telah
memperjuangkan kemerdekaan dari penjajahan kolonial Belanda. Perlawanan
bersenjata dan pergerakan politik merupakan bagian dari upaya untuk
mempertahankan hak dan martabat bangsa.
2. Perang Kemerdekaan: Setelah Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945,
Indonesia terlibat dalam perang gerilya melawan penjajah Belanda yang berlangsung
hingga akhir tahun 1949. Selama periode ini, semangat bela negara sangat kental di
antara para pejuang kemerdekaan yang berjuang demi kedaulatan negara.
3. Konfrontasi dengan Malaysia: Pada tahun 1960-an, Indonesia terlibat dalam konflik
bersenjata dengan Malaysia, yang dikenal sebagai Konfrontasi Indonesia-Malaysia.
Dalam konflik ini, semangat bela negara menguat di kalangan warga negara Indonesia
dalam mendukung pemerintah melawan ancaman terhadap keutuhan wilayah negara.
4. Era Reformasi: Setelah jatuhnya rezim otoriter pada tahun 1998, semangat bela
negara masih terus dijaga dan diperkuat sebagai bagian dari upaya membangun
kembali fondasi demokrasi dan menjaga kedaulatan negara dari berbagai tantangan.
Seiring berjalannya waktu, konsep bela negara terus berkembang dan disesuaikan
dengan konteks zaman serta tantangan yang dihadapi oleh negara Indonesia. Namun,
semangat untuk melindungi, mempertahankan, dan membangun negara tetap menjadi nilai
fundamental dalam pembangunan bangsa.

Kesadaran bela negara di Indonesia telah menjadi bagian integral dari strategi
nasional sejak berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Berbagai ancaman,
gangguan, hambatan, dan tantangan yang dihadapi oleh negara ini memperkuat urgensi
kesadaran bela negara sebagai upaya untuk melindungi segenap bangsa dan tumpah darah
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia.
Kesadaran ini tercermin dalam perjuangan panjang dan penuh pengorbanan yang telah
dilakukan oleh seluruh komponen bangsa dalam meraih kemerdekaan dan mempertahankan
kedaulatan negara.
Kesadaran bela negara merupakan elemen krusial dalam strategi nasional Indonesia untuk
menghadapi berbagai tantangan. Sejarah berdirinya NKRI menegaskan pentingnya kontribusi
seluruh komponen bangsa dalam mencapai cita-cita nasional yang tercantum dalam
pembukaan UUD 1945. Melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia.
Bela negara dalam kehidupan sehari-hari melibatkan kesadaran dan partisipasi aktif
dari setiap warga negara dalam mendukung dan menjaga keamanan, kedaulatan, dan
kesejahteraan negara. Ini dapat diwujudkan melalui berbagai cara, seperti:
1. Mematuhi aturan dan hukum yang berlaku: Dengan mematuhi aturan dan
hukum, setiap individu secara tidak langsung berkontribusi pada ketertiban
dan stabilitas negara.
2. Menghormati simbol-simbol negara: Seperti menghormati bendera merah
putih, lambang negara, dan lagu kebangsaan sebagai bentuk penghormatan
terhadap identitas dan kesatuan bangsa.
3. Menghargai keragaman: Dengan menghargai keragaman budaya, suku, dan
agama di Indonesia, setiap individu turut memperkuat persatuan dan kesatuan
bangsa.
4. Meningkatkan kualitas diri: Dengan meningkatkan kualitas diri melalui
pendidikan dan pelatihan, setiap warga negara dapat menjadi sumber daya
yang lebih baik bagi negara.
5. Berperan aktif dalam pembangunan: Melalui partisipasi dalam pembangunan
sosial, ekonomi, dan infrastruktur, setiap individu dapat berkontribusi pada
kemajuan negara.
6. Menghormati dan menjaga lingkungan: Dengan menjaga lingkungan hidup,
setiap individu turut bertanggung jawab dalam melindungi sumber daya alam
yang merupakan kekayaan bersama bagi negara.
7. Mengutamakan kepentingan nasional: Dengan mengutamakan kepentingan
nasional di atas kepentingan pribadi atau kelompok, setiap warga negara
menunjukkan kesetiaan dan loyalitas kepada negara.
Dengan melakukan hal-hal tersebut dalam kehidupan sehari-hari, setiap individu
berperan dalam menjaga keutuhan dan kemajuan negara, sesuai dengan prinsip bela negara.

BELA BEGARA BERDASARKAN PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG


Berdasarkan perspektif undang-undang, bela negara di Indonesia diatur dalam
beberapa dokumen hukum, di antaranya:
5. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945: Pasal 27 ayat (3) dan
Pasal 30 ayat (1) UUD 1945 menegaskan bahwa setiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara serta usaha pertahanan dan keamanan
negara.
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan
Negara: UU ini mengatur tentang pembelaan negara, termasuk pengertian bela
negara, tujuan pertahanan negara, dan kewajiban warga negara dalam upaya
pembelaan negara.
7. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI: UU ini mengatur tentang peran
dan fungsi Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menjaga kedaulatan negara serta
kewajiban warga negara dalam mendukung TNI dalam menjalankan tugas pertahanan
negara.
Dari perspektif undang-undang, bela negara merupakan kewajiban dan tanggung
jawab setiap warga negara Indonesia untuk ikut serta dalam menjaga kedaulatan, keutuhan
wilayah, dan keselamatan bangsa. Undang-undang memberikan landasan hukum yang jelas
tentang pentingnya bela negara sebagai bagian integral dari sistem pertahanan negara.

BELA NEGARA DALAM PERTAHANAN


NEGARA.
Pasal 27 ayat (3) dan Pasal 30 ayat (1) Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
Tahun 1945 menegaskan bahwa setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk ikut
serta dalam upaya pembelaan negara. Lebih lanjut, Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara Pasal 9 menjelaskan bahwa bela negara
adalah sikap dan perilaku yang didorong oleh cinta kepada NKRI, Pancasila, dan UUD 1945
dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. Kesadaran akan bela negara tidak
muncul secara otomatis pada setiap individu, melainkan perlu ditanamkan sejak dini dan
terus dipelihara melalui pembinaan kesadaran bela negara yang berkelanjutan.
Hakikat dari pembinaan kesadaran bela negara adalah usaha untuk memupuk karakter
nasionalisme, patriotisme, dan ketahanan nasional yang kuat dalam masyarakat Indonesia,
sehingga dapat menjamin keberlangsungan NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta
kesinambungan pembangunan nasional. Dalam konteks ini, ada tiga pertanyaan mendasar
yang perlu dijawab untuk memahami esensi bela negara secara lebih baik.
1. Pertama, "Apa yang perlu dilindungi dalam negara?" UU Nomor 3 Tahun 2002
tentang Pertahanan Negara Pasal 4 menjelaskan bahwa pertahanan negara bertujuan
untuk menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa dari berbagai
ancaman. Ini menegaskan bahwa yang harus dilindungi dari negara adalah
kedaulatan, wilayah, dan keselamatan bangsa.
2. Kedua, "Mengapa penting untuk membela negara?" Setiap negara memiliki
kepentingan nasional yang berbeda dan seringkali bersaing dengan negara lain. Oleh
karena itu, negara perlu bertahan agar dapat bertahan hidup di tengah persaingan
global yang semakin ketat dan tidak menjamin kelangsungan hidupnya. Oleh karena
itu, penting untuk membela negara dan melindunginya dari berbagai ancaman.
3. Ketiga, "Siapa yang bertanggung jawab dalam membela negara?" Tugas membela
negara tidak hanya menjadi tanggung jawab TNI, melainkan juga tanggung jawab
seluruh komponen bangsa, termasuk warga negara, lembaga negara, organisasi
masyarakat, dan partai politik. Ini menunjukkan bahwa bela negara harus melibatkan
semua elemen masyarakat, baik secara individu maupun kolektif, dalam upaya
menjaga keselamatan dan keutuhan negara.
Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN) menjadi esensial untuk menjaga sistem
pertahanan di Indonesia. PKBN adalah langkah krusial dalam memperkuat pertahanan NKRI
dari ancaman terhadap kedaulatan, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa. Tujuan utama
PKBN adalah membentuk sikap mental dan karakter warga negara Indonesia agar memiliki
cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, keyakinan pada Pancasila sebagai
ideologi negara, kesiapan untuk berkorban bagi bangsa dan negara, serta kemampuan dalam
bela negara baik secara psikis maupun fisik. Kesadaran bela negara yang merata di kalangan
warga negara Indonesia sangat penting untuk menjaga kedaulatan, wilayah, dan keselamatan
bangsa. Sejalan dengan itu, pemerintah telah menetapkan kebijakan pembangunan karakter
bangsa sebagai bagian dari revolusi mental melalui program bela negara. Program ini
bertujuan untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang kuat serta memperkuat identitas
dan budaya bangsa dalam sistem pertahanan negara.

BELA NEGARA DALAM PERTAHANAN MILITER


DAN PERTAHANAN NIRMILITER
Bela negara dalam pertahanan militer dan pertahanan nirmiliter merupakan konsep
yang penting dalam menjaga keamanan dan kedaulatan suatu negara. Dalam konteks
pertahanan militer, bela negara melibatkan keterlibatan aktif warga negara dalam mendukung
dan melindungi negara melalui angkatan bersenjata, seperti TNI, dalam menjaga kedaulatan,
keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa dari ancaman luar.
Sementara itu, dalam pertahanan nirmiliter, bela negara melibatkan partisipasi
masyarakat sipil dalam mendukung upaya pertahanan negara melalui berbagai kegiatan non-
militer, seperti pemberdayaan ekonomi, pembangunan infrastruktur, pemeliharaan
lingkungan, serta partisipasi dalam sistem keamanan nasional, seperti pengawasan dan
pelaporan terhadap potensi ancaman. Keduanya memiliki peran yang penting dalam
memastikan keamanan dan kedaulatan suatu negara, dan keduanya membutuhkan kesadaran
dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat. Dengan demikian, bela negara dalam
kedua bidang ini menjadi strategi yang holistik dalam menjaga keamanan dan kedaulatan
negara.

KESIMPULAN
Secara keseluruhan, bela negara merupakan konsep yang penting dalam menjaga
keamanan, kedaulatan, dan keselamatan bangsa Indonesia. Dari berbagai perspektif, baik
sejarah, nilai-nilai nasional, maupun hukum, bela negara dianggap sebagai kewajiban dan
tanggung jawab setiap warga negara untuk ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Hal ini
tercermin dalam konstitusi Indonesia, yaitu Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, serta berbagai undang-undang terkait pertahanan negara dan peran
Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Bela negara melibatkan partisipasi aktif seluruh komponen masyarakat, baik dalam
aspek militer maupun nirmiliter, untuk menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, dan
keselamatan bangsa dari berbagai ancaman dan tantangan. Seiring dengan perkembangan
zaman, konsep bela negara terus beradaptasi dan mengalami perubahan, namun nilai-nilai
fundamental seperti cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, serta semangat
pengabdian kepada bangsa dan negara tetap menjadi landasan yang tidak berubah.
Dengan memahami dan menerapkan konsep bela negara secara menyeluruh,
diharapkan Indonesia dapat memperkuat pertahanan nasionalnya, menjaga stabilitas, dan
mewujudkan cita-cita bangsa untuk menjadi negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil,
dan makmur.

Anda mungkin juga menyukai