2
menghormati bendera merah putih, lambang negara dan lagu kebangsaan indonesia
raya, menjalankan hak dan kewajiban sesuai peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku dan mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentinganpribadi, keluarga
dan golongan.
Nilai ketiga adalah yakin kepada Pancasila sebagai ideologi negara, yaitu
memahami hakekat atau nilai dalam Pancasila, melaksanakan nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari, menjadikan Pancasila sebagai pemersatu bangsa dan negara
serta yakin pada kebenaran Pancasila sebagai ideologi negara.
Nilai keempat rela adalah berkorban untuk bangsa dan negara, yaitubersedia
mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran untuk kemajuan bangsa dan negara, siap
mengorbankan jiwa dan raga demi membela bangsa dan negara dari berbagai
ancaman, berpastisipasi aktif dalam pembangunan masyarakat, bangsa dan negara,
gemar membantu sesama warga negara yang mengalami kesulitan dan yakin dan
percaya bahwa pengorbanan untuk bangsa dan negara tidak sia-sia.
Untuk nilai yang terakhir memiliki kemampuan awal bela negara secarapsikis
dan fisik. Secara psikis, yaitu memiliki kecerdasan emosional, spiritual serta
intelegensia, senantiasa memelihara jiwa dan raganya serta memiliki sifat-sifat
disiplin, ulet, kerja keras dan tahan uji. Sedangkan secara fisik yaitu memiliki kondisi
kesehatan, ketrampilan jasmani untuk mendukung kemampuan awal bina secara
psikis dengan cara gemar berolahraga dan senantiasa menjaga kesehatan.
Beberapa contoh bela negara dalam kehidupan nyata, yakni
siskamling,menjaga kebersihan, mencegah bahaya narkoba, mencegah perkelahian
antar perorangan sampai dengan antar kelompok, meningkatkan hasil pertanian
sehingga dapat mencukupi ketersediaan pangan daerah dan nasional, cinta produksi
dalam negeri agar dapat meningkatkan hasil eksport, melestarikan budaya Indonesia
dan tampil sebagai anak bangsa yang berprestasi baik nasional maupun internasional.
Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara
dan Syarat – syarattentangpembelaandiaturdenganundang-undang.
Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan
kesediaan berkorban membela negara. Spektrum bela negara itu sangat luas, dari yang
paling halus, hingga yang paling keras. Mulai dari hubungan baik sesama warga
negara sampai bersama-sama menangkal ancaman nyata musuh bersenjata.Tercakup
di dalamnya adalah bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara.Dan
Bela Negara merupakan tekad, sikap, perilaku, dan tindakan warga negara dalam
3
menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara, yang dijiwai oleh kecintaan kepada
NKRI.
Nilai-nilai yang dikembangkan dalam bela negara adalah cinta tanah air,
kesadaran berbangsa dan bernegara. Yakin pada Pancasila sebagai ideologi negara,
rela berkorban bagi bangsa dan Negara serta memiliki kemampuan awal bela Negara.
Salah satu strategi dalam membangun daya tangkal bangsa untuk menghadapi
kompleksitas ancaman ini adalah melaksanakan revitalisasi pembinaan kesadaran bela
negara kepada setiap warga negara. Strategi itu akan terwujud bila ada keterpaduan
penyelenggaraan secara lintas sektoral, sebagai wujud tanggung jawab bersama
pembinaan SDM untuk mewujudkan keutuhan dan kelangsungan hidup NKRI.
Diharapkan ada kesepahaman bahwa pembinaan kesadaran belanegara sebagai
upaya membangun karakter bangsa yang tak terpisahkan dari pembangunan nasional.
Juga dapat diprogramkan pada setiap institusi pemerintah dan non pemerintah. Begitu
pula dengan organisasi kemasyarakatan (Ormas) bisa melaksanakan sesuai aturan
yang berlaku.Demi suatu tujuan, yaitu nasionalisme, cinta tanah air, dan
kedamaian.Hak dan kewajiban warga negara, terutama kesadaran bela negara akan
terwujud dalam sikap dan perilakunya bila ia dapat merasakan bahwa konsepsi
demokrasi dan hak asasi manusia sungguh–sungguh merupakan sesuatu yang paling
sesuai dengan kehidupannya sehari–hari.
4
4. Berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara.
Melakukan hal – hal yang dapat membanggakan negara indonesia
5. Menjaga identitas dan integritas bangsa/ negara
Identitas itu adalah jatidiri sebuah bangsa sedangkan integritas bangsa adalah
kesadaran untuk bersatu sebagai satu bangsa yaitu bangsa Indonesia
a) Landasan Idiil
Landasaan idiil dari bela negara adalah pancasila , terkhusus sila ketiga yang
mewajibkan setiap warga negara untuk memiliki rasa persatuan dan kesatuan baik
dalam arti ideologi, ekonomi, sosial budaya, memiliki nilai patriotisme, menjunjung
tinggi tradisi kejuangan, dan kerelaan untuk berkorban dalam membela bangsa dan
negara.
b) Landasan Konstitusional
1. Pasal 27 Ayat 3 UUD 1945 berbunyi bahwa setiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
2. Pasal 30 Ayat 1 UUD 1945 menegaskan bahwa setiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam usaha mempertahankan dan keamanan negara
c) Landasan Operasional
Pasal 2, bahwa fungsi kepolisian adalah salah satu fungsi pemerintah negara di
bidang pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum,
perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.
5
dan tegaknya hukum, terselenggaranya perlindungan, pengayoman dan pelayanan
masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat dengan menjunjung tinggi
HAM.
6
1. UUD 1945 Pasal 27 Ayat (3) :” Bahwa tiap warga Negara behak dan wajib ikut
serta dalam upaya bela Negara”.
2. UUD 1945 Pasal 30 Ayat (1) dan (2) :”Bahwa tiap warga Negara berhak dan
wajib ikut serta dalam usaha Pertahanan dan Keamanan Negara, dan Usaha
Pertahanan dan Keamanan Negara dilaksanakan melalui Sistem Pertahanan dan
Keamanan Rakyat Semesta oleh TNI dan Kepolisian sebagai Komponen Utama,
Rakyat sebagai Komponen Pendukung”.
3. UU No. 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia Pasal 6B :” Setiap Warga
Negara wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara, sesuai dengan ketentuan
yang berlaku”.
4. UU No.3 Tahun 2002 Tentang Pertahanan Negara Pasal 9 Ayat (1) :” Setiap
Warga Negara Berhak dan wajib ikut serta dalam upaya Bela Negara ysng
diwujudkan dalam Penyelenggaraan Pertahanan Negara”.
5. UU No.3 Tahun 2002 Tentang Pertahanan Negara Pasal 9 Ayat (2) :”
Keikutsertaan warga Negara dalam upaya bela Negara dimaksud ayat (1)
diselenggarakan melalui :
Pendidikan Kewarganegaraan;
Pelatihan dasar kemiliteran;
Pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela atau wajib dan;
Pengabdian sesuai dengan profesi.
7
Sejarah telah menunjukan selama 350 tahun bangsa indonesia dalam
suasana kemiskinan ,kebodohan dibawah tekanan penjajah dan semangat
perjuangan yang dilakukan oleh para pejuang kita sehingga pada akhirnya
bangsa indonesia memperoleh kemerdekaannya.
3) Kekayaan Alam,
Kekayaan SDA banyaknya jumlah dan jenis kekayaan alam yang dimiliki
bangsa indonesia harus diimbangi oleh kewaspadaan dalam usaha menjaga
dan melestarikan dan memanfaatkannya kekayaan SDA juga sering kali
menjadi daya tarik bagi pihak luar untuk kepentingan mereka .
4) Letak wilayah yang strategis,
Kedudukan wilayah geografis kedudukan geografis yang straategis
wilayah indonesia bisa menjadi suber kerawanan baik di bidang
POLEKSOSBUD maupun pihak luar sehingga seringkali melahirkan ATHG
dari luar terhadap keutuhan kedaulatan wilayah Indonesia.
5) Jumlah penduduk,
Keadaan penduduk jumlah penduduk yang besar dengan heterogenitas
baik suku,agama ,adat istiadat seringkali dapat menjadi suasana untuk
trjadinya konflik yang pada giliranya akan menghambat keutuhan bangsa.
6) IPTEK yang semakin maju
Perkembangan IPTEK dibidang persenjataan keunggulan baik kualitas
maupun kualitas jenis persenjataan yang dimiliki oleh negara luar tidak
mustahil jika pada saatnya merupakan ancaman bagi keutuhan bangsa
indonesia. Dari beberapa macam motivasi bela negara diatas, kita hanya akan
membahas motivasi bela negara berdasarkan pemahaman akan sejarah.
b) Asas Bela Negara dalam demokrasi
Berdasarkan UUD 1945 Pasal 27 ayat 3 menyatakan bahwa “Setiap warga
negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”. Hal ini
menunjukkan adanya asas demokrasi dalam pembelaan negara yang mencakup
dua arti, yaitu :
1) Setiap warga negara turut serta dalam menentukan kebijakan tentang
pembelaan negara melalui lembaga-lembaga perwakilan sesuai dengan UUD
1945 dan perundang-undangan yang berlaku.
2) Setiap warga negara harus turut serta dalam setiap usaha pembelaan negara,
sesuai dengan kemampuan dan profesinya masing-masing.
8
2.6 Arti Penting Bela Negara Bagi Mahasiswa dan Masyarakat.
Di zaman sekarang, semakin sedikit anak muda (mahasiswa) yang sadar akan
pentingya bela negara. Bela Negara disini bukanlah berperang dalam arti yang
sebenarnya tapi para mahasiswa bisa berperang melawan lain, seperti berperang
melawan dalam bidanng IPTEK (Ilmu Pengetahuan Teknologi) ..!! Para pemuda
mulai kehilangan rasa bangga atau bahkan rasa memiliki terhadap tanah air atau
negara indonesia. Jika ini berlanjut, maka sudah dapat dipastikan kalau kita akan terus
terjajah di negeri sendiri. Untuk itu, kita perlu meningkatkan kesadaran kaum muda
(mahasiswa) tentang bela negara.
9
3. Keadaan penduduk yang besar
4. Pekembangan dan kemanjuan IPTEK (Ilmu Pengetahuan Teknologi)
5. Kemungkinan timbulnya peperangan.
Globalisasi diartikan sebagai suatu proses dimana batas – batas suatu negara
menjadi sempit karena kemudahan interaksi / hubungan antara negara baik itu
pertukaran informasi, perdangangan, teknologi, gaya hidup dan bentuk – bentuk
interaksi lain.
Upaya membela negara adalah suatu tekad, sikap, dan tindakan warga negara
yang dilakukan secara teratur, menyeluruh, terpadu dan berlanjut yang dilandasi rasa
cinta pada tanah air. Di dalam undang – undang 1945 sudah jelas bahwa : Bela
negara adalah suatu kehormatan bagi warga negara yang diberikan oleh suatu negara
tersebut. Maka dari itu bela negara harus dilaksanakan dengan sebaik –baiknya,
penuh kesadaran dan tanggung jawab serta rela berkorban demi kepentingan bersama
yaitu bangsa dan negara.
Contohnya bisa kita lihat sehari – hari. Apabila kita berkunjung ke pusat kota
atau pusat perbelanjaan, banyak remaja yang menggunakan pakaian minim.
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa pakaian seperti itu digunakan oleh masyarakat
budaya barat, sedangkan Indonesia merupakan budaya timur yang mayoritas
beragama muslim dan diwajibkan menutup auratnya. Tidak hanya itu masyarakat
10
Indonesia juga lebih konsumtif pada produk luar negeri dibandingkan dengan produk
luar, karena dimata masyarakat produk luar negeri lebih mahal, terkenal dan
bergengsi. Padahal kualitas produk dalam negeri tidak kalah bagus dibandingkan
produk luar negeri. Buktinya banyak produk local dikirim ke luar negeri. Masih
banyak contoh – contoh di era globalisasi di Indonesia.
Bagi Indonesia dan Malaysia, dua pulau ini punya arti penting, yakni batas
tegas antardua negara. Sengketa pemilik Sipadan dan Ligitan sebenarnya sudah
terjadi sejak masa kolonial antara pemerintah Hindia Belanda dan Inggris. Pulau
Sipadan pernah dimasukkan dalam Peraturan tentang Perlindungan Penyu (Turtle
Preservation Ordinance) oleh pemerintah Inggris pada 1917. Keputusan ini ditentang
pemerintah Hindia Belanda yang merasa memiliki pulau tersebut. Sengketa
kepemilikan pulau itu tak kunjung reda, meski gejolak bisa teredam. Sengketa
Sipadan dan Ligitan kembali muncul ke permukaan pada 1969. Sayang, tak ada
penyelesaian tuntas sehingga kasus ini kembali mengambang. Pemerintah Indonesia
- Malaysia akhirnya sepakat membawa kasus ini ke Mahkamah Internasional (MI)
pada tahun 1997. Dalam putusan MI yang jatuh pada 17 Desember 2002, Indonesia
dinyatakan kalah. Untuk menghadapi sengketa ini Indonesia sampai menyewa lima
penasihat hukum asing dan tiga peneliti asing untuk membuktikan kepemilikannya.
Sayang, segala upaya itu mentah di depan 17 hakim MI. Malaysia dimenangkan oleh
16 hakim, sementara hanya 1 orang yang berpihak kepada Indonesia.
11
Dari 17 hakim itu, 15 merupakan hakim tetap dari MI, sementara satu hakim
merupakan pilihan Malaysia dan satu lagi dipilih oleh Indonesia. Kemenangan
Malaysia, kata Menteri Luar Negeri Hasan Wirajuda berdasarkan pertimbangan
efektivitas (effectivitee), yaitu pemerintah Inggris (penjajah Malaysia) telah
melakukan tindakan administratif secara nyata berupa penerbitan peraturan
perlindungan satwa burung, pungutan pajak terhadap pengumpulan telur penyu sejak
tahun 1930, dan operasi mercu suar sejak 1960-an. Pemerintah Indonesia
menyatakan rasa kecewa yang mendalam bahwa upaya yang dilakukan oleh empat
pemerintahan Indonesia sejak tahun 1997. Namun, kita berkewajiban untuk
menghormati Persetujuan Khusus untuk bersama-sama mengajukan sengketa kedua
pulau ini ke MI pada 31 Mei 1997. Lepasnya Pulau Sipadan dan Ligitan ini
sebenarnya peringatan penting bagi pemerintah untuk lebih memperhatikan pulau-
pulau kecil yang berserakan. Indonesia memiliki 17.506 pulau. Sebagian pulau sudah
berpenghuni dan bernama. “Tapi masih banyak yang kosong dan tidak punya
nama,”. Yang paling mengkhawatirkan tentu saja pulau-pulau yang berbatasan
dengan negara lain. Selain melalui kegiatan organisasi profesi, tindakan upaya
membela negara dapat dilakukan melalui sekolah (khususnya melalui PKN)
misalnya pembinaan sikap dan prilaku nasionalisme, patriotisme, dan membela
kebenaran dan keyakinan pada Pancasila dan UUD 1945.
12