Anda di halaman 1dari 9

1.

Sistem pembagian kekuasaan negara


Montesquieu membagi kekuasaan negara menjadi tiga, yaitu: Kekuasaan legislatif: kekuasaan
untuk membuat undang-undang; Kekuasaan eksekutif: kekuasaan yang meliputi
penyelenggaraan undang-undang; Kekuasaan yudikatif: kekuasaan untuk mengadili segala
pelanggaran undang-undang

Adanya lembaga-lembaga kenegaraan yang diatur dalam UUD 1945 dan hubungan kekuasaan
antarlembaga yang menunjukkan bahwa Undang-Undang Dasar 1945 menganut sistem
pembagian kekuasaan negara

2. Fungsi kementerian dan lembaga pemerintah non kementerian


Dalam melakukan tugasnya, Kementerian mempunyai tanggung jawab terhadap urusan tersebut
sebagaimana tertuang pada pasal 5 ayat 1,2,3 berbunyi:
 Perumusan, penetapan, dan jalannya kebijakan terhadap bidangnya.
 Melaksanakan pengelolaan barang milik atau kekayaan negara yang menjadi tanggung
jawabnya.
 Melaksanakan pengawasan pada jalannya tugas di bidangnya.
 Melakukan aktivitas teknis dari pusat sampai daerah.
Non kementerian :

 Menyelenggarakan fungsi dukungan terhadap kementerian/lembaga di bidang


pemerintahan;
 Menyelenggarakan fungsi dukungan terhadap kementerian/lembaga di bidang substansi
pemerintahan tertentu;
 Menyelenggarakan fungsi pelayanan dan regulasi publik;
 Berfokus pada tugas dan fungsi pengkajian dan penelitian;

3. Nilai nilai pancasila


4. Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
 hak berdaulatnya untuk melakukan eksplorasi, eksploitasi, konservasi dan
pengelolaan sumber kekayaan hayati di zona ekonomi eksklusif
 Negara pantai harus menentukan jumlah tangkapan sumber kekayaan hayati
yang dapat diperbolehkan dalam zona ekonomi eksklusifnya.
5. Kedudukan warga negara
6. Kemerdekaan beragama dan berkepercayaan terhadap Tuhan YME di Indonesia.
Makna Pasal 29 Ayat 2
Ayat kedua memiliki makna negara menjamin kemerdekaan penduduknya untuk beragama dan
beribadah. Artinya, negara akan melindungi, menjamin, membina, dan mengarahkan kehidupan
beragama sesuai dengan kepercayaan yang dianutnya

contoh penerapan Pasal 29 Ayat 2 UUD 1945:


 Memeluk agama sesuai kehendak hati dan melaksanakan segala kewajiban terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
 Toleransi terhadap penganut kepercayaan dan agama lain.
 Tidak memaksakan kehendak orang lain dalam memeluk agama.
 Sikap tenggang rasa dan membina kerja sama dengan pemeluk agama lain.
7. Sistem Pertahanan dan keamanan negara indonesia
Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sishankamrata dengan Tentara
Nasional Indonesia atau TNI dan Kepolisian Negara Republik Indonesia atau Polri sebagai
kekuatan utama. Sementara, rakyat sebagai kekuatan pendukung.

TNI dan Polri merupakan unsur utama dalam usaha pertahanan dan keamanan rakyat. Hal
tersebut tertulis dalam Pasal 30 ayat (2) UUD 1945

8. Pentingnya sikap/perilaku yang mencerminkan bentuk penghargaan terhadap kebhinekaan:


 tidak adanya konflik ataupun masalah sosial yang timbul dalam
masyarakat.
 meningkatkan semangat persatuan dan persaudaraan dalam segala bentuk
perbedaan.
 hidup berdampingan secara damai dan saling menghargai di antara
keragaman suku bangsa, agama, adat istiadat dan bahasa
9. Konsep integrasi nasional
Faktor-faktor pembentuk integrasi nasional adalah sebagai berikut.

 Adanya rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor sejarah.
 Tersedianya ideologi nasional yang tercermin dalam simbol negara yaitu Garuda
Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
 Adanya tekad serta keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa indonesia seperti yang
dinyatakan dalam Sumpah Pemuda.
 Terbentuknya ancaman dari luar yang menyebabkan munculnya semangat nasionalisme
di kalangan bangsa Indonesia.
 Penggunaan bahasa Indonesia.
 Adanya semangat persatuan dan kesatuan dalam bangsa, bahasa, dan tanah air
Indonesia.
 Terbentuknya kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama, yaitu
Pancasila.
 Adanya jiwa dan semangat gotong royong, solidaritas, dan toleransi keagamaan yang
kuat.
 Munculnya rasa senasib sepenanggungan akibat penderitaan penjajahan.
 Adanya rasa cinta tanah air dan mencintai produk dalam negeri
10. Tantangan dalam Menjaga Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
 Strata mutlak: dilakukan dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah
negara dan keselamatan bangsa Indonesia.
 Strata penting: dilakukan dalam menjaga kehidupan demokrasi politik dan ekonomi,
keharmonisan antarsuku, agama, ras dan golongan (SARA), penghormatan hak
asasi manusia, dan pembangunan yang berwawasan lingkungan hidup.
 Strata pendukung: dilakukan dalam upaya turut memelihara ketertiban dunia.
11. Konsep Wawasan Nusantara
berikut adalah contoh implementasi yang dikutip dari Materi Kuliah Kewarganegaraan: Wawasan
;

 Membangun rasa persatuan dengan menumbuhkan rasa solidaritas dan hubungan


erat antar warga negara Indonesia yang berbeda daerah. Sehingga mereka saling
membantu ketika ada daerah lain yang mendapat ancaman.
 Memberikan kesempatan pada seluruh warga negara untuk berperan aktif seperti
memelihara lingkungan, meningkatkan kemampuan disiplin, dan melaporkan hal-hal
yang mengganggu kepada aparat.
 Membangun TNI profesional dan menyediakan sarana serta prasarana bagi kegiatan
pengamanan wilayah Indonesia, khususnya untuk pulau dan wilayah terluar
Nusantara.

tujuan yang hendak dicapai dalam implementasi Wawasan Nusantara di bidang pertahanan dan
keamanan, antara lain adalah:
 Menjamin keutuhan wilayah nasional.
 Melindungi sumber kekayaan alam dan penyelerasannya.
 Menunjukkan kedaulatan negara Indonesia.
 Menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran cinta Tanah Air yang akan berlanjut pada
pembentukan sikap bela negara.
 Menggerakkan partisipasi warga negara Indonesia dalam menanggapi ancaman yang
membahayakan keselamatan dan kedaulatan bangsa.

12. Aspek Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan Nusantara


Aspek Alamiah Wawasan Nusantara
Aspek alamiah wawasan nusantara terdiri dari 3 (tiga) aspek, yang disebut sebagai aspek
trigatra. Adapun aspek trigatra dalam wawasan nusantara terdiri dari letak geografis,
kependudukan, dan kekayaan alam.
1. Letak Geografis
Adanya letak geografis menandakan bahwa suatu bangsa atau negara itu memang benar-benar
ada.
2. Kependudukan
Penduduk merupakan orang yang mendiami wilayah suatu negara. Jika tidak ada penduduk,
maka tentu negara tersebut tidak akan pernah ada.
3. Kekayaan Alam
Kekayaan alam merupakan aspek alami pemberian Tuhan kepada suatu negara. Kekayaan alam
harus dapat diolah seoptimal mungkin oleh negara
Aspek Sosial Wawasan Nusantara
Aspek sosial wawasan nusantara terdiri dari 5 (lima) aspek, yang disebut sebagai aspek
pancagatra. Adapun aspek pancagatra dalam wawasan nusantara terdiri dari ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan.
1. Ideologi
Ideologi menjadi cara pandang suatu bangsa terhadap segala aspek dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara
2. Politik
Politik adalah suatu ilmu untuk menyusun suatu negara.
3. Ekonomi
Yang dimaksud ekonomi berkaitan dengan kondisi ekonomi dan finansial suatu negara.
4. Sosial Budaya
Aspek sosial budaya muncul akibat adanya interaksi sosial keseharian dari masyarakat yang ada
di lingkungan negara
5. Pertahanan dan Keamanan
Aspek ini berperan penting untuk melindungi negara dari potensi ancaman, baik dari dalam atau
luar negeri
13. Peran serta warga negara dalam mendukung implementasi wawasan nusantara
Bidang politik

 Melaksanakan pemilu yang adil dan demokratis


 Menjadikan hukum di Indonesia sebagai pedoman dalam hidup sehari-hari
 Menjaga dan juga mengembangkan sikap pluralisme.
Bidang ekonomi

 Melaksanakan pembangunan ekonomi yang adil dan merata


 Sektor ekonomi berorientasi pada pemerintahan, industri, serta pertanian
 Masyarakat ikut berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi daerah dan nasional
Bidang sosial

 Menghormati, menghargai, dan toleransi terhadap perbedaan serta keberagaman di


Indonesia
 Melestarikan kebudayaan lokal
 Menjaga keberagaman di Indonesia.

Bidang pertahanan dan keamanan

o
Membentuk sikap disiplin dalam membela tanah air
o
Meningkatkan rasa persatuan dan solidaritas dalam masyarakat
o
Membangun sarana dan prasarana yang bertujuan meningkatkan pertahanan
dan keamanan wilayah serta negara.
14. Konsep Hak dan Kewajiban Asasi Manusia

Ciri-ciri HAM yaitu :


(1)Bersifat hakihat, artinya hak asasimanusia adalah hak asasi semuaumat manusia yang sudah ada
sejaklahir;
(2) Bersifat universal, artinya hak asasi manusia berlaku untuk semua orang tanpa memandang status,
suku bangsa, gender, atau perbedaan lainnya;
(3) Bersifat tidak dapat dicabut, artinya hak asasi manusia dapat dicabut dan diserahkan;
(4) Bersifat tidak dapat dibagi, artinya semua orang berhak mendapatkan semua hak.
15 . Substansi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam

16 Pelanggaran HAM berat menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2000
tentang Pengadilan HAM dapat diklasifkasikan menjadi dua
a Kejahatan genosida, yaitu se-tiap perbuatan yang dilaku kan dengan maksud untuk meng-han
curkan atau memusnahkan se luruh atau sebagian ke lom-pok bangsa, ras, kelompok etnis, kelompok
agama, dengan cara:
1) membunuh anggota kelom-pok;
2) mengakibatkan penderitaan fsik dan mental yang berat terhadap anggota-anggota kelompok;
3) menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang akan mengakibatkan kemusnahan secara fsik baik
seluruh atau sebagiannya;
4) memaksakan tindakan-tindakan yang bertujuan mencegah kelahiran di dalam kelompok; atau
5) memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok tertentu ke kelompok lain
b Kejahatan terhadap kemanusian, yaitu salah satu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari
serangan yang meluas atau sistematik yang diketahuinya bahwa serangan tersebut ditujukan secara
langsung terhadap penduduk sipil, berupa:
1) Pembunuhan;
2) Pemusnahan;
3) Perbudakan;
4) Pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa;
5) perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan fsik lain secara sewenang-wenang yang
melanggar (asas-asas) ketentuan pokok hukum internasional;
6) Penyiksaan;
7) Perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secara paksa, pemaksaan kehamilan, pemandulan atau
sterilisasi secara paksa atau bentuk-bentuk kekerasan seksual lain yang setara

pelanggaran HAM yang ringan dimana tidak sampai mengancam keselamatan jiwa orang.
Pelanggaran HAM Berat. Yaitu pelanggaran HAM yang mengancam nyawa manusia seperti pembunuhan
17. dasar hukum lembaga penegakkan HAM di Indonesia
yaitu UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia dan UU Nomor 26 Tahun 2000 tentang
Pengadilan Hak Asasi Manusia.
18. Hakikat demokrasi
Demokrasi langsung adalah paham demokrasi yang mengikutsertakan setiap warga negaranya dalam
permusyawaratan untuk menentukan kebijaksanaan umum negara atau undang-undang secara
langsung cth pemilu, pemilihan kepala desa
Demokrasi tidak langsung Demokrasi tidak langsung adalah paham demokrasi yang dilaksanakan melalui
sistem perwakilan cth nya pemilihan dpr,
19. Dinamika penerapan demokrasi di Indonesia
Ciri ciri demokrasi liberal :
adanya kebebasan individu
kekuasaan pemerintah terbatas
seluruh masyarakat boleh berpatisipasi dalam kegiatan politik
Berbagai Peristiwa politik yang terjadi pada demokrasi liberal diantaranya 
1. Pergantian kabinet yang cepat
2. Hubungan Pusat dan Daerah
Silih bergantinya kabinet dalam waktu yang relatif singkat menyebabkan ketidakpuasan
pemerintahan daerah. Karena pemerintahan pusat sibuk dengan pergantian kabinet, daerah
kurang mendapat perhatian.
3. Pemilu I Tahun 1955
Pemilihan Umum (Pemilu) sudah direncanakan oleh pemerintah, tetapi program ini tidak segera
terwujud. Karena usia kabinet pada waktu itu relatif singkat, persiapan-persiapan secara intensif
untuk program tersebut tidak dapat dilaksanakan.
4. Kemacetan Konstituante
5. Dekrit Presiden 5 Juli 1959
20. Membangun kehidupan yang demokratis di Indonesia
Perilaku menegakkan nilai demokrasi
 Bertindak sesuai dengan peraturan dan hukum yang berlaku.
 Bertindak demokratis dalam segala hal.
 Menyelesaikan berbagai jenis permasalahan melalui musyawarah.
 Melakukan perubahan secara damai tanpa diiringi dengan kekerasan.
 Memilih pemimpin melalui cara yang demokratis.
 Menyertakan akal sehat dan hati nurani yang luhur ketika bermusyawarah.
 Mempertanggungjawabkan hasil keputusan musyawarah kepada Tuhan Yang Maha Esa, diri
sendiri, masyarakat, bangsa, dan negara.
 Menggunakan kebebasan secara bertanggung jawab.
 Menghormati hak orang lain ketika menyampaikan pendapat.
 Memberikan kritik yang membangun.
21. 3 (tiga) upaya warga negara/pemerintah dalam mencegah terjadinya pelanggaran
1. Penegakan Supremasi Hukum dan Demokrasi
2. Mengoptimalkan Peran Lembaga
3.  Meningkatkan Kualitas Pelayanan
4. Meningkatkan Pengawasan

22. Ancaman terhadap integrasi nasional


1. Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan.
2. Kurangnya toleransi antar sesama golongan.
3. Kurangnya kesadaran dalam diri masing-masing rakyat Indonesia.
4. Adanya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan.
23. bidang ancaman terhadap integrasi nasional dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika
24. Strategi dalam mengatasi berbagai ancaman terhadap bidang  ideologi, politik, ekonomi,
sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan dalam membangun integrasi nasional
Politik :
Mengembangkan demokrasi politik.
Memperkuat kepercayaan rakyat dengan cara mengegakkan pemerintahan yang bersih dan
berwibawa.
Menegakkan supremasi hukum.
Mengadakan reformasi lembaga-lembaga politik agar menjalankan fungsi dan perannya
secara benar.
Memperkuat posisi Indonesia di kancah politik internasional.
Ekonomi :
Mengoptimalkan bahan baku yang ada di dalam negeri sehingga tidak bergantung pada
impor.
Sektor pertanian dijadikan prioritas utama. Sebab sebagian besar penduduk Indonesia
bermata pencaharian sebagai petani.
Perkonomian harus berorientasi pada kesejahteraan rakyat.
Tidak menggantungkan diri pada organisasi multilateral, seperti IMF dan bank dunia.
Sistem ekonomi dikembangkan untuk memperkuat produksi dalam negeri sehingga
perekonomian rakyat bisa menguat.
Bidang sosial
Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diimbangi dengan penguatan iman dan
takwa.
Penguatan tentang budaya dan wawasan nusantara melalui pendidikan formal.
Meningkatkan rasa nasionalisme dan menguatkan konsep Bhinneka Tunggal Ika.
Melakukan penyaringan budaya dengan menggunakan nilai-nilai yang terkandung dalam
pancasila.

Pertahanan dan keamanan :


1. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara.
2. Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan
rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Indonesia Republik
Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat sebagai kekuatan pendukung.

2. Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan
Udara (AU) sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara
keutuhan dan kedaulatan negara.
Makna persatuan dan kesatuan :
makna persatuan dan kesatuan bagi bangsa Indonesia adalah bersatunya berbagai bangsa
dengan beragam perbedaan agama, suku, bahasa, maupun adat istiadat yang mendiami
wilayah Indonesia menjadi satu kebulatan utuh dan serasi.
25. Makna Pembukaan UUD 1945 alinea 4 yaitu:

1. Adanya fungsi sekaligus tujuan negara Indonesia setelah merdeka, yaitu:


- melindungi segenap angsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
- memajukan kesejahteraan umum
- mencerdaskan kehidupan bangsa
- melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial

26. faktor pendorong persatuan dan kesatuan


1. nasionalisme
2, rasa toleransi yang tinggi
3. Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara
4. Kesadaran Dalam Hidup Bermasyarakat
Penghambat :
1. Keberagaman Masyarakat Indonesia
2. Letak Geografis Indonesia dan Banyaknya Pulau
3. Ketidakpuasan Terhadap Ketimpangan Ekonomi
Melemahnya Nilai Budaya Bangsa
4. Pembangunan Tidak Merata

Contoh Pengingkaran Kewajiban Warga Negara


 Melakukan pelanggaran hukum.
 Merusak fasilitas umum.
 Tidak menghormati hak asasi manusia (bullying, perampokan, pencurian, dll).
 Tidak ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
 Tidak membayar pajak.
 Terlibat aksi terorism
 Melakukan kekerasan berbau SARA.
Pentingnya perlindungan hukum oleh aparat penegak hukum di Indonesia.:
menciptakan tatanan masyarakat yang adil, damai yang sejahtera dengan tanpa adanya pelanggaran
HAM dan pelanggaran hukum lainnya seperti pembunuhan, penipuan dan lain sebagainya.
praktik perlindungan dan penegakkan hukum untuk menjamin keadilan dan kedamaian
Pasal 25 masuk ke dalam Bab IX tentang Kekuasaan Kehakiman. Pasal tersebut berbunyi:
"Syarat-syarat untuk menjadi dan untuk diperhentikan sebagai hakim ditetapkan dengan
undang-undang".
Dengan adanya Pasal 25A, maka wilayah Indonesia menjadi lebih ditegaskan sebagai negara
kepulauan. Selain itu, negara juga menerapkan batasan wilayah dan hak yang dimiliki
Indonesia melalui undang-undang.

Bagaimanakah persatuan dan kesatuan pada masa Orde Baru?


Orde baru di pimpin oleh Soeharto sebagai Presiden. Dalam pemerintahan orde baru, persatuan dan
kesatuan lebih memprioritaskan pada pembangunan ekonomi dan stabilitas nasional yang mantap
sehingga jika terdapat pihak-pihak yang mengganggu stabilitas nasional, aparat keamanan akan
menindaknya dengan tegas

Anda mungkin juga menyukai