Anda di halaman 1dari 10

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

PUSAT PENDIDIKAN DAN ADMINISTRSI

“WUJUD BELA NEGARA DALAM MEMERANGI


PENYALAHGUNAAN NARKOBA ”

Disusun Oleh :

PRIMA HAJATRI, S.Si., M. Farm. 20230207021164


KELAS B

PESERTA PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR


ANGKATAN VIII T.A 2023

1|Page
“WUJUD BELA NEGARA DALAM MEMERANGI
PENYALAHGUNAAN NARKOBA ”

I. PENDAHULUAN

Penjelasan Pasal 9 ayat (1) huruf a Undang-Undang (UU) Nomor 3

Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara menyatakan bahwa“ Upaya Bela

Negara" adalah "sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh

kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang

berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjamin

kelangsungan hidup bangsa dan negara". Upaya bela negara, selain

sebagai kewajiban dasar manusia, juga merupakan kehormatan bagi

setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran,

tanggung jawab, dan rela berkorban dalam pengabdian kepada negara

dan bangsa.

Oleh karena itu, secara definisi Bela Negara sendiri sebenarnya

merupakan:

1. Jiwa kecintaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang

berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam

menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara;

2. Kewajiban dasar manusia; dan

3. Kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan

penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela berkorban dalam

pengabdian kepada negara dan bangsa, yang ketika diwujudkan

2|Page
dalam bentuk sikap dan perilaku, maka jiwa, kewajiban, dank

ehormatan tersebut menjelma menjadi "Upaya Bela Negara".

Jadi, Bela Negara merupakan sikap dan perilaku warga negara yang

dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI & UUD 1945 dalam menjalin

kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya. Bela negara

juga termasuk cinta NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Jadi

yang harus dibela dari negara kita adalah kedaulatan negara keutuhan

wilayah, keselamatan bangsa. Dalam UUD 1945 pasal 27 ayat 3,

menyebutkan setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam

upaya pembelaan negara. Ayat tersebut menegaskan tentang

keikutsertaan warga negara terhadap upaya pembelaan negara.

Beberapa alasan kenapa negara harus dibela:

1. Tempat tumpah darahku;

2. Bela negara adalah hak dan kewajiban setiap warga negara Kesatuan

Republik Indonesia;

3. Negara mengalami proses;

 Lahir, tumbuh dan berkembang;

 Berperan dan eksis dalam pergaulan masyarakat bangsa dan

negara-negara dunia;

 Selalu menghadapi ancaman dari dalam dan luar negeri.

Beberapa akibat jika sebagai warga negara kita tidak membela negara:

1. Eksistensinya bisa melemah

3|Page
2. Kedaulatannya bisa hilang

3. Wilayahnya bisa berkurang bahkan habis sama sekali

4. Keselamatan bangsa akan terancam bahkan bisa-bisa akan menjadi

bangsa yang terjajah kembali.

Hakikat ancaman terhadap keselamatan bangsa dan negara

Indonesia sekarang dan yang akan datang, setiap usaha dan kegiatan

baik dalam negeri maupun luar negeri yang dinilai membahayakan

kedaulatan negara keutuhan wilayah negara dan keselamatan segenap

bangsa.

Ancaman terbagi dua yaitu:

1. Ancaman nyata, contohnya:

 Terorisme dan radikalisme;

 Separatis dan pemberontakan bersenjata;

 Bencana alam dan lingkungan;

 Pelanggaran wilayah perbatasan;

 Perompakan dan pencurian sumber daya alam;

 Wabah penyakit;

 Perang cyber dan intelijen;

 Peredaran dan penyalahgunaan narkoba;

 Kebangkitan PKI.

2. Ancaman belum nyata, contohnya:

4|Page
 Konflik terbuka;

 Perang konvensional (Konflik tetap ada meskipun kecil

kemungkinan terjadi).

Setiap warga negara wajib mempertahankan negaranya supaya

kelangsungan hidup bangsanya tetap terpelihara, Karena sejarah dari

perjuangan bangsa yaitu sendiri didapat dari kemerdekaan yang diperoleh

bangsa Indonesia untuk mendirikan NKRI tanggal 17 Agustus 1945 bukan

hadiah atau pemberian dari negara lain tetapi hasil perjuangan panjang

dan pengorbanan besar baik harta maupun nyawa.

Nilai-nilai dasar bela negara:

1. Cinta tanah air dan bangsa.

 Memahami Letak dan Posisi Geografis Indonesia;

 Memahami dan menyadari besarnya Kekayaan SDA, SDM dan

Sumber Daya Sosial yang dimiliki Indonesia sekaligus menyadari

Potensi Kerawanan yang ada didalamnya;

 Mencintai dan menjaga keragaman Suku, Agama, Adat Istiadat,

Budaya dan Bahasa antar daerah;

 Berusaha menjaga dan mempererat Persatuan dan Kesatuan

Nasional;

 Mencintai, melindungi dan melestarikan lingkungan hidup, flora

dan fauna, kesuburan tanah, dan kandungan SDA yang ada

didalamnya;

5|Page
 Berusaha untuk menjadi pelopor atau setidaknya berperan aktif

dalam berbagai kegiatan yang bertujuan untuk merawat, menjaga

dan meningkatkan kemanfaatan lingkungan hayati dan non hayati

yang ada disekitarnya;

 Menjadi pelopor dalam kegiatan kebersihan lingkungan;

 Bangga memakai produk dalam negeri;

 Bangga jadi orang Indonesia.

2. Kesadaran berbangsa dan bernegara.

Dalam kehidupan bermasyarakat bela negara dimaknai dengan

saling menghormati dan menghargai, rukun, Saling tolong menolong

dan gotong royong. Dalam kehidupan berbangsa, bela negara

dimaknai dengan rela berkorban untuk bangsa dan negara, sikap

nasionalisme bangga jadi bangsa Indonesia, persatuan nasional dan

sikap Bhineka Tunggal Ika. Dalam kehidupan bernegara, bela negara

dimaknai dengan adanya kesadaran hak dan kewajiban, taat hukum,

musyawarah untuk mufakat, menjunjung tinggi keadilan sosial,

mempertahankan kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI. Semua itu

diimplementasikan dalam aspek ideologi, aspek politik, aspek

ekonomi, aspek sosial budaya dan aspek hankam, yang didasari oleh

nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.

 Menyadari Hak dan kewajiban serta tanggung jawabnya sebagai

warga masyarakat, warga bangsa dan warga negara.

6|Page
 Selalu mendahulukan pelaksanaan kewajiban daripada menuntut

hak.

 Sadar dan taat hukum, adat istiadat, norma sosial dan norma

susila yang berlaku disekitarnya.

 Selalu mengutamakan kepentingan masyarakat, bangsa dan

negara daripada kepentingan pribadi atau golongan.

 Menghormati dan menjunjung tinggi dasar negara, lambang

negara, bendera negara, bahasa persatuan, lagu-lagu wajib

Indonesia.

 Menghargai hak-hak minoritas dalam praktik kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

 Tidak KKN.

 Selalu taat membayar pajak.

 Senang bergotong royong.

 Selalu aktif dalam kegiatan sosial pada komunitas.

 Selalu aktif dalam kegiatan siskamling.

3. Yakin Pancasila sebagai ideologi negara.

 Mengetahui dan hafal seluruh sila Pancasila;

 Memahami, menghayati dan meyakini akan kebenaran nilai-nilai

yang terkandung dalam seluruh sila-sila Pancasila;

 Mengamalkan sila-sila Pancasila dengan sadar ikhlas dan

konsisten;

7|Page
 Yakin bahwa Pancasila adalah ideologi paling sesuai dengan latar

belakang sosio kultural masyarakat bangsa Indonesia;

 Tidak mentolerir berkembangnya ideologi yang dilarang atau

setidaknya bertentangan atau tidak sesuai dengan Pancasila;

 Berusaha untuk menjaga Diri sendiri, Keluarga dan orang-

orang disekitarnya lebih-lebih Siswa Sekolah yang dipimpinnya

dari pengaruh Ideologi lain yang bertentangan / tidak sesuai

dengan Pancasila.

4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara.

 Selalu menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas

kepentingan pribadi dan golongan

 Selalu memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara

 Mampu menerapkan dengan ikhlas slogan : “ jangan kau tanyakan

berapa yang kau terima dan bangsa dan negaramu tapi tanyakan

apa dan berapa yang telah kau berikan untuk bangsa dan

negaramu.“

 Berusaha menghindarkan diri dari perkataan dan perbuatan yang

dapat merugikan kepentingan bangsa dan negara.

 Selalu mengajak orang-orang di sekitarnya untuk berbakti kepada

bangsa dan negara terutama untuk menjauhi narkoba.

5. Memiliki kemampuan awal bela negara.

8|Page
 Selalu menjaga Kesehatan dan Kebugaran Jasmani serta

Kesehatan dan Ketenangan Rokhani

 Selalu berusaha meningkatkan Integritas dan Kapasitas Pribadi

dalam segala bidang kehidupan

 Memahami Hakekat Ancaman bagi Bangsa dan Negara

 Membekali diri dengan pengetahuan dan kemampuan awal bela

Negara

 Mengerti dan bisa menerapkan PBB, PPM, TUM

 Selalu siap sedia ikut serta dalam kegiatan Bela Negara di masa

damai dan di masa perang.

II. MASALAH

Kegiatan bela negara saat ini tidak harus dengan cara mengangkat

senjata berperang melawan musuh. Namun, menolak dan mengawasi

penyalahgunaan narkoba di lingkungan juga bagian dari perwujudan bela

negara. Terkhusus sebagai pemeriksa laboratories kriminalistik narkoba,

selalu berhadapan dengan barang bukti narkoba, harus lebih memahami

dan menghayati pentingnya semangat bela negara salah satunya dengan

menghindari mengkonsumsi narkoba.

Bela negara juga ditunjukkan dengan kejujuran dalam pemeriksaan

barang bukti, di mana barang bukti yang diperiksa yang dilaporkan sesuai

tanpa adanya intervensi dari manapun. Munculnya keinginan untuk

mengkonsumsi atau menjual barang bukti narkoba yang tersedia baik

dengan alasan menghilangkan stress ataupun dengan alas an ekonomi


9|Page
III. PENYEBAB

1. Kurangnya pengawasan pimpinan kepada personal yang

pemeriksaan barang bukti narkoba;

2. Kurangnya motivasi dalam diri sendiri atau dari pimpinan dalam

rangka menjauhi penyalahgunaan barang bukti narkoba;

3. Personil memiliki double tugas sehingga tingkat tekanan dan beban

kerja tinggi yang dapat mengakibatkan kebosanan dan kejenuhan

dalam bekerja;

4. Tidak adanya dukungan dari keluarga teman sehingga ketika ada

masalah, pelariannya dengan menyalahgunakan narkoba;

IV. PERAN KEPEMIMPINAN DALAM MENGATASI MASALAH

1. Memberikan motivasi dalam pemeriksaan barang bukti narkoba agar tidak

tergiur untuk menyalahgunakan barang bukti narkoba;

2. Mencari tahu serta menggali potensi diri dan memanfaatkan waktu sebaik-

baiknya untuk mengerjakan berbagai hal positif untuk perkembangan diri;

3. Memilih lingkungan pergaulan yang baik;

4. Mengajak anggota dan selalu aktif dalam kegiatan positif seperti

berolahraga;

5. Berperan aktif dalam mengawasi alur pemeriksaan barang bukti narkoba,

seperti memantau melalui CCTV;

10 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai