Anda di halaman 1dari 8

Rahmawati Mahardhika Hariaji

F.131.18.0145
Psikologi
20.00

A. LATAR BELAKANG
Untuk mencapai kemerdekaan, bangsa Indonesia harus mengalami
perjuangan panjang melawan penjajahan yang berlangsung tiga setengah abad
lamanya. Perjuangan yang sangat panjang hingga bangsa Indonesia dapat
mencapai kemerdekaan. Kemerdekaan yang diraih setelah pengorbanan itu harus
kita jaga dan pertahankan, jika tidak ingin direbut kembali.
Terbentuknya negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan seluruh
bangsa. Sejak zaman penjajahan hingga sekarang, Indonesia menjadi incaran
banyak negara lain karena potensi yang besar dan sumber daya alam yang
melimpah ruah. Ancaman yang datang bukan hanya dari luar, tetapi dari dalam
bangsa Indonesia itu sendiri. Meski demikian, bangsa Indonesia memegang
komitmen bersama demi terciptanya NKRI. Sejak kemerdekaan, bangsa Indonesia
tidak luput dari ancaman yang membahayakan kelangsungan hidup bangsa. Tetapi
bangsa Indonesia mampu mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya dari
agresi pihak lain.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari bela negara?
2. Apa dasar hukum dari bela negara?
3. Apa unsur-unsur bela negara?
4. Bagaimana cara berpartisipasi dalam bela negara?
5. Apa pengertian dari ketahanan nasional?
6. Bagaimana konsepsi ketahanan nasional?
7. Apa azas-azas ketahanan nasional?
8. Apa pengaruh aspek ketahanan nasional dalam kehidupan bernegara?

C. ISI
1. Pengertian Bela Negara
Bela Negara adalah sebuah konsep tentang patriotisme seseorang,
suatu kelompok atau seluruh komponen dari suatu negara dalam
kepentingan mempertahankan eksistensi negara tersebut. Setiap warga
negara memiliki kewajiban yang sama dalam masalah pembelaan negara.
Hal tersebut merupakan wujud kecintaan seorang warga negara pada tanah
air yang sudah memberikan kehidupan padanya. Hal ini terjadi sejak
seseorang lahir, tumbuh dewasa serta dalam upayanya mencari
penghidupan.
Dalam pelaksanaan pembelaan negara, seorang warga bisa
melakukannya baik secara fisik maupun non fisik. Pembelaan negara secara
fisik diantaranya dengan cara perjuangan mengangkat senjata apabila ada
serangan dari negara asing terhadap kedaulatan bangsa. Hal ini dapat
diartikan sebagai usaha pertahanan menghadapi serangan fisik atau agresi
dari pihak yang mengancam keberadaan negara tersebut, sedangkan secara
non-fisik konsep ini diartikan sebagai upaya untuk serta berperan aktif
dalam memajukan bangsa dan negara, baik melalui pendidikan, moral,
sosial maupun peningkatan kesejahteraan orang-orang yang menyusun
bangsa tersebut.
Pembelaan negara secara non fisik diartikan sebagai semua usaha
untuk menjaga bangsa serta kedaulatan negara melalui proses peningkatan
nasionalisme. Nasionalisme adalah rangkaian kecintaan dan kesadaran
dalam proses berkehidupan dalam negara dan bangsa, serta upaya untuk
menumbuhkan rasa cinta pada tanah air. Selain itu, pembelaan bisa
dilakukan dengan cara menumbuhkan keaktifan dalam berperan aktif untuk
mewujudkan kemajuan bangsa dan negara.

2. Dasar Hukum Bela Negara


a. UUD 1945 Pasal 27 ayat (3)
“Bahwa tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya bela negara”
b. UUD 1945 Pasal 30 ayat (1) dan (2)
“Bahwa tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
usaha pertahanan dan keamanan negara, dan usaha pertahanan dan
keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta oleh TNI dan Kepolisien sebagai komponen
Utama, Rakyat sebagai komponen pendukung.”

3. Unsur-unsur Bela Negara


a. Cinta tanah air
Mengenal serta mencintai tanah air agar selalu waspada dan siap
membela tanah air Indonesia pada segala bentuk ancaman, tantangan,
hambatan dan gangguan yang bisa membahayakan kelangsungan hidup
bangsa dan negara. Indikator cinta tanah air meliputi:
 Menjaga tanah air dan pekarangan serta seluruh ruang wilayah
Indonesia.
 Bangga menjadi bangsa Indonesia
 Menjaga nama baik bangsa serta negara Indonesia
 Memberi kontribusi dan kemajuan terhadap bangsa dan negara
Indonesia
 Mencintai produk dalam negeriserta budaya, dan kesenian
Indonesia.
b. Kesadaran berbangsa dan bernegara
Sadar sebagai warga bangsa negara Indonesia dalam bentuk tingkah
laku, sikap, dan kehidupan pribadi agar bisa bermasyarakat sesuai
dengan kepribadian bangsa. Indikator nilai kesadaran berbangsa dan
bernegara meliputi:
 Mempunyai kesadaran keragaman budaya, suku, agama, bahasa
dan adat istiadat.
 Melakukan hak dan kewajiban sebagai warga negara sesuai
dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
 Mengenal keragaman individu di rumah serta di lingkungannya.
 Berfikir, bersikap serta berbuat yang terbaik bagi bangsa dan
negara Indonesia.
 Berpartisipasi dalam menjaga kedaulatan bangsa dan negara.
c. Yakin akan pancasila
Pancasila adalah pedoman dan pandangan hidup bangsa Indonesia
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk
mencapai tujuan nasional walaupun berbeda suku, ras dan agama. Rasa
yakin terhadap Pancasila sebagai ideologi negara yang sah dicapai
dengan menumbuhkan kesadaran:
 Memahami nilai-nilai Pancasila.
 Mengamalkan Pancasila pada kehidupan sehari-hari.
 Menjadikan Pancasila sebagai pemersatu bangsa
 Senantiasa mengembangkan nilai Pancasila
 Setia pada Pancasila serta meyakini sebagai dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
d. Rela berkorban
Rela berkorban demi bangsa dan negara. Bersedia mengorbankan
waktu, tenaga, pikiran serta harta benda untuk kepentingan umum
hingga pada saatnya nanti siap mengorbankan jiwa raga bagi
kepentingan bangsa dan negara. Rela berkorban bagi bangsa dan negara
yaitu meliputi:
 Bersedia mengorbankan waktu, tenaga dan fikiran demi
kemajuan bangsa dan negara.
 Siap membela bangsa dan negara dari berbagai ancaman.
 Mempunyai kepedulian terhadap keselamatan bangsa dan
negara.
 Mempunyai jiwa patriotisme terhadap bangsa dan negaranya.
 Mendahulukan kepentingan bangsa dan negara di daripada
kepentingan pribadi atau golongan.
e. Memiliki kemampuan awal bela negara
 Secara psikis, kemampuan awal bela negara mempunyai sifat
disiplin, ulet, mentaati segala peraturan undang-undang yang
berlaku, percaya terhadap kemampuan diri sendiri, tahan uji,
pantang menyerah dalam menghadapi kesulitan guna mencapai
tujuan nasional.
 Sedangkan secara fisik yaitu mempunyai kondisi kesehatan dan
keterampilan jasmani yang bisa mendukung kemampuan awal
bela negara yang bersifat psikis.

4. Cara Berpartisipasi dalam Bela Negara


a. Sebagai anggota keluarga
Upaya dari setiap anggota keluarga untuk saling berbagi, saling
mendukung, saling menolong,dan saling mengasihi satu sama lain
merupakan sikap yang dapat menciptakan kerukunan dan keharmonisan
dalam keluarga. Upaya menjaga ketentraman dan kedamaian keluarga
ini sudah merupakan bentuk partisipasi dalam upaya pembelaan negara
di lingkungannya.
b. Sebagai pelajar/mahasiswa
Partisipasi dalam upaya bela Negara bagi pelajar dapat diwujudkan
dangan cara belajar dengan tekun dan penuh semangat untuk
memperdalam iman dan takwa serta ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ketekunan belajar tersebut akan berhasil mewujudkan generasi yang
cerdas, beriman, bermoral, berwawasan luas,dan terampil untuk
membangun bangsa dan negara di masa datang.
c. Sebagai warga negara
Bentuk partisipasi warganegara dalam upaya bela Negara melalui:
 Mempelajari pendidikan kewarganegaraan
 Mengabdi sesuai profesi
 Tidak terlibat dalam penyalahgunaan narkoba
 Tidak melakukan tindakan KKN
 Menjaga lingkungan
 Menjaga diri dan lingkungan dari ancaman lunturnya persatuan
dan kesatuan bangsa
 Tidak terpengaruh budaya asing yang negatif
 Mengharumkan nama bangsa Indonesia melalui prestasi di mata
dunia
5. Pengertian Ketahanan Nasional
Ketahanan nasional adalah kondisi terwujudnya cita-cita nasional
setiap saat yang berupa: merdeka, bersatu, berdaulat, adli dan makmur,
seperti yang tercantum pada pembukaan UUD 1945. Cita cita nasional
merupakan kepentingan dari dan melibatkan seluruh rakyat 1. Oleh karena
itu, rakyat ikut berperan aktif melalui wakilnya, DPR dan sejenisnya.
Dalam kenyataannya, ketahanan nasional bukan hanya sebagai
konsep militer, tetapi juga sebagai masyarakat Indonesia secara
keseluruhan sebagai satu kesatuan kebudayaan yang mampu bertahan dan
berkembang dalam segala situasi, kondisi, dan kemungkinan yang
dihadapinya di masa kini dan masa-masa yang akan datang. Ketahanan
nasional merupakan suatu keadaan dan kondisi yang dinamis yang
merupakan perpaduan setiap aspek kehidupan bangsa dan negara untuk
berkembang dan menjamin kelangsungan hidupnya.

6. Konsepsi Ketahanan Nasional


Konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan
penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi dan
selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan terpadu
berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 dan wawasan nusantara dengan
kata lain konsepsi ketahanan nasional merupakan pedoman untuk
meningkatkan keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dengan pendekatan
kesejahteraan dan keamanan.
Kesejahteraan dapat digambarkan sebagai kemampuan bangsa dalam
menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi sebesar-
besarnya kemakmuran yang adil dan merata, rohaniah dan jasmaniah.
Sedangkan keamanan adalah kemampuan bangsa melindungi nilai-nilai
nasional terhadap ancaman dari luar maupun dari dalam.
Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamis
kehidupan politik bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan
kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan,
ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari luar maupun dari
dalam secara langsung maupun tidak langsung untuk menjamin
kelangsungan kehidupan politik bangsa dan negara Republik Indonesia
berdasar Pancasila dan UUD 1945.
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa yang
meliputi segenap kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman,
hambatan dan gangguan, baik yang datang dari dalam maupun dari luar,
untuk menjamin identitas, integrasi dan kelangsungan hidup bangsa dan
negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional dapat dijelaskan seperti
dibawah ini :
a. Ketangguhan

1
M Panggabean dkk, Ketahanan Nasional: Konsepsi dan Teori (Jakarta: PT Ripres
Utama, 1980), hlm. X
Adalah kekuatan yang menyebabkan seseorang atau sesuatu dapat
bertahan, kuat menderita atau dapat menanggulangi beban yang
dipikulnya.
b. Keuletan
Adalah usaha secara giat dengan kemampuan yang keras dalam
menggunakan kemampuan tersebut diatas untuk mencapai tujuan.
c. Identitas
Yaitu ciri khas suatu bangsa atau negara dilihat secara
keseluruhan. Negara dilihat dalam pengertian sebagai suatu organisasi
masyarakat yang dibatasi oleh wilayah dengan penduduk, sejarah,
pemerintahan, dan tujuan nasional serta dengan peran internasionalnya.
d. Integritas
Yaitu kesatuan menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu
bangsa baik unsur sosial maupun alamiah, baik bersifat potensional
maupun fungsional
e. Ancaman
Yang dimaksud adalah hal atau usaha yang bersifat mengubah
atau merombak kebijaksanaan dan usaha ini dilakukan secara
konseptual, kriminal dan politis.
f. Hambatan dan gangguan
Adalah hal atau usaha yang berasal dari luar dan dari diri sendiri
yang bersifat dan bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak
konsepsional.

7. Azas-azas Ketahanan Nasional


a. Azas kesejahteraan dan keamanan
Kesejahteraan dan keamanan dapa dibedakan tetapi tidak dapat
dipisahkan dan merupakan kebutuhan manusia yang mendasar
dalamkehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Tanpa
kesejahteraan dan keamanan, system kehidupan nasional tidak akan
berlangsung. Dalam kehidupan nasional tingkat kesejahteraan dan
keamanan yang dicapai merupakan tolak ukur ketahanan nasional. Asas
ini merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan wajib dipenuhi
bagi individu maupun masyarakat atau kelompok.
b. Azas komprehensif atau menyeluruh dan terpadu
Artinya, ketahanan nasional mencakup seluruh aspek kehidupan.
Aspek-aspek tersebut berkaitan dalam bentuk persatuan dan perpaduan
secara selaras, serasi, dan seimbang.
c. Azas kekeluargaan
Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong
royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam hal hidup dengan asas
kekeluargaan ini diakui adanya perbedaan, dan kenyataan real ini
dikembangkan secara serasi dalam kehidupan kemitraan dan dijaga dari
konflik yang bersifat merusak/destruktif.
d. Azas mawas diri ke dalam dan mawas ke luar
Sistem kehidupan nasional merupakan perpaduan segenap aspek
kehidupan bangsa yang saling berinteraksi. Di samping itu, system
kehidupan nasional juga berinteraksi dengan lingkungan sekelilingnya.
Dalam proses interaksi tersebut dapat timbul berbagai dampak, baik
yang bersifat positif maupun negative. Untuk itu diperlukan sikap
mawas ke dalam maupun ke luar.
Mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat dan
kondisi kehidupan nasional itu sendiri berdasarkan nilai-nilai
kemandirian yang proporsional untuk meningkatkan kualitas derajat
kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh. Hal ini tidak berarti bahwa
Ketahanan Nasional mengandung sikap isolasi atau nasionalisme
sempit.
Mawas ke luar bertujuan untuk dapat mengantisifasi dan berperan
serta mengatasi dampak lingkungan strategis luar negeri dan menerima
kenyataan adanya interaksi dan ketergantungan dengan dunia
internasional. Kehidupan nasional harus mampu mengembangkan
kekuatan nasional untuk memberikan dampak ke luar dalam bentuk
daya tangkal dan daya tawar. Interaksi dengan pihak lain diutamakan
dalam bentuk kerjasama yang saling menguntungkan.

8. Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional dalam Kehidupan Bernegara


Dalam rangka untuk mewujudkan suatu pemahaman dan pembinaan
dari tata kehidupan nasional itu, sangatlah diperlukan beberapa
penyerderhanaan tertentu dari berbagai aspek kehidupan nasional dalam
bentuk model yang merupakan hasil pemetaan dari keadaan nyata, melalui
suatu kesepakatan dari hasil analisa mendalam yang dilandasi teori
hubungan antara manusia dengan Tuhan, dengan manusia/masyarakat dan
dengan lingkungan.
a. Pengaruh aspek ideologi
Ideologi adalah suatu sistem nilai, merupakan kebulatan suatu
ajaran yang memberikan motivasi. Dalam ideologi juga dijelaskan
bahwa dalam ideologi terkandung suatu konsep dasar tentang
kehidupan yang dicita-citakan oleh suatu bangsa. Kemampuan suatu
ideologi tergantung pada serangkaian nilai yang dikandungnya yang
dapat memenuhi serta menjamin segala bentuk dan aspek kehidupan
manusia baik sebagai perseorangan maupun sebagai anggota
masyarakat.
b. Pengaruh aspek politik
Politik berasal dari kata “politics” dan/ atau “policy” yang artinya
berbicara politik akan mengandung makna kekuasaan (pemerintahan)
atau juga tentang kebijaksanaan. Pemahaman ini berlaku di Indonesia
dengan tidak memisahkan antara politics dan policy sehingga kita
menganut satu pemahaman yaitu politik.
Hubungan ini tercermin dalam suatu fungsi pemerintahan negara
sebagai penentu kebijaksanaan serta aspirasi dan tuntutan masyarakat
sebagai tujuan yang memang ingin diwujudkan sehingga kebijaksanaan
pemerintah negara itu haruslah serasi dan selaras dengan keinginan dan
aspirasi masyarakat itu sendiri.
c. Pengaruh aspek ekonomi
Perekonomian merupakan salah satu aspek dari kehidupan
nasional yang memang berkaitan erat dengan suatu pemenuhan
kebutuhan bagi setiap masyarakatnya yang ada di dalamnya, mmeliputi
produksi, distribusi serta konsumsi barang dan jasa. Untuk meningaktan
taraf kehidupan masyarakat secara individu mauun kelompok serta
cara-cara yang dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat untuk
memenuhi kebutuhannya.
Sistem perekonomian yang dianut oleh suatu negara dapat
memberi corak dan warna terhadap suatu kehidupan perekonomian dari
negara itu. Sistem perekonomian liberal dengan orientasi pasar secara
murni akan sangat peka terhadap pengaruh-pengaruh yang datang dari
luar. Pada sisi lain, sistem perekonomian sosialis dengan sifat
perencanaan dan pengendalian penuh oleh pemerintah, kurang peka
terhadap pengaruh dari luar.
d. Pengaruh aspek sosial budaya
Istilah dalam sosial budaya sendiri mencakup dua segi utama
kehidupan bersama manusia yaitu segi sosial dimana manusi demi
kelangsungan hidupnya harus mengadakan kerjasama dengan manusia
lainnya. Sementara itu, segi budaya merupakan keseluruhan dari tata
nilai yang manifestasinya tampak dalam tingkah laku dan hasil tingkah
laku yang terlembagakan.
Pengertian sosial pada hakikatnya adalah pergaulan hidup
manusia dalam bermasyarakat dan bersosialisasi yang mengandung
nilai-nilai solidaritas yang menumbuhkan gagasan-gagasan utama serta
kekuatan sebagai pendukung penggerak kehidupan. Masyarakat budaya
membentuk suatu pola budaya sekitar satu atau beberapa fokus budaya
yang dapat berupa nilai dan norma religius, ekonomis atau nilai sosial
kultural lain, seperti misalnya ideologi modern, ilmu pengetahuan, dan
teknologi.

D. KESIMPULAN
Bela Negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat
perundangan dan petinggi suatu negara tentang patriotisme seseorang, suatu
kelompok atau seluruh komponen dari suatu negara dalam kepentingan
mempertahankan eksistensi negara tersebut. Secara militer maupun non militer.
Memperkuat Pertahanan Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang
dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjalin hidup bangsa dan negara
yang seutuhnya Peran bela Negara sangat penting untuk mempertahankan suatu
negara dari ancaman militer maupun non militer.
Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan
tetapi terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Bahwa setiap
warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang
layak, tetapi pada kenyataannya banyak warga negara yang belum merasakan
kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya. Semua itu terjadi karena pemerintah
dan para pejabat tinggi lebih banyak mendahulukan hak daripada kewajiban.
Pelaksanaan hak warga negara dalam UUD 1945 dikaitkan langsung dengan
kewajban karena memang mepunyai keterkaitan. Karenanya perumusan hak dan
kewajiban itu dicantumkan dalam satu pasal seperti pasal 27 ayat (1).
Ketahanan nasional adalah kondisi terwujudnya cita-cita nasional setiap
saat yang berupa: merdeka, bersatu, berdaulat, adli dan makmur, seperti yang
tercantum pada pembukaan UUD 1945. Cita cita nasional merupakan kepentingan
dari dan melibatkan seluruh rakyat. Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis
suatu bangsa, meliputi seluruh aspek kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi
keuletan, dan ketangguhan serta mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional dalam menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan, serta
gangguan dari luar maupun dari dalam, langsung maupun tidak langsung
membahayakan integrasi, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara , serta
perjuangan mengejar tujuan nasionalnya.

E. DAFTAR PUSTAKA
Andriawan, Wawan dkk. 2015. “Makalah Bela Negara”. (online).
(http://blog.unnes.ac.id/wawanandriawan/2015/11/19/makalah-bela-
negara/, diakses, 29 November 2019, 12:20)
Angga. 2019. “Materi Bela Negara”. (online). (https://materibelajar.co.id/materi-
bela-negara/, diakses, 29 November 2019, 12:20)
Biro PSP Setjen Watannas RI. 2018. “Bela Negara: Pengertian, Unsur, Fungsi,
Tujuan, dan Manfaat Bela Negara”. (online).
(https://www.wantannas.go.id/2018/10/19/bela-negara-pengertian-unsur-
fungsi-tujuan-dan-manfaat-bela-negara/, diakses, 29 November 2019,
12:20)

Himpunan LEMHAMNNAS. 1980. “Ketahanan Nasional: Konsepsi dan Teori”.


PT Ripres Utama: Jakarta.
Kusumarizky, Larasati. 2015. “Pengaruh Aspek-Aspek Ketahanan Nasional
Terhadap Kehidupan Berbangsa dan Bernegara”. (online).
(https://larasatikusumarizky.wordpress.com/2015/06/10/pengaruh-aspek-
aspek-ketahanan-nasional-terhadap-kehidupan-berbangsa-dan-
bernegara/, diakses, 29 November 2019, 12:20)
“Makalah Tentang Bela Negara”. 2016. (online).
(http://jasmencomputer.blogspot.com/2016/01/contoh-makalah-bela-
negara.html, diakses, 29 November 2019, 12:20)
Muazzin. 2015. “Makalah Ketahanan Nasional”. (online).
(http://makalah2107.blogspot.com/2016/07/makalah-ketahanan-
nasional.html, diakses, 29 November 2019, 12:20)

Anda mungkin juga menyukai