Anda di halaman 1dari 11

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai warga negara yang memiliki sikap kebangsaan tentu komitmen


untuk memperkuat ikatan suatu bangsa sangat diperlukan. Khususnya pada negara
Republik Indonesia ini. Indonesia dikenal sebagai negara yang majemuk.
Indonesia kaya akan perbedaan. Tercatat Bangsa Indonesia memiliki sekitar 500-
an suku bangsa. Banyaknya suku bangsa ini menjadi tantangan bagi bangsa
Indonesia untuk terus memperkuat persatuan dan kesatuan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan keterangan judul di atas, penyusun merumuskan rumusan


masalah sebagai berikut:

1. Jelaskanlah yang dimaksud komitment ?


2. Apa saja jiwa dan semangat kejuangan yang dimiliki oleh para pejuang di
Indonesia ?
3. Mengapa Indonesia disebut sebagai negara kesatuan?
4. Komitmen apa saja yang dimiliki oleh para pendiri negara dalam
perumusan Pancasila!

Jawaban :

1. Komitmen kebangsaan merupakan suatu sikap Teguh dengan penuh


tanggung jawab untuk mencerminkan dan berperilaku sesuai dengan
bangsanya sendiri dan mencerminkan Seperti apa bangsa tersebut.
2. Jiwa solidaritas atau kesetiakawanan,Pro patria,Jiwa toleransi, Jiwa tanpa
pamrih,Jiwa ksatria.
3. Karena Indonesia merupakan negara yang terdiri atas wilayah yang luas
dan tersebar dengan berbagai macam suku ,ras ,agama, keyakinan serta
budaya. Indonesia juga termasuk negara yang merdeka dan berdaulat di
mana keseluruhan negara dikuasai hanya oleh satu pemerintah pusat saja.
4. Mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, persatuan dan kesatuan,
rela berkorban, cinta tanah air, musyawarah.

1
1.3 Tujuan

Tujuan makalah ini adalah untuk dapat memahami dan memiliki semangat
dalam komitment kebangsaat siswa dan siswi dalam kehidupan sehari – hari

2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 1. Semangat dan Komitmen Kebangsaan Pendiri Negara

Sebagai dasar negara melalui proses yang panjang dalam perumusannya.


Proses perumusan Pancasila yang dilakukan para tokoh telah memberikan
pelajaran berharga bagi kita. Semua itu dilakukan dengan penuh nilai perjuangan
dan diliputi dalam semangat kebersamaan. Dalam proses perumusan Pancasila
sebagai dasar negara terdapat nilai-nilai juang dan sebagai warga negara yang baik
kita harus mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari yaitu antara lain : Para
pejuang tersebut memiliki jiwa dan semangat kejuangan yang tinggi untuk
merdeka. Pada pita yang dicengkeram burung garuda tertulis “Bhineka Tunggal
Ika”. Artinya, meskipun berbeda-beda, kita adalah satu. Perbedaan-perbedaan
yang ada bukan menjadi penghalang untuk bekerja sama, tolong-menolong, dan
hidup rukun.(5) Perbedaan-perbedaan itulah yang menjadikan kita perlu saling
mengenal, menghormati, menolong, dan bekerja sama. Jiwa dan semangat
kejuangan yang di miliki oleh para pejuang indonesia di antaranya adalah sebagai
berikut:

1) Jiwa solidaritas atau kesetiakawanan dari semua lapisan masyarakat


terhadap perjuangan kemerdekaan.
2) Pro patria dan primus patrialis, yaitu selalu berjiwa untuk tanah air dan
mendahulukan kepentingan tanah air di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
3) Jiwa toleransi atau tenggang rasa antarumat beragama, suku, golongan,
dan bangsa.
4) Jiwa tanpa pamrih dan bertanggung jawab.
5) Jiwa ksatria, kebesaran jiwa yang tidak mengandung balas dendam.

Para pendiri negara dalam perumusan Pancasila memiliki komitmen sebagai


berikut:

1) Memiliki semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme Pendiri negara


memiliki semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme yang tinggi ini
diwujudkan dalam bentuk mencintai tanah air dan mendahulukan

3
kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan
seperti yang terjadi di masa kini terkait masalah kekuasaan.
2) Selalu bersemangat dalam berjuang Para pendiri negara selalu
bersemangat dalam memperjuangkan dan mempersiapkan kemerdekaan
bangsa Indonesia, seperti Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan para pendiri
negara lainnya yang mengalami cobaan dan tantangan perjuangan yang
luar biasa. Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta berkali-kali dipenjara oleh
Belanda. Namun, dengan semangat perjuangannya, para pendiri negara
tetap bersemangat memperjuangkan kemerdekaan Indonesia tanpa
pandang hulu lagi.
3) Mendukung dan berupaya secara aktif dalam mencapai cita-cita bangsa
yang tertera dalam undang-undang dasar 1945 yaitu: merdeka, bersatu,
berdaulat, adil, dan makmur.
4) Melakukan pengorbanan pribadi dengan cara menempatkan kepentingan
negara di atas kepentingan pribadi, pengorbanan dalam hal pilihan pribadi,
serta mendukung keputusan yang menguntungkan bangsa dan negara
walaupun keputusan tersebut tidak disenangi.

2.2 Bentuk – Bentuk Semangat dan Komitment Kebangsaan Yang


Ditunjukan Pendiri Negara

Pertama kita dapat mempelajari dari para pendiri negara, mereka yang
mempunyai semangat kuat dalam membuat perubahan, yaitu perubahan dari
negara terjajah menjadi negara yang merdeka dan sejajar dengan negara-negara
lain di dunia. Dengan memaknai semangat dan komitmen kebangsaan, maka jiwa
dan komitmen dalam perjuangan merebut kemerdekaan pada tahun 1945 disebut
sebagai nilai-nilai perjuangan 45.

Jiwa dan semangat 45 terdiri dari nilai-nilai berikut:

1. Ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Jiwa dan semangat merdeka

3. Nasionalisme

4
4. Patriotisme

5. Rasa harga diri sebagai bangsa yang merdeka

6. Pantang mundur dan tidak kenal menyerah

7. Persatuan dan kesatuan

8. Anti penjajah dan penjajahan

9. Percaya kepada diri sendiri dan atau percaya kepada kekuatan serta
kemampuan sendiri

10. Percaya kepada hari depan yang gemilang dari bangsanya

11. Idealisme perjuangan yang tinggi

12. Berani, rela, dan ikhlas berkorban untuk tanah air, bangsa dan Negara

13. Kepahlawanan

14. Sepi ing pamrih rame ing gawe yang artinya tidak mengharapkan imbalan
atau balasan tapi tetap sungguh-sungguh dalam bekerja

15. Kesetiakawanan, senasib, sepenanggungan, dan kebersamaan

16. Disiplin yang tinggi

17. Ulet dan tabah menghadapi segala macam ancaman, tantangan, hambatan,
serta gangguan

2.3 Negara Kesatuan Republik Indonesia Sebagai Satu Kesatuan

Indonesia merupakan satu kesatuan politik, pertahanan keamanan,


ekonomi, dan sosial budaya. Pasal 1 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 menyatakan “Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan yang
berbentuk Republik” dan Pasal 37 ayat (5) menegaskan “Khusus mengenai bentuk
Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan”.

Kesatuan yang dimaksud dapat dipandang dari 4 segi, yakni politik,


pertahanan keamanan, ekonomi, dan sosial budaya.

5
1) Indonesia sebagai satu kesatuan politik
Sebagai satu kesatuan politik, Negara Kesatuan Republik Indonesia
meletakkan Pancasila sebagai dasar dan falsafah serta ideologi bangsa
yang melandasi, membimbing, dan mengarahkan bangsa menuju tujuan
nasional negara.
2) Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah
Seluruh wilayah Indonesia dengan segala isi dan kekayaan yang
terkandung di dalamnya merupakan satu kesatuan wilayah, wadah, ruang
hidup dan kesatuan yang mutlak bagi seluruh bangsa Indonesia dan
merupakan modal serta milik bersama.
3) Indonesia sebagai satu kesatuan pertahanan dan keamanan
Setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama
dalam rangka bela negara dan bangsa. Setiap ancaman terhadap suatu
pulau atau suatu daerah pada hakikatnya merupakan ancaman terhadap
seluruh bangsa Indonesia.
4) Indonesia sebagai satu kesatuan ekonomi
Kekayaan wilayah Nusantara baik itu yang berupa potensial
maupun efektif adalah modal dan milik bersama. Keperluan hidup sehari-
hari harus tersedia merata di seluruh wilayah tanah air.
5) Indonesia sebagai satu kesatuan sosial dan budaya
Masyarakat Indonesia seluruhnya adalah satu. Kehidupan bangsa
harus merupakan kehidupan yang serasi dengan terdapatnya tingkat
kemajuan masyarakat yang sama, merata dan seimbang serta adanya
keselarasan kehidupan yang beriringan dengan kemajuan bangsa

2.4 Mewujudkan Perilaku Semangat dan Komitmen Kebangsaan Dalam


Kehidupan

Mewujudkan perilaku semangat dan komitmen kebangsaan dalam


kehidupan adalah sebagai berikut :

6
1) Cinta tanah air
Cinta tanah air dan bangsa dapat diwujudkan dalam berbagai hal, antara
lain sebagai berikut:
a) Menjaga keamanan wilayah negaranya dari ancaman yang datang
dari luar maupun dari dalam negeri.
b) Menjaga kelestarian lingkungan serta mencegah terjadinya
pencemaran lingkungan.
c) Mengolah kekayaan alam dengan menjaga ekosistem guna
meningkatkan kesejahteraan rakyat.
d) Rajin belajar untuk menguasai ilmu pengetahuan dari berbagai
disiplin untuk diabdikan kepada negara.
2) Membina persatuan
Tindakan yang menunjukkan usaha membina persatuan dan kesatuan,
antara lain sebagai berikut:
a) Menghormati sesama manusia.
b) Tidak membeda-bedakan manusia.
c) Menjalin persahabatan antarsuku bangsa.
d) Mempelajari budaya sendiri dan memahami budaya daerah lain.
e) Memperluas pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
f) Mengerti dan merasakan kesedihan dan penderitaan orang lain.
3) Rela berkorban
Kerelaan berkorban dalam menjaga keutuhan NKRI dapat dilakukan
dengan hal-hal sebagai berikut:
a) Berkorban dengan tenaga atau dengan bekerja.
b) Berkorban dengan menyumbangkan pemikiran bagi keutuhan
NKRI.
c) Berkorban untuk menahan diri tidak berbuat sesuatu yang
merugikan bangsa dan negara.
d) Berkorban dengan harta yang dimiliki untuk kejayaan bangsa dan
negara.

7
4) Memperkaya pengetahuan budaya dalam mempertahankan NKRI
Era globalisasi ditandai perkembangan kemajuan ilmu
pengetahuan, teknologi, komunikasi serta informasi yang telah mendorong
perubahan dalam aspek kehidupan manusia baik pada tingkat individu,
tingkat kelompok maupun tingkat nasional. Untuk bisa menghadapi dan
memanfaatkannya semaksimal mungkin, maka dibutuhkan perencanaan
yang matang, di antaranya adalah sebagai berikut :
a) Kesiapan sumber daya manusia (SDM) terutama kesiapan dengan
pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki.
b) Kesanggupan sosial budaya untuk terciptanya suasana yang
kompetitif dalam berbagai sektor
c) Kesiapan keamanan, baik stabilitas politik dalam negeri maupun
luar negeri atau regional.
d) Di bidang pertahanan negara, kemajuan sangat mempengaruhi pola
dan bentuk ancaman. Ancaman terhadap kedaulatan negara yang
semula bersifat konvensional berkembang menjadi
multidimensional/ fisik dan nonfisik, baik berasal dari luar negeri
maupun dari dalam negeri.
5) Senantiasa menerapkan sikap dan perilaku menjaga kesatuan NKRI
Berikut ini adalah beberapa sikap dan perilaku yang bisa
mencerminkan bagaimana mempertahankan NKRI, yaitu:
a) Menjaga wilayah dan kekayaan tanah air Indonesia, artinya
menjaga seluruh kekayaan alam yang terkandung di dalamnya.
b) Menciptakan kehangatan nasional, artinya setiap warga negara
menjaga keutuhan, kedaulatan negara serta memperkuat persatuan
bangsa.
c) Menghormati perbedaan suku, budaya, agama, dan warna kulit.
d) Mempertahankan kesamaan dan kebersamaan, yaitu kesamaan
memiliki bangsa, bahasa persatuan, tanah air, ideology pancasila,
Undang-Undang Dasar 1945 dan Sang Saka Merah Putih.

8
e) Mempunyai semangat persatuan yang berwawasan Nusantara,
yakni semangat mewujudkan persatuan dan kesatuan di segenap
aspek kehidupan sosial baik alamiah maupun aspek sosial yang
menyangkut tentang kehidupan bermasyarakat.
f) Menaati peraturan, karena peraturan tersebut dibuat untuk
mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara agar Indonesia
menjadi lebih baik.

9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Komitmen kebangsaan merupakan suatu sikap teguh dengan penuh


tanggung jawab untuk mencerminkan dan berperilaku sesuai dengan bangsanya
sendiri dan mencerminkan seperti apa bangsa tersebut. Sehingga dapat dikatakan
bahwa komitmen kebangsaan merupakan suatu perilaku yang mencerminkan
bangsa itu sendiri.

Komitmen kebangsaan menjadi faktor penting dalam rangka mewujudkan


cita-cita bangsa. Komitmen kebangsaan diperlukan untuk menciptakan suasana
aman dan nyaman bagi bangsanya itu sendiri. Dengan komitmen kebangsaan rasa
persatuan dan kesatuan pun dapat terwujud sehingga menggapai cita-cita bangsa
bisa tercapai.

3.2 Saran

Marilah kita merefleksi diri masing-masing apakah kita termasuk orang


yang bersemangat dalam mengejar cita-cita? Janganlah kita sebagai pelajar
berharap sesuatu itu terjadi tanpa ada usaha untuk mendapatkanya.

Semangat mengandung arti tekad dan dorongan hati yang kuat untuk
menggapai keinginan atau hasrat tertentu. Para pendiri negara bersemangat
berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Pelajar bersemangat belajar untuk
menyongsong masa depan dan untuk pembangunan bangsa Indonesia.

10
DAFTAR PUSTAKA

1. Waluyo, Sri. Bahan ajar Pendidikan kewarganegaraan,


2. Gramedia Online (https://www.gramedia.com/)
3. Jurnalist Kewarganegaraan (http://mudrikajung.blogspot.com)
4. Kamus besar bahasa indonesia(KBBI).

11

Anda mungkin juga menyukai