Anda di halaman 1dari 6

BENTUK-BENTUK SEMANGAT DAN KOMITMEN UNTUK

MEMPERTAHANKAN NKRI

Komitmen kebangsaan ialah keterikatan dengan penuh tanggung jawab untuk setia dan menumbuhkan
kesadaran diri sebagai bangsa Indonesia. Tanpa adanya komitmen kebangsaan dari warga yang konsisten,
maka negara tidak dapat berdiri tegak dan mencapai cita-cita serta harapan rakyatnya.

Pengertian Komitmen Kebangsaan


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), semangat merupakan kekuatan kemauan,
gairah untuk bekerja dan berjuang. Sedangkan komitmen merupakan perjanjian atau keterikatan
untuk melakukan sesuatu serta akan bertanggung jawab. Kebangsaan juga diartikan sebagai ciri-
ciri yang menandai golongan perihal bangsa, mengenai yang bertalian dengan bangsa, kesadaran
diri sebagai warga dari suatu negara

Oleh karena itu, semangat dan komitmen kebangsaan sebagai semangat berjuang untuk
melakukan sesuatu yang bertalian dengan bangsa.

Secara etimologis istilah wawasan memiliki arti sebagai berikut:

1. Hasil tinjauan atau pandangan


2. Konsepsi cara pandang
Wawasan kebangsaan identik dengan wawasan nusantara yaitu cara pandang bangsa Indonesia
dalam mencapai tujuan nasional yang mencakup perwujudan kepulauan nusantara sebagai
politik, sosial budaya, ekonomi dan pertahanan keamanan.

Kebangsaan berasal dari kata bangsa yang berarti kelompok masyarakat yang sama asal
keturunan, adat, bahasa, sejarah serta pemerintahannya sendiri. Sementara kebangsaan
mengandung arti sebagai berikut:
1. Ciri-ciri yang menandai golongan bangsa
2. Perihal bangsa
3. Kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara

Wawasan kebangsaan/komitmen kebangsaan menentukan bagaimana cara angsa


mendayagunakan kondisi geografis negara, sejarah, sosial-budaya, ekonomi dan politik serta
pertahanan keamanan dalam mencapai cita-cita serta menjamin kepentingan nasional.

Hal ini juga menentukan bangsa menempatkan diri dalam tata berhubungan dengan sesama
bangsa dan dalam pergaulan dengan bangsa lain di dunia internasional. Dengan adanya
komitmen dan semangat persatuan untuk menjamin keberadaan serta peningkatan kualitas
kehidupan bangsa, menghendaki pengetahuan yang memadai tentang tantangan masa kini dan
masa mendatang serta berbagai potensi bangsa.

Wawasan kebangsaan juga dapat diartikan sebagai sudut pandang/cara memandang dengan
kemampuan seseorang atau kelompok orang untuk memahami keberadaan jati diri sebagai suatu
bangsa dalam memandang dirinya dan bertingkah laku sesuai falsafah hidup bangsa dalam
lingkungan internal dan eksternal.

Semangat kebangsaan dapat diartikan sebagai suatu dorongan untuk mempertahankan suatu
bangsa serta memberikan dampak positif dalam perkembangan berbangsa dan bernegara.

Semangat kebangsaan juga timbul dari dalam diri warga negara untuk mencintai dan rela
berkorban demi kepentingan bangsa dan negara. Selain itu, semangat dan komitmen kebangsaan
dapat ditumbuhkan dengan memupuk nasionalisme dan patriotisme.

Nasionalise merupakan paham/ajaran untuk mencintai bangsa dan negara sendiri sedangkan
patriotisme sebagai sikap seseorang yang bersedia untuk mengorbankan apapun untuk kejayaan
dan kemakmuran tanah airnya serta semangat cinta tanag air.

Menurut Anderson, arti kebangsaan tidak semata merujuk pada latar belakang sejarah, nasib
bersama, suku, bahasa kebudayaan serta religi. Namun, lebih dari itu, kebangsaan merupakan
apa yang digambarkan oleh masyarakat tentang dirinya dan sesamanya dalam masyarakat.

Hal ini menekankan bahwa kebangsaan merupakan proses internalisasi yang dapat membentuk
jati diri suatu bangsa melalui simbol-simbol yang dibangun oleh komunitas dengan berlandaskan
pada modal-modal dasar.

Konsep kebangsaan ini bersifat dinamis. Rasa kebangsaan yang telah membangun paham
kebangsaan pada sekelompok masyarakat yang dilandasi semangat kebangsaan pada akhirnya
akan melahirkan wawasan kebangsaan yang berupa jiwa, cita-cita, ataupun falsafah hidup yang
tidak lahir dengan sendirinya.

Rasa kabangsaan yang lahir dari realitas sosial dan politik akan melahirkan komitmen
kebangsaan/nasionalisme yang merupakan satu bentuk ideologi. Sebagai bentuk ideology,
komitmen kebangsaan mempunyai peran menciptakan kesadaran rakyat sebagai suatu bangsa
serta menjadi acuan bersikap dan bertindak dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.

Bagi bangsa dan negara Indonesia, idealisme kebangsaan di dalam Pancasila sebagai dasar
kehidupan berbangsa Indonesia. Nilai-nilai luhur Pancasila menjadi cerminan bagi Indonesia
yang multikultur dan multireligi.

Pancasila menyatukan semua suku, bahasa, kebudayaan, religi yang hidup di Indonesia dengan
berbingkaikan pada semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”.

Membangun komitmen kebangsaan merupakan hal penting yang tidak dapat diabaikan oleh
bangsa Indonesia, karena sebagai identitas dan jati diri bangsa dan negara Indonesia.

Dengan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila, menjaga, dan merawatnya merupakan


komitmen bangsa dan negara Indonesia untuk melestarikan masa depan Indonesia dalam bingkai
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang beraneka ragam.

Bentuk Semangat dan Komitmen Kebangsaan Pendiri Negara


Pertama kita dapat mempelajari dari para pendiri negara, mereka yang mempunyai semangat
kuat dalam membuat perubahan, yaitu perubahan dari negara terjajah menjadi negara yang
merdeka dan sejajar dengan negara-negara lain di dunia.

Dengan memaknai semangat dan komitmen kebangsaan, maka jiwa dan komitmen dalam
perjuangan merebut kemerdekaan pada tahun 1945 disebut sebagai nilai-nilai perjuangan 45.

Jiwa dan semangat 45 terdiri dari nilai-nilai berikut:

1. Ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa


2. Jiwa dan semangat merdeka
3. Nasionalisme
4. Patriotisme
5. Rasa harga diri sebagai bangsa yang merdeka
6. Pantang mundur dan tidak kenal menyerah
7. Persatuan dan kesatuan
8. Anti penjajah dan penjajahan
9. Percaya kepada diri sendiri dan atau percaya kepada kekuatan serta kemampuan
sendiri
10. Percaya kepada hari depan yang gemilang dari bangsanya
11. Idealisme perjuangan yang tinggi
12. Berani, rela, dan ikhlas berkorban untuk tanah air, bangsa dan Negara
13. Kepahlawanan
14. Sepi ing pamrih rame ing gawe yang artinya tidak mengharapkan imbalan atau
balasan tapi tetap sungguh-sungguh dalam bekerja
15. Kesetiakawanan, senasib, sepenanggungan, dan kebersamaan
16. Disiplin yang tinggi
17. Ulet dan tabah menghadapi segala macam ancaman, tantangan, hambatan, serta
gangguan
Makna Komitmen Kebangsaan
Komitmen kebangsaan mempunyai beberapa makna bagi bangsa Indonesia, sebagai berikut:

1. Komitmen kebangsaan mengamanatkan kepada seluruh bangsa agar menempatkan


persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi atau golongan.
2. Komitmen kebangsaan mengembangkan persatuan Indonesia sedemikian rupa
sehingga asas Bhinneka Tunggal Ika dipertahankan.
3. Komitmen kebangsaan tidak memberi tempat pada patriotisme yang licik.
4. Dengan komitmen kebangsaan yang dilandasi oleh pandangan hidup Pancasila,
bangsa Indonesia telah berhasil merintis jalan menjalani misinya di tengah-tengah
tata kehidupan di dunia.
5. NKRI yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur bertekad untuk
mewujudkan bangsa yang maju, mandiri serta lahir batin, sejajar dengan bangsa lain
yang sudah maju.
Contoh Wujud Sikap Komitmen Kebangsaan
Beberapa contoh dalam mewujudkan perilaku semangat dan komitmen kebangsaan dalam
kehidupan adalah sebagai berikut:

1. Cinta tanah air


Cinta tanah air dan bangsa dapat diwujudkan dalam berbagai hal, antara lain sebagai berikut:

1. Menjaga keamanan wilayah negaranya dari ancaman yang datang dari luar maupun dari
dalam negeri.
2. Menjaga kelestarian lingkungan serta mencegah terjadinya pencemaran lingkungan.
3. Mengolah kekayaan alam dengan menjaga ekosistem guna meningkatkan kesejahteraan
rakyat.
4. Rajin belajar untuk menguasai ilmu pengetahuan dari berbagai disiplin untuk diabdikan
kepada negara.
2. Membina persatuan
Tindakan yang menunjukkan usaha membina persatuan dan kesatuan, antara lain sebagai berikut:
1. Menghormati sesama manusia.
2. Tidak membeda-bedakan manusia.
3. Menjalin persahabatan antarsuku bangsa.
4. Mempelajari budaya sendiri dan memahami budaya daerah lain.
5. Memperluas pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
6. Mengerti dan merasakan kesedihan dan penderitaan orang lain.
3. Rela berkorban
Kerelaan berkorban dalam menjaga keutuhan NKRI dapat dilakukan dengan hal-hal sebagai
berikut:

1. Berkorban dengan tenaga atau dengan bekerja.


2. Berkorban dengan menyumbangkan pemikiran bagi keutuhan NKRI.
3. Berkorban untuk menahan diri tidak berbuat sesuatu yang merugikan bangsa dan negara.
4. Berkorban dengan harta yang dimiliki untuk kejayaan bangsa dan negara.
4. Memperkaya pengetahuan budaya dalam mempertahankan NKRI
Era globalisasi ditandai perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, komunikasi serta
informasi yang telah mendorong perubahan dalam aspek kehidupan manusia baik pada tingkat
individu, tingkat kelompok maupun tingkat nasional.

Untuk bisa menghadapi dan memanfaatkannya semaksimal mungkin, maka dibutuhkan


perencanaan yang matang, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Kesiapan sumber daya manusia (SDM) terutama kesiapan dengan pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki.
2. Kesanggupan sosial budaya untuk terciptanya suasana yang kompetitif dalam berbagai
sektor
3. Kesiapan keamanan, baik stabilitas politik dalam negeri maupun luar negeri atau regional.
4. Di bidang pertahanan negara, kemajuan sangat mempengaruhi pola dan bentuk ancaman.
Ancaman terhadap kedaulatan negara yang semula bersifat konvensional berkembang
menjadi multidimensional/ fisik dan nonfisik, baik berasal dari luar negeri maupun dari
dalam negeri.

5. Senantiasa menerapkan sikap dan perilaku menjaga kesatuan NKRI


Berikut ini adalah beberapa sikap dan perilaku yang bisa mencerminkan bagaimana
mempertahankan NKRI, yaitu:

1. Menjaga wilayah dan kekayaan tanah air Indonesia, artinya menjaga seluruh kekayaan alam
yang terkandung di dalamnya.
2. Menciptakan kehangatan nasional, artinya setiap warga negara menjaga keutuhan,
kedaulatan negara serta memperkuat persatuan bangsa.
3. Menghormati perbedaan suku, budaya, agama, dan warna kulit.
4. Mempertahankan kesamaan dan kebersamaan, yaitu kesamaan memiliki bangsa, bahasa
persatuan, tanah air, ideology pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 dan Sang Saka Merah
Putih.
5. Mempunyai semangat persatuan yang berwawasan Nusantara, yakni semangat mewujudkan
persatuan dan kesatuan di segenap aspek kehidupan sosial baik alamiah maupun aspek sosial
yang menyangkut tentang kehidupan bermasyarakat.
6. Menaati peraturan, karena peraturan tersebut dibuat untuk mengatur kehidupan berbangsa
dan bernegara agar Indonesia menjadi lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai