KEWARGANEGARAAN
PERTEMUAN KELIMA
• Agama
• Wilayah
• Kewarganegaraan
• Ras
PATRIOTISME
Patriotisme merupakan sikap seseorang yang bersedia mengorbankan segala-galanya untuk kejayaan
dan kemakmuran tanah airnya. Patriotisme berasal dari kata ""patriot dan "isme" yang berarti sifat
kepahlawanan atau jiwa pahlawan, atau "heroism" dan "patriotism" dalam bahasa Inggris. Pengorbanan
dapat berupa pengorbanan harta benda maupun jiwa raga.
Nasionalisme dan patriotisme dibutuhkan bangsa Indonesia untuk menjaga kelangsungan hidup dan
kejayaan bangsa serta negara. Kejayaan sebagai bangsa dapat dicontohkan oleh seorang atlet yang berjuang
dengan segenap jiwa dan raga untuk membela tanah airnya.
NILAI-NILAI PARA PENDIRI NEGARA
Para pendiri negara dalam menyampaikan gagasannya mengenai rumusan dasar negara selalu diliputi nilai-nilai:
1. Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
2. Jiwa dan semangat merdeka
3. Nasionalisme
4. Patriotisme
5. Rasa harga diri sebagai bangsa yang merdeka
6. Pantang mundur dan tidak kenal menyerah
7. Persatuan dan kesatuan
8. Antipenjajah dan penjajahan
9. Percaya kepada hari depan yang gemilang dari bangsanya
10. Idealisme kejuangan yang tinggi
11. Berani, rela, dan ikhlas berkorban untuk tanah air, bangsa, dan negara
12. Kepahlawanan
13. Sepi ing pamrih rame ing gawe (berkarya dengan penuh semangat dan tanpa pamrih pribadi)
14. Setia kawan, senasib sepenanggungan, dan kebersamaan
15. Disiplin yang tinggi16.Ulet dan tabah menghadapi segala macam, tantangan, hambatan.
JIWA SEMANGAT BANGSA INDONESIA
Jiwa dan semangat bangsa Indonesia untuk merebut kemerdekaan sering juga disebut sebagai jiwa
dan semangat 45. Jiwa dan semangat 45 di antaranya adalah :
Pro-patria dan primus patrialis ‘mencintai tanah air dan mendahulukan kepentingan tanah
air’
Jiwa solidaritas dan kesetiakawanan dari semua lapisan masyarakat terhadap perjuangan
kemerdekaan
Jiwa toleransi atau tenggang rasa antaragama, antarsuku, antargolongan, dan antarbangsa
Jiwa tanpa pamrih dan bertanggung jawab
Jiwa ksatria dan kebesaran jiwa yang tidak mengandung balas dendam.
2. KOMITMEN PARA PENDIRI NEGARA
Komitmen adalah sikap dan perilaku yang ditandai oleh rasa memiliki, memberikan perhatian, serta melakukan
usaha untuk mewujudkan harapan dan cita-cita dengan sungguh-sungguh. Seseorang yang memiliki komitmen
terhadap bangsa adalah orang yang akan mendahulukan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi
dan golongan.
Para pendiri bangsa dalam merumuskan Pancasila memiliki ciri-ciri komitmen sebagai berikut:
1. Mengutamakan semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme
Hal ini diwujudkan dalam bentuk mencintai tanah air dan mendahulukan kepentingan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
2. Adanya rasa memiliki terhadap bangsa
Nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan sosial adalah nilai-nilai yang berasal dan
digali dari bangsa Indonesia
3. Selalu bersemangat dalam berjuang
Para pendiri negara mengalami cobaan dan tantangan perjuangan yang luar biasa. Ir. Soekarno dan Drs. Moh.
Hatta berkali-kali dipenjara oleh Belanda. Namun, dengan semangat perjuangannya, para pendiri negara tetap
bersemangat memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
4. Melakukan pengorbanan pribadi
Dengan cara menempatkan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi, pengorbanan dalam
hal pilihan pribadi, serta mendukung keputusan yang menguntungkan bangsa dan negara walaupun
keputusan tersebut tidak disenangi.
Komitmen berbangsa dan bernegara bagi generasi muda salah satunya dilakukan dengan
berkomitmen untuk mempersiapkan dan mewujudkan masa depan yang lebih baik. Salah satu upaya
untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik adalah giat belaja
PENERAPAN SEMANGAT KOMITMEN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-
HARI
Pembiasaan sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pncasila sangat penting dalam berbagai dimensi
kehidupa berbangsa dan bernegara, hal ini dikarenakan Pancasila adalah identitas dan jati diri bangsa Indonesia.
Contoh pengimplementasian dalam kehidupan sehari-hari yaitu :
1. Dalam Lingkungan Keluarga
Taat dan patuh pad akedua orang tua
Selalu bermusyawarah apabila ada masalah
Sopan santun pada seluruh anggota keluarga
Saling membantu dan menghormati
2. Dalam Lingkungan Sekolah
Menaati tata tertib sekolah
Aktif dalm organisasi sekolah
Tidak membeda-bedakan teman berdasar suku, adat, ras, dan agam
Mengerjakan tugas dengan baik
3. Dalam Lingkungan Masyarakat
Tidak menggunakan hak milik dalam memeras orang lain
Bergotong royong mendirikan gardu pos ronda
Membersihkan sampah dna menertibkan saluran pembuangan air
Mencegah pencemaran lingkungan dan bahaya kebakaran, serta menggalakkan penghijauan
Saling menghormati satu sama lain demi terciptanya kerukunan
4. Lingkungan Bernegara
Menaati dan mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku
Membayar pajak tepat waktu dengan sesuai peraturan yang berlaku
Mencintai dan membina persatuan dan kesatuan bangsa
Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia tanpa membeda
bedakan suku, keturunan, agam, dan kepercayaan, warna kulit, jenis kelamin, dan kedudukan sosial