Anda di halaman 1dari 10

BELA NEGARA, PATRIOTISME, NASIONALISME, CINTA

TANAH AIR, RELA BERKORBAN, DAN WAWASAN


NUSANTARA

1.BELA NEGARA
Pengertian Bela negara adalah : Sikap dan perilaku warga Negara yang dijiwai kencintaan kepada NKRI
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan Negara

Tujuan Bela Negara


1. Mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara

2. Melestarikan budaya

3. Menjalankan nilai-nilai pancasila dan UUD 1945

4. Menjaga identitas dan integritas bangsa dan negara.

Fungsi Bela Negara


1. Mempertahankan negara dari berbagai ancaman

2. Menjaga keutuhan wilayah negara

3. Merupakan kewajiban setiap warga negara

4. Merupakan panggilan sejarah

Manfaat Bela Negara

1. Membentuk sikap disiplin waktu, aktivitas, dan pengaturan kegiatan lain

2. Membentuk jiwa kebersamaan dan solidaritas antar sesama rekan seperjuangan

3. Membentuk mental dan fisik yang tangguh

4. Menanamkan rasa kecintaan pada bangsa dan patriotisme sesuai dengan kemampuan diri

5. Melatih jiwa leadership dalam memimpin diri sendiri maupun kelompok

6. Membentuk iman dan takwa pada agama yang dianut masing-masing individu
7. Berbakti pada orang tua, bangsa, dan agama

8. Melatih kecepatan, ketangkasan, ketepatan individu dalam melaksanakan kegiatan

9. Menghilangkan sikap negatif seperti malas, apatis, boros, egois, dan tidak disiplin

10. Membentuk perilaku jujur, tegas, adil, tepat, dan kepedulian antar sesama.

PERWUJUDAN BELA NEGARA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

1. Aspek Ideologi

1. Percaya dan yakin terhadap Tuhan Yang Maha Esa dengan selalu menjalankan ibadah sesuai
dengan ajaran agamanya masing-masing
2. Saling menghormati dan mencintai antarsesama manusia dengan selalu melakukan kegiatan
kemanusiaan
3. Menempatkan persatuan dan kesatuan dengan mendahulukan kepentingan umum di atas
kepentingan pribadi
4. Mengutamakan musyawarah dalam penyelesaian masalah yang menyangkut kepentingan
bersama
5. Melakukan berbagai kegiatan yang mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial
6.  Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

2. Aspek Politik dan Hukum

1. Wujud partisipasi warga negara dalam membela negara di bidang politik dan hukum adalah:
2. Turut serta menyukseskan pemilihan umum, pemilihan kepala daerah (pilkada), pemilihan
pemimpin organisasi, dan bentuk pemilihan lainnya
3. Menyampaikan aspirasi secara lisan ataupun tertulis dilakukan dengan sopan
4. Bersikap kritis terhadap segala permasalahan
5. Memberikan saran atau usul kepada pihak-pihak yang berwenang
6. Tidak melakukan perbuatan curang atau politik uang (money politic) dalam mencapai suatu
tujuan
7. Turut melaksanakan kebijakan-kebijakan serta peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh
pemerintah

3. Aspek Ekonomi

Dalam bidang ekonomi, setiap warga negara dituntut untuk dapat meningkatkan taraf hidupnya yang
lebih baik dalam rangka pemenuhan kebutuhan ekonominya, dengan:

1. Bekerja mencari nafkah


2. Melakukan transaksi jual beli sesuai dengan kesepakatan bersama dan ketentuan yang berlaku
3. Mengembangkan usaha kecil, menengah, dan koperasi agar lebih efisien, produktif, dan berdaya
saing, sehingga dapat membantu pemerintah dalam meningkatkan devisa bagi negara
4. Sosial Budaya

1. Mempererat hubungan baik antarwarga masyarakat dengan mengembangkan sikap toleransi


antar suku bangsa, agama, ras, dan antargolongan
2. Memberikan bantuan kepada warga masyarakat yang tertimpa musibah bencana alam,
mengalami kemiskinan, anak-anak jalanan, orang-orang cacat, orang-orang lanjut usia/jompo
3. Mengembangkan bakat dan kemampuan masing-masing seperti dalam bidang seni atau
olahraga sehingga dapat meningkatkan prestasi yang membanggakan dan membawa harum
nama baik daerahnya maupun bangsa
4. Melestarikan adat istiadat dan budaya daerah sebagai salah satu unsur budaya nasional
5. Memelihara dan melestarikan lingkungan hidup sehingga terhindar dari bencana alam, seperti
banjir atau longsor

5. Pertahanan dan Keamanan

1. Melakukan kegiatan sistem keamanan lingkungan (siskamling) di wilayahnya masingmasing


2. Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN) dapat diintegrasikan ke dalam sistem pendidikan
nasional yang diselenggarakan di sekolah atau di luar sekolah
3. Kegiatan pembelajaran dalam semua mata pelajaran, maupun dalam upacara bendera serta
kegiatan ekstrakurikuler, seperti Pramuka, PKS, PMR, penghijauan, Karya Ilmiah Remaja, dan
lain-lain.

2. Patriotisme
Patriotisme merupakan Sikap seseorang yang bersedia mengorbankan segalanya (melebihi kewajiban)
untuk kemakmuran dan kejayaan tanah air, serta untuk tujuan negara. Untuk memiliki jiwa patriotisme,
seseorang harus mempunyai rasa nasionalisme.

Contoh kasus:

Atlet yang menjuarai Olimpiade Tokyo 2020 ikut mendirikan sekolah di Indonesia (melampaui
wewenangnya sebagai seorang atlet, dengan ikut peduli mengenai pendidikan

Perwujudan Sikap Patriotisme dalam berbagai aspek


kehidupan :

1. Contoh Sikap Patriotisme dalam Bidang Ekonomi

 Mencintai dan memakai produk dalam negeri.

 Mengembangkan kegiatan usaha produktif.

 Menambah performa kepemimpinan dan manajemen.


 Mengembangkan koperasi menjadi usaha bersama yang berasaskan kekeluargaan demi
kesejahteraan bersama.

 Tidak melaksanakan politik monopoli dan menumpuk barang untuk keuntungan pribadi serta
memenyesalkan orang lain.

2. Contoh Sikap Patriotisme dalam Bidang Hukum

 Berusaha menaati hukum dan norma yang berlaku di masyarakat.

 Menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah.

 Tidak main hakim sendiri.

 Saling menyadarkan saat ada yang melakukan perlanggaran hukum.

 Berani mengabarkan terhadap pihak yang berwajib apabila ada yang bersalah.

 Berani dan wajib menjadi saksi di pengadilan demi menjunjung tinggi kejujuran.

 Menghormati dan menjunjung tinggi supremasi hukum.

3. Contoh Sikap Patriotisme dalam Bidang Sosial Budaya

 Menjaga kelestarian adat daerah.

 Saling tolong-menolong orang yang terkena musibah.

 Menjaga kebersihan dan keindahan sarana umum.

 Menambah pelayanan umum yang adil dan merata.

 Mampu menyeleksi adat asing yang masuk.

 Menerima pengaruh adat asing yang dapat memajukan dan mengembangkan kebudayaan
bangsa.

 Menolak pengaruh adat asing yang masuk jika tidak sesuai kepribadian bangsa.

4. Contoh Sikap Patriotisme dalam Bidang Pertahanan dan Keamanan

 Menjaga keamanan lingkungan.

 Menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

 Menolong aparat dalam tugasnya menjaga keamanan.

 Mengabarkan hal yang dapat membahayakan masyarakat terhadap polisi.

 Menolak paham komunisme dan atheisme.

5. Contoh Sikap Patriotisme di Lingkungan Keluarga

 Mengibarkan bendera merah putih di lingkungan rumah saat Hari Kemerdekaan RI.
 Membaca buku bertema perjuangan.

 Menolong pekerjaan orang tua.

 Memberi teladan dalam hal kegiatan keagamaan.

 Menjaga nama baik keluarga dalam perilaku.

6. Contoh Sikap Patriotisme di Lingkungan Sekolah

 Mengikuti upacara di sekolah dengan khidmat.

 Menghayati serta memahami makna dari lagu-lagu perjuangan.

 Menghubungkan setiap materi pembelajaran dengan kualitas kepahlawanan.

 Rajin belajar.

 Menerapkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

 Mengikuti kegiatan contohnya pramuka dan PMR.

3. NASIONALISME
Nasionalisme merupakan suatu paham yang menganggap bahwa kesetiaan tertinggi atas setiap pribadi
harus diserahkan kepada negara.

Terdapat tiga hal yang harus dilakukan untuk membina nasionalisme di Indonesia, yaitu,

1. Mengembangkan persamaan di antara suku-suku dan penghuni nusantara

2. Mengembangkan sikap toleransi antar suku, ras, agama, budaya, dan lainnya

3. Memiliki rasa senasib dan sepenanggungan di antara sesama bangsa Indonesia.

Berikut merupakan empat hal yang harus dihindari dalam memupuk semangat nasionalisme

1. Sukuisme, merasa dan menganggap bangsa sendiri yang paling baik

2. Chauvinisme, menganggap bangsa sendiri yang paling unggul

3. Provinsialisme, suatu sikap yang ingin selalu berkutat dengan provinsi atau daerah sendiri

4. Ekstrimisme, sebuah sikap yang mempertahankan pendirian dengan menghalalkan berbagai cara
bahkan dengan kekerasan dan senjata.

Tujuan Nasionalisme

- Menjamin kemauan dan kekuatan mempertahankan masyarakat nasional melawan musuh dari luar
sehingga melahirkan semangat rela berkorban
- Menghilangkan Ekstremisme (tuntutan yang berlebihan) dari warga negara (individu dan kelompok)

Menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air

- Menciptakan hubungan rukun dan harmonis dan mempererat tali persaudaraan yang utuh.

Contoh sikap nasionalisme :


1. Membela kedaulatan negara
2. Menjunjung tinggi nilai persatuan dan kesatuan bangsa
3. Menjaga ketertiban dengan mematuhi peraturan yang berlaku
4. Turut mepertahankan dan memajukan negara Melestarikan dan menjaga kebudayaan indonesia
5. Menggunakan produk dalam negeri
6. Membanggakan negara di kancah dunia

Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat merekatkan dan merenggangkan sikap nasionalisme
dalam diri seseorang, yakni;

1. Faktor yang Merekatkan Nasionalisme :

1. Persamaan nasib
2. Islam sebagai pemersatu bangsa
3. Persamaan cita-cita dan tujuan
4. Budaya dan bahasa
5. Lagu kebangsaan
6. Pancasila

2. Faktor Perenggang Nasionalisme :

1. Masyarakat majemuk
2. Rasa primordialisme yang tinggi
3. Munculnya sikap chauvinisme
4. Konflik antar etnis
5. Pembatasan hak warga negara

4. CINTA TANAH AIR


Cinta Tanah Air adalah cinta kepada negara tempat kita dilahirkan, dibesarkan, dan memperoleh
kehidupan di dalamnya. Kecintaan terhadap Tanah Air ini disebabkan karena dari negara tersebut semua
yang kita butuhkan akan kita dapatkan.

Cinta Tanah Air juga dapat diartikan sebagai cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan
kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan, sosial, dan budaya
bangsa.

Perwujudan Cinta Tanah Air dalam kehidupan sehari-hari


a. Mempelajari sejarah perjuangan para pahlawan kemerdekaan kita serta menghargai jasa para
pahlawan.
b. Menghormati upacara bendera sebagai perwujudan rasa cinta Tanah Air dan bangsa Indonesia.
c. Menghormati simbol-simbol negara seperti lambang burung garuda, Bendera Merah Putih, lagu
kebangsaan Indonesia Raya, dan lain sebagainya.
d. Mencintai dan menggunakan produk dalam negeri agar pengusaha lokal bisa maju sejajar dengan
pengusaha asing.
e. Turut serta dalam upaya pembelaan kedaulatan dan kemerdekaan bangsa dan negara Indonesia
dengan segenap tumpah darah secara tulus dan ikhlas.
f. Turut serta dalam pengawasan jalannya pemerintahan dan membantu meluruskan yang salah sesuai
dengan mekanisme yang berlaku.
g. Membantu mengharumkan nama bangsa dan negara Indonesia kepada warga negara asing baik di
dalam maupun luar negeri serta tidak melakukan tindakan-tindakan yang mencoreng-moreng nama
baik bangsa Indonesia.
h. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar pada acara-acara resmi kenegaraan.
i. Beribadah dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk kemajuan bangsa dan negara Indonesia.
j. Membantu mewujudkan ketertiban dan ketentraman baik di lingkungan sekitar kita maupun secara
nasional.

5. Rela berkorban
sikap rela berkorban ditunjukkan dengan cara membiasakan atau merelakan sebagian kepentingan diri
sendiri untuk kepentingan orang lain atau kepentingan bersama. Dengan begitu, hubungan masyarakat
di lingkungan sekitar terhindar dari konflik. Sikap rela berkorban juga mengandung makna untuk
mencapai suatu kemajuan, keserasian, keselarasan, dan keseimbangan dalam hidup bermasyarakat.
Sikap tersebut memerlukan adanya kesediaan dengan rasa ikhlas untuk berbagi.

Sebetulnya, sikap rela berkorban telah ditunjukkan oleh para pejuang kemerdekaan sejak zaman dahulu
dalam bentuk nasionalisme yang tinggi. Dalam laman Pusdiklat BPS RI disebutkan bahwa nasionalisme
memiliki peranan penting dalam menumbuhkan semangat rela berkorban demi keutuhan bangsa.

Tidak hanya itu, sikap rela berkorban dalam semangat nasionalisme juga mampu menghilangkan
ekstremisme dari individu atau kelompok tertentu yang dapat memecah belah bangsa.

1. Contoh sikap rela berkorban di rumah

 Rela memberikan makanan atau minuman kepada saudara

 Rela tidak menonton TV, bermain game, dan memilih menggunakan waktu untuk belajar

 Rela merapikan tempat tidur setelah bangun tidur

 Rela membantu ibu mencuci piring setelah makan

 Rela menghentikan kegiatan bermain untuk membantu ibu membersihkan rumah

 Rela mengalah dan berbagi mainan dengan adik

 Rela membantu menjaga adik di rumah dibandingkan bermain dengan teman-teman


2. Contoh sikap rela berkorban di sekolah

Sekolah menjadi tempat yang sering dikunjungi selain rumah. Biasanya, ada banyak sikap rela berkorban
yang bisa diterapkan di sekolah.

Tujuannya agar tercipta suasana yang damai saat proses belajar berlangsung. Berikut contoh sikap rela
berkorban di sekolah.

 Rela bertukar jadwal piket dengan teman yang sedang sakit

 Rela mematuhi tata tertib yang ada di sekolah dan tidak melakukan pelanggaran apa pun

 Rela berbagi bekal dengan teman yang lupa membawa makanan saat jam istirahat berlangsung

 Rela meminjamkan alat tulis kepada teman yang tidak punya

 Rela menghargai pendapat ketika ada waktu berdiskusi dengan teman sekelas maupun guru

 Rela menghargai dan menghormati kerukunan yang tercipta di sekolah

 Rela membantu teman yang terkena musibah, seperti kehilangan anggota keluarga, kebakaran,
dan lain sebagainya

3. Contoh sikap rela berkorban di masyarakat

 Rela bergotong royong membantu tetangga yang terkena musibah

 Rela menyisihkan waktu untuk mengikuti kegiatan kerja bakti setiap minggu atau bulan di
lingkungan desa

 Rela melebihkan makanan yang dimasak dan dibagi kepada tetangga yang tidak mampu

 Rela mengingatkan tetangga yang lupa mengangkat jemuran saat hujan melanda

 Rela ikut serta dalam kegiatan gotong royong yang jadi agenda di lingkungan masyarakat

 Rela melakukan ronda bersama masyarakat lainnya untuk menjaga keamanan

 Rela mematuhi tata tertib yang berlaku dan tidak melakukan pelanggaran apa pun

4. Contoh sikap rela berkorban pada bangsa dan negara

 Rela membayar pajak bumi dan bangunan sesuai dengan hukum yang berlaku

 Rela membela tanah air dalam kondisi apa pun

 Rela tidak melakukan tindakan kejahatan yang bisa mencoreng nama baik negara

 Rela mematuhi hukum yang berlaku dalam UUD 1945 dan tidak melanggarnya

 Rela menjaga persatuan dan kesatuan bangsa

 Rela mendahulukan kepentingan bangsa daripada kepentingan pribadi maupun golongan

 Rela berjuang demi negara itu sendiri


5. Contoh sikap rela berkorban sebagai pelajar

 Rela mengikuti jenjang pendidikan yang sudah disediakan pemerintah sampai selesai

 Rela bersikap jujur dan ingin mengakui kesalahan jika berbuat salah, seperti menyontek, tidak
mengerjakan tugas, dan lainnya

 Rela membangun sikap menghargai dan menghormati teman maupun guru

 Rela bergaul dengan sesama pelahar tanpa membedakan suku, ras, agama, hingga golongan
tertentu

 Rela menjunjung tinggi kedisplinan agar tercipta suasana belajar yang memadai

 Rela berlaku adil dan tidak diskriminatif kepada teman

 Rela menyisihkan waktu untuk belajar, mengerjakan tugas, dan ulangan untuk mendapatkan
nilai yang memuaskan.

6. WAWASAN NUSANTARA
 Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungan yang beragam. Sikap tersebut mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
Wawasan Nusantara bertujuan untuk mewujudkan rasa nasionalisme yang tinggi dalam segala
aspek kehidupan rakyat Indonesia. Nantinya, hal itu akan lebih mengutamakan kepentingan
nasional ketimbang kepentingan individu maupun golongan.
Dengan keberagaman yang dimiliki, bangsa Indonesia seharusnya mampu membangun
kehidupan nasional yang baik.

Implementasi Wawasan Nusantara dalam Berbagai Bidang

1. Bidang Politik

Politik diartikan sebagai asas atau kebijaksanaan yang digunakan untuk mencapai tujuan dan kekuasaan.
Implementasi Wawasan Nusantara di bidang politik dapat dilakukan dengan menerapkan sistem politik
yang jujur dan mencerminkan demokrasi Pancasila.

2. Ekonomi

Di bidang ekonomi, implementasi Wawasan Nusantara dilakukan melalui sistem ekonomi yang
diarahkan untuk kemakmuran rakyat. Ekonomi kerakyatan ini harus menghindari free fight liberalism,
etatisme, dan tidak dibenarkan adanya monopoli.

3. Sosial Budaya
Mengingat Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya, implementasi dalam bidang sosial budaya
harus lebih ditekankan. Caranya dengan saling menghargai dan menghargai segala perbedaan yang ada
di Tanah Air. Mulai dari suku, ras, agama, bahasa, adat istiadat, dan sebagainya.

4. Pertahanan dan Keamanan

Perwujudan implementasi di bidang pertahanan dan keamanan adalah dengan menumbuhkan rasa cinta
terhadap Tanah Air. Adanya kesadaran akan hal tersebut dapat membentuk sikap bela negara yang akan
menggerakkan masyarakat dalam menanggapi setiap bentuk ancaman yang membahayakan
keselamatan bangsa dan kedaulatan negara.

Anda mungkin juga menyukai