Anda di halaman 1dari 7

IMPLEMENTASI BELA NEGARA UNTUK MEWUJUDKAN

NASIONALISME
M Rizal (20221320038)
Program Studi Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer & Sistem Informasi
Universitas Kebangsaan Republik Indonesia
Rizalcreative23@gmail.com

Abstrak
Bela negara adalah sikap dan tindakaain warga negara yang dilandasi rasa cinta tanah air, kesadaran
berbangsa dan bernegara, keyakinan Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara, kerelaan berkorban
guna menghadapi setiap ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan ( ATHG) baik yang datang dari
dalam maupun dari luar yang membahayakan kelangsungan hidup bangsa dan Negara, keutuhan wilayah,
yuridiksi nasional dan nilai –nilai luhur Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Kata kunci: bela negara, nasionalisme

Abstract
Defending the country is the attitude and actions of citizens based on a sense of love for the motherland,
awareness of nation and state, belief in Pancasila as the ideology of the nation and state, willingness to
sacrifice to face every threat, challenge, obstacle and disturbance (ATHG) both coming from within and
from outsiders that endanger the survival of the nation and state, territorial integrity, national jurisdiction
and the noble values of Pancasila and the 1945 Constitution.

Keywords: state defense, nationalism

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) memiliki sejarah yang unik. Termasuk
sejarah pra kolonialisasi Belanda dan masa perjuangan melawan penjajah untuk memperjuangkan
kemerdekaan serta menegakkan dan mengisi kemerdekaan. Setiap masa memiliki romantisme
yang berbeda karena tantangan dan permasalahan yang berbeda sesuai dengan zamannya.
Pada masa pra kolonialisme, ada kejayaan kerajaan-kerajaan di Nusantara yang sangat
disegani dalam pergaulan internasional. Di masa kolonialisme, sumberdaya manusia dan alam
diambil untuk kepentingan penjajah, sementara di masa perjuangan, muncul semangat patriotisme
dan pengorbanan besar untuk melawan penjajah. Pada perjuangan kemerdekaan, timbul rasa
patriotisme, rela berkorban dan kebersamaan kuat. Mengisi kemerdekaan merupakan masa
membangun karakter bangsa lewat pendidikan, dengan tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa
dan mencapai perdamaian, kesejahteraan, dan perlindungan masyarakat. Setiap masa akan
melahirkan kader bangsa yang terkait dengan problem dan tantangan yang dihadapi.
1
Saat ini, tantangan dalam pengkaderan berbeda dengan masa sebelumnya. Kader-kader
bangsa menjadi penentu eksistensi Indonesia di tengah masyarakat global. Mereka akan membela
Negara dari berbagai masalah, termasuk ideologi, politik, ekonomi, sosbud dan hankam.
Pembentukan kader bangsa yang memiliki kemampuan bela Negara dan karakter Nasional harus
didesain secara sistematis dan berkelanjutan, dengan Badan Kesbangpolinmas sebagai kekuatan
inti. Instansi lain juga dapat bersinergi dalam proses ini.
Rumusan Masalah
1.Apa itu yang disebut dengan bela negara?
2.Apa itu yang disebut dengan nasionalisme?
3.Seperti apa peimplementasian dari bela negara untuk mewujudkan nasionalisme?
Tujuan
Merujuk pada masalah diatas maka tujuan dibuatkannya artikel ilmiah ini yaitu :
1. Mengetahui dan memahami bela negara
2. Mengetahui dan memahami mengenai nasionalisme
3. Memahami implemetasi dari bela negara untuk terwujudnya nasionalisme
METODE
Metode yang penulis gunakan dalam penyusunan artikel ilmiah ini adalah metode
penelitian kepustakaan (Library Research) yaitu melakukan penelusuran terhadap buku-buku,
jurnal-jurnal, sumber internet serta referensi lainnya yang relavan dengan masalah yang saya bahas
dalam artikel ini. Dibaca dari sumber tersebut, dikutip materi-materi yang penting dan yang saya
carilalu disimpulkan, dan disusun menjadi sebuah tulisan.
PEMBAHASAN
A. BELA NEGARA
1. Pengertian Bela Negara
Bela negara merupakan salah satu indicator untuk seseorang warga negara dapat
dikatakan memiliki jiwa nasionalisme dan patriotism terhadap negara. Menurut Azhar
dalam (Kemhan, 2018) menyatakan bahwa bela negara bisa diartikan sebagai sikap, tekad,
atau Tindakan dari warga negara yang menyeluruh dan berlanjut yang juga dilandasi
dengan kecintaan terhadap negara, kesadaran akan berbangsa dan bernegara Indonesia juga
keyakinan terhdap kesaktian pancasila sebagai ideologi negara serta keikhlasan dalam
memberikan kesadaran untuk berkorban untuk meniadakan ancaman, baik ancaman yang
berasal dari luar negri maupun dari dalam negeri dan dapat membahayakan kemerdekaan
dan kedaulatan negara, kesatuan danpersatuan bangsa, dan nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Bela negara juga merupakan bentuk
kecintaan dan kebanggaan seseorang terhadap negaranya.

2
2. Unsur-unsur Bela Negara
a. Cinta Tanah Air
Salah satu bentuk cinta tanah air adalah, rasa memiliki dengan cara menjaga dan
merawatnya setiap jengkal tanah air Indonesia, tidak mengekspliotasi untuk
kepentingan sendiri ataupun kelomoknya, juga menjaga diri tidak melakukan perbuatan
yang dapat merusak nama baik tanah airnya.
b. Kesadaran Berbangsa & bernegara
Sadar sebagai bagian dari bangsa dan negara, untuk senantiasa memajukan
kehidupan berbangsa dan bernegara, dengan mendarma baktikan seluruh potensi yang
dimilikinya untuk berkontribusi terhadap kemajuan bangsa dan negara.
c. Yakin akan Pancasila sebagai ideologiI negara
Meyakini dan mengamalkan Pancasila sebagai idiologi negara, artinya
menyadari dengan sepenuh hati bahwa dasar negara Indonesia adalah Pancasila, maka
dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dasarnya Pancasila, tidak ada cara lain
sebagai bangsa yang majemuk maka hanya Pancasila lah yang dapat mewadahi
kemajemukan bangsa Indonesia, sehingga meskipun kita berbeda-beda tetapi tetap satu
yaitu Indonesia.
d. Rela berkorban untuk bangsa & negara
Rela berkorban mementingkang kepentingan umum (bangsa dan negara) di atas
kepentingan pribadi atau golongan.
e. Memiliki kemampuan awal Bela Negara
Setiap warga negara harusnya secara aktif berusaha untuk mempunayai
kemampuan dasar bela negara sebagai bukti akan kesiapannya kapan saja melaksanakan
bela negara saat negara membutuhkan.
3. Contoh-contoh Bela Negara
a. Melestarikan budaya
Setiap warga negara terutama generasi milinial meski pengaruh globalisasi
yang begitu kuat tapi harus tetap melestarikan budaya asli Indonesia sebagai identitas
bangsa, karena budaya asli Indonesia adalah warisan bangsa yang harus terus di
lestarikan.
b. Belajar dengan rajin bagi para pelajar

3
Sebagai pelajar, jangan menyia-nyiakan waktu, gunakan waktu dengan baik
untuk terus menuntut ilmu, punya rasa tanggung jawab untuk belajar, karena dengan
belajarlah maka akan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia, adar SDM
bangsa Indonesia bisa duduk sama rendah berdiri
c. Memberi contoh dalam hal kebaikan
Senantiasa menjadi contoh yang baik dalam sikap dan perbuatannya sesuai jati
diri bangsa yaitu Pancasila.
d. Berpretasi sesuai keahliannya
Menunjukan prestasi sesuai keahliannya, baik tingkat local, nasional maupun
internasional
e. Taat akan hukum dan aturan-aturan negara
Sebagai warga negara yang baik, harus mentaati hukum dan peraturan yang
berlaku, contoh taat membayar pajak, karena menyadari baghwa pajak adalah salah satu
sumber pendapatan negara untuk membiayai pembangunan, yang hasilnya akan
dinikmati oleh rakyat juga.
B. NASIONALISME
Secara etimologis, nasionalisme berasal dari kata nation yang diturunkan melalui kata
Prancis dari kata latin natio yang akar katanya adalah nasci. Sedangkan menurut Manish
Rajkoomar. nasionalisme adalah bentuk cinta tanah air seseorang dan keinginan untuk
mempertahankannya.
Nasionalisme adalah bangsa yang menyatakan bahwa individu harus diberi loyalitas
tertinggi kepada bangsa dan negara. Dengan kata lain, menempatkan kepentingan bangsa
lebih tinggi diatas kepentingan pribadi maupun kelompok. Karena nasionalisme adalah
perpaduan antara rasa cinta bangsa dan semangat patriotisme. Perlu diketahui bahwa
semangat nasionalisme menciptakan di dalam diri individu kepekaan yang mempersatukan
dan membawa kesadaran untuk membentuk satu komunitas yang dibayangkan yang
kemudian disebut negara.
Nasionalisme yang dianut oleh bangsa Indonesia melahirkan pendirian untuk
menghormati kemerdekaan bangsa lain sebagaimana tertuang dalam Pembukaan UUD 1945
“bahwa sesungguhnya kemerdekaan adalah hak segala bangsa”. Oleh karena itu dalam
nasionalisme Indonesia terkandung sikap anti penjajahan. Semangat yang demikian dengan
sendirinya tidak menumbuhkan keinginan bangsa Indonesia untuk menjajah bangsa lain.
Sebaliknya bangsa Indonesia ingin bekerja sama dengan bangsa-bangsa lain untuk
mewujudkan perdamaian dunia, menuju masyarakat maju, sejahtera dan adil bagi semua umat
manusia di dunia.

4
C. IMPLEMENTASI BELA NEGARA UNTUK MEWUJUDKAN NASIONALISME
Penjabaran strategi implementasi nilai-nilai bela negara ini dimaksudkan sebagai
sebuah strategi tentang bagaimana seluruh komponen masyarakat Indonesia dapat terlibat
langsung dalam upaya mempertahankan dan memajukan kepentingan nasional Indonesia
demi mewujudkan keamanan nasional. Strategi ini harus diformulasikan dan
diimplementasikan dengan kerangka pikir strategis yang kritis, historis, sintesis, sistemis,
kreatif dan futuristik sebagai bagian dari ciri masyarakat yang ditandai dengan era kemajuan
teknologi, dapat dilakukan melalui cara dan metode dengan tujuan menanamkan nilai-nilai
bela negara kepada masyarakat untuk menumbuhkan nasionalisme.
Terbangunnya sikap naisonalisme tersebut, merupakan suatu usaha yang dilakukan
secara terstruktur dan terukur dan bukan datang dengan sendirinya.
Pada era globalisasi yang serba cepat dan tanpa batas (borderless), untuk
menumbuhkan nasionalisme dapat dilakukan dengan menyikapi perkembangan lingkungan
global secara tepat dan menguntungkan bagi perkembangan negarabangsa Indonesia melalui
peningkatan kesadaran berbangsa dan bernegara.
Kesadaran sebagai bagian dari strategi implementasi nilai-nilai bela negara yang meliputi:
Kesadaran akan jati diri. Jati diri warga negara Indonesia adalah kesadaran bangsa yang
memiliki hak dan kewajiban sesuai UUD NRI Tahun 1945 yang bedasarkan Pancasila;
mampu mengimplementasikannya dalam berbagai segi kehidupan sehari-hari dalam, terutama
dalam membina kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang demokratis dan
menjunjung tinggi nilai-nilai Hak Asasi Manusia.
Kesadaran akan keberagaman. Keberagaman bangsa Indonesia yang bersifat pluralistik
ditinjau dari banyak sekali aspek yang antara lain meliputi ras/suku, adat budaya, dan agama
yang dipeluknya, sehingga harus memiliki solidaritas yang tinggi, serta mampu bersikap
inklusif (menyatu dan bersatu) dalam menghadapi keanekaragaman.
Kesadaran akan bangsa Indonesia sebagai suatu negara-bangsa. Sebagai suatu negara-
bangsa Indonesia sewajarnya memiliki keunggulan dan kekurangan. Sebagai warga-bangsa
tidak perlu malu mengakui kekurangan yang terjadi, tetapi harus bersyukur dan terus
memperbaiki kekurangankekurangan yang ada, mengembangkan keunggulankeunggulan
yang dimilikinya, sebagai bagian dari jati dirinya.
Kesadaran akan tanah air Indonesia. Indonesia sebagai negara-bangsa merupakan tempat
untuk mengembangkan diri dan kehidupannya yang harus dipertahankan dengan kerelaan
berkorban atas segala kelebihan dan kekurangannya, serta atas segenap potensi dan modal

5
yang harus diolah dengan seksama untuk dapat mewujudkan kesejahteraan bagi hidupnya
secara pribadi maupun bersama-sama.

Strategi implementasi bela negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara antara lain:
a. Meningkatkan dan menerapkan sikap tenggang rasa dan rasa saling tolong-menolong
dengan masyarakat lainnya.
b. Bekerja berdasarkan prinsip gotong royong menjaga kebersihan lingkungan.
c. Melaksanakan sistem keamanan lingkungan, yang mampu menumbuhkan saling
kepedulian antar sesama anggota masyarakat
d. Menciptakan suasana tenteram dan damai serta rukun di lingkungan masayarakat
e. Menghargai adanya perbedaan antar sesama anggota masyarakat antar Ras, Suku, agama,
dan juga kelompok-kelompok.
f. Aktif di berbagai kegiatan sosial, sedangkan bela negara yang bisa dilakukan sehari-hari
di lingkungan negara seperti :
1) Mematuhi perundangan-undangan yang berlaku dan hukum yang berlaku.

2) Mengamalkan setiap nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila yang merupakan


ideologi dan dasar negara.
3) Membayar dan menyetorkan pajak tepat waktu.

4) Bersikap selektif dan berhati-hati terhadap budaya asing.

5) Aktif, tanggap dan waspada mencurigai serta melaporkan terkait aktifitas sekelompok
orang terkait terorisme, perdangangan Narkoba.

6
DAFTAR PUSTAKA
References
Jurnal
Lihawa, S. A., Bangun, C. A., Ayu, A. D., & Satino, S. (2022). Implementasi Nilai-Nilai Bela
Negara Dalam Kehidupan Bermasyarakat. Jurnal Kewarganegaraan, 6(1), 1068-1075.
Mukhtadi, M., & Komala, R. M. (2019). Membangun Kesadaran Bela Negara Bagi Generasi
Milenial Dalam Sistem Pertahanan Negara. Manajemen Pertahanan: Jurnal Pemikiran
dan Penelitian Manajemen Pertahanan, 4(2).
Buku

Juliannisa, I.A. (2022). Pendidikan dan Bela Negara, Bandung : Widina Bhakti Persada.
Pureklolon, T. T., & MM, M. S. (2020). Negara Hukum Dalam Pemikiran Politik. PT Kanisius.
Nasional, D. K., & Jenderal, S. Bela Negara Era 5.0.
Skripsi/Desertasi/Thesis
Akbar, F. (2017). Bela negara di Indonesia dalam perspektif politik Islam (Bachelor's thesis,
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).
Aska Leonardi, A. Tesis: Pengaruh Sosialisasi Bela Negara Terhadap Sikap Bela Negara Guru
Sekolah Dasar Di Jakarta.
Nissa, N.A. (2019). Penanaman Nilai-Nilai Nasionalisme Melalui Pembelajaran Sejarah Pada
Materi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Kelas Xi Ips Di Sma Negeri 12 Semarang
Tahun Pelajaran 2018/2019 (Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negri Semarang)

Anda mungkin juga menyukai