OLEH:
KELAS: IX.1
KELOMPOK : 7
- AMALIA PUSPASARI
- ADE SAFITRI
Bentuk Negara yang dipilih oleh para pendiri bangsa adalah Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Meski dalam perjalanan sejarah ada upaya untuk menggantikan
bentuk negara, tetapi upaya itu tidak bertahan lama dan selalu digagalkan oleh
rakyat Indonesia. Misalnya ada upaya untuk menggantikan bentuk negara menjadi
Indonesia Serikat. Tetapi upaya untuk menggantikan bentuk negara itu selalu
berlalu. Indonesia kembali menjadi negara kesatuan. Hingga saat ini bentuk
kesatuan itu masih dipertahankan. Sebagai generasi penerus bangsa dan juga
peserta didik kita merasa terpanggil untuk turut serta dalam usaha membela negara.
Usaha pembelaan negara wajib dilakukan oleh semua warga negara demi
menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Usaha bela negara dapat
dilaksanakan dalam pelbagai bentuk dan bidang, baik itu dalam menghadapi
ancaman yang sifatnya militer maupun non militer.
Upaya untuk membela tanah air sebenarnya didorong oleh rasa cinta terhadap
tanah air. Tanah air menunjukkan identitas kebangsaan. Rasa cinta tanah air telah
ditunjukkan oleh para pejuang kemerdekaan yang rela berkorban dan pantang
menyerah dalam membela dan berjuang bagi kepentingan bangsa dan tanah airnya
tanpa mengharapkan imbalan secara berlebihan. Dalam hal ini akan muncul sikap
nasionalisme dan patriotisme.
1. Nasionalisme
Dari istilah bangsa atau nation inilah melahirkan nasionalisme. Pengertian
nasionalisme ada tiga, antara lain sebagai berikut.
2. Patriotisme
Patriotisme berasal dari kata patria, artinya tanah air. Kata patria berubah
menjadi kata patriot yang berarti seseorang yang mencintai tanah air. Seorang
patriotik adalah orang yang cinta pada tanah air dan rela berkorban untuk
mempertahankan negaranya. Patriotisme berarti paham tentang kecintaan pada
tanah air. Semangat patriotisme berarti semangat untuk mencintai tanah air.
Gerakan patriotisme muncul setelah terbentuknya bangsa yang dilandasi
nasionalisme. Jadi, patriotime lahir karna dilandasi oleh semangat kebangsaan atau
nasionalisme meskpun berdekatan dan umumnya diangap sama. Patriotisme lahir
dari nasionalisme dengan terbentuknya negara.
Sikap patriotisme yang diwujudkan dalam semangat cinta tanah air dapat
dilakukan dengan cara:
a. Perbuatan rela berkorban untuk membela dan mempertahankan negara dan
bangsa, serta
b. Perbuatan untuk mengisi kelangsungan hidup negara dan bangsa.
Bangsa kita terus bergerak maju dan terus melintasi sejarah. Dan berbagai
kemajuan dan perkembangan terus dinikmati oleh rakyat. Tetapi ancaman terhadap
kedaulatan dan keharmonisan bangsa dan negara masih terus terjadi, meskipun
intensitasnya kecil.
Sudah sejak awal kemerdekaan, ada banyak orang atau organisasi yang ingin
memisahkan diri dari negara kesatuan RI. Organisasi-organisasi tersebut melakukan
serangkaian pemberontakan dan ancaman. Misalnya pemberontakan PKI pada
tahun 1948 di Madiun, pemberontakan republic Maluku selatan, dan terakhir
pembunuhan para jendral angkatan darat pada tanggat 1 Oktober 1965 oleh PKI.
Sebagai generasi penerus, kita harus menilai pemberontakan itu secara kritis.
Tentu kita bisa memetik beberapa makna dari pemberontakan-pemberontakan
tersebut.
1. Perlu mewaspadai setiap pemberontakan dan dilakukan untuk merebut kekuasaan
dari tangan pemerintah yang sah.
2. Beberapa pemberontakan itu terjadi karena kekecewaan kelompok masyarakat
tertentu terhadap pemerintah yang dianggap tidak adil.
3. Peristiwa-peristiwa pemberontakan itu dilakukan oleh anak negeri sendiri. Kita tahu
bahwa bangsa Indonesia terdiri atas beragam suku, pemeluk agama, serta golongan
yang mempunyai kepentingan masing-masing. Perbedaan itu bukannya menjadi
alasan untuk memisahkan diri dari NKRI.
Untuk mengatasi ancaman yang datang dari luar itu, Indonesia menerapkan
sebuah prinsip negara, yaitu prinsip bebas aktif. Prinsip ini termaktub secara jelas
dalam pembukaan UUD 1945 menyatakan bahwa bangsa Indonesia ikut
melaksanakan ketertiban dunia, yang berdasarkan, perdamaian abadi, dan keadilan
social bagi seluruh rakyat Indonesia. Kebijakan bebas aktif yang dianut oleh
Indonesia memberi dampak positif, diantaranya adalah :
a. Indonesia memiliki banyak sahabat dan disegani oleh negara lain.
b. Indonesia mengambil peran besar dalam mewujudkan perdamaian dunia.
c. Indonesia dikenal sebagai negara yang netral sehingga tidak mengundang
kecurigaan negara lain untuk membangun konflik.
Dengan demikian, Indonesia tidak akan memulai suatu konflik dengan negara
lain. Pada saat yang sama, diharapkan pula negara lain tidak menunjukkan sikap
permusuhan terhadap Indonesia.
Usaha bela negara dapat dilaksanakan dalam berbagai bidang dan bentuk bukan
hanya terhadap ancaman fisik, tetapi juga non fisik. Bukan hanya terhadap ancaman
militer, tetapi juga ancaman non militer. Terhadap ancaman-ancaman tersebut, UU
RI No.3 Tahun 2002 Tentang Pertahanan negara menjelaskan bahwa jika ancaman
itu berupa ancaman militer maka TNI di tempatkan sebagai komponen utama, dan
didukung oleh komponen cadangan dan komponen pendukung (Pasal 7 Ayat 2).
Komponen cadangan terdiri atas warga negara, sumber daya alam. Sumber
daya buatan,serta sarana dan prasarana nasional yang telah di kerahkan melalui
mobilisasi guna memperbesar dan memperkuat komponen utama (pasal 8 ayat 1)
Komponen pendukung, terdiri atas warga negara, sumber daya alam, sumber
saya buatan, serta sarana dan prasarana nasional secara langsung atau tidak
langsung meningkatkan kekuatan dan kemampuan komponen utama dan komponen
cadangan (pasal 8 ayat 2). Sedangkan jika ancaman itu berupa ancaman non
militer, maka lembaga pemerintahan di luar bidang pertahanan sebagai unsure
utama, sesuai dengan bentuk dan sifat ancaman yang di hadapi dengan di dukung
oleh unsure-unsur lain dari kekuatan bangsa (pasal 7 ayat 2).
Oleh sebab itu, segala bentuk partisipasi yang member dampak positif bagi
keutuhan dan kelangsungan hidup bangsa merupakan wujud bela negara. Wujud
pastisipasi tersebut antar lain :
1. Lingkungan Keluarga
a. Menjaga kerukunan dan kekompakan keluarga
b. Melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan aturan
2. Lingkungan Sekolah
a. Belajar dengan tekun dan penuh semangat
b. Menjaga nama baik diri sendiri dan sekolah.
3. Lingkungan Masyarakat
a. Aktif dalam kegiatan SisKamLing
b. Gotong-royong
c. Aktif dalam pelbagai kegiatan di masyarakat
Terkait dengan pembelaan terhadap negara, Pancasila khususnya sila ketiga yang
mewajibkan setiap warga negara untuk memiliki rasa persatuan dan kesatuan baik
dalam arti ideologi, ekonomi, sosial budaya, memiliki nilai patriotisme, menjunjung
tinggi tradisi kejuangan, dan kerelaan untuk berkorban dalam membela bangsa dan
negara.
Berdasarkan UU No. 2 Tahun 2002 Pasal 2, bahwa fungsi kepolisian adalah salah
satu fungsi pemerintah negara di bidang pemeliharaan keamanan dan ketertiban
masyarakat, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada
masyarakat.
Sesuai dengan Pasal 4 UU No. 2 Tahun 2002 bahwa kepolisian negara RI bertujuan
untuk mewujudkan keamanan dalam negeri yang meliputi terpeliharanya keamanan
dan ketertiban masyarakat, tertib dan tegaknya hukum, terselenggaranya
perlindungan, pengayoman dan pelayanan masyarakat, serta terbinanya
ketenteraman masyarakat dengan menjunjung tinggi HAM.
Berdasarkan Pasal 2 dan Pasal 4 UU RI No. 2 Tahun 2002 tersebut dapat diketahui
bahwa kepolisian negara Republik Indonesia adalah sebagai alat negara yang
menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi,
melayani masyarakat, serta menegakkan HAM.
Kewajiban sebagai peserta didik adalah belajar keras dan tekun dalam rangka
usaha pembelaan negara.
Adapun fungsi pertahanan negara menurut Pasal 5 UU RI No. 3 Tahun 2002 adalah
untuk mewujudkan dan mempertahankan seluruh wilayah NKRI sebagai satu
kesatuan pertahanan.
3) Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia
2. . Apa yang kamu lakukan jika melihat temanmu mengejek orang lain?