Anda di halaman 1dari 15

PERAN PELAJAR DALAM MEMPERTAHANKAN

KEUTUHAN WILAYAH NKRI

OLEH:

KELAS: IX.1

KELOMPOK : 7

NAMA KELOMPOK: - M. YUSUF HANIF (KETUA)

- AMALIA PUSPASARI

- ADE SAFITRI

GURU PEMBIMBING: SUTINI SP.d

SMP NEGERI 12 PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2016/2017


BAB I
PENDAHULUAN
A. PENDAHULUAN
Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 menandai lahirnya bangsa
Indonesia. Sejak saat itu, Indonesia merdeka yang berdaulat dan berhak untuk
menentukan nasib dan tujuannya sendiri tanpa campur tangan bangsa lain.

Bentuk Negara yang dipilih oleh para pendiri bangsa adalah Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Meski dalam perjalanan sejarah ada upaya untuk menggantikan
bentuk negara, tetapi upaya itu tidak bertahan lama dan selalu digagalkan oleh
rakyat Indonesia. Misalnya ada upaya untuk menggantikan bentuk negara menjadi
Indonesia Serikat. Tetapi upaya untuk menggantikan bentuk negara itu selalu
berlalu. Indonesia kembali menjadi negara kesatuan. Hingga saat ini bentuk
kesatuan itu masih dipertahankan. Sebagai generasi penerus bangsa dan juga
peserta didik kita merasa terpanggil untuk turut serta dalam usaha membela negara.

Usaha pembelaan negara wajib dilakukan oleh semua warga negara demi
menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Usaha bela negara dapat
dilaksanakan dalam pelbagai bentuk dan bidang, baik itu dalam menghadapi
ancaman yang sifatnya militer maupun non militer.

Dalam kehidupan bernegara, pertahanan merupakan aspek yang paling


mendasar dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa. Pertahanan negara
bertujuan untuk menjaga dan melindungi kedaulata negara, keutuhan wilayah, serta
keselamatan seluruh bangsa. Dengan demikian, semua usaha pertahanan negara
harus mengacu pada tujuan tersebut.

Pertahanan negara diselenggarakan oleh pemerintah dengan suatu system


pertahanan negara. System itu diberi nama SISHANKAMRATA (Sistem Pertahanan
dan Keamanan Rakyat Semesta). Siskanhamrata merupakan perlawanan rakyat
semesta yang penyelenggaraannya didasarkan pada kesadaran akan hak dan
kewajiban warga negara serta didasarkan pada keyakinan akan kekuatan sendiri
dan tidak mengenal menyerah.
BAB II
MATERI POKOK
PERAN SERTA DALAM USAHA
PEMBELAAN NEGARA
A. PENGERTIAN
Peran serta maksudnya peran serta seluruh masyarakat dalam menyukseskan
pembangunan bangsa dan negara. Pembelaan negara dapat diartikan sebagai
upaya mempertahankan, menjaga atau memelihara negara agar negara tetap tegak
dan jaya atau memiliki ketahanan nasional yang tinggi. Ketahanan nasional dapat
diartikan sebagai kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa dalam menghadapi
segala ancaman, gangguan, tantangan dan hambatan yang berasal dari dalam negri
maupun dari luar negri demi kelangsungan hidup bangsa serta kejayaan bangsa dan
negara.

Upaya untuk membela tanah air sebenarnya didorong oleh rasa cinta terhadap
tanah air. Tanah air menunjukkan identitas kebangsaan. Rasa cinta tanah air telah
ditunjukkan oleh para pejuang kemerdekaan yang rela berkorban dan pantang
menyerah dalam membela dan berjuang bagi kepentingan bangsa dan tanah airnya
tanpa mengharapkan imbalan secara berlebihan. Dalam hal ini akan muncul sikap
nasionalisme dan patriotisme.

1. Nasionalisme
Dari istilah bangsa atau nation inilah melahirkan nasionalisme. Pengertian
nasionalisme ada tiga, antara lain sebagai berikut.

a. Menurut Encyclopedia Britania, nasionalisme merupakan keadaan jiwa setiap


individu yang merasa bahwa setiap orang memiliki kesetiaan dalam keduniaan
(sekuler) tertinggi kepada negara kebangsaan.
b. Menurut International Encyclopedia of the Social Sciences, nasionalisme adalah
suatu ikatan politik yang mengikat kesatuan masyarakat modern dan memberi
keabsahan terhadap klaim (tuntutan) kekuasaan.
c. Nasionalisme adalah ssuatu paham yang menganggap bahwa kesetiaan tertinggi
atas setiap pribadi harus diserahkan kepada negara kebangsaan atau nation state.

Nasionalisme menjadi dasar pembentukan negara kebangsaan. Hubungan


nasionalisme dan negara kebangsaan memiliki kaitan erat. Negara kebangsaan
adalah negara yang pembentukannya didasarkan pada semangat
kebangsaan/nasionalisme. Artinya, adanya tekad masyarakat membangun masa
depan bersama di bawah satu negara yang sama walaupun warga masyarakat
tersebut berbeda-beda agama, ras, etnik, atau golongannya. Rasa nasionalisme
sudah dianggap telah muncul manakala suatu bangsa memiliki cita-cita yang sama
untuk mendirikan suatu negara kebangsaan, semangat kebangsaan, dan kesadaran
kebangsaan. Paham nasionalisme menjadikan kita memiliki kesadaran akan adanya
bangsa dan negara.

Nasionalisme menjadi persyaratan mutlak bagi hidupnya sebuah bangsa.


Ideologi nasionalisme membentuk kesadaran para pemeluknya bahwa loyalitas tidak
lagi diberikan pada golongan atau kelompok kecil, seperti agama, ras, suku, dan
budaya (primordial), namun ditunjukkan kepada komunitas yang dianggap lebih
tinggi, yaitu bangsa dan negara. Sebagai kesimpulannya, nasionalisme sebagai ide
(ideologi) menjadi condition sine quanon (keadaan yang harus ada) bagi keberadaan
negara dan bangsa.

2. Patriotisme
Patriotisme berasal dari kata patria, artinya tanah air. Kata patria berubah
menjadi kata patriot yang berarti seseorang yang mencintai tanah air. Seorang
patriotik adalah orang yang cinta pada tanah air dan rela berkorban untuk
mempertahankan negaranya. Patriotisme berarti paham tentang kecintaan pada
tanah air. Semangat patriotisme berarti semangat untuk mencintai tanah air.
Gerakan patriotisme muncul setelah terbentuknya bangsa yang dilandasi
nasionalisme. Jadi, patriotime lahir karna dilandasi oleh semangat kebangsaan atau
nasionalisme meskpun berdekatan dan umumnya diangap sama. Patriotisme lahir
dari nasionalisme dengan terbentuknya negara.

Sikap patriotisme yang diwujudkan dalam semangat cinta tanah air dapat
dilakukan dengan cara:
a. Perbuatan rela berkorban untuk membela dan mempertahankan negara dan
bangsa, serta
b. Perbuatan untuk mengisi kelangsungan hidup negara dan bangsa.

Perbuatan membela dan mempertahankan negara diwujudkan dalam bentuk


kesediaan berjuang untuk menahan dan mengatasi serangan atau
ancaman bangsa lain yang akan menghancurkan negara. Selain itu, ancaman
negara lain, ancaman dari kelompok bangsa sendiri, kegiatan yang dapat merugikan
negara, dan ancaman alam dapat mengakibatkan kerusakan dan kehancuran
negara. Kelangsungan hidup negara dapat diwujudkan dengan belajar giat sebagai
seorang pelajar kesediaan bekerja sesuai dengan bidang dan spesialisasinya dalam
rangka meningkatkan harkat dan martabat masa, serta pencapaian tujuan negara.

Pengembangan semangat kebangsaan atau nasionalisme pada generasi


penerus bangsa haru disertai maksud mengembangkan semangat patriotik dalam
setiap jiwa generasi muda. Penanaman jiwa patriotisme harus dilandasi dengan
semangat kebangasaan atau nasionalisme. Sebaiknya, jiwa nasionalisme dalam
setiap warga negara perlu dilanjutkan dengan semangat patriotic untuk mencintai
dan rela berkorban demi kemajuan bangsa.
B. Berbagai ganguan terhadap NKRI
Setiap negara pasti akan mengalami berbagai bentuk
ancaman,ganguan,hambatan,dan tantangan (AGHT) dalam kehidupan
bernegaranya. AGHT tersebut dapat berasal dari luar negeri atau dari dalam
negeri sendiri, Undang-Undang No.3 Tahun 2002 tentang pertahanan negara,
dalam penjelasan menegaskan bahwa, tekhnologi, komunikasi, dan informasi sangat
mempengaruhi pola dan bentuk ancaman.

Bangsa kita terus bergerak maju dan terus melintasi sejarah. Dan berbagai
kemajuan dan perkembangan terus dinikmati oleh rakyat. Tetapi ancaman terhadap
kedaulatan dan keharmonisan bangsa dan negara masih terus terjadi, meskipun
intensitasnya kecil.

Sudah sejak awal kemerdekaan, ada banyak orang atau organisasi yang ingin
memisahkan diri dari negara kesatuan RI. Organisasi-organisasi tersebut melakukan
serangkaian pemberontakan dan ancaman. Misalnya pemberontakan PKI pada
tahun 1948 di Madiun, pemberontakan republic Maluku selatan, dan terakhir
pembunuhan para jendral angkatan darat pada tanggat 1 Oktober 1965 oleh PKI.

Sebagai generasi penerus, kita harus menilai pemberontakan itu secara kritis.
Tentu kita bisa memetik beberapa makna dari pemberontakan-pemberontakan
tersebut.
1. Perlu mewaspadai setiap pemberontakan dan dilakukan untuk merebut kekuasaan
dari tangan pemerintah yang sah.
2. Beberapa pemberontakan itu terjadi karena kekecewaan kelompok masyarakat
tertentu terhadap pemerintah yang dianggap tidak adil.
3. Peristiwa-peristiwa pemberontakan itu dilakukan oleh anak negeri sendiri. Kita tahu
bahwa bangsa Indonesia terdiri atas beragam suku, pemeluk agama, serta golongan
yang mempunyai kepentingan masing-masing. Perbedaan itu bukannya menjadi
alasan untuk memisahkan diri dari NKRI.

Berdasarkan penegasan dalam penjelasan pasal 7 ayat 2 undang-undang nomor


3 tahun 2002, ancama militer adlah ancama yang menggunakan kekuatan
bersenjata yang terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan yang
membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap
bangsa. Ancaman militer tersebut dapat berbentuk antara lain sebagai berikut.
a. Agresi berupa penggunaan kekuatan bersenjata oleh negara lain, kedaulatan,
negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa atau dalam bentuk
dan cara-cara antara lain :
1. Invasi, berupas serangan oleh kekuatan bersenjata negara lain terhadap wilayah
negara NKRI.
2. Borbardemen, berupa pengggunaan senjata lainnya yang dilakukan oleh angkatan
bersenjata negara lain.
3. Blockade terhadap pelabuhan atau pantai atau wilayah udara NKRI oleh angkatan
bersenjata negara lain.
4. Serangan unsur angkatan bersenjata negara lain unsur satuan darat atau satuan
laut atau satuan udara TNI.
5. Unsur kekuatan bersenjata negara lain yang berada dalam wilayah NKRI
berdasarkan perjanjian yang tindakan atau keberadaanya bertentangan dengan
ketentuan dalam perjanjian.
6. Tindakan suatu negara yang mengijinkan penggunaan wilayahnya oleh negara lain
sebagai daerah persiapan untuk melakukan agresi terhadap NKRI
7. Pengiriman kelompok bersenjata atau tentara bayaran oleh negara lain untuk
melakukan tindakan kekerasan di wilayah NKRI.
b. Pelanggaran wilayah yang dilakukan oleh negara lain, baik yang menggunakan
kapal maupun pesawat non komersial.
c. Spionase yang dilakukan oleh negara lain untuk mencari dan mendapatkan rahasia
militer negara lain.
d. Sabotase untuk merusak instalasi militer dan objek vital nasional yang
membahayakan keselamatan bangsa.
e. Aksi terror bersenjata yang dilakukan oleh jaringan terorisme internasional atau
yang bekerja bersama denganm terorisme dalam negeri sehingga membahayakan
kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa.
f. Pemberontakan bersenjata.
g. Perang saudara yang terjadi antara kelompok masyarakat bersenjata dengan
kelompok masyarakat bersenjata lainnya.

Disamping ancaman militer, ancaman bagi keamanan dan keselamatan negara


dapat pula ancaman non militer antara lain :
a. Penyalahgunaan narkoba
b. Korupsi, kolusi, nepotisme
c. Perusakan lingkungan
d. Kemiskinan
e. Kebodohan
f. Lunturnya kesatuan dan persatuan bangsa
g. Derasnya arus budaya asing yang masuk ke Indonesia sebagai dampak globalisasi

Di sampingancaman-ancaman tersebut, ancaman lain yang dapat diperkirakan


timbul dan mengganggu kepentingan pertahaan negara Indonesia pada masa yang
akan datang adalah sebagai berikut.
a. Aksi radikalisme yang berlatar belakang primordial etnis, ras, dan agama serta
ideologi di luar pancasila.
b. Konflik komunal,kendati awalnya bersumber pada masalah social,ekonomi,namun
data berkembang menjadi konflik antar suku,agama,maupun rasa atau keturunan
dalam skala yang luas.
c. Terorisme yang internasional yang memiliki jaringan lintas negara dan timbul di
dalam negeri.
d. Gerakan separatis yang berusaha memisahkan diri dari NKRI terutama gerakan
separatis bersejata yang mengancam kedaualatan dan keutuhan wilayah Indonesia.
e. Kejahatan lintas negara, seperti penyeludupan barang, narkoba dan bentuk
kejahatan terorganisasi lainnya.
f. Kegiatan imigrasi gelap.
g. Gangguan keamanan laut seperti pembajakan, perampokan, penangkapan ikan
secara illegal, pencemaran, dan perusakan ekosistem.
h. Gangguan keamanan udara seperti pembajakanudara, pelanggaran wilayah udara,
dan terorisme melalu sarana transprtasi dan komunikasi udara.
i. Perusakan lingkungan seperti pembakaran hutan dan pembuangan limbah beracun.
j. Bencana alam dan dampaknya terhadap keselamatan bangsa.

Sikap terhadap pihak-pihak yang ingin menghancurkan NKRI, antara lain:


a. Mengawasi kegiatan mereka agar tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat
membahayakan keselamatan NKRI.
b. Memberikan nasihat agar pihak-pihak tersebut segera sadar sehingga memiliki
kesetiaan terhadap NKRI.
c. Melaporkan kepada yang berwajib apabila ada pihak-pihak yang ingin
menghancurkan NKRI.
d. Membantu pemerintah dalam mengambil tindakan tegas terhadap pihak yang
menghancurkan bangsa dan NKRI.

Ancaman terhadap kedaulatan negara yang semula bersifat konvensional (fisik),


saat ini berkembang menjadi multimedia (fisik dan nonfisik), baik yang berasal dari
luar negeri maupun dari dalam negeri. Ancaman yang bersifat multimedimensional
tersebut dapat bersumber, baik dari permasalahan ideology, politik, ekonomi, social
budaya maupu permasalahan keamanan yang terkait dengan kejahatan
internasional, antara lain terorisme, imigran gelap, bahaya narkotika, pencurian
kekayaan alam, bajak laut, dan perusakan lingkungan.

1. Ancaman dari Dalam Negeri


a. Kerusuhan
Ancaman kerusuhan akan timbul jika terjadi kesenjangan ekonomi. Ancaman ini bisa
muncul kalau pembangunan nasional tidak berhasil memberikan kesejahteraan
kepada masyarakat. Selain itu, pemerintah tidak berhasil memperkecil ketidakadilan
social ekonomi.
b. Pemaksaan kehendak
Ancaman ini bisa terjadi dinegara kita. Karena ada golongan tertentu berusaha
memaksakan kepentingannya secara tidak konstotusional, terutama ketika system
politik tidak berhasil menampung aspirasi yang berkembang dalam masyarakat.
c. Pemberontakan Angkatan Bersenjata
Ancaman ini bisa muncul dari kalangan sparatis karena pembagunan nasional tidak
dapat mencakup semua daerah secara seimbang.
Untuk menimalkan kemungkinan terjadinya ancaman terhadap kedaulatan
Negara Indonesia yang berasal dari dalam negeri, kita dapat melakukan berbagai
upaya:
a. Meningkatkan kebanggan dan rasa memiliki bangsa Indonesia dalam diri setiap
warga negara.
b. Membangun saling pengertian dan penghargaan antarsesama warga yang memiliki
latar belakang yang berbeda dan etnis yang berbeda
c. Para pemimpin negara sebaiknya menjalankan roda pemerintahan secara efektif
dan efisien
d. Memperkuat unsur-unsur yang menjadi alat pertahanan negara, seperti TNI.

2. Ancaman dari Luar Negeri


Dewasa ini, ancaman keamanan dari luar negeri tidak terlalu nyata, tapi harus
tetap diwaspadai. Beberapa hal yang patut diwaspadai dalam hubungan dengan
ancaman dari luar negeri terhadap Negara Indonesia, antara lain:
a. Keinginan negara-negara besar untuk menguasai Indonesia karena posisi silang
Indonesia yang strategis.
b. Keinginan dunia industry untuk menguasai Indonesia karena kekayaan alam yang
dimiiki Indonesia.
c. Bahaya perang yang berupa nuklir akan mengancam seluruh kehidupan bangsa
Indonesia.
d. Arus globalisasi yang menimbulkan banyak kerawanan di bidang POLEKSOSBUD
HANKAM

Untuk mengatasi ancaman yang datang dari luar itu, Indonesia menerapkan
sebuah prinsip negara, yaitu prinsip bebas aktif. Prinsip ini termaktub secara jelas
dalam pembukaan UUD 1945 menyatakan bahwa bangsa Indonesia ikut
melaksanakan ketertiban dunia, yang berdasarkan, perdamaian abadi, dan keadilan
social bagi seluruh rakyat Indonesia. Kebijakan bebas aktif yang dianut oleh
Indonesia memberi dampak positif, diantaranya adalah :
a. Indonesia memiliki banyak sahabat dan disegani oleh negara lain.
b. Indonesia mengambil peran besar dalam mewujudkan perdamaian dunia.
c. Indonesia dikenal sebagai negara yang netral sehingga tidak mengundang
kecurigaan negara lain untuk membangun konflik.

Dengan demikian, Indonesia tidak akan memulai suatu konflik dengan negara
lain. Pada saat yang sama, diharapkan pula negara lain tidak menunjukkan sikap
permusuhan terhadap Indonesia.

C. PARTISIPASI DALAM USAHA PEMBELAAN NEGARA


Seperti dalam Undang-Undang No.3 tahun 2002, bahwa pertahanan negara
bukan hanya untuk menjaga kedaulatan bangsa, tapi juga melindungi segenap
bangsa dan segala bentuk ancaman. Pertahanan negara diselenggarakan atas
dasar kesadaran akan hak dan kewajiban serta keyakinan akan kekuatan sendiri
untuk memajukan bangsa dalam bidang segala kehidupan.

Usaha bela negara dapat dilaksanakan dalam berbagai bidang dan bentuk bukan
hanya terhadap ancaman fisik, tetapi juga non fisik. Bukan hanya terhadap ancaman
militer, tetapi juga ancaman non militer. Terhadap ancaman-ancaman tersebut, UU
RI No.3 Tahun 2002 Tentang Pertahanan negara menjelaskan bahwa jika ancaman
itu berupa ancaman militer maka TNI di tempatkan sebagai komponen utama, dan
didukung oleh komponen cadangan dan komponen pendukung (Pasal 7 Ayat 2).

Komponen cadangan terdiri atas warga negara, sumber daya alam. Sumber
daya buatan,serta sarana dan prasarana nasional yang telah di kerahkan melalui
mobilisasi guna memperbesar dan memperkuat komponen utama (pasal 8 ayat 1)

Komponen pendukung, terdiri atas warga negara, sumber daya alam, sumber
saya buatan, serta sarana dan prasarana nasional secara langsung atau tidak
langsung meningkatkan kekuatan dan kemampuan komponen utama dan komponen
cadangan (pasal 8 ayat 2). Sedangkan jika ancaman itu berupa ancaman non
militer, maka lembaga pemerintahan di luar bidang pertahanan sebagai unsure
utama, sesuai dengan bentuk dan sifat ancaman yang di hadapi dengan di dukung
oleh unsure-unsur lain dari kekuatan bangsa (pasal 7 ayat 2).

Oleh sebab itu, segala bentuk partisipasi yang member dampak positif bagi
keutuhan dan kelangsungan hidup bangsa merupakan wujud bela negara. Wujud
pastisipasi tersebut antar lain :
1. Lingkungan Keluarga
a. Menjaga kerukunan dan kekompakan keluarga
b. Melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan aturan

2. Lingkungan Sekolah
a. Belajar dengan tekun dan penuh semangat
b. Menjaga nama baik diri sendiri dan sekolah.

3. Lingkungan Masyarakat
a. Aktif dalam kegiatan SisKamLing
b. Gotong-royong
c. Aktif dalam pelbagai kegiatan di masyarakat

4. Lingkungan Bangsa dan Negara


a. Mewujudkan ketentraman dan kedamaian bangsa
b. Menjaga nama baik bangsa dan negara dan turut mengharumkan nama baik
Indonesia
c. Sebagai anggota TNI bekerja keras mempertahankan kedaulatan Indonesia
d. Kepolisian juga berupaya menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan.
e. Memelihara lingkungan hidup
f. Saling bahu-membahu

Pastisipasi bela negara bagi para siswa/pelajar dapat diwujudkan dalam


berbagai kegiatan. Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan intrakulikuler dan
ekstrakulikuler. Melalui kegiatan intrakurikuler, siswa mengikuti kegiatan belajar
mengajar secara tertib, disiplin, patuh pada aturan sekolah sudah berarti
mempersiapkan diri sebagai generasi penerus bangsa yang cerdas dan
berwawasan luas.

Partisipasi bela negara dapat diwujudkan dalam kegiatan ekstrakurikuler


adalah sebagai berikut :
a. Aktif dalam kegiatan pramuka, kegiatan olahraga, kesenian, jurnalistik, karya ilmiah
remaja.
b. Aktif dalam kegiatan PMR, polisi keamanan sekolah, gerakan anti narkoba, dll.
c. Aktif dalam kegiatan OSIS.

D. PENTINGNYA USAHA PEMBELAAN NEGARA


Untuk mencapai kemerdekaan tersebut, bangsa Indonesia harus mengalami
perjuangan yang amat panjang dan luar biasa beratnya. Paling sedikit tiga setengah
abad lamanya bangsa Indonesia berjuang untuk merebut kemerdekaan dari tangan
penjajah, dengan korban yang luar biasa banyaknya. Ratusan, ribuan, dan bahkan
mungkin lebih, korban meninggal dunia dari perjuangan merebut kemerdekaan ini.
Belum termasuk pengorbanan harta dan raga. Itulah pengorbanan yang harus
diberikan dalam suatu perjuangan, yang pada akhirnya berhasil membawa bangsa
Indonesia mencapai kemerdekaan.

Dalam penyelenggaraan bela negara, untuk mempertahankan kedaulatan


negara dan keutuhan wilayah NKRI peran masyarakat sangat dibutuhkan.
Keselamatan segenap bangsa Indonesia dari ancaman dan gangguan dari dalam
negeri menjadi perhatia utama bagi bangsa Indonesia.

Peran masyarakat itu sangat penting karena sisten pertahanan negara


Indonesia adalah system pertahanan yang bersifat semesta yang mekibatkan
seluruh warga negara, wilayah, dan sumber daya nasional lainnya. Dalam system
pertahanan rakyat semesta ii, komponen utamanya adalah TNI yang didukung
komponen cadangan dan komponen pendukung. Komponen pendukung adalah
sumber daya nasional yang dapat digunakan untuk meningkatkan kekuatan dan
kemampuan komponen utama dan komponen cadangan, sedangkan komponen
cadangan adalah sumber daya nasional yang telah disiapkan untuk dikerahkan
melalui mobilisasi.
Pertahanan negara dilaksanakan sesuai dengan kepentingan politik negara
yang mengacu pada prinsip demokrasi, supremasi sipil, hak-hak asasi manusia,
kesejahteraan umum, ketentuan hokum nasional, hukum internasional, serta prinsip
hidup berdampingan secara damai dengan berbagai negara-negara di dunia. Salah
satu hal yang terpenting adalah prinsip demokrasi dalam mewujudkan pertahanan
keamanan negara adalah partisipasi masyarakat.

Era globalisasi yang ditandai perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan,


teknologi, komunikasi, dam informasi sangat memengaruhi pola dan bentuk
ancaman. Ancaman terhadap kedaulatan negara yang semula bersifat konvensional
(fisik) saat ini berkembang menjadi multidimensional (fisik dan nonfisik) baik berasal
dari dalam negri maupun luar negri.

Di era reformasi saat ini, penghormatan terhadap prinsip demokrasi dan


hak-hak mausia serta kebebasan berekspresi perlu mendapat perhaian. Dengan
demikian, partisipasi masyarakat dalam bela negara selain untuk mewujudkan
pertahanan negara yang solid, juga untuk mengembangkan masyarakat yang
demokratis. Salah satu ciri masyarakat demokratis adalah tidak adanya militerisasi
dan militerisme.
Landasan hukum usaha pembelaan negara
- Usaha pembelaan negara yang dilakukan oleh warga negara memiliki landasan
hukum yang mendasari warga negara dalam setiap usaha pembelaan negara
tersebut. Landasan hukum tentang usaha pembelaan negara tersebut adalah
sebagai berikut.

a. Landasan idiil: Pancasila

Terkait dengan pembelaan terhadap negara, Pancasila khususnya sila ketiga yang
mewajibkan setiap warga negara untuk memiliki rasa persatuan dan kesatuan baik
dalam arti ideologi, ekonomi, sosial budaya, memiliki nilai patriotisme, menjunjung
tinggi tradisi kejuangan, dan kerelaan untuk berkorban dalam membela bangsa dan
negara.

b. Landasan konstitusional: UUD 1945


1. Pasal 27 Ayat 3 UUD 1945 berbunyi bahwa setiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
2. Pasal 30 Ayat 1 UUD 1945 menegaskan bahwa setiap warga negara berhak
dan wajib ikut serta dalam usaha mempertahankan dan keamanan negara.
c. Landasan operasional

Landasan operasional usaha pembelaan negara, antara lain sebagai berikut:


1) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia

Berdasarkan UU No. 2 Tahun 2002 Pasal 2, bahwa fungsi kepolisian adalah salah
satu fungsi pemerintah negara di bidang pemeliharaan keamanan dan ketertiban
masyarakat, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada
masyarakat.

Sesuai dengan Pasal 4 UU No. 2 Tahun 2002 bahwa kepolisian negara RI bertujuan
untuk mewujudkan keamanan dalam negeri yang meliputi terpeliharanya keamanan
dan ketertiban masyarakat, tertib dan tegaknya hukum, terselenggaranya
perlindungan, pengayoman dan pelayanan masyarakat, serta terbinanya
ketenteraman masyarakat dengan menjunjung tinggi HAM.

Berdasarkan Pasal 2 dan Pasal 4 UU RI No. 2 Tahun 2002 tersebut dapat diketahui
bahwa kepolisian negara Republik Indonesia adalah sebagai alat negara yang
menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi,
melayani masyarakat, serta menegakkan HAM.

Kewajiban sebagai peserta didik adalah belajar keras dan tekun dalam rangka
usaha pembelaan negara.

2) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara

Ketentuan umum UU RI No. 3 Tahun 2002, antara lain sebagai berikut:


1. Pertahanan negara adalah segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan
negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan
keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap
keutuhan bangsa dan negara.
2. Sistem pertahanan negara adalah sistem pertahanan yang bersifat semesta
yang melibatkan seluruh warga negara, wilayah dan sumber daya nasional
lainnya serta dipersiapkan secara dini oleh pemerintah dan diselenggarakan
secara total, terpadu, terarah dan berlanjut untuk menegakkan kedaulatan
negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dari segala
ancaman.
Sesuai dengan Pasal 4 UU RI No.3 Tahun 2002 tersebut tujuan pertahanan negara
adalah untuk menjaga dan melindungi kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI,
dan keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk ancaman.

Adapun fungsi pertahanan negara menurut Pasal 5 UU RI No. 3 Tahun 2002 adalah
untuk mewujudkan dan mempertahankan seluruh wilayah NKRI sebagai satu
kesatuan pertahanan.
3) Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia

Berdasarkan UU RI No. 34 Tahun 2004, bahwa Tentara Nasional Indonesia adalah


merupakan tentara pejuang, tentara nasional, dan tentara profesional.
Pengertiannya sebagai berikut:
 Tentara pejuang adalah tentara yang telah berjuang menegakkan Negara
Republik Indonesia.
 Tentara Nasional adalah tentara yang berkebangsaan Indonesia yang
melaksanakan tugas demi kepentingan negara di atas kepentingan pribadi,
daerah, ras, suku, agama, dan golongan.
 Tentara rakyat adalah tentara di mana anggotanya berasal dari warga negara
Indonesia.
 Tentara profesional adalah tentara yang telah terlatih, terdidik, dan dilengkapi
secara baik, tidak berpolitik praktis, tidak berbisnis dan dijamin
kesejahteraannya, serta mengikuti kebijakan politik negara dengan prinsip
demokrasi, supremasi hukum dan HAM, ketentuan hukum nasional, dan
hukum internasional yang telah diratifikasi.
Fungsi Tentara Nasional Indonesia (TNI), antara lain sebagai berikut:
1. Penangkal terhadap setiap bentuk ancaman militer dan ancaman bersenjata
dari luar dan dalam negeri terhadap kedaulatan keutuhan wilayah dan
keselamatan bangsa.
2. Penindak terhadap setiap bentuk ancaman.
3. Pemilik terhadap kondisi keamanan negara yang terganggu akibat kekacauan
keamanan.
Beberapa manfaat persatuan dan kesatuan dalam NKRI antara lain :
a. Tercipta suasana aman, tertib, dan tentram.
b. Pembangunan berjalan lancar.
c. Tercipta lingkungan yang harmonis.
d. Menumbuhkan rasa persaudaraan.
e. Terbina kehidupan bersama.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada saat sekarang ini Indonesia banyak mengalami berbagai ancaman yang
mengancam negara Kesatuan RI. Gangguan yang dating tiada putus-putusya, yaitu
ancaman dari dalam maupun luar negeri, masalah satu selesai, lalu datang masalah
berikutnya, begitulah sebuah kehidupan.
Hal tersebutlah yang harus kita perhatikan. Sebagai warga negara kita harus ikut
berpartisipasi dalam membela Negara Kesatuan Republik Indonesia. Walaupun kita
bukan seorang militer, tetapi kita tetap bisa berperan serta dalam upaya pembelaan
negara. Sebagai warga sipil banyak yang dapat kita lakukan untuk ikut
berpartisipasi, karena partisipasi kita banyak member dampak positif. Oleh karena
itu, segala partisipasi yang diberikan dapat menjaga keutuhan dan kelangsungan
hidup bangsa serta menghargai para pahlawan yang telah membela dan
mempertahankan NKRI.
1. Apa yang kamu rasakan jika melihat tawuran antar pelajar?

2. . Apa yang kamu lakukan jika melihat temanmu mengejek orang lain?

3. . Sebutkan contoh cara menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia!

4. . Sebutkan manfaat menjaga keutuhan NKRI!

Anda mungkin juga menyukai