Anda di halaman 1dari 23

KEORGANISASIAN DAN

LEADERSHIP

MAPABA PR MAHBUB DJUNAIDI


ORGANISASI
Kata organisasi berasal dari bahasa Yunani, yakni organon atau “alat”. Istilah organisasi
(organization) yakni wadah sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama.
pengertian Organisasi adalah wadah berkumpulnya sekelompok orang yang memiliki tujuan
bersama, kemudian mengorganisasikan diri dengan bekerja bersama-sama dan merealisasikan
tujuanya. Organisasi adalah wadah yang memungkinkan masayarakat dapat meraih hasil yang
sebelumnya belum dapat dicapai oleh individu secara sendiri-sendiri. (James L. Gibson, 1986).
Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul,
bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali,
dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan) , sarana-
parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai
tujuan organisasi.
Organisasi merupakan wadah yang mempunyai visi dan misi serta aturan-aturan yang disebut
dengan AD/ART, GBHK dan GBHO.AD/ART (anggaran dasar rumah tangga) yaitu hokum dasar
dalam sebuah organisasi yang tertulis.Sedangkan GBHO (garis besar haluan kerja) memiliki
tujuan memberikan arah bagi pelaksanan kegiatan keorganissian dengan jangka waktu ayang
jelas.GBHO (Garis besar haluan organisasi) berfungsi memberikan arahan guna menajalakan visi
dan misi.
PMII menjadi salah satu organisasi mahasiswa yang dibangun atas semangat bersama untuk
mewujudkan keadilan bagi seluruh bangsa Indonesia. PMII merupakan salah satu organisasi
mahasiwa terbesar di Indonesia, sejak awal berdirinya PMII hingga saat ini PMII masih
memegang teguh tujuannya dan selalu konsisten dengan visi misinya. PMII merupakan salah
satu organisasi mahasiswa terbesar di Indonesia, perjalanan panjang organisasi ini telah
melewati serentetan sejarah bagi bangsa Indonesia. Sejak 1960 PMII tetap konsisten mengawal
isu sosial-masyarakat, organisasi yang berbasis di kampus ini mengusung ideologi ahlussunah
wal jamaah dan bepegang teguh pada nilai keislaman dan kebangsaan. Kader PMII juga terlibat
dalam organisasi intra kampus, aktif dalam organisasi mahasiswa seperti LKM dan UKM,
sehingga ditubuh PMII menjadi kaya akan pengalaman organisasi, kaya intelektualitas, dan kritis
terhadap perubahan zaman.
Tujuan dan Fungsi Organisasi
Tujuan organisasi pada dasarnya merupakan perpaduan dari berbagai tujuan baik yang bersifat
komplementer yaitu tujuan individu atau anggota organisasi, maupun tujuan yang bersifat
substantif, yaitu tujuan organisasi secara keseluruhan.Organisasi merupakan kegiatan atau
pilihan yang penting untuk diikuti oleh mahasiswa selama studinya sehingga melengkapi hasil
belajar secara utuh.
Sebuah organisasi terbentuk karena di pengaruhi beberapa aspek seperti penyatuan visi dan
misi serta tujuan bersama. Organisasi yang ideal adalah organisasi yang dapat memberikan
kontribusi positif khususnya bagi personal dan masyarakat.Sebagaimana misi dari Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang berpegang teguh pada semangat keislaman dan
kebangsaan.
Manajemen Organisasi
Manajemen merupakan jantung dari kesuksesan sebuah organisasi, manajemen tak
layaknya sebuah sistem sistematis yang terpantau, mengatur sebuah kesatuan individu untuk
mencapai tujuan bersama. Pola managerial yang baik akan mendukung organisasi dengan baik
begitu pula sebaliknya managerial yang buruk akan mengantarkan organisasi tidak baik,
akibatnya akan terjadi kesalahan dalam melakukan tanggung jawab semestinya di lakukan dan
menjauhkan dari tujuan yang ditetapkan.
Jadi management organisasi adalah adalah wadah yang mengakomodasi individu-
individu, mengorganisir dan memberdayakan segenab potensi yang di miliki dengan kapasitas
lembaga atau organisasi untuk mencapai tujuan bersama.
Tujuan Manajemen Organisasi
Tujuan organisasi bisa di lihat dari 2 aspek yaitu dari aspek keorganisasian maupun dari aspek
manajemen. Dari aspek organisasi tujuan dari manajemen organisasi dapat mempermudah cara
kerja organisasi untuk mencapai tujuan bersama yang telah di tetapkan. Sedangkan di pandang
dari aspek proses manajemen sendiri dapat di rinci sebagai berikut :
Planning
Fungsi awal dari manajemen organisasi adalah Planning atau perencanaan. Yaitu sebagai proses
yang sistematis dalam pengambilan keputusan tentang tindakan yang akan di lakukan pada
waktu yang akan datang.
Sedangkan Tujuan dari planning dalam manajemen keorganisasiaan adalah sebagai
berikut:
a.Menyusun serangkaian tindakan yang akan dilakukan dengan mempertimbangkan sumber-
sember daya yang tersedia
b.Untuk mengerahkan dan menggunakan sumber-sumber tersebut secara efisien dan efektif
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Organizing
Pengorganisasian merupakan kegiatan dasar manajemen. Secara umum pengorganisasian
menurut Paul Hersey dan Kenneth H. Blenchaeard menyatakan, bahwa pengorganisasian sebagai
kegiatan memadukan sumber-sumber, yaitu manusia, modal, fasilitas serta menggunakan
sumber-sumber itu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Berdasarkan batasan ini,
pengorganisasian berfungsi untuk mengintegrasikan sumber-sumber yang tersedia ke dalam
kegiatan sistematis untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Sedangkan Tujuan pengorganisasian dapat tercapai, berupa pembentukan organisasi
yang diberi tugas untuk melaksanakan rencana yang telah di tetapkan guna mencapai tujuan
organisasi dan membantu orang-orang untuk bekerjasama secara efektif dalam wadah
organisasi
Actuating
Actuating (Penggerakkan) merupakan fungsi fundamental manajemen ketiga. Setelah fungsi
kegiatan yang mendasar berupa pengorganisasian, actuating atau penggerakan adalah fungsi
ketiga dari manajemen yang merealisasikan aktivitas-aktvitas yang sudah terbagi menjadi tugas-
tugas dalam pengorganisasian.
Actuating berfungsi untuk memberikan motivasi, komunikasi atau bahkan berupa
penghargaan dan kesempatan mengembangkan diri kepada para anggota sehingga mereka
berkeinginan atau bersemangat untuk menjalankan tugas guna mencapai tujuan bersama.
Sedangkan tujuan actuating sendiri adalah untuk menggerakkan anggota-anggota kelompok
sedemikian rupa dalam rangka merealisasikan aktivitas-aktivitas yang telah di rencanakan guna
mencapai tujuan bersama. Selain itu, tujuan actuating juga dalam rangka mengarahkan anggota
pada pekerjaan yang perlu dilaksanakan di dalam tugas sebuah keorganisasian.
Controlling
Controlling atau pengawasan atau juga pengendalian adalah kegiatan menajemen meliputi
pemerikasaan apakah semua berjalan sesuai dengan rencana yang dibuat, instruksi-instruksi
yang dikeluarkan, dan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan. Ini di maksudkan untuk menemukan
adanya kelemahan dan kesalahan kemudian membenarkannya dan mencegah perulangan.
Sehingga Controlling sendiri berfungsi untuk mengawasi dan mengendalikan aktivitas-
aktivitas kegiatan agar sesuai dengan apa yang telah di rencanakan, sesuai dengan instruksi yang
di keluarkan dan sesuai dengan prinsip-prinsip yang telah di tetapkan.
Sedangkan, tujuan controlling adalah untuk mengetahui hambatan atau kendala apa saja yang di
hadapi dalam organisasi dan seberapa jauh program tersebut terlaksana dan yang belum di
laksanakan.
Evaluating
Evaluasi adalah suatu proses yang teratur dan sistematis dalam membandingkan hasil yang
dicapai dengan tolak ukur atau kriteria yang telah ditetapkan kemudian dibuat suatu kesimpulan
dan penyusunan saran pada setiap tahap dari pelaksanaan program (Azwar, 1996).
Evaluasi adalah) cara sistematis untuk belajar dari pengalaman¬pengalaman yang dimiliki dalam
meningkatkan perencanaan yang baik dengan melakukan seleksi yang cermat terhadap alternatif
yang akan diambil;
b) merupakan proses berlanjut dengan tujuan kegiatan pelayanan kesehatan menjadi lebih
relevan, efisien dan efektif;
c) proses menentukan suatu keberhasilan atau mengukur pencapaian suatu tujuan dengan
membandingkan terhadap standar/ indikator menggunakan kriteria nilai yang sudah ditentukan;
d) didukung oleh oleh informasi yang sahih, relevan dan peka (WHO, 1990).
manfaat kegiatan organisasi adalah:
1. Melatih berkerja sama dalam bentuk tim kerja multi disiplin
2. Membina sikap mandiri, percara diri, disiplin, dan bertanggung jawab
3. Melatih berorganisasi
4. Melatih berkomunikasi dan menyatakan pendapat didepan umum
5. Membina dan mengembangakan minat dan bakat
6. Menambah wawasan
7. Meningkatkan rasa kepedulian dan kepekaan pada masyarakat dan lingkungan
8. Membina kemampuan kritis, produktif, kreatif, inovatif Sebagai suatu perkumpulan atau
wadah bagi sekelompok orang untuk bekerjasama, fungsi organisasi juga dapat dinikmati
oleh anggota-anggotanya, di antara fungsi organisasi yaitu:
9. Memberi arahan dan aturan serta pembagian kerja mengenai apa yang harus dan tidak
boleh dilakukan oleh para anggota dalam organisasi.
10. skill dan kemampuan dari anggota organisasi dalam mendapatkan sumber daya dan
dukungan dari lingkungan.
11. Memberikan pengetahuan dan mencerdaskan pada tiap anggota organisasi.
LEADERSHIP
Kepemimpinan dalam organisasi adalah sebuah proses dimana seorang pemimpin
memengaruhi dan memberikan contoh kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan
organisasi. Pemimpin yang baik bukan dilihat dari seberapa banyak orang yang menjadi
pengikutnya, bukan juga dilihat dari seberapa lama ia memimpin.
Menurut Wahjosumidjo, pengertian kepemimpinan adalah kemampuan yang ada pada diri
seorang leader yang berupa sifat-sifat tertentu, seperti:
Kepribadian (personality)
Kemampuan (ability)
Kesanggupan (capability)
Fungsi Kepemimpinan menjadi salah satu faktor penting bagi keberhasilan sebuah organisasi.
Fungsi Kepemimpinan Menurut Hadari Nawawi
Dalam bukunya “Kepemimpinan yang Efektif”, Hadari Nawawi menyebutkan beberapa fungsi
kepemimpinan, yaitu:
1. Fungsi Instruktif
Pemimpin berperan sebagai komunikator yang menentukan apa (isi perintah), bagaimana (cara
melakukan), bilamana (waktu pelaksanaan), dan di mana (tempat mengerjakan) agar keputusan
dapat diwujudkan secara efektif. Dengan kata lain, fungsi orang yang dipimpin hanyalah untuk
melaksanakan perintah pemimpin.
2. Fungsi Konsultatif
Pemimpin menggunakan fungsi konsultatif sebagai cara berkomunikasi dua arah dalam upaya
menetapkan sebuah keputusan yang membutuhkan pertimbangan dan konsultasi dari orang
yang dipimpinnya.
3. Fungsi Partisipasi
Pemimpin bisa melibatkan anggotanya dalam proses pengambilan keptusan maupun dalam
melaksanakannya.
4. Fungsi Delegasi
Pemimpin dapat melimpahkan wewenangnya kepada orang lain, misalnya membuat dan
menetapkan keputusan. Fungsi delegasi adalah bentuk kepercayaan seorang pemimpin kepada
seseorang yang diberikan pelimpahan wewenang untuk bertanggung jawab.
5. Fungsi Pengendalian
Pemimpin bisa melakukan bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan, terhadapa
kegiatan para anggotanya.
Jack Zenger dan Joseph Folkman menanyakan ke lebih dari 330,000 bos, rekan, dan juga bawahan.
Mereka akhirnya mengklasifikasikan 10 skill utama yang wajib dimiliki oleh seorang pemimpin,
antara lain:
Menginspirasi dan Memotivasi
Memiliki Integritas dan Kejujuran Tinggi
Mempelajari dan Menyelesaikan Masalah
Bekerja Agar Hasilnya Tercapai
Komunikasi yang Bagus
Memiliki Hubungan Erat
Bersikap Profesional
1. Kepemimpinan Birokrasi
Gaya kepemimpinan birokrasi dilakukan dengan cara mengatur berbagai hal secara sistematis.
Gaya kepemimpinan ini pada umumnya dapat ditemukan pada kantor/ instansi pemerintahan
dan perusahaan besar yang telah mempunyai budaya organisasi yang kuat sejak lama.
Dalam penerapannya, terdapat aturan-aturan tertentu yang membuat para bawahan harus
mengikuti semua regulasi yang ada dan tidak punya ruang untuk mendobraknya.
2. Kepemimpinan Otokratis
Gaya kepemimpinan otokratis menempatkan seorang pemimpin yang dominan dalam berbagai
keputusan dan tindakan. Dengan kata lain, pemimpin memiliki kekuasan mutlak dan nyaris tidak
ada celah bagi bawahan untuk memberikan masukan.
3. Kepemimpinan Delegatif
Gaya kepemimpinan delegatif memungkinkan para bawahan untuk mendapat kebebasan dari
para pemimpin. Dengan kata lain, bawahan memiliki ruang untuk mengambil keputusan atau
melakukan sesuatu sesuai dengan yang mereka yakini.
Meskipun demikian, gaya kepemimpinan ini umumnya hanya diterapkan jika bawahan memiliki
pengetahuan dan pengalaman yang baik dalam membuat sebuah keputusan.
4. Kepemimpinan Partisipatif
Gaya kepemimpinan partisipatif memberikan kesempatan bagi para bawahan untuk ikut
berpartisipasi lebih banyak dalam membuat sebuah keputusan. Artinya, pendapat para
bawahan akan menjadi bahan pertimbangan bila sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Selain itu, dalam gaya kepemimpinan ini biasanya terjalin hubungan yang baik antara atasan
dan bawahan karena tidak ada suasana otoriter. Biasanya gaya kepemimpinan seperti ini dapat
ditemukan pada perusahaan startup atau organisasi nirlaba.
MATUR NUHUN NGAP
Wallaahul Muwaffiq Ilaa Aqwaamith Thariiq

Anda mungkin juga menyukai