Anda di halaman 1dari 10

PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA

KOMISARIAT DJOKO TINGKIR

KOTA SALATIGA
Kantor: Jl. Osamaliki, Gg. Kasuari No. 64 C Klaseman Salatiga 50721
E-Mail: pmiidjokotingkir@gmail.com CP :08085865128909

SURAT KEPUTUSAN
PENGURUS KOMISARIAT DJOKO TINGKIR IAIN SALATIGA
Nomor: 001.SK.PK-XV.V-01.01.001.A-1.03.2018
Tentang:
KADERISASI PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA (PMII)
KOMISARIAT DJOKO TINGKIR IAIN SALATIGA
KOTA SALATIGA
Bismillahirrahmanirrahim

Berdasarkan hasil sidang simposium kaderisasi pada tanggal 29 Mei 2018 bertempat di Gedung
NU Kota Salatiga. Maka, Pengurus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Komisariat Djoko
Tingkir IAIN Salatiga setelah;
Menimbang : 1. Bahwa demi mewujudkan kaderisasi dengan hasil yang optimal, maka
dipandang perlu adanya ketetapan tentang Kaderisasi Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia Komisariat Djoko Tingkir IAIN Salatiga.
2. Bahwa untuk persamaan persepsi, dan kepastian regulasi, maka
dipandang perlu untuk menetapkan regulasi kaderisasi Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia Komisariat Djoko Tingkir IAIN Salatiga.
Mengingat : 1. AD/ART PMII
2. Peraturan Organisasi PMII
3. Hasil Kongres XIX PMII di Palu tahun 2017
Memperhatikan : Hasil simposium kaderisasi PK PMII Djoko Tingkir IAIN Salatiga masa
Khidmat 2018 tentang Ketetapan Kaderisasi
MEMUTUSKAN
Menentapkan : 1. Ketetapan regulasi tentang Kaderisasi Pergerakan Mahasiswa Islam
Indonesia Komisariat Djoko Tingkir IAIN Salatiga (terlampir)
2. Ketetapan ini akan ditinjau kembali jika di kemudian hari terdapat
kekeliruan.
3. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Wallahul Muwafieq Illa Aqwamith Thorieq
Ditetapkan di : Kota Salatiga
Pada tanggal : 07 September 2018
Pukul : 16.06 WIB

PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA (PMII)


KOMISARIAT DJOKO TINGKIR IAIN SALATIGA
KOTA SALATIGA

Ketua Komisariat Sekretaris

Faizal Sutrisno M. Isyroh Fuadi


PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KOMISARIAT DJOKO TINGKIR

KOTA SALATIGA
Kantor: Jl. Osamaliki, Gg. Kasuari No. 64 C Klaseman Salatiga 50721
E-Mail: pmiidjokotingkir@gmail.com CP :08085865128909

Lampiran

HASIL SIMPOSIUM KADERISASI


PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KOMISARIAT DJOKO TINGKIR IAIN SALATIGA
KOTA SALATIGA
2018
A. Dasar Pemikiran
Sebagai organisasi pengkaderan sudah layaknya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)
melaksanakan kaderisasinya dengan serius. Sangat disayangkan jika kaderisasi yang berjalan
hanya sebatas agenda ceremonial sebagai sarana meningkatkan eksistensi tanpa
mempertimbangkan substansi kegiatan tersebut. Sehingga yang terjadi seakan-akan hanya untuk
menggugurkan kewajiban program kerja yang telah direncanakan.

Fakta dilapangan berbeda dengan apa yang ada di idealkan. Kita sering terjebak dalam situasi
dimana pandai melaksanakan program di lapangan tanpa memikirkan lebih matang substansi
program tersebut. Pelaksanaan kegiatan hanya sibuk membahas kepanitian misal : Konsumsi,
perkap, dll. Akan tetapi sering mengabaikan substansi kegiatan-kegiatan yang dilaksankan, yakni
pembuatan materi, sistem follow-up, barometer pencapaian program, dll. Dari beberapa
struktural mungkin sudah sampai menyentuh ranah substansi itu, akan tetapi dalam
pelaksanaannya sering sekali juga tidak terelisasi substansi tersebut secara maksimal.

Sejenak kita harus berefleksi dan mengevaluasi internal kita khususnya PMII Komisariat Djoko
Tingkir IAIN Salatiga. Pertanyaan yang sering muncul: “Mengapa dengan peserta MAPABA
yang dapat dibilang dibilang cukup banyak, tetapi tidak bisa seluruh anggota minimal 75% yang
mentas dan mengikuti jenjang kaderisasi formal berikutnya yakni Pelatihan Kader Dasar
(PKD)?”. Dengan pertanyaan tersebut, kita harusnya mengevaluasi semuanya. Pastilah terdapat
komponen yang kurang sesuai, mungkin sistemnya yang diterapkan salah atau justru orang-
orangnya yang menerapkan sistem tersebut yang salah. Kita harus memperbaiki ini bersama-
sama dengan fokus dan intens.

Kaderisasi PMII itu harus mempunyai visi jangka panjang. Kepengurusan Komisariat PMII
Djoko Tingkir IAIN Salatiga masa Khidmad 2018-2019 sudah memulai ikhtiar kaderisasi
dengan program-program yang lebih substansial dan hal ini harus tetap dipertahankan pada
periode-periode selanjutnya.

Tim Kaderisasi Pengurus PMII Komisariat Djoko Tingkir Salatiga dengan ikhtiar secara
langsung melakukan pengamatan-pengamatan yang melibatkan kaderisasi masing-masing rayon,
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KOMISARIAT DJOKO TINGKIR

KOTA SALATIGA
Kantor: Jl. Osamaliki, Gg. Kasuari No. 64 C Klaseman Salatiga 50721
E-Mail: pmiidjokotingkir@gmail.com CP :08085865128909

maka sedikit menyusun tentang pola kaderisasi yang ada khususnya di wilayah Komisariat
Djoko Tingkir IAIN Salatiga.

PMII Komisariat Djoko Tingkir IAIN Salatiga untuk saat ini mempunyai 5 (lima) Rayon, yakni
Rayon Tarbiyah Matori Abdul Djalil, Rayon Syariah Zubair Umar Al Jailani, Rayon Dakwah,
Rayon Fuadah Sutawijaya, dan Rayon Ekonomi dan Bisnis Islam. Berikut gambaran pola
pemetaan kaderisasinya:

1. Rekruitmen dan Sistem Kaderisasi

Sebelum membahas teknik rekrutmen dan kaderisasi Formal yang ada di PMII Komisariat
Djoko Tingkir Salatiga, ada lima argumentasi pengkaderan yang tertulis pada buku (Eman
Hermawan, Menjadi Kader Pergerakan, PB PMII; 2000 dan Pendidikan Kritis Transformatif, PB
PMI; 2002). Lima argument tersebut adalah :

a. Pewarisan Nilai-Nilai (Argumentasi Idealis)


Pengkaderan itu ada sebagai media pewarisan nilai-nilai luhur yang dipahami dan
dihayati oleh PMII. Nilai-nilai harus selalu diwariskan karena hal ini sebagai sumber
bergerak dan berfikir. Nilai-nilai tersebut selain disampaikan dalam diskusi-diskusi juga
harus ditularkan dalam pergaulan sehari-hari sesama anggota/ kader Pergerakan.
Nilai-nilai yang ada dalam Ahlusunnah Wal Jamaah, Pancasila dan Nilai Dasar
Pergerakan harus terpatri dalam hati dan terlaksana dalam kehidupan sehari-hari sebagai
warga PMII.
b. Pemberdayaan Anggota (Argumentasi Strategis)
Pengkaderan merupakan media bagi anggota dan kader menemukan dan mengasah
potensi-potensi individu yang masih terpendam. Disini ketika potensi sudah ditemukan
maka akan diasah dan diarahkan potensinya bagi tujuan pergerakan.
c. Memperbanyak Anggota (Argumentasi Praktis)
Manusia selalu membutuhkan orang lain untuk dijadikan teman. Semakin banyak teman
semakin manusia aman dan percaya diri. Hukum ini berlaku pula dalam organisasi.
Kuantitas dan kualitas anggota itu sering sebagai indicator keberhasilan organisasi.
Semakin banyak anggota maka Human Resources organisasi semakin besar.
d. Persaingan Antar-Kelompok (Argumentasi Pragmatis)
Hukum alam yang berlaku di tengah masyarakat adalah kompetisi. Bahkan teori Charles
Darwin, Survival of the fittest, nyaris menjadi kenyataan yang tidak dapat dielak oleh
siapapun. Dalam persaingan di tingkat praktek, cara yang sehat dan tidak sehat campur
aduk dan sulit diperkirakan berlakunya. PMII bertugas menempa kadernya untuk
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KOMISARIAT DJOKO TINGKIR

KOTA SALATIGA
Kantor: Jl. Osamaliki, Gg. Kasuari No. 64 C Klaseman Salatiga 50721
E-Mail: pmiidjokotingkir@gmail.com CP :08085865128909

menjadi lebih baik daripada organisasi lain. Dengan harapan apabila kader PMII
memenangkan persaingan, kemenangan membawa kebaikan bersama. Dan kemenangan
tersebut adalah untuk sarana mendakwahkan Nilai-nilai PMII.
e. Mandat Organisasi (Argumentasi Administratif)
Regenerasi merupakan bagian mutlak dalam organisasi, dan regenerasi hanya mungkin
terjadi melalui pengkaderan. Tujuan PMII yang sudah termaktub dalam AD/ART pasal 4
mengharuskan adanya pengkaderan. Oleh karena mandat organisasi maka pengkaderan
harus selalu diselenggarakan.

Dari argumentasi pengkaderan tersebut sudah jelas, bahwa Pergerakan Mahasiswa Islam
Indonesia melakukan adanya pengkaderan. Sistem pengkaderan PMII mengenal tiga bentuk
pengkaderan yakni Pengkaderan Formal, Pengkaderan Informal dan Non-Formal. Proses
pembinaan dalam kaderisasi PMII secara substansial merupakan usaha mencapai pribadi Ulul
Albab. Sebelum adanya pembinaan maka organisasi haruslah melakukan Rekrutmen anggota.
Rekrutmen sendiri adalah praktik atau proses yang dilakukan organisasi untuk
pencarian/penarikan anggota baru dengan tujuan utama menambah SDM organisasi. Dalam
rekrutmen ini Organisasi harus memikat calon anggota dengan beberapa daya tawar organisasi,
sehingga dapat menarik minat mengikuti jenjang pengkaderan.
PMII Komisariat Djoko Tingkir IAIN Salatiga melakukan rekrutmen anggota baru dengan
bantuan rayon-rayon. Untuk proses rekrutmen peserta MAPABA, setiap rayon bekerja dengan
maksimal dengan bantuan public figure mahasiswa yang kita jadikan sosok figur disaat PBAK
(Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan) IAIN Salatiga. Rekayasa yang sedemikian
rupa, menjadi cara yang bisa dibilang maksimal. Karena memang sejak dahulu PMII Salatiga
khususnya Komisariat Djoko Tingkir melakukan rekayasa Public Figure Mahasiswa Ideal.
Disisi lain PMII Komisariat Djoko Tingkir juga mendistribusikan kader-kadernya untuk menjadi
Kakak Asuh (Fasilitator) PBAK. Disini Kakak Asuh selain membantu mahasiswa baru dalam
urusan akademik dan kemahasiswaan, Kaka asuh juga melaksanakan tugasnya untuk mengajak
berPMII.
MAPABA dalam satu tahun dilaksakan 2 (dua) kali. Untuk MAPABA awal dilaksanakan
setiap rayon, jadi ada 5 (lima) MAPABA untuk angkatan pertama. Untuk MAPABA kedua atau
sering disebut MAPABA Raya dilaksanakan oleh Komisariat. Untuk Follow Up MAPABA
diserahkan penuh kepada masing-masing rayon, begitupun MAPABA Raya. Pengurus
Komisariat membantu merumuskan Follow UP dan untuk pelaksanaanya berdasarkan lokalitas
Rayon.
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KOMISARIAT DJOKO TINGKIR

KOTA SALATIGA
Kantor: Jl. Osamaliki, Gg. Kasuari No. 64 C Klaseman Salatiga 50721
E-Mail: pmiidjokotingkir@gmail.com CP :08085865128909

Pelatihan Kader Dasar (PKD) dalam satu tahun dilaksanakan 2 (dua) kali. Untuk PKD
angkatan pertama dilaksanakan masing-masing Rayon, maka ada 5 (lima) PKD untuk angkatan
pertama. Disini Rayon ditugaskan sebagai panitia pelaksana, sedangkan Materi, konsep dan
Follow Up dari Pengurus Komisariat. Untuk PKD angkatan Kedua atau sering disebut PKD
Raya dilaksanakan penuh oleh Pihak Pengurus Komisariat. PKD pertama dilaksanakan per-
rayon bertujuan untuk memenuhi kebutuhan SDM Kader Mujahid di setiap rayon. Kuantitas
anggota di setiap rayon yang banyak, maka harus diimbangi dengan kuantitas Kader Mujahid
pula. Ikhtiar ini, dengan menjalankan system PKD di setiap Rayon adalah semata-mata murni
untuk memaksimalkan kaderisasi. Karena jika dilaksanakan hanya oleh Komisariat, maka
intensitas Anggota yang akan menjadi Kader Mujahid semakin berkurang, karena dalam forum
PKD yang Ideal peserta harus dibatasi.
Setelah pelaksanaan kaderisasi Formal MAPABA maupun PKD maka sudah selayaknya
adanya pelaksanaan kaderisasi Informal dan Non-Formal. PMII harus memposisikan
pengkaderan Informal dan Non-Formal sebagai salah satu syarat dalam mengikuti pengkaderan
formal diatasnya, khususnya PKD, PKL dan PKN. Untuk anggota mu’takid yang ingin
mengikuti jenjang kaderisasi formal tingkat dua (PKD) maka harus menjalankan follow up
MAPABA nya dan mengikuti pengkaderan Informal dan Non-Formal. Untuk Kader Mujahid
yang ingin mengikuti jenjang kaderisasi formal tingkat tiga yakni PKL maka harus menjalankan
follow up PKD nya dan mengikuti pengkaderan Informal dan non-formal. Begitu seterusnya
hingga jenjang kaderisasi formal tertinggi.
2. Penguatan Pengetahuan
Dalam upaya ikhtiar untuk peguatan pengetahuan anggota dan kader maka PMII
Komisariat Djoko Tingkir Salatiga membuat grand desain pengkaderan sebagai berikut:

NO Formal Informal Non-Formal (Wajib)


Pelatihan Penulisan
Makalah
1 MAPABA Ikut serta menjadi Panitia Public Speaking
BTA
Siba-Sibi
Sekolah Kader
Magang Pengurus Pelatihan Penulisan
Bedah AD/ART
2 Pelatihan Kader Dasar Sekolah Politik dan
Distribusi ke Kampus Managemen
Kepemimpinan
Menjadi Fasilitator Sekolah Fasilitator
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KOMISARIAT DJOKO TINGKIR

KOTA SALATIGA
Kantor: Jl. Osamaliki, Gg. Kasuari No. 64 C Klaseman Salatiga 50721
E-Mail: pmiidjokotingkir@gmail.com CP :08085865128909

3. Tahapan Kaderisasi
Pertama-tama, mari kita pahami dulu system kaderisasi PMII dengan tiga tahap proses,
yaitu produksi kader (merekrut/mendidik/membina), distribusi kader
(menyebar/membagi sesuai pangkalan gerakan) dan kontestasi kader (bersaing untuk
memenangkan kompetisi di masing-masing pangkalan gerakan).
1. Produksi Kader
Sebagai organisasi kader, PMII senantiasa melakukan produksi kader. Walau kita
terkadang tidak tahu setelah dari PMII mau jadi apa atau kerja apa. Maka yang paling
elementer bagi PMII adalah produksi sumberdaya, menciptakan kader PMII yang
bermutu dan siap bersaing dalam merebut basis modal, basis pengetahuan, dan basis
kekuasaan Negara. Kader PMII harus mampu memiliki standar performance,
sehingga mampu melahirkan kader yang lebih bagus dari yang sebelumnya. Disitulah
pentingnya pengembangan basis potensi kader sebagai bekal agar kader percaya diri
dalam berkompetisi di lapangan.
Produksi Kader ditempuh melalui 3 Pendekatan, yaitu kaderisasi formal,
informal dan non-formal. Perlu disadari bahwa hasil dari proses produksi kader
semacam ini tidaklah seragam. PMII tidak seperti pabrik odol atau pabrik sabun yang
mampu menghasilkan produk yang seragam. Di PMII itu hasil produk kadernya
macam-macam walau pendekatan kaderisasi formalnya sama. Akan tetapi yang perlu
diingat bahwa PMII punya nilai (value) yang diperjuangkan, maka penting seluruh
kader itu memperjuangkan nilai tersebut.
2. Distribusi Kader
Distribusi kader sering disamakan dengan diaspora atau penyebaran kader ke
berbagai bidang, padahal makna diaspora bukan menyebarnya orang ke mana-mana,
tetapi menyebarnya system. Seperti Yahudi misalnya dia menyebar system kemana-
mana.
Distribusi ini akan berjalan strategis jika melalui pola instruksi dari pimpinan
PMII. Pertanyaanya, apakah kalau diinstruksi, sahabat-sahabat bersedia
menjalankanya? Maka perlunya pemahaman terhadap kader dan anggota akan
instruksi secara tegas yang perlu dilaksanakannya.
Secara umum, mengamati situasi saat ini, penyebaran kader (tepatnya; alumni)
PMII bisa diklasifikasi dalam lima bidang, yaitu ; Pengetahuan, kekuasaan, modal,
advokasi, professionalitas yang benar-benar murni skill seperti Wartawan.
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KOMISARIAT DJOKO TINGKIR

KOTA SALATIGA
Kantor: Jl. Osamaliki, Gg. Kasuari No. 64 C Klaseman Salatiga 50721
E-Mail: pmiidjokotingkir@gmail.com CP :08085865128909

Pertanyaanya sekarang, saat ini sudahkah kita klasifikasi kader untuk membidangi
itu?
Terkait diaspora ini kita perlu disiplin. Sebab sulitnya mengatur diaspora kader
PMII juga terkait erat dengan rendahnya kedisiplinan kita. Kalau direfleksikan,
penyebaran kader PMII itu bukan diaspora, tetapi penyebaran yang merupakan
kecelakaan. Benar-benar menyebar yang susah dikontrol. Ini menjadi tugas kita
bersama. Kader yang sudah di distribusikan harus bisa memahami alur diaspora yang
dijalankan. Diruang manapun, dibidang apapun, dipangkalan gerakan manapun itu
diberi mandat, harus patuh dan melaksanakan tugas dengan baik dan optimal, bukan
semata-mata untuk individu tetapi untuk kebersamaan.
3. Kontestasi Kader
Kontestasi bisa diartikan sebagai proses kompetisi atau persaingan kader dalam
rangka memenangkan pertarungan/perebutan untuk menguasai berbagai pangkalan
gerakan. Dalam hal ini mental atau nyali kader menjadi salah satu faktor yang sangat
penting, di luar faktor keberuntungan takdir. Kontestasi kader meniscayakan adanya
penataan yang rapi mulai dari produksi dan distribusi, termasuk pembagian peran
dalam berbagai pangkalan gerakan supaya tidak bertubrukan sesama kader. Standar
keberhasilan kader akan dilihat dari kemampuan dia survive dalam persaingan
hidup. Apakah dia mempunyai kepercayaan diri yang kuat bahwa dia siap untuk
bersaing dengan siapapun dan ditempat manapun?. Seorang kader yang sudah
melalui fase produksi dan sudah didistribusikan dituntut harus siap melakukan
survive di pangkalan tersebut dan disitulah dia akan bersaing dengan banyak orang
(berkontestasi); akankah dia bertahan dan semakin kuat atau justru terpental dan
terbuang dari pangakaln gerakan tersebut? dari pertanyaan tersebut kader maupun
anggota haruslah mampu menjawab bahwa ia akan bertahan dan semakin kuat.
Supaya sekenario survival collective tetap berjalan dengan baik, perlu adanya
pengawalan guna memenangkan pertarungan (kontestasi). Seringnya pertemuan
antar-kader, forum refleksi, keterbukaan dan kedisiplinan menjalankan mandat di
pengkalan gerakan akan semakin kuat kontestasi kita. Disitulah system diaspora
harus berjalan dengan baik dan kepatuhan pada komando sentrum (sesuai system
yang berjalan) adalah sebuah keniscayaan demi tercapainya cita-cita pergerakan.
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KOMISARIAT DJOKO TINGKIR

KOTA SALATIGA
Kantor: Jl. Osamaliki, Gg. Kasuari No. 64 C Klaseman Salatiga 50721
E-Mail: pmiidjokotingkir@gmail.com CP :08085865128909

B. REGULASI KADERISASI PMII KOMISARIAT DJOKO TINGKIR IAIN


SALATIGA
KADERISASI FORMAL
MAPABA
1. Kepanitian/pelaksanaan meliputi:
a. Kepanitiaan diambilkan dari Anggota/Kader Rayon/Komisariat, BPH kepengurusan
Rayon/Komisariat menjadi penanggung jawab Kepanitiaan.
b. Kepanitiaan Mapaba Raya diambilkan dari pengurus komisariat sebagai SC (setering
comite) dan perwakilan Rayon sebagai OC (organizing comite).
c. Ketua Panitia dipilih/ditunjuk berdasarkan musyawarah mufakat.
d. Pembentukan/persiapan kepanitiaan waktu minimal 1 bulan sebelum hari H.
e. Pengesahan panitia ditetapkan oleh Rayon/Komisariat
f. Pembuatan LPJ

2. Ketentuan Peserta meliputi:


a. Mahasiswa IAIN Salatiga yang belum mengikuti kaderisasi Formal PMII.
b. Target peserta minimal 40% dari jumlah mahasiswa baru yang ada di setiap Fakultas
masing masing.
c. Penjaringan peserta meliputi Jurusan yang ada di Fakultas
d. Tertib administrasi yang sudah dibuat oleh Kepanitiaan/pelaksana.

3. Ketentuan Korfas/Fasilitator meliputi:


a. Seorang Kader mujahid / sudah mengikuti PKD/pengurus rayon
b. Telah mengikuti sekolah fasilitator
c. Dinyatakan lulus sekolah fasilitator
d. Follow up sekolah fasilitator

4. Materi meliputi yang terlamir dalam silabus wacana Komisariat Djoko Tingkir IAIN
Salatiga

5. Follow Up meliputi:
a. Pembuatan Makalah
b. Forum diskusi tingkat rayon
c. Kepanitiaan Makrab
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KOMISARIAT DJOKO TINGKIR

KOTA SALATIGA
Kantor: Jl. Osamaliki, Gg. Kasuari No. 64 C Klaseman Salatiga 50721
E-Mail: pmiidjokotingkir@gmail.com CP :08085865128909

PKD
1. Kepanitiaan/pelaksanaan meliputi:
a. Kepanitiaan diambilkan dari Kader Rayon/Komisariat, BPH kepengurusan
Rayon/Komisariat menjadi penanggung jawab Kepanitiaan.
b. Ketua Panitia ditentukan berdasarkan musyawarah mufakat
c. Pembentukan kepanitiaan minimal 1 bulan sebelum hari pelaksanaan.

2. Ketentuan Peserta meliputi:


a. Anggota PMII (yang sudah mengikuti mapaba dibuktikan dengan sertifikat )
b. Maksimal jumlah peserta yaitu 45 orang per Kelas.
c. Keterwakilan dari setiap jurusan difakultas masing masing
d. Memenuhi administrasi dari panitia pelaksana

3. Instruktur meliputi:
a. Seorang kader mujtahid/ yang sudah mengikuti PKL
b. Memahami tugas sebagai Instruktur
c. Rekomendasi dari PMII Komisariat Djoko tingkir IAIN Salatiga

4. Materi meliputi yang terlampir dalam silabus wacana

5. Follow Up meliputi:
a. Magang Pengurus
b. Pembuatan buku Mapaba
c. Sekolah Kader
d. Forum diskusi Kader

KADERISASI NON FORMAL DAN IN FORMAL

Anggota
Anggota adalah mahasiswa yang telah melalui proses MAPABA, maka dia disebut Anggota
Mu’takid yakni meyakini PMII sebagai wadah pergerakan yang tepat untuk memperjuangkan
kebenaran akidah Islam Aswaja dan menegakkan martabat bangsa sesuai cita-cita kemerdekaan
NKRI.
Anggota di follow up oleh elemen Rayon dan Fasilitator MAPABA.

1. Pelatihan-pelatihan yang diberikan kepada Anggota, meliputi:


a. Pelatihan Penulisan Makalah
b. Pelatihan Siba Sibi
c. Pelatihan/pendalam BTQ
d. Public Speaking
e. Keorganisasian
f. IPTEK
g. Islam gender
h. Minat bakat
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KOMISARIAT DJOKO TINGKIR

KOTA SALATIGA
Kantor: Jl. Osamaliki, Gg. Kasuari No. 64 C Klaseman Salatiga 50721
E-Mail: pmiidjokotingkir@gmail.com CP :08085865128909

2. Diskusi-diskusi yang diberikan kepada anggota, meliputi:


a. Materi-materi Mapaba
b. Materi Yang terkait dengan perkuliahan/mata kuliah
c. Keislaman (Dasar)

Kader
Kader adalah anggota PMII yang telah melalui proses PKD, maka dia disebut Kader Mujahid
yakni mampu mengembangkan watak kepribadian, pengetahuan, dan potensinya masing-masing
untuk meraih cita-cita pergerakan. Adapun PKD diarahkan untuk penguatan nilai,
pengembangan watak pribadi, penguatan pengetahuan dan potensi kader.
Kader Mujahid di follow up oleh elemen Komisariat dan tim instruktur.

1. Pelatihan-pelatihan yang diberikan kepada Kader Mujahid, meliputi:


a. Pelatihan Kepemimpinan
b. Pelatihan Administrasi
c. Pelatihan Jurnalistik
d. Pelatihan Blog
e. Pelatihan Manajemen Organisasi PMII
f. Pelatihan Advokasi
g. Pelatihan Manajemen konflik
h. Pelatian Manajemen aksi
i. Sekolah Politik
j. Pelatihan Kewirausahaan
k. Pelatihan Fasilitator

2. Diskusi-diskusi yang diberikan kepada kader mujahid, meliputi:


a. Materi-materi PKD
b. Filsafat
c. Ideologi
d. Isu Lokal dan Nasional
e. Pemetaan Kampus dan Isu Kampus
f. Strategi dan Taktik gerakan

Anda mungkin juga menyukai