Anda di halaman 1dari 2

Gereja Katedral

Sejarah berdirinya gereja katedral jakarta bisa dikatakan dimulai ketika Paus Pius VII
mengangkat prefek apostik bagi Hindia Belanda pada 1807, yaitu pastor Nelissen dan
mengutusnya bersama pastor Lambertus Prinsen untuk datang ke Jakarta. Pengangkatan ini
dilakukan setelah adanya persetujuan dari Raja Louis Napoleon untuk mendirikan Prefektur
Apostolik Hindia Belanda. Sejak itulah penyebaran misi serta pembangunan gereja Katolik di
kawasan nusantara dimulai. Kedua pastor tiba pada tahun 1808 di Pelabuhan Pasar Ikan, dan
menemui Dokter FCH Assmus untuk mendiskusikan pendirian gereja katolik di Batavia.

Sejarah Berdirinya Pura Besakih Dan Perjalanan Rsi Markandya

Berdirinya Pura Besakih yang terletak di lereng Gunung Agung, desa Besakih, Kecamatan
Rendang, Kab.Karangasem ini, berawal dari perjalanan dari Rsi Markandya, seorang yogi atau
pendeta Hindu Siwa Tatwa yang berasal dari tanah India Selatan. Beliau menginjakkan kaki
pertama kali di bumi Nusantara ini pada awal abad ke 8 Masehi di Gunung Dieng yang termasuk
juga kerajaan Mataram Kuno dengan raja Wangsa Sanjaya. Sebagai seorang pertapa, beliau
melakukan tapa brata di kawasan ini, namun demikian banyak mahluk halus mengganggu
pertapaan sang rsi, untuk itulah beliau pergi dan beranjak menuju ke arah Timur dan sampailah
di lereng Gunung Raung.
Vihara Avalokitesvara

Sejarah pembangunan vihara yang terletak di Kecamatan Kasemen, wilayah Banten Lama ini
berkaitan dengan Syarif Hidayatullah atau yang dikenal dengan nama Sunan Gunung Jati. Tokoh
penyebar islam di tanah Jawa ini memiliki istri yang masih keturunan kaisar Tiongkok bernama
Putri Ong Tien. Melihat banyak pengikut putri yang masih memegang teguh keyakinannya,
Sunan Gunung Jati membangun vihara pada tahun 1542 di wilayah Banten, tepatnya di Desa
Dermayon dekat dengan Masjid Agung Banten. Namun, pada tahun 1774 vihara dipindahkan ke
Kawasan Pamarican hingga sekarang.

Anda mungkin juga menyukai