Anda di halaman 1dari 16

PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA

A. Hakikat Persatuan dan Kesatuan Bangsa

1. Makna Persatuan dan Kesatuan Indonesia


Bangsa Indonesia yang dikenal dengan keberagamannya mulai dari etnis, suku, agama,
budaya, kebiasaan, dan lainnya membuatnya dikenal sebagai negara yang memiliki
banyak corak dan termasuk dalam negara majemuk. Di sisi lain, masyarakat Indonesia
dikenal sebagai masyarakat multikultural, masyarakat yang anggotanya memiliki latar
belakang budaya beragam.
Dan dua kata yaitu persatuan dan kesatuan  merupakan padanan yang sangat tepat untuk
menggambarkan makna yang terkandung dalam keberagaman yang ada di Indonesia.
Indonesia tidak hanya sebuah negara yang memiliki aneka suku bangsa, bahasa tapi juga
agama. Oleh karena itu isu yang menyangkut SARA (Sosial Agama dan Ras) merupakan
hal yang sangat sensitif.
Persatuan dan kesatuan merupakan senjata ampuh bagi bangsa Indonesia baik dalam
rangka merebut, mempertahankan maupun mengisi kemerdekaan.

a. Persatuan
Persatuan dapat diartikan sebagai perkumpulan dari berbagai komponen yang
membentuk menjadi satu. Persatuan ialah gabungan (ikatan, kumpulan dan
sebagainya) dari beberapa bagian yang sudah bersatu, sedangkan Kesatuan ialah
ke-Esaan, sifat tunggal atau keseutuhan (WJS. Poerwadarminta, 1987).
Adapun manfaat persatuan dan kesatuan bangsa indonesia,sebagai berikut.

1. Bisa mengatasi semua perbedaan yang timbul dengan penuh kesadaran.


2. Pembangunan nasional akan berjalan lebih lancar, aman, dan baik.
3. Bangsa Indonesia lebih mudah untuk maju
4. Mempermudah untuk mencapai tujuan nasional, yaitu tujuan yang tertuang dalam
pembukaan UUD 1945 alinea ke 4
5. Menciptakan suasana yang aman, damai, dan tenteram dalam negara karena setiap
orang menunjukkan sikap solidaritas, setia kawan, dan toleran yang tinggi
6. Agar tidak terjadi perbedaan yang menonjol antar manusia
7. Supaya tidak terjadi perpecahan bangsa dan keutuhan terus terjaga.
8. Supaya keutuhan dan keamanan NKRI tetap terjaga
9. Pergaulan antar sesama akan lebih akrab dan rukun.
10. Memperkuat jati diri Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
11. Memperkuat ketahanan nasional dalam menghadapi segala ancaman dan gangguan
dalam bernegara
12. Terwujudnya kehidupan yang seimbang, selaras, dan serasi antar sesama.
13. Pelaksanaan gotong-royong akan berjalan lancar dan baik.
14. Memperkuat ketahanan nasional Indonesia dalam menghadapi segala ancaman dan
gangguan dalam bernegara.
15. Bisa bekerjasama dan saling tolong-menolong di kehidupan sehari hari.
16. Menjaga kerukunan dan menjalin silaturahmi.
17. Agar tidak timbul konflik dalam kehidupan bermasyarakat.
18. Menghindari pertengkaran dan permusuhan.
19. Supaya bisa saling bahu membahu saat ada kerja bakti di sekolah
20. Agar tidak membuat kerusuhan di sekolah

b. Kesatuan
Kesatuan hasil perkumpulan tersebut yang telah menjadi satu dan utuh. sehingga
kesatuan erat hubungannya dengan keutuhan. Kesatuan Indonesia berarti
keutuhan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia. Keutuhan wilayah yang
dianut indonesia disebut wawasan nusantara.

Wawasan nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia merupakan


ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat Indonesia agar tidak terjadi
penyesatan atau penyimpangan dalam upaya mewujudkan cita-cita dan tujuan
nasional. Oleh karena itu, wawasan nusantara menjadi landasan visional dalam
menyelenggarakan kehidupan nasional. Wawasan nusantara berfungsi sebagai
pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-rambu dalam menentukan segala
kebijaksanaan, keputusan , tindakan, dan perbuatan bagi penyelenggaraan Negara
di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Wawasan nusantara
bertujuan untuk mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan
rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan Nasional daripada
kepentingan individu, kelompok,golongan, suku, ras, atau daerah. Kepentingan-
kepentingan tersebut tetap dihormati  diakui, dan dipenuhi selama tidak
bertentangan dengan kepentingan nasioanl atau kepentingan masyarakat.
Nasionalisme yang tinggi di segala bidang demi tercapainya tujuan nasional
tersebut merupakan pancaran dari makin meningkatnya rasa,paham, dan semangat
kebangsaan dalam jiwa bangsaindonesia sebagai hasil pemahaman dan
penghayatan wawasan nusantara.
c. Bangsa
Bangsa adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan tertentu baik dalam
ciri fisik, ideologis, sosiologis, budaya, atau keturunan yang hidup dalam suatu
wilayah dan mengakui dirinya merupakan bagian dari kelompok tersebut.

Berdasarkan penjelasan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa ciri-


ciri suatu bangsa adalah sebagai berikut :

 Mempunyai penduduk dan budaya


 Mempunyai wilayah kekuasaan
 Mempunyai kedaulatan/pemerintahan
 Mempunyai Lembaga pemerintahan
 Mempunyai sistem peraturan dan hukum 

d. Integrasi Nasional

Intergrasi nasional merupakan salah satu cara untuk menyatukan berbagai macam
perbedaan yang ada di Indonesia,dimana salah satu contohnya yaitu antara
pemerintah dengan wilayahnya. Integrasi itu sendiri dapat dikatakan sebagai suatu
langkah yang baik untuk menyatukan sesuatu yang semula terpisah menjadi suatu
keutuhan yang baik bagi bangsa Indonesia, misal menyatukan berbagai macam
suku dan budaya yang ada serta menyatukan berbagai macam agama di Indonesia.

Adanya upaya mengintegrasikan Indonesia, perbedaan-perbedaan yang ada tetap


harus diakui dan dihargai sehingga Indonesia menjadi negara yang dapat
mencapai tujuannya. Selain menghargai dan mengakui berbagai macam
perbedaan di Indonesia, masyarakat Indonesia harus memliki rasa toleransi
terhadap sesama sehingga tidak terjadi konflik yang berkepanjangan yang dapat
merugikan Indonesia.

Integrasi nasional penting untuk diwujudkan dalam kehidupan masyrakat


Indonesia dikarenakan Indonesia merupakan negara yang masih berkembang atau
dapat dikatakan negara yang masih mencari jati diri. Selain itu, integrasi nasional
sangat penting untuk diwujudkan karena integrasi nasional merupakan suatu cara
yang dapat menyatukan berbagai macam perbedaan yang ada di Indonesia.

e. Nasionalisme

Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan


kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris nation) dengan mewujudkan satu
konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia yang mempunyai tujuan
atau cita-cita yang sama dalam mewujudkan kepentingan nasional, dan
nasionalisme juga rasa ingin mempertahankan negaranya, baik dari internal
maupun eksternal.

Unsur-unsur pembentukan nasionalisme indonesia sebagai berikut :


 Kesatuan Sejarah: bangsa indonesia tumbuh dan berkembang dari satu proses
sejarah, yaitu sejak zaman prasejarah, zaman Sriwijaya, Majapahit kemudian
datang penjajah, tercetus sumpah pemuda 1928 dan akhirnya memproklamasikan
sebagai bangsa yang merdeka pada tanggal 17 agustus 1945, dalam suatu wilayah
negara Republik Indonesia.
 Kesatuan Nasib: yaitu bangsa indonesia yang terbentuk karena memiliki
kesamaan nasib yaitu penderitaan penjajahan selama tiga setengah abad dan
memperjuangkan demi kemerdekaan secara bersama dan akhirnya mendapatkan
kegembiraan bersama atas karunia Tuhan Yang Maha Esa tentang kemerdekaan.
 Kesatuan Kebudayaan: walaupun bangsa indonesia memiliki keanekaragaman
kebudayaan, namun keseluruhannya itu merupakan satu kebudayaan yaitu
kebudayaan nasional indonesia. Jadi kebudayaan nasional indonesia tumbuh dan
berkembang diats akar-akar kebudayaan daerah yang menyusunnya.
 Kesatuan Wilayah: bangsa ini hidup dari mencari penghidupan dalam wilayah
ibu pertiwi, yaitu satu tumpah darah Indonesia.
 Kesatuan Asas Kerokhanian: bangsa ini sebagai satu bangsa memiliki kesamaan
cita-cita, kesamaan pandangan hidup dan filsafat hidup yang berakar dari
pandangan hidup masyarakat itu sendiri yaitu pandangan hidup pancasila.

Nilai-nilai yang terkandung dalam nasionalisme


1.      Menempatkan kepentingan bangsa dan Negara diatas kepentingan pribadi
dan golongan;
2.      Sanggup/rela berkorban untuk bangsa dan Negara;
3.      Mencintai tanah air dan bangsa;
4.      Bangga berbangsa dan bernegara Indonesia;
5.      Menjunjung tinggi persatuaan dan kesatuan berdasarkan prinsip Bhineka
Tunggal Ika.
6.      Memajukan pergaulan untuk meningkatkan persatuan bangsa dan Negara.

f. Patriotisme
Menurut Ensiklopedia Indonesia, Patriotisme adalah rasa kecintaan & kesetiaan
seorang pada tanah air dan bangsanya, kekaguman pada tata cara kebiasaaan,
kebanggaan terhadap sejarah & kebudayaannya, dan sikap darma demi
kesejahteraan beserta.
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, Patriotisme merupakan perilaku &
semangat yang sangat cinta kepada tanah air sebagai akibatnya berani berkorban
jika diharapkan oleh negara.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Patriotisme adalah perilaku & semangat
yang sangat mencintai tanah air sehingga berani berkorban apabila diperlukan
oleh negara.
Adapun karakteristik-ciri patriostisme yaitu:
a. Patriotisme merupakan solider secara bertanggung jawab atas semua
bangsa. Artinya, Patriotisme menciptakan seorang sanggup mengasihi
bangsa dan negaranya tanpa menjadikannya menjadi tujuan bagi dirinya
sendiri tetapi buat kesejahteraan bangsa dan negara
b. Patriotisme adalah realistis. Artinya, patriotisme mau & sanggup melihat
kekuatan bangsa & daya yang dapat Mengganggu bangsa dan bangsa
lainnya.
c. Patriotisme adalah rasa mempunyai identitas diri, artinya mau melihat,
menerima dan menyebarkan tabiat & keperibadian bangsa sendiri.
d. Patriotisme bersifat terbuka, adalah melihat bangsanya pada konsep hidup
global, mau terlibat didalamnya & bersedia belajar menurut bangsa lain
demi kemajuan bangsanya.
e. Patriotisme bermodalkan nilai dan budaya rohani bangsa & berjuang pada
masa sekarang buat menuju impian yang ditetapkan.

2. Semangat Persatuan dan Kesatuan Bangsa


Semangat persatuan dalam bernegara merupakan pengikat suatu negara untuk dapat berdiri tegak
selama-lamanya. Negara kesatuan republik Indonesia yang diproklamirkan 17 agustus 1945 tidak
akan bertahan apabila diantara rakyat Indonesia tidak bersatu. Untuk tetap tegaknya persatuan dan
kesatuan maka Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dijadikan landasan
dan arah perjuangannya.
Mempertahankan Persatuan dan Kesatuan Wilayah Indonesia Pepatah mengatakan, “Bersatu kita
teguh, bercerai kita runtuh”. Oleh karena itu, yang perlu kita tegakkan dan lakukan adalah:
a)meningkatkan semangat kekeluargaan, gotong-royong, dan musyawarah;
b)meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia dalam berbagai aspek kehidupan;
c)meratakan pembangunan serta berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia;
d)melaksanakan otonomi daerah guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah;
e)memperkuat sendi-sendi hukum nasional serta adanya kepastian hukum;
f)melindungi, menjamin, serta menjunjung tinggi hak asasi manusia; dan
g)memperkuat sistem pertahanan dan keamanan sehingga masyarakat merasa terlindungi

1. Meningkatkan Semangat Bhinneka Tunggal Ika


Sebagai bangsa yang terdiri atas berbagai suku, bahasa, agama, dan adat kebiasaan, kita
harus bersatu sebagai bangsa Indonesia. Oleh karena itu, kita harus memupuk
semangat Bhinneka Tunggal Ika. Meskipun berbeda-beda, kita tetap satu,
yaitu bangsa Indonesia.
2. Mengembangkan Semangat Kekeluargaan
Contoh membina kekeluargaan yang perlu kita usahakan atau budayakan setiap hari
adalah budaya saling bertegur sapa. Bayangkan jika di lingkungan kita setiap harinya
selalu ada percekcokan, adu mulut, tidak ada sikap saling percaya, dan lain-lain.
3. Menghindari SARA
Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku, bahasa, agama, serta adat istiadat kebiasaan
yang berbeda-beda, kita tidak boleh melakukan perbuatan yang dapat menimbulkan
perpecahan. Oleh karena itu, yang harus kita hindari, antara lain: egoisme, ekstremisme,
sukuisme, acuh tak acuh tidak peduli terhadap lingkungan, dan fanatisme yang berlebih-
lebihan. Kita harus menghindari perbuatan bukan SARA (Suku, Agama dan Ras).
Masyarakat yang bersatu dalam nilai persatuan akan mampu menangkal  semua gangguan
dalam kehidupan bermasyarakat. Persatuan dan kesatuan dalam masyarakat juga
menumbuhkan solidaritas, semangat toleransi, kekompakan, dan memperkuat daya tahan
masyarakat terhadap gangguan masyarakat itu sendiri. Gangguan terhadap masyarakat,
misalnya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.

B. Kehidupan Bernegara dalam Konsep NKRI


1. Hakikat Negara Kesatuan dan Serikat
Negara kesatuan adalah negara yang bersusun tunggal, artinya dalam negara
tersebut hanya terdapat satu negara, sehingga tidak ada negara didalam negara. Di
dalam negara kesatuan itu hanya ada satu pemerintahan, yaitu pemerintahan pusat yag
memiliki kekuatan dan wewenang tertinggi dalam urusan pemerintahan. Karena
pemerintah pusat memiliki wewenang dan kekuatan tertinggi, maka pemerintah dapat
memutuskan segala sesuatu di negara tersebut. Pengertian dari negara kesatuan juga
dapat diartikan dengan melihat ciri-cirinya, apa ciri-ciri negara kesatuan?
Berikut adalah ciri-ciri negara kesatuan : 
Pengertian dari negara kesatuan adalah, negara yang bersusun tunggal dan memiliki
ciri-ciri sebagai berikut :

1. Ciri-ciri negara kesatuan yang pertama adalah hanya memiliki 1 kepala negara
2. Ciri-ciri negara kesatuan yang kedua adalah terdapat satu konstitusi (UUD)
3. Negara kesatuan mempunyai ciri yang ketiga yaitu mempunyai 1 dewan menteri
(kabinet)
4. Lanjut ke ciri negara kesatuan yang ke-empat yaitu memiliki satu lembaga
perwakilan

Negara kesatuan ini dapat dibagi menjadi dua macam. Jenis negara yang pertama
adalah negara kesatuan dengan sistem sentralisasi, dan yang kedua adalah negara
kesatuan dengan sistem desentralisasi. Sekalian biar tambah lengkap berikut
penjelasan singkat tentang kedua jenis negara kesatuan.
a. Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi
Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi adalah salah satu negara kesatuan yang
mana pemerintah pusat dalam negera tersebut memegang seluruh pemerintahan
(semua bidang), sedangkan daerahnya hanya melaksanakan program yang telah dibuat
oleh pemerintah pusat.

b. Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi


Sedangkan definisi dari negara kesatuan dengan sistem desentralisasi adalah negara
kesatuan yang mana pemerintah pusat tidak memegang seluruh kekuasan
pemerintahan, sebagian kekuasaanya diberikan kepada daerah-daerah yang ada pada
negera tersebut. Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi memiliki ciri-ciri yang
melekat, yaitu dekonsentasi, desentralisasi dan tugas pembantuan.

Negara serikat adalah negara yang bersusun jamak, dimana di dalam suatu negara
masih terdapat negara lagi yang bisa disebut dengan negara bagian. Negara-negara
bagian tersebut semuanya berdiri sendiri tetapi kemudian membentuk suatu ikatan
antar negara dan menggabungkan diri dalam satu federasi dan membentuk
pemerintahan federal. Ikatan yang dibentuk sifatnya adalah tetap (fixed), dimana
negara-negara bagian yang sudah bergabung, tidak dapat keluar masuk dari negara
serikat tersebut.
Dalam negara serikat ada dua macam pemerintaan, yaitu pemerintahan federal dan
pemerintahan negara bagian. Dengan demikian, dalam negara serikat ada urusan yang
harus dikelola oleh negera federal dan ada pula urusan yang tetap dikelola oleh negara
bagian.

Keunggulan Negara Kesatuan


1) Semua urusan dikendalikan pusat sehingga diharapkan  bisa terjadi pemerataan di
berbagai bidang di seluruh wilayah Indonesia;
2) Kualitas tokoh nasional lebih bermutu karena seleksinya dilakukan secara
nasional;
3) Biaya demokrasi lebih murah;
4) Kepemimpinan pusat dan daerah dalam ”satu komando” sehingga koordinasi lebih
mudah;
5) Biaya kegiatan perekonomian lebih murah sehingga bisa  meningkatkan daya
saing bangsa;
6) Kesejahteraan rakyat diharapkan lebih merata karena daerah yang minus akan
dibantu pemerintahan pusat;
7) Korupsi lebih bisa dikendalikan  karena daerah tidak bersifat otonom;
8) Konflik masyarakat karena pemilihan  pejabat bisa diminimalkan.
Kelemahan Negara Kesatuan

1) Implementasi yang salah mengakibatkan pemerataan tidak terjadi, kualitas


pemimpin nasional buruk.
2) Kewenangan daerah dibatasi kepentingan pusat;
3) Daerah kurang ditonjolkan karena yang diutamakan adalah kesatuan.

Contoh negara berbentuk negara kesatuan adalah Indonesia.

Negara Serikat atau Federal

Berikut keunggulan dan kelemahan negara serikat

Keunggulan Negara Serikat

1) Kewenangan pejabat daerah lebih luas sehingga diharapkan lebih kreatif.


2) Tokoh daerah  di tingkat nasional  merata berasal dari seluruh daerah walaupun
sebenarnya ada yang tidak berkualitas.
3) Daerah yang memiliki potensi alam yang  baik bisa lebih cepat berkembang.

Kelemahan Negara Serikat

1) Tidak semua bidang dikendalikan pusat sehingga bisa terjadi kesenjangan  dalam
bidang yang urusannya diserahkan kepada daerah, misalkan: pendidikan, kesehatan,
dll;
2) Kualitas tokoh nasional   tidak terjamin karena yang diutamakan merupakan
perwakilan daerah;
3) Biaya demokrasi mahal karena pemilihan pejabat dilakukan berkali-kali;
4) Kepemimpinan pusat dan daerah bisa tidak sejalan karena merasa memiliki
kepentingan masing-masing;
5) Biaya kegiatan perekonomian menjadi  tinggi karena pejabat daerah menjadi “raja-
raja kecil”;
6) Kesejahteraan rakyat bisa tidak merata sehingga terbentuk kelompok daerah kaya,
sedang, dan miskin;
7) Korupsi semakin meningkat, baik pelaku  maupun jumlah nilai uang yang
dikorupsi;
8) Seringkali ketidak-puasan terhadap apa yang terjadi di daerah disikapi dengan amuk
massa yang akibatnya merusak kesinambungan kerja bangsa, dan anggaran negara
terkuras untuk merenovasi akibat kerusakan yang terjadi.

Contoh negara serikat misalnya Amerika Serikat.


2. Konsep NKRI UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Sebagai warga negara yang baik, tentunya kalian harus memahami pengertian atau makna
negara Indonesia.. Makna tesebut penting diketahui untuk semakin mempertegas identitas
negara Indonesia. Oleh karena itu, pada bagian ini kalian akan dibekali pengetahuan
mengenai makna konsep NKRI menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Perubahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengukuhkan keberadaan
Indonesia sebagai negara kesatuan dan menghilangkan keraguan terhadap pecahnya
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pasal-pasal dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 telah memperkukuh prinsip Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan tidak sedikit pun mengubah Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi
negara federal.
Pasal 1 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang merupakan naskah
asli mengandung prinsip bahwa ”Negara Indonesia ialah negara kesatuan, yang
berbentuk Republik.” Pasal yang dirumuskan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia tersebut merupakan tekad bangsa Indonesia yang menjadi sumpah anak bangsa
pada 1928 yang dikenal dengan Sumpah Pemuda, yaitu satu nusa, satu bangsa, satu
bahasa persatuan, satu tanah air yaitu Indonesia.
Wujud Negara Kesatuan Republik Indonesia semakin kukuh setelah dilakukan perubahan
dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang dimulai dari adanya ketetapan
Majelis Permusyarawatan Rakyat yang salah satunya adalah tidak mengubah Pembukaan
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan tetap mempertahankan Negara
Kesatuan Republik Indonesia sebagai bentuk final negara bagi bangsa Indonesia.
Kesepakatan untuk tetap mempertahankan bentuk negara kesatuan didasari pertimbangan
bahwa negara kesatuan adalah bentuk yang ditetapkan sejak awal berdirinya negara
Indonesia dan dipandang paling tepat untuk mewadahi ide persatuan sebuah bangsa yang
majemuk ditinjau dari berbagai latar belakang (dasar pemikiran). UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945secara nyata mengandung semangat agar Indonesia ini bersatu,
baik yang tercantum dalam Pembukaan maupun dalam pasal-pasal yang langsung
menyebutkan tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam lima Pasal, yaitu: Pasal
1 ayat (1), Pasal 18 ayat (1), Pasal 18B ayat (2), Pasal 25A dan pasal 37 ayat (5) UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta rumusan pasal-pasal yang mengukuhkan
Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan keberadaan lembaga-lembaga dalam  Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 

Prinsip kesatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dipertegas dalam alinea
keempat Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yaitu “…. dalam
upaya membentuk suatu Pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia”. Pembentukan pemerintahan
negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia itu bertujuan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial. Tujuan tersebut bisa dicapai hanyalah dengan
adanya kemerdekaan bagi bangsa Indonesia, sehingga dalam alinea keempat ini secara
tegas diproklamasikan, disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam satu
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang berbentuk dalam
satu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar
kepada Pancasila. 

Makna negara Indonesia juga dapat dipandang dari segi kewilayahan. Pasal 25 A UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menentukan bahwa “Negara Kesatuan Republik
Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri nucsantara dengan wilayah
yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan oleh undang-undang”. 
Istilah Nusantara dalam ketentua tersebut dipergunakan untuk menggambakan kesatuan
wilayah perairan dan gugusan pulau-pulau Indonesia yang terletak diantara Samudera
Pasifik da  Samudera Indonesia serta di anatara Benua Asia dan Benua Australia. 

Kesatuan wilayah tersebut juga mencakup 


1.   kesatuan politik 
2.   kesatuan hukum 
3. kesatuan sosial-budaya serta 
4. kesatuan pertahanan dan keamanan. 

Dengan demikian, meskipun wilayah Indonesia terdiri atas ribuan pulau, tetapi semuanya
terikat dalam satu kesatuan negara yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dari
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa negara Indonesia adalah negara
kesatuan berbentuk republik yang wilayahnya merupakan kesatuan dari ribuan pulau
yang terletak diantara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia serta di antara Benua Asia
dan Australia.

3. Keunggulan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)


Keunggulan Negara Kesatuan Republik Indonesia menurut Dadang Sundawa dalam tulisannya
yang berjudul Kerangka Sosial Budaya Masyarakat Indonesia (2007:20 - 22) diantaranya adalah:
1. Jumlah Dan Potensi Penduduknya Yang Cukup Besar
Yaitu menempati urutan keempat di dunia setelah RRC, India, dan Amerika Serikat. Jumlah
penduduk yang besar merupakan potensi yang tidak ternilai harganya dalam upaya mengisi
dan mempertahankan kemerdekaan, termasuk sebagai modal dasar dalam melaksanakan
pembangunan dalam upaya menyejahterakan bangsa. 
2. Memiliki Keanekaragaman Dalam Berbagai Aspek Kehidupan Social Budaya
Hal ini seperti adat istiadat, bahasa, agama, kesenian, dan sebagainya. Perbedaan atau
keanekaragaman tersebut tidak menjadikan bangsa Indonesia berceraiberai, namun justru
merupakan potensi untuk mnengembangkan dirinya menjadi bangsa yang besar. Hal ini juga
didorong oleh adanya semangat persatuan dan kesatuan sehingga sekalipun terdapat
perbedaan, namun bukan perbedaan yang ditonjolkan tetapi justru persamaannya.
3. Dalam Pengembangan Wilayah Kita Mempunyai Konsep Wawasan Nusantara
Oleh karena itu sekalipun terdapat berbagai keanekaragaman namun prinsipnya kita teteap
satu pandangan, yaitu yang memandang bangsa Indonesia merupakan satu kesatuan ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam.

4. Semangat Sumpah Pemuda Yang Selalu Merasuki Jiwa Rakyat Indonesia.


Dengan menunjukkan bahwa kita sama-sama memahami satuwilayah negara dan tanah air
yang sama, yaitu Indonesia; sama-sama merasa berbangsa yang satu bangsa Indonesia, dan
sama-sama menggunakan bahasa yang sama, yaitu bahasa Indonesia serta memiliki sejarah
yang sama, yaitu sejarah Indonesia. Dalam pergaulan yang ditonjolkan adalah bangsa
Indonesianya, bukan dari mana asal daerahnya.

5. Memiliki Tata Krama Atau Keramahtamahan


Sejak dahulu bangsa Indonesia sangat terkenal akan keramahan dan kesopanannya sehingga
sangat menarik bangsa-bangsa lain di dunia untuk datang ke Indonesia. Namun demikian,
akhir-akhir inii ini kesopanan dan keramahan bangsa Indonesia agak tercemar oleh ulah
segelintir manusia yang tidak bertanggungjawab, terutama yang gemar membuat kerusuhan,
kerusakan dan perangai-perangai lain yang justru membuat bangsa lain takut datang ke
Indonesia.

6. Letak Wilayahnya Yang Amat Strategis.


Maksud letak yang strategis yaitu diposisi silang dunia sehingga membuat Negara Indonesia
menjadi wilayah yang amat ramai dan mudah untuk dikunjungi dan disinggahi oleh bangsa-
bangsa lain.

7. Keindahan Alam Indonesia Yang Begitu Mempesona.


Hal ini seperti pantai-pantai di Bali (Pantai Kuta, Pantai Sanur dan sebagainya), Sumatra
(Danau Toba), Jawa Barat (Pantai Pangandaran, Pantai Carita, Gunung Tangkuban Perahu).
Keanekaragamann flora dan faunanya membuat bangsa Indonesia juga sering dikunjungi oleh
bangsa-bangsa lain.

8. Salah Satu Keajaiban Didunia Juga Ada Di Indonesia


yaitu berupa Candi Borobudur yang tidak sedikit menarik wisatawan untuk datang ke
Indonesia. Selain candi Borobudur, Indonesia pun mempunyai keajaiban dunia lainnya yaitu
Pulau Komodo.

9. Wilayahnya Sangat Luas


Wilayah negara kesatuan republik indonesia yaitu 5.193.250 Km yang meliputi daratan seluas
2.027.087 Km2 dan lautan seluas 3.166.163 Km.
10. Tanahnya Amat Subur Dan Kaya Akan Sumber Alam.
Selain hal-hal di atas Keunggulan Negara Kesatuan Republik Indonesia dapat dilihat secara
internasional atau mendunia karena bangsa Indonesia juga sudah beberapa kali dipercaya oleh
bangsa-bangsa lain untuk menyelenggarakan pertemuan-pertemuan yang bersifat internasional
yang juga tidak sedikit melahirkan sejarah bagi bangsa-bangsa lain. Kita masih ingat apa yang
terjadi pada tahun 1955, di mana bangsa Indonesia dipercaya untuk menjadi tuan rumah dalam
menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika yang dampaknya sangat luas bagi bangsa-bangsa
di wilayah Asia-Afrika dalam upaya memerdekakan diri dari belenggu penjajah, terutama
yang masih belum merdeka saat itu.

C. Faktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan Kesatuan


-Faktor Pendorong

Faktor pendorong dan penghambat integrasi nasional yang dibagi dalam faktor
pendorong merupakan faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu proses atau tindakan
tertentu yang dilakukan oleh seseorang maupun kelompok. Dalam mewujudkan integrasi
nasional, terdapat beberapa faktor yang mendorong terwujudnya integrasi nasional di
Indonesia. Adapun faktor pendorong tersebut diantaranya:

1. Rasa Senasib-Seperjuangan

Indonesia telah mengalami sejarah yang kelam di masa lalu, terutama zaman dimana
Indonesia dijajah oleh bangsa lain selama bertahun-tahun. Dalam sejarah kemerdekaan
Indonesia 17 Agustus 1945, perjuangan yang dilakukan oleh setiap elemen masyarakat
untuk memperoleh kemerdekaan bukanlah sesuatu yang sifatnya main-main. Berbagai
perbedaan yang ada dimiliki oleh masyarakat saat itu dikesampingkan demi
memperjuangkan terwujudnya kemerdekaan Indonesia. Rasa senasib seperjuangan di
masa lalu yang terbawa sampai dengan masa sekarang menjadi salah satu faktor
pendorong untuk mewujudkan integrasi nasional. Jika di masa lalu rasa senasib
seperjuangan digunakan untuk memujudkan kemerdekaan Indonesia, di era sekarang ini
rasa senasib seperjuangan digunakan untuk memperkuat stabilitas nasional demi
terwujudnya persatuan Indonesia dalam integrasi nasional.

2. Pemaknaan Ideologi Nasional

Ideologi nasional negara kita Indonesia adalah Pancasila. Sebagai ideologi nasional,
Pancasila tidak dapat digantikan oleh ideologi manapun. Walalupun Indonesia terdiri dari
banyak kepercayaan, arti penting dan fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
Indonesia tidak bisa terlepas dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Pemaknaan ideologi
nasional yaitu Pancasila dilakukan melalui implementasi nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari untuk mewujudkan integrasi nasional di Indonesia. Melalui
pemaknaan ideologi nasional yaitu Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, integrasi
nasional akan lebih mudah untuk diwujudkan.

3. Keinginan Untuk Bersatu

Perbedaan dan kemajemukan di Indonesia bukanlah salah satu alasan untuk dijadikan
faktor penyebab konflik sosial yang terjadi di kalangan masyarakat. Justru perbedaan
inilah yang membuat masyarakat Indonesia mempunyai keinginan untuk mempersatukan
perbedaan di dalam satu kesatuan bangsa yang utuh. Baik di dalam masyarakat tradisonal
dan modern, keinginan untuk mempersatukan perbedaan di dalam kehidupan sehari-hari
tentunya ada. Dalam kehidupan berbangsa negara dan berbangsa Indonesia, keinginan
untuk mempersatukan bangsa merupakan salah satu perwujudan nilai-nilai luhur
Pancasila sebagai dasar negara.

donesia yang merupakan negara kepulauan dimana memiliki banyak pulau yang tersebar
di wilayah Indonesia tentunya membutuhkan strategi tersendiri untuk mempersatukan
setiap pandangan yang berkembang di masyarakat pulau tersebut. Salah satu pendorong
untuk mempersatukan seluruh nusantara yang memiliki karakteristik masing-masing
daerah adalah lahirnya Sumpah Pemuda. Sumpah pemuda yang lahir pada 28 Oktober
1928 adalah tonggak awal timbulnya persatuan Indonesia dalam sejarah kemerdekaan
Indonesia. Bagi pelajar di Indonesia, Sumpah Pemuda yang menjadi pendorong untuk
mempersatukan Indonesia mempunyai makna tersendiri agar para pelajar di Indonesia
memiliki semangat untuk menyatukan perbedaan yang ditemuinya dalam kehidupan
sehari-hari.

4. Antisipasi Ancaman Dari Luar

Walupun Indonesia sudah merdeka selama 71 tahun, bukan tidak mungkin ancaman dari
luar itu masuk ke Indonesia. Ancaman-ancaman dari luar di era globalisasi sekarang ini
tidak dapat diartikan sebagai ancaman yang menjajah seperti pada masa kemerdekaan
Indonesia. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi ancaman dari luar dalam kaitannya
dengan bahaya globalisasi dan modernisasi, integrasi nasional perlu diwujudkan di setiap
lapisan masyarakat yang ada tinggal di wilayah Indonesia.

-Faktor Penghambat

Faktor pendorong dan penghambat integrasi nasional yang dibagi menjadi faktor lainnya.
Selain faktor pendukung yang telah dijelaskan, terdapat juag faktor penghambat dalam
mewujudkan integrasi nasional di Indonesia. Faktor penghambat sendiri merupakan suatu
penghalang untuk melakukan tindakan secara individu maupun kelompok. Beberapa
faktor penghambat terwujudnya integrasi nasional diantaranya:
1. Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan

Indonesia adalah negara yang memiliki jumlah suku dan kebudayaan terbanyak di dunia.
Namun sayangnya, ada beberapa pandangan masyarakat terhadap pemerintah tentang
keberagaman ini. Ada beberapa kemajemukan yang terdapat di dalam masyarakat yang
kurang diperhatikan oleh pemerintah terutama yang berkaitan dengan kebudayaan
setempat. Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan yang dilakukan oleh
pemerintah maupun masyarakat Indonesia sendiri membuat kemajemukan itu terkikis
secara perlahan-lahan.

2. Kurangnya Toleransi

Kurangnya toleransi terhadap keberagaman dan kemajemukan yang ada di masyakat


menjadi salah satu penyebab konflik sosial. Dampak akibat konflik sosial yang terjadi di
dalam masyarakat terutama dalam hal yang berkaitan dengan toleransi akan mengurangi
rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Selain itu, kurangnya toleransi terhadap perbedaan
yang terjadi secara terus-menerus akan membuat sebuah bangsa hancur akan sendirinya
sehingga integrasi nasional tidak akan pernah terwujud.

Kemajemukan yang dimiliki oleh Indonesia ditanggapi serius oleh pemerintah pusat
dengan adanya penetapan otonomi daerah. Pemerintah pusat memberlakukan otonomi
daerah bukan semata-mata untuk memajukan setiap wilayah yang ada di Indonesia, tetapi
juga untuk menjaga kemajemukan yang ada di daerah tersebut. Melalui otonomi daerah,
fungsi pemerintah daerah dalam pembangunan dan pengembangan potensi daerah
menjadi lebih maksimal karena pemerintah daerahlah yang lebih tahu bagaimana cara
untuk memaksimalkan pembangunan dan pengembangan potensi yang ada.
Pemberlakukan otonomi daerah yang sesuai dengan asas-asas pemerintahan daerah
menurut UU No. 32 Tahun 2004 merupakan salah satu cara yang ditempuh oleh
pemerintah pusat dalam rangka untuk mewujudkan integrasi nasional.

3. Kurangnya Kesadaran Diri

Kurangnya kesadaran diri dalam diri masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan
juga menjadi salah satu faktor yang mengambat terwujudnya integrasi nasional. Di era
globalisasi, masyarakat menjadi lebih individualistis dan cenderung tidak memperdulikan
kondisi dan situasi yang ada di sekitarnya. Jika tidak dicegah, rasa kesadaran diri yang
berkurang sebagai dampak globalisasi akan makin mempersulit terwujudnya integrasi
nasional. Oleh karena itu, diperlukan kiat-kiat untuk membangun karakter bangsa di era
globalisasi untuk meningkatkan kesadaran diri masyarakat untuk mewujudkan rasa
persatuan dan kesatuan demi terwujudnya integrasi nasional bangsa.
Itulah beberapa penjelasan mengenai faktor pendorong dan penghambat terwujudnya
integrasi nasional di negara kita Indonesia. Kita sebagai warga negara Indonesia yang
berpegang teguh pada Pancasila sebaiknya ikut mendorong perwujudan integrasi nasional
melalui perkataan dan perilaku kita di dalam kehidupan sehari-hari.

D. Perilaku menjunjung Semangat Persatuan dan Kesatuan Dalam Kehidupan


Sehari-hari

Ungkapan “Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh” adalah suatu ungkapan yang
menyatakan betapa besarnya arti persatuan dan kesatuan tersebut. Apabila bersatu padu,
kita tidak hanya teguh dalam arti lebih kuat dalam menghadapi permasalahan juga
mampu menyelesaikan persoalan yang tidak dapat kita selesaikan sendiri.

Kehidupan bersama orang lain hanya dapat diwujudkan melalui persatuan dan kesatuan.
Tanpa rasa dan semangat rela berkorban serta persatuan dan kesatuan, kita tidak mungkin
dapat hidup bersatu.

Sikap semangat persatuan dan kesatuan dapat ditunjukkan dalam berbagai kehidupan, di
antaranya sebagai berikut:

a. Kehidupan Keluarga

Apabila setiap anggota keluarga mengabaikan rela berkorban dan rasa persatuan dan
kesatuan, dapat dibayangkan bagaimana kira-kira kehidupan keluarga tersebut. Setiap
hari bahkan setiap saat akan terjadi pertengkaran. Akibatnya, dalam kehidupan keluarga
tersebut tidak pernah ada rasa aman, tenteram, dan damai. Adapun contoh perilaku yang
mencerminkan semangat persatuan dan kesatuan dalam kehidupan keluarga, di antaranya:

 beribadah bersama orang tua;


 pembagian tugas yang adil kepada semua anggota keluarga;
 menikmati hiburan bersama;
 menyelesaikan segala permasalahan dengan musyawarah.

b. Kehidupan Masyarakat

Meskipun latar belakang mereka berbeda-beda, tetapi mereka satu keluarga besar yang
dipenuhi semangat persaudaraan dan kebersamaan dalam hidup bermasyarakat. Kondisi
seperti ini merupakan kekuatan ampuh dalam menangkal segala gangguan dan ancaman,
terutama gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat. Adapun contoh perilaku yang
mencerminkan semangat persatuan dan kesatuan dalam kehidupan masyarakat, di
antaranya :
 kerja bakti bersama demi menciptakan kebersihan lingkungan tempat tinggal;
 tukar menukar para pemuda dari daerah yang satu ke daerah yang lain;
 mengadakan festival budaya nasional;
 mengadakan Jambore nasional. 

c. Kehidupan Bangsa dan Negara

Sejarah perjuangan bangsa Indonesia telah membuktikan bahwa baik ketika merebut,
mempertahankan maupun mengisi kemerdekaan dengan berbagai pembangunan. Tanpa
persatuan dan kesatuan kita tidak mungkin dapat melaksanakan pembangunan seperti
sekarang ini. Bangsa yang bercerai-berai tidak mungkin membangun dan tanpa
pembangunan tidak ada kebahagiaan.

Adapun perilaku untuk mempertahankan dan mengisi kemerdekaan saat ini dalam
kehidupan bangsa dan negara di antaranya:

 mengharumkan nama bangsa dengan mengikuti pertandingan dalam bidang


apapun baik dalam tataran nasional maupun internasional;
 memperluas pendidikan di berbagai negara dengan tujuan mengembangkan
pembangunan negara;
 berperan serta dalam kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan;
 menjaga stabilitas pembangunan nasional secara merata dan menyeluruh.

d. Kehidupan di sekolah

 Melaksanakan tugas piket kelas bersama-sama dalam kelompok yang telah


disepakati
 Bekerja secara bersama-sama membersihkan lingkungan sekolah
 Belajar secara kelompok untuk menyelesiakan tugas dari bapak/ibu guru.
 Membantu teman yang kesulitan memahami materi pelajaran

 Menengok teman yang sakit dengan mengunjungi rumahnya secara bersama-sama

Anda mungkin juga menyukai