Anda di halaman 1dari 7

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat, waktu dan kesempatan-Nya
kepada saya sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah kami yang berjudul
“PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA”.

Shalawat dan salam selalu tercurah kepada nabi akhir zaman yang telah membebaskan
umat dari era kebodohan kepada era yang penuh dengan berbagai ilmu becahayakan iman,
Islam dan ihsan.

Dan tak lupa pula saya ucapakan terima kasih kepada ibu mata pelajaran pkn yaitu ibu
Rina Afifah Hayati, S.Pd. Yang telah memberikan kami kepercayaanan untuk menyelesaikan
tugas makalah saya yang membahas tentang ” persatuan dan kesatuan bangsa”.

Dalam pembuatan makalah ini saya memohon maaf jika terdapat kesalahan baik dari
segi penulisan maupun segi pembuatan makalah maka dari itu kritik dan saran yang
membangun akan selalu di terima karena kami pribadi menyadari bahwa kesempurnaan
hanyalah milik Allah dan kekurangan ada pada diri kami.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam masalah pendidikan baik bagi pembaca
maupun bagi kami pribadi. Aamiin.

Bati-Bati, 26 februari 2022

Ilham Arifin,
A. Makna Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Untuk memahami makna sesuatu, terlebih dahulu harus dipahami dahulu konsep-konsepnya.
Demikian pula halnya jika kita hendak memahami makna persatuan dan kesatuan bangsa. Terlebih
dahulu harus kita temukan dan pahami konsep-konsepnya. Jika kita analisis, dalam substansi
persatuan dan kesatuan bangsa itu terdapat sejumlah konsep dasar, di antaranya adalah persatuan,
kesatuan, bangsa, integrasi nasional, nasionalisme, dan patriotisme.

1. Konsep Persatuan

Persatuan ialah gabungan (ikatan, kumpulan dan sebagainya) dari beberapa bagian yang sudah
bersatu. Persatuan bangsa berarti gabungan suku-suku bangsa yang sudah bersatu. Dalam hal ini,
masing-masing suku bangsa merupakan kelompok masyarakat yang memiliki ciri-ciri tertentu yang
bersatu. Penggabungan dalam persatuan bangsa, berarti masing-masing bangsa tetap memiliki ciri-
ciri dan adat istiadat semula.

Dalam persatuan bangsa, suatu suku bangsa dapat menjadi lebih besar dari sekedar satu suku
yang bersangkutan. Sebab suku tersebut dapat mengatasnamakan bangsa secara keseluruhan.
Misalnya suku Bugis atau suku Batak dapat menyebutkan dirinya bangsa Indonesia, yang memiliki
ciri jauh lebih luas dan kompleks dari pada suku Bugis atau Batak itu sendiri.

Pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, istilah "persatuan Indonesia merupakan sumber
motivasi, semangat dan pergerakan perjuangan Indonesia. Oleh sebab itu, semangat persatuan dan
kesatuan merupakan modal dasar dalam membentuk negara dan menjalankan kehidupan
bernegara. Adapun manfaat persatuan dan kesatuan bagi bangsa Indonesia, sebagai berikut.

a. Memperkuat jati diri Negara Kesatuan Republik Indonesia.


b. Memperkuat ketahanan nasional dalam menghadapi segala ancaman dan gangguan dalam
bernegara.
c. Memudahkan mencapai tujuan nasional.
d. Menciptakan suasana yang tenteram, aman, dan damai karena semua orang menunjukkan
sikap setia kawan, toleran, dan solidaritas dalam bingkai Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

2. Konsep Kesatuan

Kesatuan merupakan hasil dari persatuan yang telah menjadi utuh, Hal ini dilakukan untuk
terhindar dari disintegrasi, maka sangat dibutuhkan persatuan. Konsep kesatuan yang kita anut
meliputi aspek alamiah (konsep kewilayahan) dan aspek sosial (politik, sosial, budaya, ekonomi,
pertahanan, dan keamanan). Kesatuan wilayah meliputi darat, laut, dan udara. Kebulatan ini sesuai
dengan politik kewilayahan yang kita anut yakni Wawasan Nusantara. Berdasarkan konsep Wawasan
Nusantara, negara kita memiliki karakteristik berikut.

1. Negara kepulauan yang pengertiannya adalah suatu wilayah lautan yang ditaburi pulau-pulau
besar dan kecil.

2. Konsep utamanya adalah manunggalnya wilayah laut, darat, dengan wilayah udara.

3. Laut atau perairan merupakan wilayah pokok, bukan merupakan pelengkap.

4. Laut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari daratan, bukan pemisah antara daratan dan
pulau yang satu dengan yang lainnya.
Kesatuan dapat diwujudkan dalam beberapa aspek kehidupan. Adapun wujud yang dimaksud
sebagai berikut.

a. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik

1) Kebulatan wilayah dengan segala isinya merupakan modal dan milik bersama bangsa indonesia.

2) Keanekaragaman suku, budaya, dan bahasa daerah serta agama yang dianutnya tetap dalam
kesatuan bangsa Indonesia.

3) Secara psikologis, bangsa Indonesia merasa satu persaudaraan, senasib dan seperjuangan,
sebangsa dan setanah air untuk mencapai satu cita-cita bangsa yang sama.

4) Pancasila merupakan falsafah dan ideologi pemersatu bangsa Indonesia yang membimbing ke
arah tujuan dan cita-cita yang sama.

5) Kehidupan politik di seluruh wilayah Nusantara sistem hukum nasional.

6) Seluruh kepulauan Nusantara merupakan satu kesatuan sistem hubungan nasional.

7) Bangsa Indonesia bersama bangsa-bangsa lain ikut menciptakan ketertiban dunia dan perdamaian
abadi melalui politik luar negeri bebas dan aktif.

b. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Ekonomi

1) Kekayaan di seluruh wilayah Nusantara, baik potensial maupun efektif adalah modal dan milik
bangsa untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan di seluruh wilayah Indonesia secara merata
diseluruh wilayah tanah air

2) Tingkat perkembangan ekonomi harus seimbang dan serasi di seluruh daerah tanpa mengabaikan
ciri khas yang memiliki daerah masing-masing.

3) Kehidupan perekonomian di seluruh Indonesia diselenggarakan sebagai usaha bersama dengan


asas kekeluargaan dalam sistem ekonomi kerakyatan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

C. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial Budaya

1) Masyarakat Indonesia adalah satu bangsa yang harus memiliki kehidupan serasi dengan tingkat
kemajuan masyarakat yang sama, merata, dan seimbang serta adanya keselarasan kehidupan yang
sesuai dengan kemajuan bangsa.

2) Budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu kesatuan dengan corak ragam budaya yang ada
menggambarkan kekayaan budaya bangsa. Budaya Indonesia tidak menolak nilai-nilai budaya asing
asalkan tidak bertentangan dengan nilai-nilai budaya bangsa sendiri dan hasilnya dapat dinikmati.

d. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Pertahanan Keamanan

1) Bahwa ancaman terhadap satu pulau satu daerah pada hakikatnya adalah ancaman terhadap
seluruh bangsa dan negara.

2) Tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk ikut serta dalam
pertahanan dan keamanan negara dalam rangka pembelaan negara dan bangsa.

Dari uraian di atas semakin jelas tergambar bahwa negara kepulauan Indonesia dipersatukan bukan
hanya dari aspek kewilayahannya saja. Tetapi meliputi pula aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial,
budaya, pertahanan dan keamanan. Wawasan Nusantara bagi Indonesia merupakan suatu politik
kewilayahan bangsa dan negara Indonesia. Sebagai politik kewilayahan, Wawasan Nusantara
mempunyai sifat manunggal dan utuh menyeluruh. Wawasan Nusantara bersifat manunggal artinya
mendorong terciptanya keserasian dan keseimbangan yang dinamis dalam segenap aspek
kehidupan, baik aspek alamiah maupun aspek sosial. Adapun utuh menyeluruh maksudnya
menjadikan wilayah Nusantara dan rakyat Indonesia sebagai satu kesatuan yang utuh dan bulat
serta tidak dapat dipecah-pecah oleh kekuatan apa pun sesuai dengan asas satu nusa, satu bangsa,
dan satu bahasa persatuan Indonesia

3. Konsep Bangsa

Secara umum, pengertian bangsa adalah suatu kelompok manusia yang memiliki kesamaan
keturunan, bahasa, budaya, sejarah, ideologi, dan wilayah tertentu, serta memiliki kehendak untuk
bersatu. Suatu bangsa memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dengan bentuk komunitas
lainnya. Mengacu pada pengertian, berikut beberapa ciri-ciri bangsa.

a. Suatu bangsa terdiri dari sekelompok manusia yang memiliki rasa kebersamaan.

b. Suatu bangsa memiliki keanggotaan yang sifatnya nasionalitas atau kebangsaan.

c. Suatu bangsa memiliki wilayah tertentu namun belum terdapat pemerintahan sendiri didalamnya.
d. Dalam suatu bangsa terdapat kehendak bersama untuk membentuk dan menjalankan
pemerintahan sendiri.

e. Suatu bangsa tidak dapat ditentukan secara pasti waktu kelahirannya. Misalnya, suku Balak tidak
diketahui dengan pasti sejak kapan mulai ada di Nusantara.

Dalam pokok bahasan ini, yang dimaksud bangsa adalah bangsa yang menghuni wilayah
Indonesia dari Sabang sampai Merauke, Unsur-unsur terbentuknya suatu bangsa ada berbagai
macam, di mana unsur-unsur tersebut mencerminkan identitas nasional dari suatu bangsa. Unsur-
unsur terbentuknya bangsa sebagai berikut.

a. Kesatuan sejarah. Persamaan sejarah masa lampau mendorong suatu kelompok manusia tumbuh
dan berkembang sebagai satu bangsa.

b. Kesatuan nasib. Memiliki nasib yang sama dalam proses sejarah kehidupannya. Misalnya,
seperjuangan untuk mencapai suatu cita-cita bersama.

c. Kesatuan kebudayaan. Di antara mereka mempunyai akar, bentuk, dan corak budaya yang sama.

d. Kesatuan wilayah. Di mana pun mereka berada merasa masih ada ikatan emosional (tidak
terpisahkan) dengan tempat tinggal atau tanah airnya.

e. Kesatuan asas kerohanian. Adanya dasar kejiwaan, ide atau cita-cita, dan nilai-nilai kerohanian
lainnya yang sama.

4. Konsep Integrasi Nasional

Integrasi nasional adalah suatu proses penyatuan atau pembauran berbagai aspek sosial budaya,
etnisitas, latar belakang ekonomi ke dalam kesatuan wilayah dan pembentukan bangsa yang harus
dapat menjamin terwujudnya keselarasan, keserasian, dan keseimbangan dalam mencapai tujuan
bersama sebagai suatu bangsa.
Integrasi sendiri dapat diartikan sebagai suatu proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling
berbeda yang ada dalam kehidupan sehingga menghasilkan keserasian dalam kehidupan
masyarakat. Dengan demikian, integrasi nasional berarti integrasi yang terjadi di dalam tubuh
bangsa dan negara Indonesia.

Masyarakat yang terintegrasi dengan baik merupakan harapan bagi setiap negara. Sebab
integrasi masyarakat merupakan kondisi yang diperlukan bagi negara untuk membangun kejayaan
nasional demi mencapai tujuan yang diharapkan. Ketika masyarakat suatu negara senantiasa
diwarnai oleh pertentangan atau konflik, akan mendatangkan banyak kerugian bagi negara. Kerugian
dapat berupa fisik materiel maupun mental spiritual. Kerugian berupa fisik seperti kerusakan sarana
dan prasarana yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Sedangkan kerugian mental spiritual seperti
perasaan kekawatiran, cemas, ketakutan, bahkan juga tekanan mental yang berkepanjangan. Disisi
lain banyak pula potensi sumber daya yang dimiliki oleh negara, yang mestinya dapat digunakan
untuk melaksanakan pembangunan bagi kesejahteraan masyarakat, harus dikorbankan untuk
menyelesaikan konflik tersebut. Dengan demikian negara yang senantiasa diwarnai konflik di
dalamnya. akan sulit untuk mewujudkan kemajuan.

Integrasi masyarakat yang sepenuhnya memang sesuatu yang tidak mungkin diwujudkan. Hal
tersebut dikarenakan setiap masyarakat membawa potensi integrasi juga menyimpan potensi konflik
atau pertentangan. Persamaan kepentingan, kebutuhan untuk bekerja sama, serta konsensus
tentang nilai-nilai tertentu dalam masyarakat, merupakan potensi yang mengintegrasikan.
Sebaliknya perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat seperti perbedaan suku, perbedaan
agama, perbedaan budaya, dan perbedaan kepentingan adalah menyimpan potensi konflik, terlebih
apabila perbedaan-perbedaan itu tidak dikelola dan disikapi dengan cara dan sikap yang tepat.

Bagaimanapun kondisinya integrasi masyarakat merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan


untuk membangun kejayaan bangsa dan negara Indonesia. Oleh karena itu, integrasi masyarakat
perlu senantiasa diupayakan, Untuk menjadi bangsa yang bersatu dan berdaulat, Indonesia
mempunyai faktor-faktor pemersatu bangsa. Adapun faktor-faktor pemersatu bangsa Indonesia
sebagai perekat persatuan sebagai berikut.

a. Pancasila
b. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
c. Bendera merah putih
d. Lagu kebangsaan Indonesia Raya.
e. Bahasa Indonesia.
f. Sumpah Pemuda.
g. Satu wilayah Indonesia.
h. Satu pemerintah negara.

5.Konsep Nasionalisme

Nasionalisme ialah suatu paham kebangsaan dari masyarakat pada suatu negara yang
mempunyai kesadaran serta semangat cinta tanah air dan juga bangsa yang ditunjukkan dengan
melalui sikap serta tingkah laku individu atau juga masyarakat. Nasionalisme adalah suatu paham
yang menganggap bahwa kesetiaan tertinggi atas setiap pribadi harus diserahkan kepada negara.
Paham nasionalisme mulai dikenal di Indonesia sejak awal abad ke-20, yaitu saat berdirinya Budi
Utomo tanggal 20 Mei 1908. Berdirinya Budi Utomo itu merupakan awal dari kebangkitan nasional
dan merupakan awal dari kesadaran nasional. Tanggal berdirinya organisasi pergerakan tersebut
hingga kini kita peringati sebagai hari Kebangkitan Nasional
Berdasarkan Pancasila dan Pembukaan UUD NRI Tahun 1945, nasionalisme adalah sikap cinta tanah
air dan menjaga persatuan bangsa dengan tetap menjaga perdamaian yang ada di dunia, Dengan
demikian bangsa Indonesia adalah bangsa yang menjunjung tinggi rasa kebangsaan tanpa harus
menghancurkan dan mengganggu kedaulatan bangsa lain. Jika semua negara menerapkan
nasionalisme dengan benar, perdamaian dunia mudah diwujudkan.

Nasionalisme dapat dikenali dari karakteristiknya. Menurut Drs. Sudiyo, ciri-ciri nasionalisme
sebagai berikut.

a. Adanya persatuan dan kesatuan bangsa.

b. Adanya organisasi modern yang sifatnya nasional.

c. Perjuangan yang dilakukan sifatnya nasional.

d. Nasionalisme bertujuan untuk kemerdekaan dan mendirikan suatu negara merdeka dimana
kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat.

e Nasionalisme lebih mengutamakan pikiran, sehingga pendidikan memiliki peranan penting dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa.

Sikap nasionalisme di suatu negara mempunyai tujuan tertentu. Berikut beberapa tujuan
nasionalisme.

a. Menumbuhkan serta meningkatkan rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa.

b. Membangun hubungan yang rukun serta harmonis antarindividu dan masyarakat.

C. Membangun serta mempererat tali persaudaraan antarsesama anggota masyarakat.

d. Berupaya supaya menghilangkan ekstremisme, atau tuntutan berlebihan dari warga negara
kepada pemerintah.

e. Menumbuhkan semangat rela berkorban bagi tanah air serta bangsa.

f. Menjaga tanah air serta bangsa dari serangan musuh, baik dari luar maupun dari dalam negeri.

Dalam mengadakan hubungan dengan negara lain, kita selalu mengutamakan kepentingan
bangsa dan negara serta menempatkan negara lain sederajat dengan bangsa sendiri.

Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam nasionalisme sebagai berikut.

a. Menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi.

b. Sanggup dan rela berkorban untuk bangsa dan negara.

c. Mencintai tanah air dan bangsa.

d. Menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan berdasarkan prinsip Bhinneka Tunggal Ika.

e. Memajukan pergaulan untuk meningkatkan persatuan bangsa dan negara.

6. Konsep patriotisme

Kata "patriotisme" berasal dari kata "Patria" dan "isme". Kata Patria berubah menjadi patriot yang
mengandung arti sikap kepahlawanan atau sikap cinta tanah air, sedangkan isme merupakan
akhiran dalam kata yang menandakan suatu paham, ajaran, atau kepercayaan. Patriotisme
merupakan salah satu unsur nasionalisme. Patriotisme merupakan sikap sudi mengorbankan segala-
galanya untuk kejayaan tanah air, bangsa, dan negara.

Patriotisme adalah sebuah paham serta sikap yang mengungkapkan perasaan cinta pada tanah air
jadi rela serta berani berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara. Adapun ciri-ciri patriotisme
sebagai berikut.

a. Simpati terhadap bangsa. Patriotisme membuat seseorang mampu mencintai bangsa dan
negaranya tanpa menjadikan negara tersebut sebagai tujuan yang menguntungkan diri sendiri.
Patriotisme menciptakan solidaritas untuk mencapai kesejahteraan bangsa.
b. Patriotisme ini mampu melihat kekuatan dan kelemahan bangsa. Dengan modal nilai-nilai dan
budaya bangsa, berjuang pada saat ini untuk mencapai cita-cita bangsa.
c. Rasa mempunyai identitas diri. Patriotisme adalah sikap mau melihat, menerima, serta Adapun
tujuan dari sikap patriotisme sebagai berikut. a. Menjaga persatuan dan keutuhan
mengembangkan watak dan kepribadian bangsa.
d. Bersifat terbuka. Patriotisme berarti melihat bangsanya dalam konteks hidup dunia, bersedia
terlibat di dalamnya dan bersedia belajar dari bangsa-bangsa lain demi kemajuan bangsa dan
negara.

Adapun tujuan dari sikap patriotisme sebagai berikut.

a. Menjaga persatuan dan keutuhan negara dari ancaman, baik ancaman dari dalam maupun dari
luar.

b. Menghapus ekstremisme (tuntutan yang berlebihan) dari hak dan kewajiban warga negara, baik
individu maupun kelompok.

c. Menumbuhkan rasa cinta tanah air dan bangsa di dalam diri setiap warga negara sehingga negara
dapat menghadapi berbagai ancaman.

d. Menciptakan hubungan yang rukun dan harmonis, serta mempererat tali persaudaraan
antarsesama warga negara.

Patriotisme dapat diwujudkan dengan beberapa sikap berikut.

a. Cinta tanah air.

b. Tidak kenal menyerah.

c. Berjiwa pembaru.

d. Menempatkan persatuan dan kesatuan bangsa di atas kepentingan pribadi dan golongan.

e. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara

Anda mungkin juga menyukai