Anda di halaman 1dari 3

Nama/NIP : Wilma Ramadanti, S.Par.

/ 199403022022032006
Kelompok/Angkatan : 01/V
Nomor Presensi : 41
Widyaiswara : Ir. H. Syahrudin, MSI
Tugas : 1. Ringkasan Materi Agenda 1 – Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai
Bela Negara
: 2. Learning Journal Materi Agenda 1 dalam bentuk rekaman MP3
diupload di Google Drive

1. Ringkasan Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara

I. Wawasan Kebangsaan
Wawasan Kebangsaan yaitu cara pandang Bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya, mengutamakan kesatuan dan persatuan wilayah dalam penyelenggaraan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Wawasan kebangsaan menentukan bangsa
menempatkan diri dalam hubungan sesama bangsa dan hubungan dengan bangsa lain di dunia
internasional. Wawasan kebangsaan mengandung komitmen dan semangat persatuan untuk
menjamin keberadaan dan peningkatan kualitas kehidupan bangsa dan menghendaki
pengetahuan yang memadai tentang tantangan masa kini dan masa mendatang serta berbagai
potensi bangsa.
A. Terdapat empat konsesus dasar berbangsa dan bernegara, yaitu:
1. Pancasila
Pancasila disampaikan pertama kali oleh Ir. Soekarno dalam sidang BPUPKI tanggal 1
Juni 1945. Pancasila merupakan landasan atau dasar bagi negara Indonesia. Selain itu
Pancasila juga berfungsi sebagai ideologi nasional, sebagai pandangan hidup bangsa,
sebagai pemersatu bangsa dan sebagai wawasan pokok bangsa Indonesia dalam
mencapai cita-cita nasional. Sila-sila yang terkandung dalam Pancasila terdiri dari nilai
dan norma-norma yang positif sesuai dengan pandangan hidup Bangsa Indonesia.
2. Undang-Undang Dasar 1945
Kedudukan Undang-Undang Dasar 1945 bagi sistem hukum di Indonesia yaitu sebagai
hukum dasar tertulis paling tinggi dan norma hukum tertinggi bersifat tertulis yang
artinya suatu hukum yang mengikat pemerintah dan setiap warga negara. Terdapat
manfaat Undang-Undang Dasar 1945 bagi warga negara Indonesia yaitu:
a. Menjadi landasan untuk mengatur seluruh warga negara
b. Melindungi bangsa
c. Terjaminnya hak asasi setiap warga negara
d. Mengatur norma-normal di Indonesia
e. Mengatur proses hukum di Indonesia
f. Menjadi penuntun dan pedoman dalam berbangsa dan bernegara
g. Mengatur dan melindungi hak serta kewajiban setiap warga negara
3. Bhinneka Tunggal Ika
Makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika berarti berbeda-beda tetapi pada hakikatnya
bangsa Indonesia tetap satu kesatuan. Semboyan ini dipakai sebagai gambaran
persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Indonesia
terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa, daerah, ras, suku, bangsa, agama, dan
kepercayaan. Fungsi dari Bhinneka Tunggal Ika yaitu untuk landasan persatuan dan
kesatuan sehingga tidak memicu konflik. Implementasi Bhinneka Tunggal Ika dalam
kehidupan sehari-hari yaitu toleran terhadap perbedaan, musyawarah, tidak mencari
menangnya sendiri, saling membantu ketika terkena musibah tanpa memandang
golongan.
4. Negara Kesatuan Republik Indonesia
Tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam sejarahnya dirumuskan dalam
sidang periode II BPUPKI (10-16 Juli 1945) dan selanjutnya disahkan oleh PPKI pada
tanggal 18 Agustus 1945, yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV,
yaitu:
a. Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia
b. Memajukan kesejahteraan umum
c. Mencerdaskan kehidupan bangsa
d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial.
B. Bendera, Bahasa, Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan
Jati diri bangsa dan identitas Indonesia yaitu Bendera Negara Sang Merah Putih, Bahasa
Indonesia, Lambang Negara Garuda Pancasila, dan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya,
yang mencerminkan kemandirian dan eksistensi negara Indonesia yang merdeka, bersatu,
berdaulat, adil, dan makmur serta menjadi simbol atau lambang negara yang dihormati dan
dibanggakan Bangsa Indonesia. Simbol ini menjadi kekuatan yang sanggup menghimpun
sejarah Indonesia yang beragam menjadi bangsa yang besar.

II. Nilai-Nilai Bela Negara


Bela negara merupakan sikap, perilaku, dan tekad serta tindakan warga negara, baik
secara individu maupun kelompok untuk menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan
keselamatan bangsa dan negara dengan kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar tahun 1945 sehingga
kelangsungan bangsa Indonesia serta negara terhindar dari berbagai ancaman.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya
Nasional untuk Pertahanan Negara Pasal 7 Ayat (3), nilai dasar Bela Negara meliputi:
a. cinta tanah air;
b. sadar berbangsa dan bernegara;
c. setia pada Pancasila sebagai ideologi negara;
d. rela berkorban untuk bangsa dan negara; dan
e. kemampuan awal Bela Negara.
Contoh bentuk sikap dan perilaku bela negara dalam kehidupan sehari-hari yaitu:
a. menjaga nama baik bangsa dan negara
b. ikut serta dalam pemilihan umum
c. bangga menggunakan produk Bangsa Indonesia
d. berpartisipasi aktif dalam organisasi kemasyarakatan, profesi maupun politik
e. gemar berolahraga
f. senantiasa menjaga kesehatan
g. mementingkan kepentingan kelompok daripada kepentingan pribadi
Sebagai Aparatur Sipil Negara memiliki kewajiban untuk mengimplementasikan sikap bela
negara dalam kehidupan sehari-hari. Bela Negara dilaksanakan atas dasar kesadaran warga
Negara serta keyakinan pada kekuatan sendiri yang ditumbuh kembangkan melalui usaha Bela
Negara.

2. Learning Journal Materi Agenda 1 mengenai Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela
Negara dalam bentuk rekaman MP3 dengan link sebagai berikut:

https://bit.ly/Wilma_WawasanKebangsaan

Anda mungkin juga menyukai