Anda di halaman 1dari 11

TUGAS INDIVIDU ASYNCRONUS AGENDA 1

( Resume tentang Wawasan Kebangsaan , Nilai-Nilai Bela


Negara , Analisis Isue Kontemporer , Kesiapsiagaan Bela Negara)

NAMA : EVI DWI LARASATI, S.Kep.,Ns


NIP : 199407112022032008
UNIT KERJA : RSUD PANGLIMA SEBAYA KAB. PASER

LATSAR CPNS ANGKATAN 70 KELOMPOK I


A. SEJARAH PENTING PERGERAKAN KEBANGSAAN INDONESIA

1. Budi Utomo ( 20 mei 1908 )


Di awali dengan pemuda- pemuda indonesia yang berkumpul di aula
STOVIA dengan tekad Nasionalisme membentuk organisasi Budi Utomo
2. Perhimpunan Indonesia ( 25 oktober 1908)
Menjadi pergerakan nasional pertama yang menggunakan kata “Indonesia”
di prakarsai oleh Sutan Kesayangan dan R. N. Noto Suroto di Leiden,
Belanda.
3. Kongres Pemuda I ( 30 april 1926 )
Di prakarsai oleh beberapa organisasi pemuda yaitu Jong Java, Jong
Sumatra Bond, Jong Ambon, Sekar Rukun, Jong Islamieten Bond dll
4. Kongres Pemuda II ( 27-28 Oktober 1928 )
Lanjutan dari kongres pemuda I dan sekarang di kenal dengan Sumpah
Pemuda yaitu tanggal 28 Oktober 1928
5. BPUPKI ( 1 MARET 1945)
Badan penyelidik usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia di
bentuk oleh letnan Jendral Kumakici Harada yaitu seorang pimpinan
tentara jepang di pulau Jawa untuk mempersiapkan Kemerdekaan
Indonesia.
6. PPKI ( 7 Agustus 1945)
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia

1. Pengertian Wawasan Kebangsaan

Wawasan kebangsaan adalah konsepsi atau cara pandang seorang warga/


penduduk negara terhadap suatu negara atau bangsanya yang dilandasi oleh
jati diri bangsa dan kesadaran terhadap sistem nasional yang bersumber dari
Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, guna
memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dan negara demi
mencapai masyarakat yang aman, adil, makmur, dan sejahtera.

Para peserta latsar CPNS Harus memiliki cara pandang sebagai warga
Negara yang berwawasan kebangsaan. Pengetahuan tentang wawasan
kebangsaan yang selama ini telah didapatkan para CPNS melalui pendidikan
formal perlu dimantapkan sebagai konsekwensi menjadi abdi negara.

2. 4 (empat ) Konsensus Dasar Berbangsa dan Bernegar


a. Pancasila
Pancasila secara sistematik disampaikan pertama kali oleh Ir.
Soekarno di depan sidang BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945. Oleh Bung
Karno dinyatakan bahwa Pancasila merupakan philosofische grondslag,
suatu fundamen, filsafaat, pikiran yang sedalam-dalamnya, merupaan
landasan atau dasar bagi negara merdeka yang akan didirikan. Selain
berfungsi sebagai landasan bagi kokoh tegaknya negara dan bangsa,
Pancasila juga berfungsi sebagai bintang pemandu atau Leitstar,
sebagai ideologi nasional, sebagai pandangan hidup bangsa, sebagai
perekat atau pemersatu bangsa dan sebagai wawasan pokok bangsa
Indonesia dalam mencapai cita-cita nasional.

b. Undang-Undang Dasar 1945

Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)


merancang Naskah Undang-Undang Dasar 1945 sejak 29 Mei sampai 16 Juli
1945. Gagasan itu disampaikan dihadapan panitia BPUPKI pada siang
perdana mereka tanggal 28 Mei 1945 dan berlangsung hingga tanggal 1
Juni 1945. Panitia 9 dibentuk pada tanggal 22 Juni 1945. Panitia 9
mempunyai tugas untuk merancang sebuah rumusan pembukaan yang
disebut Piagam Jakarta. Pada tanggal 18 Agustus 1945 sehari setelah
Proklamasi kemerdekaan dikumandangkan Piagam Jakarta disahkan menjadi
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 oleh PPKI.

c. Bhineka Tunggal Ika


Perumusan Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharmma Mangrwa oleh Mpu
Tantular pada dasarnya adalah sebuah pernyataan daya kreatif dalam paya
mengatasi keanekaragaman kepercayaan dan keagamaan, sehubungan
dengan usaha bina negara kerajaan Majapahit . Mengutip dari Kakawin
Sutasoma (Purudasanta), pengertian Bhinneka Tunggal Ika lebih ditekankan
pada perbedaan bidang kepercayaan juga anekaragam agama dan
kepercayaan di kalangan masyarakat Majapahit

Sesuai makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang dapat diuraikan Bhinna-
Ika-Tunggal-Ia berarti berbeda-beda tetapi pada hakekatnya satu. Sebab
meskipun secara keseluruhannya memiliki perbedaan tetapi pada
hakekatnya satu, satu bangsa dan negara Republik Indonesia.

d. NKRI

Apabila ditinjau dari sudut hukum tata negara, Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) yang lahir pada tanggal 17 Agustus 1945 belum
sempurna sebagai negara, mengingat saat itu Negara Kesatuan Republik
Indonesia baru sebagian memiliki unsur konstitutif berdirinya negara.
Untuk itu PPKI dalam sidangnya tanggal 18 Agustus 1945 telah
melengkapi persyaratan berdirinnya. Adapun tujuan NKRI seperti
tercantuk dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV, meliputi:

1. Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah


darahn indonesia
2. Memajukan
kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa; dan
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial (Tujuan NKRI tersebut di
atas sekaligus merupakan fungsi negara Indonesia.)

B. Bendera, Bahasa, Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan

Bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu, kebangsaan Indonesia


merupakan sarana pemersatu, identitas, dan wujud eksistensi bangsa yang
menjadi simbol kedaulatan dan kehormatan negara sebagaimana
diamanatkan dalam Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
1. Bendera Indonesia
Bendera Negara Sang Merah Putih berbentuk empat persegi panjang
dengan ukuran lebar 2/3 (dua-pertiga) dari panjang serta bagian atas
berwarna merah dan bagian bawah berwarna putih yang kedua
bagiannya berukuran sama.

2. Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia yang dinyatakan sebagai bahasa resmi negara dalam
Pasal 36 Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia
Tahun 1945 bersumber dari bahasa yang diikrarkan dalam Sumpah
Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 sebagai bahasa persatuan yang
dikembangkan sesuai dengan dinamika peradaban bangsa. Bahasa
Indonesia sebagai bahasa resmi negara berfungsi sebagai bahasa resmi
kenegaraan, pengantar pendidikan, komunikasi tingkat nasional,
pengembangan kebudayaan nasional, transaksi dan dokumentasi niaga,
serta sarana pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan bahasa media massa.

3. Lambang Negara

Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut


Lambang Negara adalah Garuda Pancasila . Garuda dengan perisai
sebagaimana dimaksud dalam memiliki paruh, sayap, ekor, dan cakar
yang mewujudkan lambang tenaga pembangunan. Garuda memiliki
sayap yang masing- masing berbulu 17, ekor berbulu 8, pangkal ekor
berbulu 19, dan leher berbulu 45.

4. Lagu Kebangsaan
Lagu Kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya
disebut Lagu Kebangsaan adalah Indonesia Raya. Lagu Kebangsaan
adalah Indonesia Raya yang digubah oleh Wage Rudolf Supratman
3. Nilai- Nilai Bela Negara

A. Pengertian Bela Negara


Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara, baik secara
perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan
keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan Negara
dari berbagai “Ancaman”

B. Nilai-nilai Dasar Bela Negara


Terdiri dari 5 nilai-nilai dasar bela negara yang harus dimiliki seorang ASN
1. Cinta tanah air
indikator tindakan :
 Menjaga tanah dan perkarangan serta seluruh ruang
wilayah Indonesia
 Jiwa dan raganya bangga sebagai bangsa Indonesia
 Jiwa patriotisme terhadap bangsa dan negaranya
 Bangga mengunakan Produk Bangsa sendiri

2. Sadar berbangsa dan bernegara


Indikator tindakan :
 Berpartisipasi aktif dalam organisasi kemasyarakatan, profesi
maupun politik
 Menjalankan hak dan kewajibannya sebagai warga Negara sesuai undang-
undang
 Ikut serta dalam pemilihan umum
 Berpikir, bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa

3. Setia pada Pancasila sebagai ideologi negara


Indikator tindakan :
 Paham nilai-nilai Pancasila
 Mengamalkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan
sehari-hari
 Pemersatu bangsa
 Mengembangkan nilai-nilai pancasila

4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara dan


Indikator tindakan:
 Bersedia mengorbankan waktu, tenaga dan
pikiran untuk bangsa dan negara
 Siap membela bangsa dari ancaman
 Gemar membantu sesama warga
 Yakin dan percaya pengorbanan untuk bangsa
tidak akan sia-sia
5. Kemampuan awal Bela Negara.
 Senantiasa menjaga kesehatan jiwa dan raga
 Gemar berolah raga
 Bersyukur dan berdoa kepada allah swt

4. Nilai-nilai Dasar ASN


Nilai- nilai dasar ASN antara Lain:
 memegang teguh ideologi Pancasila;
 setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 serta pemerintahan yang sah;
 mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia;
 menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
 membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
 menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
 memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;
 mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;
 memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah;
 memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya
guna, berhasil guna, dan santun
 mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;menghargai komunikasi, konsultasi,
dan kerja sama;
 mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
 mendorong kesetaraan dalam pekerjaan;
 meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat
sistem karier.

5. Fungsi ASN
1. Pelaksana Kebijakan Publik
2. Pelayan Publik
3. Pemersatu Bangsa dan Negara

C. Analisisis Isu Kontemporer

1. Pengertian :
Isu merupakan kabar/ hal/ masalah yang dikedepankan (untuk ditanggapi, disikapi dan
lain sebagainya), kabar yang tidak jelas asal – usulnya dan belum terjamin kebenarannya;
kabar angin; desas – desus.
Kontemporer adalah sesuatu hal yang kekinian, yang masih eksis terjadi dan
berlangsung sampai sekarang, atau segala hal yang berkaitan dengan saat ini.
Dengan demikian Analisis Isu Kontemporer adalah menganalisa, mencari kebenaran
tentang hal/masalah yang baru atau kabar terkini yang masih hangat dibicirakan dan belum
jelas akan kebenarannya.

2. Jenis- Jenis Isu Kontemporer


Untuk mengenal isu-isu kritikal tersebut bisa diuraikan sebagai berikut:
a. Proxy war; perang antara 2 negara atau lebih secara tidak langsung atau dengan
menggunakan pihak ke 3,sebagaimana terjadi di wilayah semenanjung korea atau pada
sebagian negara-negara Timur Tengah
b. Hoax; Berita yang tidak benar tapi dibuat seolah-olah itu benar dan dipaksakan harus jadi
kebenaran.
c. Saracen; sindikat penyedia jasa konten kebencian, layaknya akun-akun bodong yang isinya
hanya postingan profokatif.
d. Korupsi; usaha dalam memperkaya diri atau kelompok dengan cara merugikan negara.
e. Money Loundring; suatu usaha mengaburkan uang atau kekayaan yang seharusnya milik
negara menjadi milik pribadi dengan tujuan agar tidak tertangkap.
f. Gratifikasi; pemberian kepada abdi negara dengan maksud tertentu ataupun tidakterkait
pelayanan abdi negara tersebut terhadap masyarakat
g. Narkoba
h. Terorisme dan Radikalisme

3. Modal Insani
1. Modal intelektual (curiosity, pengetahuan,wawsan, pemaknaan)
2. Modal emosional
3. Modal sosial
4. Modal ketabahan (kesanggupan menghadapi masalah)
5. Modal etika/moral
6. Modal kesehatan (kesehatan fisik)
TRI GATRA PANCA GATRA
 Posisi dan lokasi geografi negara  Ideologi
 Keadaan dan kekayaan alam  Politik
 Keadaan dan kemampuan penduduk  Ekonomi
 Sosial budaya
 Pertahanan keamanan

4. Konsep analisis

Selanjutnya dalam menganalisa terdapat beberapa konsep analisa perubahan strategis,


seperti penggunaan metode USG dan metode Fishbone.

a. Analisis Urgency, Seriousness, Growth (USG) adalah salah satu metode skoring untuk
menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Pada tahap ini masing-masing
masalah dinilai tingkat risiko dan dampaknya. Bila telah didapatkan jumlah skor
maka dapat menentukan prioritas masalah.
b. Fishbone Analysis atau yang sering disebut juga Cause Effect Diagram merupakan
sebuah metode yang digunakan untuk membantu memecahkan masalah yang ada
dengan melakukan analisis sebab dan akibat dari suatu keadaan dalam sebuah
diagram yang terlihat seperti tulang ikan.

c. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah teknik analisis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan
( strengths) , kelemahan ( weakness), kelemahan dan kesempatan .
D. KONSEPSI KESIAPSIAGAN BELA NEGARA

Menurut asal kata, kesamaptaan sama maknanya dengan kata kesiapsiagaan


yang berasal dari kata: Samapta, yang artinya: siap siaga atau makna lainnya adalah siap
siaga dalam segala kondisi. Dari makna ini dapat diartikan dan kita samakan bahwa
makna kesamptaan sama dengan makna kesiapsiagaan. Selanjutnya menurut Sujarwo
(2011:4) ― Samapta yang artinya siap siaga.

Adapun berbagai bentuk kesiapsiagaan dimaksud adalah kemampuan setiap PNS


untuk memahami dan melaksanakan kegiatan olah rasa, olah pikir, dan olah tindak
dalam pelaksanaan kegiatan keprotokolan yang di dalamya meliputi pengaturan tata
tempat, tata upacara (termasuk kemampuan baris berbaris dalam pelaksaan tata
upacara sipil dan kegiatan apel), tata tempat, dan tata penghormatan yang berlaku di
Indonesia sesuai peraturan perundangan-undangan yang berlaku. Kesiapsiagaan Bela
negara:

1. Kesiapsiagaan Jasmani
2. Kesiapsiagaan Mental
3. Menjunjung Kearifan lokal
4. Memiliki etika dan moral

Anda mungkin juga menyukai