Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KELOMPOK

MEMBUAT SKENARIO PENERAPAN NILAI-NILAI ANEKA

Anggota Kelompok:
1. Umi Wahidah, S.Pd.I
2. Siska Nugraheni Margiastuti, S.Pd
3. Karina Valestari, S.Pd.I
4. Dona Fitriani, S.Pd
5. Ifatul Istianah, S.Pd

Pemain :
Kepala Sekolah : Umi Wahidah, S.Pd.I
Guru 1 : Dona Fitriani,S.Pd
Guru 2 : Karina Valestari, S.Pd.I
Guru 3 : Ifatul Istianah, S.Pd
Narator : Siska Nugraheni Margiastuti, S.Pd

SKENARIO
Adegan I
Suatu pagi, Bu Umi , Kepala SMP Nusantara berjalan menuju ke ruang guru. Di sana
dia melihat semua guru yang WFO (work from office) sedang melaksanakan pembelajaran
secara daring. Semua sibuk dengan pekerjaannya masing-masing, lalu Bu Umi menghampiri
meja Bu Dona. (Akuntabilitas = tanggung jawab)
Bu Umi :” Maaf Bu Dona, ada yang mau saya bicarakan. Boleh minta waktunya
sebentar?” ( Etika publik = sopan )
Bu Dona : “Silakan, Bu.”
Bu Umi : “ Bu Dona, saya minta tolong untuk disampaikan ke teman-teman yang lainnya
kalau besok lusa saya akan melakukan supervisi perangkat pembelajaran.”
(Deg,... Bu Dona kaget mendengar hal tersebut karena untuk tahun ajaran baru ini ia belum
sempat membuat perangkat pembelajaran)
Bu Dona : “ Iii.i..iya bu, nanti saya sampaikan ke teman-teman yang lain.”
Bu Umi : “ Terima kasih bu Dona, silakan dilanjutkan pekerjaannya.”
Bu Dona : “ Sama-sama, Bu.”
Bu Umi pergi meninggalkan ruangan.

Adegan 2
Bu Dona menyampaikan ke teman-teman yang lain tentang rencana supervisi yang
akan dilakukan oleh kepala sekolah, walaupun dalam hati sebenarnya ia bingung karena
waktu yang mendesak dan dia belum membuat perangkat pembelajaran.
Bu Dona : " Teman-teman ada pengumuman nih. Lusa, Bu Umi akan melakukan supervisi.
kalian siap-siap ya!" ( Etika publik = jujur menyampaikan informasi publik )
Bu Ifa : " Alhamdulillah, aku sudah buat."
Bu Dona :" Bu Ifa, kok semua orang tenang ya bu? Apa mereka sudah buat ya? (sambil
menoleh ke arah teman-temannya)

Bu Dona panik karena belum melakukan persiapan apa-apa. Perangkat pembelajaran


pun belum ada yang dikerjakan. Akhirnya Bu Dona mendapatkan satu ide.
Bu Dona : (memegang telepon, mencari-cari nomor, mulai menelepon) “Assalamualaikum
Bu Karin. Bu saya mau minta tolong nih’’
Bu Karin : “Waalaikumussalam, Ya Bu Dona, mau minta tolong apa?”
Bu Dona : “Gini bu, barusan Bu Umi memberi tahu kalau sebentar lagi mau ada supervisi.
Nah kita disuruh buat perangkat pembelajaran. RPP itu loh, RPP. Tolong saya
kirimin filenya dong bu, yang kelas IX” ( Tidak menunjukkan akuntabilitas =
tidak bertanggung jawab )
Bu Karin : “Oh, RPP ya, iya sih. Biasanya memang kalau awal tahun gini disupervisi bu,
persiapan kita buat satu semester ke depan. Tapi kalau RPP kelas IX saya
punyanya yang tatap muka bu. Kan sekarang daring.”
Bu Dona : “Emmm, apa gak bisa Bu Karin bantu buatkan gitu? Saya gak biasa bikin RPP
yang daring-daring gitu. Tolong dong bu.”
Bu Karin : “Wah maaf Bu Dona, saya juga sedang buat punya saya sendiri. Ibu buat sendiri
saja ya”
Bu Dona : “Kan Bu Karin tinggal edit-edit itu, RPP yang kelas IX biar jadi RPP daring”
Bu Karin : “Maaf bu, saya minta maaf ya bu. Tugas membuat RPP itu kan tugas masing-
masing guru, saya yakin ibu pasti bisa”
Bu Dona : “Ooo gitu, iya iya, saya gak jadi minta. Assalamualaikum” (menutup telepon
dengan sebal) (Tidak menunjukkan etika publik = tidak sopan dalam
berkomunikasi)
Bu Karin : (Terkejut karena telepon ditutup tiba-tiba) Waalaikumussalam. (Sambil geleng-
geleng kepala)

Sambil menggerutu, Bu Dona membuka google dan mulai mencari RPP. Dia
mendownload dan langsung menyalinnya tanpa banyak mengubah isi, tanpa menyesuaikan
RPP itu dengan situasi di sekolahnya. (Tidak menunjukkan komitmen mutu = tidak
berorientasi pada mutu)

Adegan 3
Esoknya, Bu Dona mengumpulkan RPP yang dia download kepada Bu Umi
Bu Dona : (berjalan menuju meja Bu Umi) “Ini RPP saya bu”
Bu Umi : “Iya, Bu Dona. Taruh di sini dulu ya, nanti saya cek“(sambil menunjuk meja)
Bu Dona : (berjalan kembali ke mejanya dan berbicara dalam hati “Soal RPP udah beres
sekarang, ngapain harus repot repot buat, download aja bisa”) ( Tidak
menunjukkan anti korupsi = tidak jujur dan tanggung jawab )

Setelah beberapa menit, Kepala Sekolah mulai mengecek RPP guru-guru. Dan
tibalah giliran RPP Bu Dona dicek. Bu Umi terkejut dan geleng-geleng kepala. Setelah
selesai mengecek semua RPP, Bu Umi meminta guru-guru untuk berkumpul untuk
dilaksanakan rapat mendadak. ( Nasionalisme = musyawarah mufakat )
Bu Umi : (Suasana Rapat) “Selamat siang Bapak/Ibu Guru, tujuan saya mengumpulkan
bapak ibu guru disini adalah untuk saling mengingatkan bahwa tugas membuat
RPP itu adalah tanggung jawab kita sebagai guru, maka buatlah dengan baik.
Jangan lantas asal mendownload dari internet tanpa mempertimbangkan situasi
dan kondisi kita” ( 1. Akuntabilitas = tanggung jawab dan integritas, 2. Etika
publik = menjaga informasi rahasia )

Bu Dona tampak kebingungan mendengar himbauan dari Kepala Sekolah. Apakah


dirinya yang dimaksud dalam rapat itu? Dia masih belum tenang.

Adegan 4
Sesaat kemudian Bu Umi memanggil Bu Dona dan mengajaknya mengobrol
Bu Umi : “Bu Dona, saya ingin mengobrol dengan ibu. Kita ke ruangan saya ya”
Bu Dona : “Baik bu” (menjawab dengan sedikit gugup)
Sesampainya di ruangan Kepala Sekolah
Bu Umi : “Apakah Bu Dona tahu alasan saya mengajak ibu kesini?”
Bu Dona : “Sepertinya tentang RPP bu. Saya download dari internet” ( Anti korupsi =
jujur )
Bu Umi : “Bu Dona, tidak masalah kalau kita mengambil inspirasi dari internet. Tapi
kita juga harus melihat situasi dan kondisi di sekolah kita. Apalagi sekarang
masa pandemi. Anak-anak belajar dari rumah. Otomatis RPP-nya juga beda
dengan RPP ketika tatap muka” (Komitmen mutu = perbaikan
berkelanjutan)
Bu Dona : “Iya bu, saya salah. Saya akan memperbaiki RPP saya. Tapi saya bingung bu
harus minta diajari siapa”
Bu Umi : “Saya sarankan ibu belajar sama Bu Ifa, sejauh ini RPP Bu Ifa bagus, tepat,
dan orisinil bu.”
Bu Dona :” Iya bu, saya akan berusaha belajar.”

Adegan 5
Setelah dari ruang Kepala sekolah, Bu Dona bergegas menemui Bu Ifa dan berharap
ia mau mengajari cara membuat RPP yang orisinil dengan memperhatikan kondisi yang ada
di sekolahnya.
Bu Dona : “ Assalamu’alaikum Bu Ifa. Maaf mengganggu sebentar, saya mau minta
tolong kepada bu Ifa nih.”
Bu Ifa :” Minta tolong apa ya, bu?”
Bu Dona : “Tolong ajari saya membuat RPP yang baik. Saya ingin belajar dari Bu Ifa”.
Bu Ifa : “Baiklah bu. Mari kita buat RPP bersama, Bu Dona!” ( Nasionalisme =
membantu sesama )

Bu Ifa membuka laptop dan menjelaskan tentang apa saja yang perlu diperhatikan
dalam membuat RPP. Terlihat sesekali Bu Dona menulis di buku catatannya, sembari
mendengarkan pejelasan dari Bu Ifa. (Komitmen mutu = perbaikan berkelanjutan)
Bu Dona : “Terima kasih Bu Ifa. Kini saya tau cara membuat RPP yang baik.”
Bu Ifa : “ Sama-sama bu, jangan sungkan bertanya ya, insyaallah saya akan bantu.”
Bu Dona : “ Iya, Bu.”
Bu Dona kembali ke mejanya dan melanjutkan membuat RPP agar esok ia dapat
menyerahkan RPP tersebut kepada Bu Umi untuk disupervisi. Ia berusaha keras
menyelesaikannya tepat waktu dan menghasilkan RPP yang benar-benar ia buat sendiri
sesuai dengan kondisi di kelasnya. ( Anti korupsi = tanggung jawab, bekerja keras)

Adegan 6
Pukul 07.00 Bu Dona sudah sampai di sekolah dan menyiapkan RPP yang akan
disupervisi. Setelah itu ia berjalan menuju ruangan Kepala Sekolah. Di ruangan tersebut,
terlihat Bu Umi sudah menunggunya.
Bu Dona : “ Assalamu’alaikum Bu Umi, bolehkah saya masuk?”
Bu Umi : “ Silakan masuk, Bu Dona.”
(berjalan mendekati Bu Umi)
Bu Dona : “ Ini RPP saya Bu.” (meletakkan RPP di meja)

Bu Umi langsung mengambil dan langsung memeriksanya. Ia pun tersenyum.


Bu Umi : “ Nah, ini baru RPP yang benar bu. Sesuai dengan kondisi kelas Bu Dona.
Terima kasih Bu Dona sudah mau belajar, bekerja keras memperbaiki
kesalahan dan menyelesaikannya tepat waktu.”
Bu Dona : “ Saya yang harusnya berterima kasih bu, karena ibu saya sadar bahwa kita
tidak boleh menunda-nunda pekerjaan dan harus mau belajar dari kesalahan
yang telah kita perbuat.”

Begitulah cerita dari Bu Dona, seorang guru yang berproses untuk memperbaiki
kinerjanya. Dari yang tidak mengindahkan nilai-nilai ANEKA, seperti kurangnya tanggung
jawab, kurang sopan dalam berkomunikasi dengan rekan kerja, tidak membuat RPP sesuai
kebutuhan sekolahnya dan hanya menyalin dari internet. Namun, dari Bu Dona pula kita
belajar untuk bertanggung jawab dan berusaha semaksimal mungkin memperbaiki kesalahan.
Dan dari cerita di SMP Nusantara kita bisa belajar bahwa seorang ASN diharapkan mampu
menerapkan nilai ANEKA dalam menjalankan tugasnya yaitu akuntabilitas, nasionalisme,
etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi. Dengan menerapkan nilai ANEKA, kita
sebagai ASN telah berpartisipasi untuk memajukan Bangsa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai