Anda di halaman 1dari 3

KENARIO PEMBELAJARAN

“Keterampilan Berpikir: Menyampaikan Informasi Melalui Telepon”


Langkah pembelajaran:
A. Kegiatan Awal
1. Pengkondisian kelas sebelum pelajaran dimulai
(Guru: Melihat seisi ruang kelas apakah sudah kondusif atau belum. Jika kelas belum kondusif,
guru menata kelas dan mengkondisikan peserta didik untuk tenang dan siap mengikuti pelajaran)
2. Salam pembuka
(Guru: Mengucapkan salam di awal kegiatan pembelajaran berupa “Assalamu’alaikum. Selamat
pagi, anak-anak.”)
(Peserta didik: Menjawab salam dari guru yakni “Wa’alaikumsalam Warahmatullahi
Wabarakatuh. Selamat pagi, Bu Guru.”)
3. Guru mengajak peserta didik untuk membaca doa bersama. Kemudian guru menunjuk satu
peserta didik untuk memimpin doa.
4. Guru mengecek kehadiran peserta didik di kelas dengan memanggil nama peserta didik satu per
satu sesuai dengan urutan di buku absen. Guru mendata peserta didik yang hadir maupun peserta
didik yang tidak hadir, pendataan ini bisa berupa pemberian simbol/kode pada kolom presensi
nama masing-masing peserta didik.
Guru : “Anak-anak, sebelum Ibu memulai pembelajaran pada pagi hari ini, terlebih dahulu Ibu
akan melakukan absensi. Silahkan nama-nama yang Ibu panggil, mengacungkan jari nya.Yang
pertama, Dwi Resti......”
Peserta didik: “Hadir, Bu.” [Dwi mengacungkan jari telunjuknya]
5. Penyampaian tujuan pembelajaran
Guru: Setelah melakukan absensi kepada peserta didik, kemudian guru memulai pembelajaran.
Namun sebelumnya, guru terlebih dahulu menyampaiakan tujuan pelajaran yang akan
disampaikan. Penyampaian tujuan pelajaran ini, berupa apersepsi menarik yang berkaitan dengan
materi pelajaran yang akan disampaikan.
Guru : “ Anak-anak, tahukah kalian kita akan belajar apa hari ini?”
Peserta didik: “Tidak tahu, Bu. Apa yang akan kita pelajari hari ini?”
Guru: “Hari ini kita akan belajar tentang bertelepon. Ada yang tahu apa itu telepon?”
Peserta didik: “ Saya tahu, Bu. Telepon adalah alat untuk berkomunikasi, yang ada kabelnya,
Bu.”
Guru: “ Iya, kamu benar. Telepon adalah alat untuk berkomunikasi. Dengan telepon, kita bisa
berbicara dengan orang yang jauh dengan kita. Misalnya Zizah ingin berbicara dengan sepupu
Zizah yang ada di Jakarta. Zizah bisa bicara dengannya lewat telepon, tidak perlu jauh-jauh pergi
ke Jakarta. Anak-anak ada yang pernah bertelepon?”
Peserta didik: “Tidak pernah, Bu”
Guru: “Tahukah kalian bagaimana caranya berbicara di telepon dengan baik dan benar?”
Peserta didik: “Tidak tahu, Bu”
Guru: “Nah sekarang Kita akan belajar bagaimana caranya berbicara dengan orang lain di
telepon dengan sopan agar orang yang kita telepon tidak tersinggung”.

B. Kegiatan inti
1. Guru menyajikan materi pembelajaran tentang bertelepon
2. Guru menjelaskan cara menyampaikan bertelepon yang baik
3. Guru memberikan contoh cara bertelepon dengan baik
Guru : “Anak-anak sekarang ibu akan memberi contoh cara bertelepon yang baik, disimak yah.
Ibu minta satu orang untuk maju kedepan menemani ibu membacakan teks bertelepon”
Zizah : “Saya mau bu” (mengacungkan tangan)
Guru :” iya Zizah , ayo kedepan. Nah Zizah , bantu ibu membaca teksnya yah ( sambil
memberikan teks), ibu yang memerankan Bu Ani dan Zizah yang memerankan sebagai Rita.
Ayoo kita mulai...”
Guru : “Assalmualaikum , selamat pagi Rita”
Zizah : “Wa’alaikumsalam, selamat pagi juga ibu Ani”
Guru : “Apa kabar Rita dan keluarga di Semarang?
Zizah: “Alhamdulillah , baik saja bu. Kalau ibu dan sekeluarga di Pontianak apa kabar nya?”
Guru : “Alhamdulillah, baik juga. Begini nak, ibu mau memberi kabar bahwa hari senin ini ibu
mau berlibur di Semarang , kerumahnya Rita. Nanti beritau mama yah”
Zizah : “Oh Rita sangat senang sekali jika ibu pergi kesini, iya nanti Rita kabari ke mama”
Guru : “Iya, sudah dulu yah, ibu mau pergi ke minimarket dulu. Terimakasih ,
Assalamulalaikum”
Zizah : “Iya ibu, Waalaikumsalam”

4. Peserta didik menyimak contoh bertelepon dari guru


5. Guru meminta peserta didik untuk membuat kelompok secara berpasangan
Guru : “Anak-anak, ayo kita buat kelompok secara berpasangan”

6. Peserta didik secara berpasangan membaca teks bertelepon yang diberikan oleh guru

Contoh 1 dialog dalam telepon :


Dalam dialog ini, Ana sebagai penelepon dan Yura sebagai penerima telepon.
Ana : “Halo. Assalamu’alaikum.”
Yura : “Wa alaikumsalam. Maaf, ini dengan siapa ya?”
Ana : “Ini Ana, Yura”
Yura : “Oh, Ana. Ada apa Ana?”
Ana : “Saya ingin bertanya apakah tadi Pak Widyo memberi PR pada kita? Saya hari
ini tidak masuk sekolah.”
Yura : “Iya, Ana. Tadi Pak Widyo menyuruh kita membuat puisi bertema
alam, PR nya dikumpulkan hari Senin. Ngomong-ngomong kenapa
kamu tidak masuk sekolah hari ini, Ana?”
Ana : “Saya tidak masuk hari ini karena perutku sakit.”
Yura : “Oh begitu. Bagaimana keadaan kamu sekarang?”
Ana : “Belum sembuh, tapi perut saya sudah tidak terlalu sakit lagi.”
Yura : “Alhamdulillah. Semoga kamu cepat sembuh ya, Ana.”
Ana : “Aamiin. Terima kasih Ra atas informasi dan doanya.”
Yura : “Iya, sama-sama.”
Ana : “Kalau begitu sudah dulu ya, Ra. Saya tutup teleponnya.
Assalamu’alaikum.”
Yura : “Wa alaikumsalam.”

Contoh 2 dialog dalam bertelepon :


Ibu Dinda : “Halo, selamat pagi”.
Aura :” Selamat pagi. Apa benar ini ibu Dinda?”
Ibu Dinda : “Iya, benar. Ini dari siapa ya?”
Aura : “Ini Aura, Bu. Saya mau tanya apakah kelinci nya masih ada? jika ada saya mau
membelinya”
Ibu Dinda : “Oh, iya masih ada”
Aura : “Harga satu ekor kelinci nya berapa bu?”
Ibu Dinda : “100 ribu satu ekor nya”
Aura : “Baiklah, besok saya mau lihat kelinci nya dulu, bu, karena hari ini saya
masih ada acara”
Ibu Dinda : “Oh, iya saya tunggu ya”
Aura : “Sampai ketemu besok, bu. Terima kasih, selamat pagi”.
Ibu Dinda : “Iya, sama-sama. Selamat pagi”.

7. Guru mengapresiasi cerita peserta didik


Guru : “Wah, kalian hebat, ibu suka cara kalian mempraktikkan nya, ayoo beri tepuk tangan
untuk kalian semua”.

C. Kegiatan akhir
a. Guru dan siswa melakukan refleksi
b. Salam penutup

Anda mungkin juga menyukai