Anda di halaman 1dari 21

Animal Anatomy

Oleh:
Septeh Giovani Putri A1G018094
PENGERTIAN ANIMAL ANATOMY

Anatomi (berasal dari bahasa Yunani, anatomia dari anamtenien,


yang berarti memotong) adalah cabang dari biologi yang
berhubungan denganstruktur dan organisasi dari makhluk hidup.
Terdapat juga anatomi hewan atau zootomi dan anatomi tumbuhan
atau fitotomi. Beberapa cabang ilmu anatomi adalah anatomi
perbandingan, histologi dan anatomi manusia.
JENIS-JENIS ANATOMY HEWAN

SISTEM INTEGUMEN SISTEM RANGKA

SISTEM PENCERNAAN

 
SISTEM RESPIRASI SISTEM PEREDARAN
DARAH (SIRKULASI)
SISTEM INTEGUMEN

Sistem Integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan,


melindungi,dan menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya.
Sistem ini seringkali merupakan bagian sistem organ yang terbesar yang
mencakup kulit, rambut, bulu, sisik,kuku, kelenjar keringat dan produknya
(keringat atau lendir). Kata ini berasal dari bahasa Latin " integumentum", yang
berarti "penutup". 
1. Sistem Integumen Pisces
Sistem integumen atau penutup tubuh ikan adalah kulit beserta drivat-
drivatnya, seperti sisik dan kelenjar beracun.
lapisan jangat yang setiap waktu bisa terkelupas.

2. Sistem Integumen Ampihibi


Amf ibi bernapas dengan kulitnya yang lembut dan bersih, tanpa bulu, tanpa
Sisik. Kulit tersusun atas , epidermis, dan dermis yang terbagi atas jaringan
lain. Pada epidermis sebelah bawah merupakan lapisan sel germ yang selalu
menghasilkan

3. Sistem Integumen Reptiil


Tubuh reptil umumnya tertutupi oleh sisik-sisik yang beraneka bentuk,
terkecuali anggota suku Amphisbaenidae yang tak bersisik. Sisik-sisik itu
dapat berukuran amat halus, seperti halnya sisik-sisik yang menutupi tubuh
cecak, atau pun berukuran besar seperti yang dapat kita amati pada
tempurung kura-kura. Sisik-sisik itu berupa modifikasi lapisan kulit luar
(epidermis) yang mengeras oleh zat tanduk, dan terkadang dilengkapi
dengan pelat-pelat tulang di lapisan bawahnya, yang dikenal sebagai
osteoderm.
4. Sistem Integumen Aves
Tubuh dibungkus oleh kulit yang seolah-olah tak melekat pada otot. Dari kulit
akan muncul bulu, yang merupakan hasil pertumbuhan epidermis menjadi
bentuk ringan, fleksibel anggota gerak. Pada modul ini, tidak akan dibahas
secara rinci, seperti sistem alat gerak pada manusia. Yang menjadi inti dari
sajian hanya pada macam dan fungsi rangkanya.

5. Sistem Integumen Mamalia


Binatang menyusui atau mamalia adalah kelas hewan vertebrata yang
terutama dicirikan oleh adanya kelenjar susu, yang pada betina menghasilkan
susu sebagai sumber makanan anaknya.
Mamalia memliki integumen yang terdiri dari tiga lapisan: paling luar
adalah epidermis, yang tengah adalah dermis, dan paling dalam
adalah hipodermis
SISTEM RANGKA

Sistem rangka pada makhluk hidup berfungsi sebagai pembentuk tubuh, sebagai
alat gerak (bersama otot) dan pelindung organ tubuh yang lunak. Sistem rangka
tersusun atas tulang-tulang.
Sistem rangka terbagi menjadi 2 yaitu :
Eksoskleton : eksokleton memliki kerangka yang terletak pada bagian luar tubuh
dan berhubungan langsung dengan lingkungan, contohnya kura-kura
Endokskleton : Adapun hewan endokskeloton memeiliki kerangka yang ada
pada bagaian dalam tubuh, contohnya burung. Selain manusia makhluk hidup
yang memiliki endoskleteon adalah pisces, aves, reptilia, amfhibi dan mamalia
RANGKA VETEBRATA

Rangka Burung
Rangka burung terdiri atas tengkorak, ruas-ruas tulang belakan, tulang-tulang dada dan
gelang bahu, tulang-tulang gelang panggul, tulang-tulang anggota dan sayap, dan
tulang-tulang anggota tubuh belakang.
Rangka Reptil
Selain memiliki rangka dalam, golongan reptil memiliki penutupan tubuh yang kuat.
Yang perlu diingat penutup tubuh tidak sama dengan rangka luar. Penutup tubuh reptil
bermacam-macam ada yang berupa kulit bersisik yang meliputi seluruh tubuh atau
yang mempunyai penutup tubuh berupa perisa.

Rangka Amfibi
Rangka kata merupakan rangka dalam yang disokong bagian-bagian yang lunak.
Susunan rangka ini terdiri atas tengkorak, kerangka tubuh, dan anggota gerak.

Rangka Ikan
Sama seperti vertebratas lain, ikan mempunyai kerangka dalam yang terdiri atas
tengkorak, kerangka tubuh, dan anggota gerak. Kerangka tubuh terdiri atas ruas-ruas
tulang belakang dan tulang iga. Masing-masing ruas tulang belakang terdiri atas badan
ruang, duri otot dan lengkung atas.
RANGKA INVETEBRATA

Rangka Invertebrata
Rangka pada invertebrata, merupakan rangka luar (eksoskeleton). Rangka luar umumnya
berfungsi sebagai alat pelindung dan pertahanan tubuh. Bahan rangka ada yang terbuat dari
kapur, ada juga yang terbuat dari kiti. Bahan kapur sering ditemukan pada golongan moluska,
seperti siput, bekicot, kerang, kijing dan yang lainnya. Sedangkan golongan serangga dan udang-
udang diselubungi oleh eksoskeleton yang bersendi-sendi, yang terdiri atas, zat kitin. Hanya pada
persendian antar segmen baik pad tubuh maupun membran yang bersifat lentur, sedangkan
bagian-bagian yang lainnya kaku.
Pada beberapa Arthropoda (binatang berbuku-buku), skeletonnya cukup keras dan tidak dapat
membesar. Oleh karenanya hewan ini mengalami ekdysis (pengelupasan kulit) secara berkala
untuk memungkinkan terjadinya pertumbuhnan. Bagian-bagian tubuhnya segera terjadi edysis,
sebelum selubung barunya mengeras.
SISTEM RESPIRASI

Alat respirasi adalah alat atau bagian tubuh tempat 02 dapat berdifusi masuk dan
sebaliknya C02 dapat berdifusi keluar.
Alat Respirasi Pada Hewan Invetebrata
Alat Respirasi pada serangga
Corong hawa (trakea) adalah alat pernapasan yang dimiliki oleh serangga dan
arthropoda lainnya. Pembuluh trakea bermuara pada lubang kecil yang ada di kerangka
luar (eksoskeleton) yang disebut spirakel (stigma). Spirakel berbentuk pembuluh silindris
yang berlapis zat kitin, dan terletak berpasangan pada setiap segmen tubuh. Spirakel
menpunyai katup yang dikontrol oleh otot sehingga membuka dan menutupnya spirakel
terjadi secara teratur. Pada umumnya spirakel terbuka selama serangga terbang, dan
tertutup saat serangga beristirahat.

Alat respirasi pada kalajengking dan laba-laba


Kalajengking dan laba-laba besar (arachnida) yang hidup di darat memiliki alat
pernapasan berupa paru-paru buku, sedangkan jika hidup di air bernapas dengan insang
buku. Paru-paru buku memiliki gulungan yang berasal dari invaginasi perut
Alat respirasi pada protozoa
Hewan dalam golongan ini melakukan pernapasan melalui seluruh permukaan selnya.
Oksigen dan karbon dioksida masuk dan keluar melalui membran sel secara difusi.
Oksigen dan karbon dioksida tersebut merupakan gas-gas yang terlarut di dalam air.
Contoh: amoeba sp.

Alat respirasi pada porifera


Hewan filum ini tubuhnya tersusun atas banyak sel dan memiliki jaringan yang sangat
sederhana. Porifera tidak memiliki alat pernapasan khusus. Udara pernapasan
dipertukarkan langsung oleh sel-sel di permukaan tubuh atau oleh sel-sel leher yang
bersentuhan denan air. Contoh: spongia sp.

Alat respirasi pada coelenterata


Hewan phylulm coelenterata tubuhnya tersusun atas banyak sel dan memiliki jaringan.
Hewan ini tidak memiliki alat pernapasan yang lengkap. Alat bantu pernapasan berupa
lekukan-lekukan lapisan gastrodermal yang berada sedikit di bawah mulut, yang disebut
sifonoglifa. Namun sel-sel di permukaan tubuh yang lain juga dapat melakukan
pertukaran gas dengan lingkungannya. Contoh: aurelia aurita, hydra sp., dan metrium
sp. (ubur-ubur).
Alat respirasi pada cacing
Golongan cacing (vermes) terbagi dalam tiga phylulm. pada cacing pipih
(platyhelminthes) pernapasan terjadi di seluruh permukaan tubuh melalui difusi.
Contoh : planaria sp.pada cacing gilik tidak bersegmen (nemathelminthes)
pernapasannya juga melalui difusi lewat permukaan tubuhnya. Contoh: ascaris
lumbricoides pada cacing gilik bersegmen (annelida) pernapasannya melalui
permukaan kulit yang selalu basah oleh cairan mukus. Contoh: lumbricus sp.
Alat Respirasi Pada Hewan Vertebrata

Alat respirasi pada ikan


Insang dimiliki oleh jenis ikan (pisces). Insang berbentuk lembaranlembaran tipis
berwarna merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar dari insang berhubungan
dengan air, sedangkan bagian dalam berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah.
Tiap lembaran insang terdiri dari sepasang filamen, dan tiap filamen mengandung
banyak lapisan tipis (lamela). Pada filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki
banyak kapiler sehingga memungkinkan O2 berdifusi masuk dan co2 berdifusi keluar.

Alat respirasi pada katak


Pada katak, oksigen berdifusi lewat selaput rongga mulut, kulit, dan paru-paru.
Kecuali pada fase berudu bernapas dengan insang karena hidupnya di air. Selaput
rongga mulut dapat berfungsi sebagai alat pernapasan karma tipis dan banyak
terdapat kapiler yang bermuara di tempat itu. Pada saat terjadi gerakan rongga
mulut dan faring, lubang hidung terbuka dan glotis tertutup sehingga udara berada
di rongga mulut dan berdifusi masuk melalui selaput rongga mulut yang tipis
Alat respirasi pada reptilian
Paru-paru reptilia berada dalam rongga dada dan dilindungi oleh tulang rusuk. Paru-
paru reptilia lebih sederhana, hanya dengan beberapa lipatan dinding yang berfungsi
memperbesar permukaan pertukaran gas. Pada reptilia pertukaran gas tidak efektif.
Pada kadal, kura-kura, dan buaya paru-paru lebih kompleks, dengan beberapa
belahan-belahan yang membuat paru-parunya bertekstur seperti spon. Paru-paru
pada beberapa jenis kadal misalnya bunglon afrika mempunyai pundi-pundi hawa
cadangan yang memungkinkan hewan tersebut melayang di udara.

Alat respirasi pada burung


Pada burung, tempat berdifusinya gas pernapasan hanya terjadi di paru-paru. Paru-
paru burung berjumlah sepasang dan terletak dalam rongga dada yang dilindungi oleh
tulang rusuk. Jalur pernapasan pada burung berawal di lubang hidung. Pada tempat
ini, udara masuk kemudian diteruskan pada celah tekak yang terdapat pada dasar
faring yang menghubungkan trakea.
 
SISTEM PEREDARAN DARAH (SIRKULASI)

Sistem Difusi
Terjadi pada invertebrata rendah yang mana hewan-hewan ini belum
mempunyai sistem sirkulasi berupa jantung dengan salurannya yang
merupakan jalan untuk peredaran makanan.

Sistem Sirkulasi Terbuka


Pada sistem sirkulasi darah terbuka, darah dan cairan lainnya tidak selamanya
diedarkan melalui pembuluh darah. Namun, pada saat tertentu darah
meninggalkan pembuluh darah dan langsung beredar di dalam rongga-rongga
tubuh dan akhirnya kembali lagi ke dalam pembuluh. Sistem sirkulasi darah
terbuka terdiri dari jantung, sejumlah sinus (rongga), dan sejumlah arteri.
Sirkulaski terbuka ini terdapat pada mullosca, arthropoda air dan insekta.

Sistem Sirkulasi Tertutup


Pada sistem sirkulasi darah tertutup apabila darah beredar selalu berada di
dalam pembuluh. Pada sistem sirkulasi darah tertutup, darah mengalir ke seluruh
jaringan tubuh melalui pembuluh. misalnya terdapat pada Annelida dan
Vertebrata
SISTEM PENCERNAAN

Struktur alat pencernaan berbeda-beda dalam berbagai jenis


hewan, tergantung pada tinggi rendahnya tingkat organisasi
sel hewan tersebut serta jenis makanannya. pada hewan
invertebrata alat pencernaan makanan umumnya masih
sederhana, dilakukan secara fagositosis dan secara intrasel,
sedangkan pada hewan-hewan vertebrata sudah memiliki
alat pencernaan yang sempurna yang dilakukan secara
ekstrasel.
Pencernaan Hewan Tingkat Rendah
Diantara hewan bersel banyak spon tidak mempunyai mulut atau usus, dan zat-zat
yang dimakan dicerna secara intraseluler. Pencernaan intraseluler ciri khas dari
protozoa seperti Paramecium dan Amoeba. Lapisan sel yang bersilium menutupi
tubuh dan di dalamnya terdapat suatu massa sel yang padat. Besar kemungkinanya
hewan tisak mempunyai mulut atau usus. Butir makanan kecil seperti bakteri, alga,
dan protozoa dirintis oleh sel-sel luar. Butir makanan lalu dibungkus oleh vakuola
makan dalam sel, dan enzim pencernaan dari sitoplasma masuk kedalam vakuola
dimana kemudian terjadi intraseluler. Hasil pencernanan diserap dari vakuola.
Semua limbah pencernaan dikeluarkan dari badan. Zat makanan yang diabsorpsi
masuk kedalam secara difusi.
Pencernaan Pada Ampibi
Sistem pencernaan katak meliputi rongga mulut, kerongkongan (esofagus),
lambung (ventrikulus), usus (intestinum), usus besat atau usus tebal, kloaka.

 Pencernaan Pada  Aves


sistem pencernaan aves meliputi rongga mulut, kerongkongan, tembolok,
lambung, empedu, usus halus, usus besar, rektum, kloaka.

Pencernaan pada Pisces


Saluran pencernaan Pisces terdiri dari mulut, rongga mulut, farings, esofagus,
lambung, pilorus, usus, rektum dan anus.

Pencernaan pada Reptil


Saluran pencernaan reptil terdiri dari mulut, kerongkongan, hati, lambung, usus
dan kloaka.
Pencernaan Pada Insekta
sistem pencernaan pada serangga terdiri atas mulut, keronkongan, lambung, usus
sampai anus.

Pencernaan Pada Cacing


Sistem pencernaan cacing terdiri atas traktus digestivus yang berupa sebuah
tabung kecil yang dimulai dari mulut–faring–esofagus–tembolok (ingluvies
berdinding tipis)–gizzard (lambung tebal)– usus halus–anus.

Pencernaan Pada Mamalia Ruminansia


Sistem pencernaan pada ternak ruminansia terdiri dari mulut, rumen, retikulum,
omasum, abomasum, usus halus, sekum, kolon dan rektum
Link Video Penjelasan Animal Anatomy

https://www.youtube.com/watch?v=WaCzPpmrfO4
https://www.youtube.com/watch?v=XW_BUia7CQ0
https://www.youtube.com/watch?v=W-Dkq65rJ7E
https://www.youtube.com/watch?v=RrJPBWVhED0
https://www.youtube.com/watch?v=GV3Gu-0KZ6c
https://www.youtube.com/watch?v=tk6UbEK5jU0
https://www.youtube.com/watch?v=M_CboA5m8bo
https://www.youtube.com/watch?v=tD4yuMhaLfs

Anda mungkin juga menyukai