Oleh:
Septeh Giovani Putri A1G018094
PENGERTIAN ANIMAL ANATOMY
SISTEM PENCERNAAN
SISTEM RESPIRASI SISTEM PEREDARAN
DARAH (SIRKULASI)
SISTEM INTEGUMEN
Sistem rangka pada makhluk hidup berfungsi sebagai pembentuk tubuh, sebagai
alat gerak (bersama otot) dan pelindung organ tubuh yang lunak. Sistem rangka
tersusun atas tulang-tulang.
Sistem rangka terbagi menjadi 2 yaitu :
Eksoskleton : eksokleton memliki kerangka yang terletak pada bagian luar tubuh
dan berhubungan langsung dengan lingkungan, contohnya kura-kura
Endokskleton : Adapun hewan endokskeloton memeiliki kerangka yang ada
pada bagaian dalam tubuh, contohnya burung. Selain manusia makhluk hidup
yang memiliki endoskleteon adalah pisces, aves, reptilia, amfhibi dan mamalia
RANGKA VETEBRATA
Rangka Burung
Rangka burung terdiri atas tengkorak, ruas-ruas tulang belakan, tulang-tulang dada dan
gelang bahu, tulang-tulang gelang panggul, tulang-tulang anggota dan sayap, dan
tulang-tulang anggota tubuh belakang.
Rangka Reptil
Selain memiliki rangka dalam, golongan reptil memiliki penutupan tubuh yang kuat.
Yang perlu diingat penutup tubuh tidak sama dengan rangka luar. Penutup tubuh reptil
bermacam-macam ada yang berupa kulit bersisik yang meliputi seluruh tubuh atau
yang mempunyai penutup tubuh berupa perisa.
Rangka Amfibi
Rangka kata merupakan rangka dalam yang disokong bagian-bagian yang lunak.
Susunan rangka ini terdiri atas tengkorak, kerangka tubuh, dan anggota gerak.
Rangka Ikan
Sama seperti vertebratas lain, ikan mempunyai kerangka dalam yang terdiri atas
tengkorak, kerangka tubuh, dan anggota gerak. Kerangka tubuh terdiri atas ruas-ruas
tulang belakang dan tulang iga. Masing-masing ruas tulang belakang terdiri atas badan
ruang, duri otot dan lengkung atas.
RANGKA INVETEBRATA
Rangka Invertebrata
Rangka pada invertebrata, merupakan rangka luar (eksoskeleton). Rangka luar umumnya
berfungsi sebagai alat pelindung dan pertahanan tubuh. Bahan rangka ada yang terbuat dari
kapur, ada juga yang terbuat dari kiti. Bahan kapur sering ditemukan pada golongan moluska,
seperti siput, bekicot, kerang, kijing dan yang lainnya. Sedangkan golongan serangga dan udang-
udang diselubungi oleh eksoskeleton yang bersendi-sendi, yang terdiri atas, zat kitin. Hanya pada
persendian antar segmen baik pad tubuh maupun membran yang bersifat lentur, sedangkan
bagian-bagian yang lainnya kaku.
Pada beberapa Arthropoda (binatang berbuku-buku), skeletonnya cukup keras dan tidak dapat
membesar. Oleh karenanya hewan ini mengalami ekdysis (pengelupasan kulit) secara berkala
untuk memungkinkan terjadinya pertumbuhnan. Bagian-bagian tubuhnya segera terjadi edysis,
sebelum selubung barunya mengeras.
SISTEM RESPIRASI
Alat respirasi adalah alat atau bagian tubuh tempat 02 dapat berdifusi masuk dan
sebaliknya C02 dapat berdifusi keluar.
Alat Respirasi Pada Hewan Invetebrata
Alat Respirasi pada serangga
Corong hawa (trakea) adalah alat pernapasan yang dimiliki oleh serangga dan
arthropoda lainnya. Pembuluh trakea bermuara pada lubang kecil yang ada di kerangka
luar (eksoskeleton) yang disebut spirakel (stigma). Spirakel berbentuk pembuluh silindris
yang berlapis zat kitin, dan terletak berpasangan pada setiap segmen tubuh. Spirakel
menpunyai katup yang dikontrol oleh otot sehingga membuka dan menutupnya spirakel
terjadi secara teratur. Pada umumnya spirakel terbuka selama serangga terbang, dan
tertutup saat serangga beristirahat.
Sistem Difusi
Terjadi pada invertebrata rendah yang mana hewan-hewan ini belum
mempunyai sistem sirkulasi berupa jantung dengan salurannya yang
merupakan jalan untuk peredaran makanan.
https://www.youtube.com/watch?v=WaCzPpmrfO4
https://www.youtube.com/watch?v=XW_BUia7CQ0
https://www.youtube.com/watch?v=W-Dkq65rJ7E
https://www.youtube.com/watch?v=RrJPBWVhED0
https://www.youtube.com/watch?v=GV3Gu-0KZ6c
https://www.youtube.com/watch?v=tk6UbEK5jU0
https://www.youtube.com/watch?v=M_CboA5m8bo
https://www.youtube.com/watch?v=tD4yuMhaLfs