PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Sistem integumen /sistem penutup tubuh
(covering) adalah suatu sistem penyusuntubuh suatu makhluk hidup yang
berhubungan langsung dengan lingkunganluar.Fungsinya antara lain sebagai pelindung,
penerima rangsang dariluar/eksteroreseptor,respirasi,ekskresi,termoregulasidan osmoregulasi/
homeostatic
Fungsi lain :
1. SebagaitempatcadanganmakananLemakpadahewan yang hidup di daerah 4 musim
2. Sebagai alat nutrisi / kelenjar susu, pada mammalia
3. Sebagai alat gerak, sayap pada burung, sirip pada ikan,selaput renang pada katak.
4. Sebagai tempat pembentukan vitamin D
Sistemintegumenadalahsistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi,
dan menginformasikan
Hewan terhadap lingkungan sekitarnya.Sistem ini seringkalimerupakan bagian sistem organ
yang terbesar yang mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku,
kelenjar keringatdan produknya (keringatataulendir).Kata iniberasal dari bahasa Latin
"integumentum", yang berarti "penutup".
Secara ilmiah kulit adalah lapisan terluar yang terdapat diluar jaringan yang
terdapat pada bagian luar yang menutupi dan melindungi permukaan tubuh, kulitmerupakan
organ yang paling luas permukaan yang
membungkus seluruh bagian luartubuh sehingga kulit sebagai pelindung tubuh terhadap baha
ya bahan kimia.Cahayamatahari mengandung sinar ultra violet
dan melindungi terhadap mikroorganisme sertamenjaga keseimbangan tubuh.misalnya menja
di pucat kekuning-kunigan, kemerah-
merahan atau suhu kuli tmeningkat.Gangguan psikis juga dapat mengakibatkan kelainanatau
perubahan pada kulit misalnya karena stres, ketakutan,
dan keadaan marah akanmengakibatkan perubahan pada kulit wajah.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apayang dimaksud dengan sistem integumen?
2. Bagaimana sistem integumen pada pisces?
3. Bagaimana sistem integumen pada amphibi?
4. Bagaimana sistem integumen pada reptil?
5. Bagaimana sistem integumen pada aves?
6. Bagaimana sistem integumen pada mamalia?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah iniadalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian dari sistem integumen
2. Untuk mengetahui mekanisme sistem integumen pada pisces
3. Untuk mengetahui mekanisme sistem integumen pada amphibi
4. Untuk mengetahui mekanisme sistem integumen pada reptil
5. Untuk mengetahui mekanisme sistem integumen pada aves
6. Untuk mengetahui mekanisme sistem integumen pada mamalia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 SISTEM INTEGUMEN
Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan,
melindungi,dan menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem ini
seringkalimerupakan bagian sistem organ yang terbesar yang mencakup kulit, rambut, bulu,
sisik,kuku, kelenjar keringat dan produknya (keringat atau lendir). Kata ini berasal dari
bahasaLatin " integumentum", yang berarti "penutup". Sistem integumen merupakan suatu
sistem yang sangat bervariasi, sehinggastrukturnya tersusun oleh organ atau struktur tertentu
dengan memiliki fungsi yangbermacam-macam. Sistem integumen dapat dianggap terdiri dari
kulit yang sebenarnya danderivat-derivat dari kulit. Kulit yang sebenarnya terdiri dari lapisan
utama yaitu epidermisdan dermis, derivat integumen adalah struktur tertentu dimana secara
embryogenetik yangberasal dari salah satu atau kedua lapisan dari kulit yangsebenarnya.
Kulit memiliki banyak fungsi, yang berguna dalam menjaga homeostasis tubuh.
Fungsi-fungsi tersebut dapat dibedakan menjadi :
Ø Sebagai pelindung atau alat proteksi lapisan kulit bagian luar relative impermeable
terhadap air, untuk mencegah penguapan yang berlebihan.
Ø Sebagai tempat eksteroreseptorpada bagian dermis kulit terdapat reseptor berupa
akhiran saraf bebas atau badan-badan sensoris yang dapat menerima berbagai macam
rangsang dari lingkungan eksternal.
Ø Sebagai alat ekskretori pada kulit banyak terdapat kelenjer-kelenjer keringat dan
kelenjer-kelenjer lemak yang berfungsi membantu membuang sisa-sisa hasil metabolism baik
berupa air, lipida atau garam-garam keluar tubuh.
Ø Sebagai alat respirasi atau alat pernafasan terutama pada hewan-hewan akuantik dengan
struktur kulit yang tipis selalu basah dan sangat vaskuler. Kondisi kulit seperti ini sangat
kondusif untuk proses difusi gas O2 yang terlarut dalam air masuk ke kapiler-kapiler darah
dipermukaan kulit tubuh.
Ø Sebagai alat nutrisi dan cadangan makanan yaitu terdapat kelenjer mammae (kelenjer
susu) yang digunakan oleh mamalia untuk nutrisi bagi hewan muda atau yang baru lahir. Dan
kulit tempat penyimpanan cadangan makanan (energi), yang berupa lemak.
Ø Sebagai alat gerak pada hewan vofitan/arboreal seperti burung, kalrlawar, cecak terbang
dll, derivate kulit dipakai sebagai alat terbang yang sangat penting.
Ø Sebagai tempat pembentukan vitamin D pada manusia pembentukan vitamin D3 pada
kulit sangat penting untuk pembentukan tulang. Kalsiferol dibentuk dari dehidrokolesterol
yang dihasilkan oleh hati dengan bantuan cahaya matahari dikulit.
2.2 SISTEM INTEGUMEN PISCES
Sistem integumen atau penutup tubuh ikan adalah kulit beserta drivat-drivatnya, seperti
sisik dan kelenjar beracun. Sistem integumen pada seluruh makhluk hidup merupakan bagian
tubuh yang berhubungan langsung dengan lingkungan luar tempat makhluk hidup tersebut
hidup atau berada.
Yang termasuk dalam sistem integumen pada ikan adalah kulit beserta drivat, contohnya
adalah sisik dan kelenjar beracun.
1. Kulit
Kulit terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan luar yang disebut Epidermis dan lapisan
dalam yang disebut Dermis atau Corium.
a. Epidermis
Merupakan lapisan luar dari kulit, kulit pada bagian epidermis ini selalu basah yang
disebabkan oleh lendir yang dihasilkan suatu sel kelenjar di bagian dalam epidermis.
Lendir, pada lapisan ini terdapat suatu sel kelenjar berbentuk piala yang dapat
menghasilkan suatu zat (semacam glycopretein) yang dinamakan mucin. Jika zat tersebut
bersentuhan dengan air maka akan berubah menjadi lendir, dan menyebabkan kulit pada
bagian epidermis ini selalu basah. Pada ikan yang tidak memiliki sisik lendir yang dihasilkan
lebih banyak daripada ikan yang memiliki sisik. Fungsi lendir pada ikan itu sendiri adalah
untuk mengurangi gesekan tubuh dengan air yng membuat ikan dapat berenang lebih cepat,
pada ikan belut sendiri digunakan untuk mempertahankan diri dari mangsa khususnya
manusia yang membuat tubuhnya licin dan sulit digenggam. Selain itu lendir juga berperan
dalam proses osmoregulasi sebagai lapisan semipermiabel yang mencegah keluar masuknya
air melalui kulit, serta mencegah infeksi dalam penutupan luka.
b. Dermis
Lapisan kulit dalam atau dermis akan lebih tebal dari lapisan kulit luar. Dermis mengandung
pembuluh darah, saraf dan jaringan pengikat. Lapisan ini juga berperan dalam proses
pembentukan sisik pada ikan yang bersisik.
Sisik ikan
Terdapat macam-macam sisik ikan, yang diantaranya :
1) Sisik Pelacoid
2) Sisik Ctenoid
3) Sisik Cycloid
4) Sisik Cosmoid dan Ganoid
Berikut penjelasannya :
1) Sisik Pelacoid
Sisik Placoid atau dermal denticle, yaitu sisik yang biasa dimiliki oleh kelompok
Elasmobranchii dan Chondrichthyes disebut dermal denticle. Sisik ini terbentuk seperti pada
gigi manusia dimana bagian ectodermalnya memiliki lapisan email yang disebut
sebagai vitrodentin dan lapisan dalamnya ‘disebut dentine yang berisi pembuluh dentinal.
2) Sisik Ctenoid
Sisik Ctenoid terdapat pada ikan bertulang sejati (Teleostei) yang mempunyai jari-jari
sirip keras (Acanthopterygii). Berbentuk pipih, tipis dan transparan, tidak mengandung
dentine atau enamel, serta pada bagian posterior terdapat semaam duri-duri kecil atau Ctenii.
Pada bagian luar sisik terdapat tonjolan-tonjolan melingkar (circuli) dan garis memusat
(Radius).
3) Sisik Cycloid
Sisik Cycloid terdapat pada ikan Teleostei yang memiliki jari-jari lunak pada siripnya
(Malacopterygii). Betuk sisik ini lebih bulat dan tidak mengandung dentine atau enamel. Pada
bagian luar sisik terdapat tonjolan-tonjolan melingkar (circuli) dan garis memusat (Radius).
Pada ikan dari daerah subtropis, circuli dapat digunakan untuk menentukan umur ikan.
4) Sisik Cosmoid dan Ganoid
Sisik Cosmoid
Sisik Cosmoid terdapat pada ikan yang sudah menjadi fosil atau terdapat pada ikan
primitif seperti ikan Latimeria dan sisik ini permukaan luar berlapis denticulate.
Sisik Ganoid
Sisik Ganoid terdapat pada ikan-ikan Acanthopterygii contohnya ikan Acipencer serta pada
lapisan luar sisik dibentuk dari substansi garam anorganik yang keras (ganoine).
Kelenjar Beracun
Kelenjar Beracun juga terdapat pada sistem integumen, dimana kelenjar
beracun ini merupakan derivat kulit yang merupakan modifikasi kelenjar yang mengeluarkan
lendir. Kelenjar beracun ini berfungsi sebagai alat mempertahankan diri, menyerang atau
melumpuhkan mangsa. Ikan-ikan yang sistem integumennya mengandung kelenjar beracun
antara lain ikan-ikan yang hidup disekitar karang, ikan lele dan sebangsanya (Siluroidea), dan
golongan Elasmobranchii (Dasyatidae, Chimaeridae, Myliobathidae). Beberapa jenis ikan
buntal (Tetraodontidae) juga terkenal beracun, tetapi racunnya bukan berasal dari sistem
integumennya, melainkan dari kelenjar empedu.
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan,
melindungi,dan menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya
2. Sistem integumen atau penutup tubuh ikan adalah kulit beserta drivat-drivatnya,
seperti sisik dan kelenjar beracun
3. Kulit amfibi adalah permeabel terhadap air dan sarat dengan kelenjar lendir,
mencegah kulit dari kekeringan
4. Tubuh reptil umumnya tertutupi oleh sisik-sisik yang beraneka bentuk, sisik-sisik itu
dapat berukuran amat halus
5. Hampir seluruh tubuh aves ditutupi oleh bulu, yang secara filogenetik berasal dari
epidermal tubuh
6. Mamalia memliki integumen yang terdiri dari tiga lapisan: paling luar adalah epidermis, yang
tengah adalah dermis, dan paling dalam adalah hipodermis.
3.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan melalui makalah ini ialah diharapkan agar dalam
setiap pembuatan makalah kelompok setiap anggota dapat berpartisipasi dengan baik agar
dapat memahaminya dengan baik dan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-
hari. Dan diperlukan kejelasan sub bab isi makalah yang akan dibahassehingga materi yang
luas dapat terfokuskan.
DAFTAR PUSTAKA