Anda di halaman 1dari 17

SISTEM

INTEGUME
N
GLORIA G.S TUWAIDAN
19 507 016
APA ITU SISTEM INTEGUMEN ???
Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi,
dan menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya.

Sistem ini seringkali merupakan bagian sistem organ yang terbesar yang mencakup
kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat dan produknya (keringat atau
lendir). Kata ini berasal dari bahasa Latin "integumentum", yang berarti "penutup"
(Wikipedia, 2010).
APA SIH FUNGSI DARI
SISTEM INTEGUMEN ?
Memiliki fungsi sebagai berikut :

• Sebagai pelindung / proteksi


• Alat untuk mempertahankan diri
• Sebagai alat ekskretori
• Sebagai alat komunikasi dan alat sensoris
• Sebagai alat respirasi
• Sebagai alat gerak
SISTEM
INTEGUMEN PADA
VERTEBRATA
A. Sistem Integumen pada Pisces
a. Sisik

Sisik dibuat di dalam dermis sehingga sering diistilahkan sebagai rangka


dermis. Ikan yang sama sekali tidak bersisik, di temukan pada ikan lajur
(Trichiurus, Lepturancanthus, Demissolinea), ikan sub-ordo Siluroidea
(Pegasius, Clarias, Fluta alba).
Jenis-jenis sisik ikan yaitu:

SISIK PLACOID SISIK GANOID

SISIK COSMOID SISIK CYCLOID


& CTENOID
b. Lendir Umumnya ikan yang tidak bersisik memproduksi lendir
yang lebih banyak dan tebal dibanding dengan ikan yang
bersisik.

Ketebalan lendir yang meliputi kulit ikan dipengaruhi oleh


kegiatan sel kelenjar yang berbentuk piala yang terletak di
dalam epidermis.

Kelenjar ini akan memproduksi lendir lebih banyak pada


saat tertentu, misalnya pada saat ikan berusaha melepaskan
diri dari bahaya/ genting dibanding pada saat atau keadaan
normal.
Lendir berguna untuk mengurangi gesekan dengan air
supaya ia dapat berenang dengan lebih cepat, mencegah
infeksi dan menutup luka, berperan dalam osmoregulasi
sebagai lapisan semi-permiable yang mencegah keluar
masuknya air melalui kulit.
B. Sistem Integumen pada Amfibi
Kulit
Amfibi terbungkus oleh kulitnya yang lembut (tipis) dan bersih,
tanpa bulu, tanpa sisik. Kulit ini harus selalu dijaga agar tetap
lembab karena ia cenderung mengering terutama di bagian
perut. Keadaan tersebut memungkinkan terjadinya pertukaran
gas. Bahkan walaupun mereka memiliki kelenjar lendir yang
membantu menjaga kelembaban, amfibi harus tetap hidup di
daerah lembab. Kulit dari sebagian besar amfibi melindungi
mereka dari predator dan memiliki kelenjar racun yang
mengeluarkan zat yang tidak nyaman dan bahkan bisa beracun
(Fakta ilmiah, 2010).
C. Sistem Integumen pada Reptil
1. Kelenjar Keringat

Integument pada Reptilia umumnya juga tidak mengandung


kelenjar keringat. Lapisan terluar dari integument yang
menanduk tidak mengandung sel-sel saraf dan pembuluh
darah. Bagian ini mati, dan lama-lama akan mengelupas.
Permukaan lapisan epidermal mengalami keratinisasi.
Lapisan ini akan ikut hilang apabila hewan berganti kulit.
Pada calotes (bunglon) integument mengalami modifikasi
warna. Perubahan warna ini dikarenakan adanya granulea
pigment dalam dermis yang terkumpul atau menyebar karena
pengaruh yang bermacam-macam. Pada calotes (bunglon)
perubahan ini relatif cepat, karena selalu dibawah kontrol
sistem nervosum outonomicum (Isman, 2009).
2. Sisik

Tubuh reptil umumnya tertutupi oleh sisik-sisik yang beraneka bentuk, terkecuali
anggota suku Amphisbaenidae yang tak bersisik. Sisik-sisik itu dapat berukuran amat
halus, seperti halnya sisik-sisik yang menutupi tubuh cecak, atau pun berukuran besar
seperti yang dapat kita amati pada tempurung kura-kura. Sisik-sisik itu berupa
modifikasi lapisan kulit luar (epidermis) yang mengeras oleh zat tanduk, dan
terkadang dilengkapi dengan pelat-pelat tulang di lapisan bawahnya, yang dikenal
sebagai osteoderm (Isman, 2009).
Beberapa bentuk sisik yang umum pada reptil adalah (Isman, 2009):
- sikloid (cenderung datar membundar)
- granular (berbingkul-bingkul), dan
- berlunas (memiliki gigir memanjang di tengahnya, seperti lunas perahu).

Sisik ular picung (Rhabdophis subminiata) yang berlunas


c. Sistem Integumen pada Aves
Pada umumnya permukaan tubuh aves ditutup oleh bulu.
Pertumbuhan bulu tersebut berasal dari epidermis yang
menyembul perlahan ke permukaan kulit, berupa kuncup bulu
yang nantinya akan membuka dan menjadi bulu muda
dipermukaan kulit yang selanjutnya menjadi bulu dewasa.

Macam bulu – bulu dapat dikelompokkan sebagai berikut:


a. Bentuk
o Plumae berfungsi menutupi tubuh (contour featers)
o Filoplumae ialah bulu rambut ( hair featers)
o Plumulae adalah bulu bawah ( down featers)
b. Letak

o Rectrises terletak pada ekor, bendera bulu simetris


o Remiges terletak pada sayap, bendera bulu asimetris
o Tectrise terletak pada tubuh (penutup)
o Alula terletak pada kaki

c. Bagian bulu

1. Calamus (tangkai bulu), terdapat umbilical inferior (bawah)


dan superior (atas) .
2. Rachis, lanjutan calamus, tempat melekatnya vexilum
(bendera bulu)
3. Vexilum terdiri atas barbae
4. Barbae terdiri atas barbulae inferior dan superior yang
dihubungkan oleh kait (radioli).
d. Sistem Integumen pada Mamalia
Kulit

EPIDERMIS
• Biasanya terdiri atas tiga puluh lapis sel yang berfungsi menjadi
lapisan tahan air.
• Melindungi tubuh dari masuknya benda asing dan mencegah evaporasi
cairan berlebih.
• Pada lapisan ini pula terdapat sel melanosit yang menentukan warna
kulit kita.

Terdiri atas :
• Stratum korneum, merupakan lapisan zat tanduk, mati dan selalu
mengelupas.
• Stratum lusidium, merupakan lapisan zat tanduk
• Stratum granulosum, mengandung pigmen
• Stratum germonativum, selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar.
DERMIS
• Pada lapisan dermis terdapat pembuluh darah,
pembuluh limfe, folikel rambut, kelenjar keringat, syaraf
dan sel fibroblast.
• Pada lapisan ini juga terdapat reseptor yang berfungsi
untuk merasakan sensasi raba dan nyeri.

HIPODERMIS
• Bagian terdalam dari kulit.
• Tersusun atas jaringan adiposa.
• Terdiri dari banyak sel lemak sehingga berfungsi
sebagai bantalan terhadap cedera dan membantu
dalam mempertahankan panas tubuh.
1. Kelenjar Keringat
Kelenjar merupakan derivat sel epithel. Pada manusia, kelenjar keringat
tersebar di seluruh permukaan tubuh, sedangkan pada mamalia lainnya
penyebarannya lebih terbatas, misalnya di daerah telinga, bibir, kepala,
punggung, jari kaki, telapak kaki, sekitar anus, dan kelenjar susu. Tipe :
- merokrin (hanya mengeluarkan sekret) : ludah, pankreas, mucus
- holokrin (seluruh sel sbg sekret) : keringat, lamak
- apokrin : sekret bag. Ujung/puncak (kel mamae)

2. Kelenjar Susu
Kelenjar susu (glandula mammae) hanya dimiliki oleh mammalia. Kelenjar
ini merupakan modifikasi kelenjar keringat. Kelenjar susu terbentu sepanjang
garis susu, yang terentang dari ketiak sampai lipat paha.
Berdasarkan wilayah-wilayah di mana kelenjar susu tumbuh, dapat dibedakan
kelenjar susu aksila (ketiak), thorak (dada), abdominal (perut), dan inguinal
(lipat paha).
3. Tanduk
Tanduk (Bahan Tulang / Zat Tanduk) terdiri dari:
- Tanduk Kosong (Lanjutan Dari Tl. Frontal, Tunggal) : Kambing,
Domba, Kerbau, Sapi
- Prong Horn : Tanduk Kosong, Bercabang, Tiap Tahun Berganti;
Antilop
- Cula : Rambut Menyatu, Tetap (Badak)
- Rangga : Tanduk Tulang, Berganti (Rusa Jantan)
- Tanduk jerapah : tl frontal, permanen.

4. Cakar, Kuku, dan Telapok


• Cakar : Bag. Dorsal (Konveks): Unguis, Runcing; Bag Ventral
(Konkaf) : Sub-unguis
• Kuku : Lebar, Pipih; Sub-unguis Lebih Lunak, tersusun atas
Protein yang mengeras disebut keratin. Bagian-bagiannya yaitu
matriks, dinding, dasar, alur, akar, lempeng, lunula, eponikium,
hiponikiu.
• Telapok : unguis perisai tanduk; kuneus (ventral sub-unguis
menanduk)
Thank you !

@stfnnygrc_

Anda mungkin juga menyukai