SISTEM INTEGUMEN
Selaput
Tipis Agak tebal Sangat tebal
integumen
Berkembang
Saluran racun Tidak ada Tidak ada
baik
Ikan beronang (Siganus sp.) mempunyai kelenjar beracun yang terdapat
pada 13 jari-jari keras sirip punggung, 4 jari-jari keras sirip perut dan 7 jari-
jari keras sirip dubur. Kantung kelenjar pada Siluroidea umumnya terdapat
pada dasar jari-jari keras sirip punggung dan dada, yang dilengkapi gerigi
yang membengkok ke dalam. Bila kantung kelenjar tersebut tertekan oleh
jari-jari siripnya akan mengeluarkan cairan yang beracun melalui sebuah
alur yang terdapat pada jari-jari keras tersebut dan diteruskan kedalam
luka. Beberapa anggota Siluroidea, misalnya ikan sembilang (Plotosus
canius), ikan lele (Clarias batrachus).
Kelenjar beracun ikan pari (Dasyatis) terdapat pada duri di ekornya. Duri
ini tersusun dari bahan yang disebut vasodentine. Sepanjang kedua sisi
duri tersebut terdapat gerigi yang membengkok ke belakang. Duri
tersebut ditandai dengan adanya sejumlah alur yang dangkal sepanjang
duri. Sepanjang tepi alur pada bagian bawah duri, didapatkan suatu
celah yang dalam. Jika diamati dengan teliti maka pada celah ini akan
tampak berisikan suatu jalur berupa jaringan kelabu, ”spongy” lembut
meluas sepanjang celah. Racun dihasilkan oleh jaringan ini. Meskipun
jumlahnya lebih sedikit daripada yang dihasilkan bagian lain dari
selaput integumen dan bagian khusus tertentu kulit pada ekor yang
terletak didekat duri. Celah ini berfungsi untuk melindungi jaringan
kelenjar. Mengingat adanya racun pada duri ekor ikan pari ini, maka
para nelayan akan membuang duri tersebut segera setelah ikan
tertangkap untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Ikan pari