DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1 : PENDAHULUAN
BAB 2 : PEMBAHASAN
Kulit ............................................................................................. 3
Sisik ............................................................................................. 5
Pewarnaan .................................................................................. 10
Organ cahaya .............................................................................. 13
Kelenjar beracun ........................................................................ 15
BAB 3 : PENUTUP
Kesimpulan ........................................................................................... 18
1
BAB 1
PENDAHULUAN
2
BAB 2
PEMBAHASAN
A. KULIT
Kulit pada ikan selain sebagai pembalut tubuh juga berfungsi sebagai :
Beberapa alat lain yang terdapat dalam kulit ikan adalah kelenjar racun,
pigmen, organ penghasil cahaya dan kelenjar mocous (lendir).
Kulit terdiri dari beberapa lapisan, yaitu lapisan luar yang disebut
epidermis dan lapisan dalam yang disebut dermis atau corium. Pada ikan teleostei
terdiri dari beberapa lapisan yaitu kutikula, epidermis, dermis, dan hipodermis.
3
dapat menghambat penorobosan air oleh proses osmosis serta dapat mengurangi
gesekan tubuh ikan berenang.
Epidermis selalu basah karena adanya lendir yang dihasilkan oleh sel – sel
berbentuk piala yang terdapat diseluruh permukaan tubuh. Epidermis bagian
dalam terdiri dari lapisan sel yang selalu giat mengadakan pembelahan untuk
menggantikan sel – sel sebelah luar yang lepas dan untuk persendian
pengembangan tubuh. Tebalnya lapisan epidermis dapat bervariasi bergantung
pada spesies, umur, dan tingkat kedewasaan dalam siklus reproduksi. Umumnya
lapisan epidermis lebih tebal pada spesies ikan yang tidak mempunyai sisik, dan
juga pada bagian sirip dimana banyak terdapat ujung-ujung saraf dan sel-sel
lendir.
Dermis lebih tebal dari pada epidermis dan terdiri dari sel-sel yang
susunannya lebih kompak. Lapisan ini berperan dalam pembentukan sisik pada
ikan-ikan yang bersisik. Derivat-derivat kulit juga dibentuk di dalam lapisan ini.
Pada dermis ini terkandung pembuluh darah, saraf dan jaringan pengikat.
Lapisan dermis terdiri dari dua lapisan, yaitu stratum spongiosum dan
stratum kompaktum. Stratum spongiosum merupakan suatu tenunan dari kalogen
dan serat-serat-serat retikulum yang berhubungan dengan membran dasar dan
4
epidermis. Lapisan ini mengandung pigmen (kromatofor), sel-sel penyusun
kantung sisik dimana sisik tertanam.
B. Sisik
Sisik sering diistilahkan sebagai rangka dermis karena sisik dibuat di
dalam lapisan dermis. Pada beberapa ikan sisiknya berubah menjadi keras karena
bahan yang dikandungnya, sehingga sisik tersebut menjadi semacam rangka luar.
Ikan yang bersisik keras terutama ditemukan pada ikan-ikan yang masih primitif.
Sedangkan pada ikan modern kekerasan sisiknya sudah tereduksi menjadi sangat
fleksibel.
Disamping ikan-ikan yang bersisik, juga banyak terdapat ikan yang sama
sekali tidak bersisik, misalnya ikan-ikan yang termaksud kedalam subordo
Siluroidea (Ikan jambal Pangasius pangasius, lele Clarias batrachus, dan belut
sawah Fluta alba). Sebagai suatu kompensasi, sebagaimana yang telah
dikemukakan, mereka mempunyai lendir yang lebih tebal sehingga badannya
menjadi lebih licin.
5
Sisik pada “Paddle fish” (Polyodon) di Amerika Utara hanya terdapat pada
bagian operculum dan bagian ekor. Pada ikan mas kaca (Cyprinus carpio var.)
sisiknya besarbesar dan tidak merata, kadang-kadang hanya terdapat di sepanjang
linea lateralisnya. Ikan sidat, eel (Anguilla) yang terlihat seperti tidak bersisik,
sebenarnya bersisik tetapi sisiknya kecil-kecil dan dilapisi lendir yang tebal.
Sisik kosmoid
Sisik kosmoid hanya terdapat pada ikan fosil dan ikan primitif. Sisik ikan
ini terdiri dari beberapa lapisan, yang berturut-turut dari luar ke dalam ialah
vitrodentine yang dilapisi semacam enamel, kemudian cosmine yang merupakan
lapisan yang kuat dan “noncellular”, terakhir isopedine materialnya terdiri dari
substansi tulang. Pada lapisan isopedine terdapat pembuluh-pembuluh kecil. Yang
menarik perhatian dari sisik ini adalah pertumbuhan sisik ini hanya pada bagian
bawah, sedangkan pada bagian atas tidak terdapat sel-sel hidup yang menutup
permukaan. Ikan yang memiliki sisik tipe cosmoid ini misalnya Latimeria
chalumnae.
6
Ikan coelacanth, Latemeria chalumnae, jenis ikan purba yang masih hidup
Sisik ganoid
Sisik ganoid terdiri dari beberapa lapisan. Lapisan luar dinamakan ganoine
yang meterialnya terdiri dari garam-garam organik, sedangkan dibawahnya
terdapat lapisan cosmonie, dan lapisan yang paling dalam adalah isopedine. Sisik-
sisik ini berbentuk belah ketupat, mengkilap, dan keras.
7
pertumbuhannya, sisik-sisik sikloid dan stenoid terus bertamabah lingkaran
tahunnya. Sisik-sisik ini tersusun di tubuh ikan seperti genting, dengan arah
menutup ke belakang. Dengan demikian memungkinkan aliran air yang lebih
lancar di sekeliling tubuh dan mengurangi gesekan.
Sisik sikloid dan stenoid terdapat pada golongan ikan teleostei, dimana
masing-masing terdapat pada golongan ikan berjari-jari lemah (Malacopterygii)
dan golongan ikan berjari-jari (Acanthopterygii). Sisik pada golongan ikan
Teleostei merupakan tulang dermal yang aselular, yang terdiri dari susunan
matriks isopedine mineral yang membungkus serabut-serabut kalogen yang tebal
yang tersusun dengan arah posterior. Sisik stenoid mempunyai spekular yang
kaku pada bagian posteriornya, sedangkan pada sisik sikloid tidak ada.
8
Perbedaan susunan sisik pada (a) ikan Chondrichthyes (tulang rawan) dan
(b) ikan Osteichthyes (tulang sejati)
9
digunakan untuk menentukan umur ikan. Bagian yang jelas untuk menentukan
umur ikan ialah pada bagian anteriornya.
C. Pewarnaan
Ikan-ikan yang hidup di perairan bebas seperti tenggiri (Scomberomorus
commersoni) dan lain-lain mempunyai warna tubuh yang sederhana, bertingkat
dari keputih-putihan pada bagian perut, keperak-perakan pada sisi tubuh bagian
bawah sampai kebiru-biruan atau kehijau-hijauan pada sisi atas dan kehitam-
hitaman pada bagian punggungnya.
Ikan yang hidup didaerah dasar, bagian dasar perutnya bewarna pucat dan
bagian punggungnya bewarna gelap. Warna tubuh yang cemerlang dan cantik
biasanya dimiliki oleh ikan-ikan yang hidup di sekitar karang, misalnya ikan-ikan
yang termaksud kedalam familia Apogonidae, Chaetodontidae, Achanturidae, dan
sebagainya.
10
Umumnya ikan laut yang hidup dilapisan atas bewarna keperak-perakan,
dibagian tengah kemerah-merahan dan dibagian bawah ungu atau hitam. Warna
ikan tersebut dikarenakan oleh schemachrome (karena konfigurasi fisik) dan
biochrome ( pigmen pembawa warna). Schemachrome putih terdapat pada rangka,
gelembung renang, sisik, dan testes, biru dan ungu pada iris mata, warna-warna
pelangi pada sisik, mata dan membrana usus. Yang termasuk biochrome adalah :
Sel khusus yang memberikan warna pada ikan ada dua macam yaitu :
Iridocyte (leucophore dan guanophore), yang dinamakan juga sel cermin karena
mengandung bahan yang dapat memantulkan warna di luar tubuh ikan. Bahan
yang terkandung dalam sel cermin antara lain guanin kristal (warna keputih-
putihan) sebagai hasil buangan metabolisme.
11
(merah dan jingga), xanthophore (kuning), melanophore (hitam), dan leucophore
(putih).
Warna pada tubuh ikan mempunyai banyak fungsi. Ada yang mengelompokan
fungsi-fungsi tersebut kedalam tiga hal yaitu untuk persembunyian, penyamaran,
dan pemberitahuan. Jenis warna persembunyian meliputi pemiripan secara umum,
pemiripan warna secara berubah, pemudaran warna, pewarnaan terpecah, dan
pewarnaan terpecah koinsiden.
Pemiripan warna secara umum antara ikan dengan latar belakangnya
merupakan karakteristik dasar ikan untuk memiripi bayangan dan corak habitat
dimana mereka tinggal. Setelah apa yang dikemukakan diatas, banyak ikan yang
tinggal di sekitar karang, sangat mirip warnanya dengan karang tersebut. Ikan-
ikan yang hidup disekitar tanaman air, karena hidup didaerah yang cemerlang dan
penuh bayangan, umumnya mempunyai warna tubuh yang berbelang-belang.
12
termaksud noktah-noktah gelap (pada waktu muda), dan sisi tubuh yang bewarna
jingga (pada saat dewasa).
13
Pemiripan warna secara berubah pada ikan Salmon, Salmo gairdneri
D. Organ cahaya
Terdapat dua sumber cahaya yang dikeluarkan oleh ikan dan keduanya
terdapat pada kulit, yaitu cahaya yang dikeluarkan oleh bakteri yang hidup
bersimbiose dengan ikan dan cahaya yang dikeluarkan oleh ikan itu sendiri.
Ikan yang dapat mengeluarkan cahaya umumnya tinggal di bagian laut dalam
dan hanya sedikit yang hidup di perairan dangkal.
Sel pada kulit ikan yang dapat mengeluarkan cahaya tersebut sel cahaya
atau photopore (photocyte). Sel ini terdapat pada golongan ikan
Elasmobranchii (Spinax, Etomopterus, Benthobathis moresbyi) dan teleostei
(Stomiatidae, Myctophiformes, Batrachhoididar).
14
Ikan lantern, Bolinichthys dengan titik-titik photophore
15
cahaya yang dikeluarkan oleh bakteri diatur oleh konstraksi pigmen yang
berfungsi sebagai iris mata.
E. Kelenjar Beracun
Kelenjar beracun merupakan derivat kulit yang merupakan modifikasi
kelenjar yang mengeluarkan lendir. Kelenjar beracun ini bukan saja
dipergunakan untuk pertahanan diri saja, tetapi juga untuk menyerang dan
mencari makan.
Ikan-ikan yang sistem integumennya mengandung kelenjar beracun antara
lain ikan-ikan yang hidup di sekitar karang, ikan lele dan sebangsanya
(Siluridae) dan golongan Elasmobranchii (Dasyatidae, Chimaeridae,
Myliobathidae). Beberapa jenis ikan buntal (Tetraodontidae) juga terkenal
beracun, tetapi racunnya bukan berasal dari integumennya melainkan dari
kelenjar empedu (hepar).
16
Ikan lepu ayam (Petrois volintas dan Petrois russeli), lepu angin
(Scorpaena guttata) dan lepu tembaga (Synanceja horrida) mempunyai racun
jari-jari keras, sirip punggung, sirip anal dan sirip perut.
17
Beberapa anggota Siluridae yang beracun misalnya adalah : sembilang
(Plotosus canius), lele (Clarias batrachus), keting (Ketengus thypus),
manyaung (Arius thalasinus).
Kelenjar beracun ikan pari (Dasyatis sp) terdapat pada duri ekornya. Duri
ini tersusun dari bahan yang disebut vasodentine. Sepanjang kedua sisi duri
tersebut terdapat gerigi yang bengkok ke dalam.
Ikan pari
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
18
Lendir yaitu zat (semacam glycoprotein) yang dinamakan mucin. Apabila
bersentuhan dengan air membentuk lendir yang terdapat pada ikan yang tidak
bersisik. Sisik merupakan merupakan bagian dari rangka dermis karena dibuat
dari lapisan dermis. Bentuk dan bahan yang dikandung sisik ikan dibedakan
menjadi 5 jenis yaitu kosmoid, plakoid, ganoid, sikloid, stenoid.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.pintarbiologi.com/2016/05/sistem-integumen-pada-ikan.html
http://kagakupesca.blogspot.co.id/2015/04/sistem-integumen-pada-
ikan_28.html
19