Anda di halaman 1dari 41

SISTEM

INTEGUMEN
DEWI MERDEKAWATI S.Pi,
M.Si
■ Sistem integumen: Kulit dengan
derivat-derivatnya.

■ Modifikasi sisik: Gigi ikan hiu, jari-


jari sirip, scute & beberapa potong

tulang tengkorak.
Fungsi Kulit:

(1) Alat pertahanan pertama terhadap penyakit

(2) Alat pelindung

(3) Adaptasi dengan lingkungan

(4) Alat ekskresi dan osmoregulasi

(5) Alat pernapasan tambahan


Struktur Kulit
■ Kulit terdiri dari epidermis dan dermis
(corium).
■ Epidermis selalu basah karena adanya
lendir yang dihasilkan oleh sel berbentuk piala
yang terdapat di seluruh permukaan tubuhnya.

■ Epidermis bagian dalam terdiri dari lapisan


sel yang selalu aktif melakukan pembelahan
untuk mengganti sel-sel sebelah luar yang
lepas dan untuk persediaan pengembangan
tubuh.
■ Lapisan sel ini disebut struktur germinativum
(lapisan malphigi).
■ Dermis (lebih tebal dari epidermis) terdiri dari
sel-sel yang susunannya lebih kompak.

■ Dermis berperan dalam pembentukan sisik


pada ikan-ikan bersisik.

■ Derivat-derivat kulit juga dibentuk di dermis.


Di dermis ini, terkandung pembuluh darah,
saraf dan jaringan pengikat.
• The chemical composition of fish skin is poorly studied,
but some generalizations can be made. There is less
water in fish skin than in fish muscle, a higher ash
content, and similar amounts of protein.
• The main protein in skin is collagen, which is why fish
skin has been used to manufacture glue. The chief
minerals in fish skin are phosphorus, potassium, and
calcium (Van Oosten 1957).
• The ash composition of the skin of the Coho Salmon
(Oncorhynchus kisutch) is: P2O5 33%, CaO 14%,
Cl 21%, Na2O 9%, K2O 17% MgO 2%
Lendir
■ Sel kelenjar berbentuk piala & terletak di
dalam epidermis mengeluarkan zat yang
disebut mucin (sejenis glikoprotein).

■ Umumnya ikan tidak bersisik mempunyai


lendir yang lebih tebal daripada ikan
bersisik.

■ Pada saat genting, sel kelenjar akan lebih


giat lagi mengeluarkan lendir sehingga
lapisan lendir lebih tebal daripada keadaan
normal.
Fungsi Lendir:

(1) Mengurangi gesekan dengan air sehingga dapat


berenang lebih cepat

(2) Berperan dalam osmoregulasi

(3) Mencegah infeksi dan menutup luka

(4) Menghindarkan diri dari kekeringan

(5) Untuk membuat sarangnya dalam rangka


melindungi telur yang telah dibuahi dari
gangguan luar, misalnya pada sepat siam
[Trichogaster pectoralis] dan sepat rawa [T.
[
trichopterus]).
Sisik

■ Berasal dari lapisan dermis

■ Ikan bersisik keras (CaCo3 dan khitin)


ditemukan pada ikan primitif, sedangkan pd
ikan yang modern, kekerasan sisiknya
tereduksi menjadi sangat fleksibel.

■ Juga banyak ikan yang tidak


bersisik,misalnya ikan-ikan yg termasuk
subordo siluroidea (jambal, lele, dan belut
sawah).
■ Sisik “paddle fish” (Polyodon
( ) di Amerika Utara
terdapat di bagian operkulum dan di bagian
ekor.

■ Pada ikan mas kaca, sisiknya besar-besar dan


tidak merata, kadang-kadang hanya terdapat di
sepanjang garis rusuknya.

■ Ikan sidat (Anguilla


( ) yang terlihat seperti tidak
bersisik, sebenarnya bersisik tetapi sisiknya
kecil & dilapisi lendir yang tebal.

■ Ikan tuna hanya bersisik pada bagian perut


Tipe Sisik Pada Ikan
Jenis sisik ikan (berdasarkan bentuk dan
bahan yang dikandungnya):

1. Placoid
2. Cosmoid
3. Ganoid
4. Sikloid
5. Ctenoid
Sisik Placoid:

1. Hanya terdapat pada ikan bertulang rawan


(Chondrichthyes).

2. Bentuknya hampir seperti duri bunga mawar


dengan dasar yang bulat atau bujur sangkar.

3. Sering disebut sebagai dermal denticle.

4. Sisi terluar dilapisi bahan menyerupai


enamel, disebut vitrodentin dan bagian dalam
berisikan pembuluh darah dan saraf
Type sisik
Placoid
Sisik Cosmoid:

1. Hanya terdapat pada ikan fosil dan ikan primitif.

2. Terdiri dari vitrodentine, cosmine, dan isopedine.

3. Terdapat pada ikan Latimeria chalumnae.


Sisik Ganoid

■ Sisik ganoid terdiri dari ganoine, cosmine,


dan isopedine.

■ Ikan-ikan yang bersisik tipe ganoid ini, a.l.:


Acipenceridae, Polyodontidae, Polypterus,
dan Lepisostidae.
Type sisik
Ganoid
Sisik Sikloid dan Ctenoid

■ Sisik sikloid dan ctenoid terdapat pada


golongan Teleostei, masing-masing pada
golongan ikan yang berjari- jari lemah
(Malacopterigii) dan golongan ikan yang
berjarI-jari keras (Acantopterigii).
■ Kedua sisik ini lebih tipis, fleksibel,
transparan dan tidak mengandung dentin dan
enamel.
■ Sikloid : ikan tawes dan nilem
■ Ctenoid : gurami
■ Di daerah bermusim 4, sisik dapat digunakan

untuk menentukan umur ikan.

■ Circulus selalu bertambah selama ikan


hidup.

■ Annulus digunakan untuk menghitung umur


ikan.
annulus (dark band)
Pewarnaan

■ Ikan yang hidup di perairan bebas seperti ikan


tenggiri (Scomberomorus
( commersoni) memiliki
warna:
 Keputih-putihan pada bagian perut,
Keperak-perakan (sisi tubuh bagian bawah) sampai
kebiru-biruan / kehijau-hijauan (sisi tubuh bagian
atas)
Kehitam-hitaman pada bagian punggungnya.
■ Ikan yang hidup di daerah danau, bagian perut
berwarna pucat dan bagian punggung berwarna
gelap.

■ Warna tubuh yang cemerlang & cantik umumnya


dimiliki ikan-ikan yang tinggal di sekitar karang
(Apogontidae, Chaetodontidae, Acanthuridae,
dll.).

■ Umumnya ikan yang hidup di lapisan bagian atas

berwarna keperak-perakan, di bagian tengah


kemerah-merahan, dan di bagian bawah (dasar)
ungu dan hitam.
Warna ikan disebabkan oleh:

1. Schemachrome (karena konfigurasi fisik)


2. Biochrome (pigmen pembawa warna).

Schemachrome:

1. Putih: pada rangka, gelembung renang, sisik dan


testis;
2. Biru dan ungu: pada iris mata;
3. Warna-warna pelangi : pada sisik, mata dan
membran usus.
Yang termasuk biochrome adalah :

(1) carotenoid (kuning, merah)


(2) chromolipoid (kuning s.d. coklat)
(3) indigoid (biru, merah, hijau)
(4) melanin (hitam atau coklat)
(5) porphyrin (merah, kuning, hijau, biru, coklat)
(6) flavin (kuning kehijau-hijauan)
(7) purin (putih atau keperak-perakan), dan
(8) pterin (putih, kuning, merah, jingga).
 Karotenoid, melanin, flavin dan purin : kulit
 Karotenoid : hati, telur dan mata
 Porfirin : otot dan darah
 Flavin : darah, otot, limpa, insang, jantung,
ginjal, telur, hati dan mata.
 Purin : sisik dan mata
 Pterin : mata, darah, hati, ginjal dan
lambung.
■ Sel khusus yang memberikan warna pada
ikan ada 2 jenis, yaitu iridocyte (leucophore
dan guanophore) dan chromatophore.

■ Chromatophore dasar ada 4 macam, yaitu :


eritrophore (merah dan jingga), xantophore
(kuning), melanophore (hitam), dan leuco-
phore (putih).

■ Pemancaran dan pemusatan pigmen :


kendali saraf dan hormon. Kelenjar pituitari :
- pemencaran melanofora (MSH : melanophore
stimulating hormone)
- Pemusatan melanofora (MCH : melanophore
concentrating hormone)
Fungsi warna pada tubuh ikan:

(1) persembunyian

(2) penyamaran

(3) pemberitahuan.
Organ Cahaya
Ada 2 sumber cahaya pada ikan (keduanya ada
di kulit), yaitu:
1. Cahaya dikeluarkan bakteri yang bersimbiosis
dengan ikan. Contoh: Macroridae, Gadidae,
Monocentridae, Serranidae, Anomalopidae,
Leiognathidae, dan Saccopharyneidae.
2. Cahaya dikeluarkan oleh ikan itu sendiri.
Contoh: ikan Malacocephalus (hidup di laut
dalam) memiliki cahaya yang dapat menerangi
sejauh 10 m dengan λ 410 - 600 nm (berperan
dalam pemijahan).
Fungsi organ cahaya pada ikan:

(1) sebagai tanda pengenal individu ikan


sejenis
(2) untuk memikat mangsa
(3) menerangi lingkungan sekitarnya
(4) mengejutkan musuh dan melarikan diri
(5) penyesuaian diri terhadap ketiadaan sinar
di laut dalam
(6) ciri ikan beracun
Kelenjar Beracun
■ Kelenjar beracun digunakan oleh ikan
untuk mempertahankan diri, menyerang &
mencari makanan.

■ Ikan yang sistem integumennya


mengandung
kelenjar beracun, antara lain: ikan yang hidup
di dekat karang, ikan lele dan sebangsanya
(Siluroidea), dan golongan Elasmobranchi
(Dasyatidae, Chimaeridae, Myliobathidae).
■ Ikan lepu ayam (Pterois
( volitans & P. russelli)
memiliki alat beracun yg terdiri dari 13 jari-jari
keras sirip punggung, 3 jari-jari keras sirip
dubur, dan 2 jari-jari keras sirip perut.

■ Ikan lepu tembaga (Synanceja


( horrida) memiliki
racun yang mematikan manusia, terdiri dari 13
jari-jari keras sirip punggung, 3 jari-jari keras
sirip dubur, dan 2 jari-jari keras sirip perut.
■ Ikan lepu angin (Scorpaena
( guttata) alat
beracunnya: 12 jari-jari keras sirip dorsal, 3 jari-jari
keras sirip dubur, dan 2 jari-jari keras sirip perut.

■ Ikan beronang (Siganus


( ) memiliki kelenjar beracun
yang terdapat pd 13 jari-jari keras sirip punggung, 4
jari-jari keras sirip perut, dan 7 jari-jari keras sirip
dubur.

■ Kelenjar beracun ikan pari (Dasyatis


( ) ada pada
duri di ekornya.
QUIZ :
JELASKAN CARA
MENGKLASIFIKASIKAN
ATAU PEMBERIAN NAMA
IKAN

Anda mungkin juga menyukai