INTEGUMEN IKAN
Outline kuliah:
3.
4. 5. 6.
7.
8. 9.
Pergerakan
Tingkah laku (seleksi secara seksual, agresi, identifikasi) Menghasilkan suara.
KULIT
Terletak di bawah epidermis, lebih tebal dengan Susunan sel-sel yang lebih kompak
Tempat terbentuknya sisik dan derivat-derivat kulit DERMIS Terdapat pembuluh darah, saraf, dan jaringan-jaringan ikat
Ciri-ciri umum kulit ikan Epidermis sangat tipis dengan 2 tipe sel yaitu sel-sel epidermal dan kelenjar-kelenjar uniselular Kutikula mukosa pada permukaan Microridges untuk menahan mucous pada tempatnya Dermis mengandung chromatophores Tiga tipe chromatophores: Melanophores (pigmen coklat atau hitam) Lipophores (xanthophores, pigmen kuning dan erythrophores , pigmen merah) Iridophores (reflektif) Dermis menghasilkan sisik dermal dalam jumlah banyak
Kulit bagian batang ekor, irisan longitudinal (Bar = 31.7 m) 1. epidemis; 2. kantung sisik; 3. dermis (stratum compactum); 4. otot; 5. sisik; 6. squamous epithelial cells; 7. undifferentiated basal cells; 8. alarm cell; 9. sel-sel lendir; 10. taste buds.
Sel Goblet
Epidermis
Sel-sel pigmen Enamel Dentin Dermis Serat jaringan penghubung Kromatofora
Lendir umumnya terdiri dari glycoprotein, fungsinya untuk mengurangi gesekan, serangan predator, dan isolasi sel-sel
http://www.upei.ca
Sel-sel alarm ditemukan paling banyak pada bagian kepala, melepaskan zat-zat tertentu saat mengalami
Pada hidung
Pada sungut
Taste buds ikan trout (400x pembesaran) Hak cipta: US Fish & Wildlife Service
melanophore
Contoh lain anatomi kulit/pembungkus tubuh pada ikan primitif & modern
Amphioxus sp.
dogfish epidermis (sejenis cucut)
Ostracoderm
Sisik: dibentuk pada lapisan dermis, disebut juga rangka dermis. Tidak semua Ikan bersisik, ex. Subordo Siluroidea (patin, jambal, keting, belut, dll) Bentuk sisik berbeda-beda tergantung bahan Ada 5 jenis: plakoid, kosmoid, ganoid, sikloid dan ktenoid 1. Plakoid: terdapat pada Elasmobranchii (cucut dan pari) pengenalan: bila diraba tajam dan kasar 2. Kosmoid: pada ikan primitif (ex. Latimeria chalumnae), berlapis-lapis tebal dan kuat (terdapat lapisan enamel/dentin) 3. Ganoid: berlapis-lapis (garam-garam organik), terdapat pada Polypterus, Lepisostidae, Poliodontidae, Acipenceridae
4. Sikloid: sisik lingkaran pada ikan berjari-jari lemah. Ex. Cyprinus carpio, Osteochilus hasselti
5. Ktenoid: sisik sisir pada ikan berjari-jari keras. Ex. Helostoma temminckii, Lates calcarifer
SISIK
Ktenoid
Placoid
Cosmoid
Sikloid
Ganoid
Duri sirip
Finlet
Skut
DERIVAT-DERIVAT KULIT
Lendir pada ikan Dihasilkan oleh sel-sel berbentuk piala yang terdapat pada seluruh permukaan tubuh Mengandung glycoprotein Berfungsi untuk mengurangi gesekan, penutup luka, dan pencegah infeksi
KELENJAR LENDIR
Fish cutaneous mucus: A new source of skin surface lipid R. W. Lewis1 CSIRO Division of Food Preservation, P.O. Box 43, Ryde 2112, Australia
Received: 14 September 1970
Asam lemak bebas pada kulit ikan untuk perlindungan terhadap jamur dan bakteri
up to 20 times more lipid per unit area than human serum. The
analyses revealed free fatty acids which may provide protection against bacterial and fungal attack. Carotenoids were prominent components. The amount of phospholipids present in fish mucus seems to determine its viscosity.
Fungsi lendir dan terbentuknya lendir (dlm bhs ind.)
Sumber pewarnaan pada ikan: 1. Konfigurasi fisik/schemacrom 2. Pigmen pembawa warna (biokrom) 3. Sel-sel khusus pemberi warna
Schemachrom: Putih: rangka, sisik, gonad, dan gelembung renang Biru dan ungu: iris mata Pelangi: sisik, mata, selaput usus Biokrom: karotenoid (k + m); kromolipoid (k ---- c); indigoid (b, m, hj); melanin (ht ---- c); porfirin/pigmen empedu (m, k, hj, b, c); flavin (kehitaman); pterin (p, k, m, j)
Kromatofor
KROMATOFORA
Kromatofora
Melanophore Xanthophore Erythrophore Iridophore
Pigmen
Melanin Pteridine dan Carotenoid Pteridine dan Carotenoid Guanine dan Purine lainnya
Pembawa
Warna Warna Warna Memantulkan
Warna
Hitam, coklat Merah, oranye Oranye, kuning Putih, pereak, biru, lainnya
dalam sel.
Jika butiran pigmen menyebar pada seluruh cytoplasma maka warna tubuh ikan lebih hitam (hitam atau coklat). Jika butiran pigmen mengumpul warna gelapnya berkurang
Chromatophore yang menyebar (1&3) dan menyempit (2&4)
Xiphophorus hellerii
Pada ikan malaikat air tawar (Pterophyllum) dan ikan matahari (Lepomis) garis hitam pada kedua ikan ini akan memucat saat ketakutan atau stress, kemudian kembali setelah keadaan normal kembali.
Pterophylum dumerili
Lepomis megalotis
Dua konsep penting fungsi chromatophores adalah unit epidermal dan unit dermal. Unit epidermal berkaitan dengan perubahan warna (pada hewan berdarah panas dan berdarah dingin). Unit dermal terdiri dari tiga lapisan yakni:
xanthophore atau lapisan yang menyaring (filtering layer) iridophore atau lapisan yang memantulkan (reflecting layer) melanophore atau lapisan yang menyerap (absorbing layer)
ORGAN CAHAYA
Fungsi organ cahaya: sebagai pertahanan tubuh dan mencari makanan
Anomalops katoptron
Photoblepharon palpebratus
KELENJAR RACUN
- Modifikasi dari kelenjar lendir - Fungsi: untuk mempertahankan diri, mencari makan, menyerang - Terdapat pada ikan ordo Siluroidea, Dasyatidae, Myliobatidae, Chimaeridae, Scorpaenidae (lepu ayam, Pterois volitans, lepu angin P. russeli dan lepu tembaga, Synanceja horrida)
Pada Siluroidea: sembilang (Plotosus conius), lele (Clarias batrachus), keting (Ketingus typus) dan manyung (Arius thalassinus). Sirip D dan P kedua sisinya bergerigi dan membengkok ke dalam. Cairan racun mengalir melalui saluran/canal yang terdapat pada duri tersebut saat terinjak.
Pada ikan pari duri terdapat pada bagian ekor, kedua sisi duri tersebut bergerigi dan membengkok ke dalam
Arius thalassinus
Ketingus typus
Plotosus conius
Organ racun bervariasi baik bentuk maupun ukuran dari duri serta keberadaan atau ketiadaan saluran pengeluaran racun. Pteroids (sebangsa lepu-lepuan) memiliki membengkok dan licin, Scorpaena berduri cukup panjang dan tebal, sementara lepu batu berduri pendek, tebal dan kuat. Baik Pterois maupun Scorpaena memilki kelenjar racun, sementara Synanceja memiliki saluran pengeluaran racun dan kelenjar racun (Wiener, 1959). Venom apparatus (organ racun) pada berbagai Scorpaedinidae digunakan sebagai alat pertahanan, sebab saat racun dikeluarkan tidak dapat dikontrol oleh ikan (Endean 1961).
1. TCA precipitated proteins 2. TCA soluble peptides 3. Ninhydrin positive substances 4. Carbohydrates 5. Lipids * 6. Water content 7. Dry weight
Asterisk (*) denote significant difference at p < 0.005 TCA = Trichloroacetic Acid
Astroscopus
Torpedo
Gymnarchus
Ganthonemus
Gymnotus
Raja Sternarchus
Gnathonemus petersii