Anda di halaman 1dari 241

IKTIOLOGI

MSP 223-3 (2-3)

Tim m.k. Iktiologi Departemen MSP,


Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Institut Pertanian Bogor
2020
Materi Kuliah
Minggu Materi
1 Pendahuluan
2 Morfologi Ikan
3 Integumen, Rangka, dan Otot Ikan
4 Respirasi, sirkulasi, makanan, dan ekskresi pada Ikan
5 Reproduksi dan Integrasi
Sejarah perkembangan iktiologi, Klasifikasi, tatanama dan identifikasi
6 ikan
7 Distribusi ikan
-- UTS
8 Sub-Kelas Elasmobranchii
9 Kelas Actinopterygii.
10 Ordo Perciformes
11 Sub-Ordo Anabantoidei & Ordo Cypriniformes
12 Ikan Endemik dan Terancam Punah
13 Profil Sumber Daya Ikan
14 Aplikasi Iktiologi dalam bidang perikanan dan ilmu kelautan
-- UAS
Bentuk ujian:
Essay
Pilihan berganda

Persentase nilai:
Praktikum 30 %
UTS 30 %
UAS 40 %

Nilai akhir:
A : 80 – 100
AB : 75 – < 80
B : 70 – < 75
BC : 65 – < 70
C : 55 – < 65
D : 40 – < 55
E : < 40
Persentase hewan vertebrata

6.0%
10.8%

14.4% 48.1%

20.7%

Pisces Aves Reptilia


Mamalia Amphibia
Kekayaan jenis ikan Indonesia
mencapai 4.700 spesies
Air
Tawar;
1.200

Laut;
3.500

Indonesia termasuk negara


megabiodiversity
Ikan Endemik Air Tawar Indonesia



http://cdn.image.iyaa.com

www.sccgov.org

http://www.davidsanger.com

Budi daya
13,3
Produksi (Juta Ton)

5,7
Tangkap

2009 2010 2011 2012 2013



Danau Titicaca, Amerika Selatan

http://media.jrn.com
Palung Mariana, Filipina
Paedocypris progenetica
Yuwana Ikan
Buku
prosiding dan jurnal
MORFOLOGI IKAN
Tujuan

• Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa


akan dapat menjelaskan bagian tubuh,
bentuk tubuh, dan karakteristik ciri-ciri luar
untuk mengetahui morfometrik dan
meristik ikan.
Bentuk tubuh ikan

Umumnya simetris bilateral

Apakah yang dimaksud dengan simetris bilateral?


Bentuk tubuh ikan

Tidak simetris bilateral


Psettina iijimae
Perubahan bentuk tubuh
Ikan halibut California
(Paralichthys californicus)
Pola dasar umum tubuh terbagi tiga bagian:

kepala

badan

ekor
Variasi kepala-badan-ekor pada ikan
Bentuk anak panah

Strongylura strongylura
Bentuk pita

layur (Lepturacanthus savala)


Bentuk picak

ikan pari (Rajella annandalei)


Bentuk torpedo

tenggiri Scomberomorus commerson


Bentuk pipih

Ikan batik (Drepane punctata)


Sickle fish
Bentuk ular

belut (Monopterus albus)


Bentuk benang

Nemichthys scolopaceus
Bentuk bola

ikan buntal (Diodon hystrix)


Bentuk perpaduan

ikan lele (Clarias batrachus)


Bentuk penyamaran

Phycodurus eques Monocirrhus polyacanthus

Synanceia horrida Hippocampus bargibanti


Ceratias holboelli
deep sea angler fish
- 4.400 m
sirip ekor

A. bundar
B. berpinggiran tegak
C. berlekuk tunggal
D. berlekuk ganda
E. garpu
F. bulan sabit
G. baji
Jari-jari sirip

Jari-jari keras (spines) Jari-jari lemah (rays)


Meristik dan morfometrik

Meristik
Ciri-ciri morfologi ikan yang dapat dihitung (jumlah) seperti
jumlah jari-jari lemah pada sirip punggung, jumlah sisik pada
garis sisi, dan lain-lain.

Morfometrik
Berkaitan dengan pengukuran bagian tubuh ikan misalnya
panjang total, tinggi kepala, perbandingan ukuran tubuh, dan
lain-lain.
Penulisan:
Jari-jari keras dengan angka Romawi
Jari-jari lemah mengeras/lemah dengan angka Arab
terkait
Rumus meristik Siganus luridus

D, XIV+10; A, VII+8-9; P, 16-17; V, I+3+I; C, 18-22

dorsal pektoral kaudal,


anal atas 18, bawah 22
ventral

kembali
Diskusi
• Manfaat apa saja yang dapat diperoleh
setelah mempelajari morfologi ikan?
SEPULUH SISTEM ANATOMIK (ORGAN TUBUH)

1. Sistem integumen
2. Sistem otot (urat daging)
3. Sistem rangka
4. Sistem pencernaan makanan (digesti)
5. Sistem peredaran darah (sirkulasi )
6. Sistem pernafasan (respirasi)
7. Sistem penyingkiran (ekskresi)
8. Sistem saraf
9. Sistem hormon
10.Sistem reproduksi

Iktiologi, minggu ke-3 ©Tim m.k. Iktiologi Departemen MSP, FPIK IPB, 2013
SISTEM INTEGUMEN

Sumber: visualphotos.com
Leafly seadragon (Phycodurus eques)

©Tim m.k. Iktiologi Departemen MSP, FPIK IPB, 2013


Istilah integumen mencakup keseluruhan kulit ikan dan derivat
serta modifikasinya

Fungsi kulit
~ pertahanan terhadap penyakit
~ perlindungan dan penyesuaian terhadap faktor
lingkungan
~ ekskresi dan osmoregulasi
~ pernapasan tambahan
~ pertahanan diri dan menyerang

Organ pada kulit


• kelenjar lendir
• kelenjar racun
• sumber pewarnaan
• sumber cahaya
©Tim m.k. Iktiologi Departemen MSP, FPIK IPB, 2013
Struktur Kulit
Kulit terdiri atas dua lapisan
1) lapisan luar yang disebut epidermis dan
2) lapisan dalam yang disebut dermis atau korium

1. kromatofora;
2. sisik;
3. kelenjar mukus;
4. epidermis;
5. dermis;
6. jaringan pengikat
7. subkutis;
8. otot;
9. mioseptum;
10.pembuluh darah;
Sumber: Rahardjo et al. 2011 11.dermis

©Tim m.k. Iktiologi Departemen MSP, FPIK IPB, 2013


Struktur kulit ikan

Sumber: Helfman et al. 2009

©Tim m.k. Iktiologi Departemen MSP, FPIK IPB, 2013


Kelenjar lendir

Sel kelenjar mengeluarkan mucin (senyawa glukoprotein,


terutama albumin). Bersentuhan dengan air, mucin berubah
menjadi lendir

Fungsi:
- mengurangi gesekan
- alat osmoregulasi
- mencegah infeksi
- menutup luka
- mencegah kekeringan Protopterus sp.
- bahan sarang Trichopodus pectoralis

Ketebalan lendir tidak selalu sama dari waktu ke waktu

©Tim m.k. Iktiologi Departemen MSP, FPIK IPB, 2013


Sumber: eol.org

Sumber: eol.org

sumber: capitalcichlids.org

African marbled lungfish (Protopterus aethiopicus aethiopicus)

©Tim m.k. Iktiologi Departemen MSP, FPIK IPB, 2013


Ikan tidak bersisik mempunyai lendir lebih tebal daripada ikan
bersisik

Sumber: Carpenter & Niem, 1999


Manyung (Arius maculatus)

Sumber: Carpenter & Niem, 1999

Belanak (Liza subviridis)

©Tim m.k. Iktiologi Departemen MSP, FPIK IPB, 2013


Sisik
(rangka dermis)

Ikan Ordo Siluriformes tak bersisik

Berdasarkan bentuk dan bahan,


ada lima jenis sisik:
• plakoid,
• sikloid,
• stenoid,
• ganoid,
• kosmoid

©Tim m.k. Iktiologi Departemen MSP, FPIK IPB, 2013


Sisik plakoid
o kelas Elasmobranchii
o jika diraba tajam dan kasar

sumber: australianmuseum.net.au

©Simanjuntak, CPH. 2011

Pari (Himantura jenkinsii)


©Tim m.k. Iktiologi Departemen MSP, FPIK IPB, 2013
sumber: Rahardjo et al., 2011

Sisik sikloid (sisik lingkaran) Sisik stenoid (sisik sisir)


Ikan berjari-jari sirip lemah Ikan berjari-jari sirip keras
mas (Cyprinus carpio) gurame (Osphronemus gouramy)

1. fokus; 2. sirkulus; 3. annulus; 4. radius; 5. stenii; 6.kromatofora

Susunan seperti genting, dimiliki kebanyakan ikan modern

©Tim m.k. Iktiologi Departemen MSP, FPIK IPB, 2013


Modifikasi sisik
Sisik-sisik yang terletak pada garis sisi (linea lateralis)
mempunyai lubang tempat ujung saraf linea lateralis. Saraf
ini berfungsi untuk mengetahui tekanan air.

sumber: Rahardjo et al., 2011

©Tim m.k. Iktiologi Departemen MSP, FPIK IPB, 2013


Pengerasan seperti perisai yang kaku pada
kuda laut (Hippocampus kuda)

Sumber: photomazza.com

©Tim m.k. Iktiologi Departemen MSP, FPIK IPB, 2013


Duri buntal durian (Diodon hystrix)

sumber: mediateca.educa.madrid.org

©Tim m.k. Iktiologi Departemen MSP, FPIK IPB, 2013


Skut (lempengan sisik keras dan datar)

skut kaudal:
Ikan layang
(Decapterus russelli)
Sumber: fishbase.org

skut abdominal:
selar kuning
(Selaroides leptolepis)

Sumber: fishbase.org

©Tim m.k. Iktiologi Departemen MSP, FPIK IPB, 2013


Sumber: fishbase.org

Keel sisik keras yang berupa tonjolan:


ikan kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta)

©Tim m.k. Iktiologi Departemen MSP, FPIK IPB, 2013


Warna tubuh ikan
Diantara hewan vertebrata, hanya burung yang mampu mengimbangi
dalam hal keanekaan dan keindahan warna tubuh.
Kromatofora ikan dikendalikan oleh sistem neuroendokrin sehingga warna
dan polanya dapat berubah dengan cepat

sumber: shutterstock.com sumber: biolib.cz


Split-banded cardinalfish
(Apogon compressus) Longnose Butterflyfish
(Forcipiger longirostris )
Fungsi warna:
- persembunyian :
- penyamaran, seadragon (Phyllopteryx)
- pemberitahuan
©Tim m.k. Iktiologi Departemen MSP, FPIK IPB, 2013
ORGAN CAHAYA (bioluminesens)
Bioluminesens terdapat pada ikan laut-dalam

sumber: flickriver.com Sumber: thereefuge.com.au

Splitfin flashlightfish (Anomalops katoptron) Eyelight fish (Photoblepharon palpebratum)

FUNGSI:
- isyarat/tanda pengenal
- memikat mangsa
- penerang lingkungan sekitar
- mengejutkan pemangsa
©Tim m.k. Iktiologi Departemen MSP, FPIK IPB, 2013
KELENJAR BERACUN
- modifikasi dari kelenjar lendir
- fungsi : menyerang maupun pertahanan diri

sumber: coral.org

Contoh:
• lepu ayam Pterois volitans
• lepu tembaga, Synanceia horrida
• sembilang, Plotosus canius

©Tim m.k. Iktiologi Departemen MSP, FPIK IPB, 2013


Sumber: fishbase.org

lepu tembaga, Synanceia horrida

©Tim m.k. Iktiologi Departemen MSP, FPIK IPB, 2013


SISTEM RANGKA

Fungsi rangka ikan:


• menegakkan tubuh
• menunjang atau menyokong organ-organ tubuh

©Tim m.k. Iktiologi Departemen MSP, FPIK IPB, 2013


Rangka ikan dibedakan menjadi tiga macam:

Rangka aksial: poros yang memberikan bentuk dasar ikan.


Terdiri atas: tulang tengkorak, tulang punggung, dan tulang rusuk.

Rangka viseral yang terdiri atas struktur tulang yang menyokong insang dan
mengelilingi tekak.
Struktur ini terdiri atas 7 tulang lengkung insang:
• Dua lengkung insang pertama menjadi bagian dari tulang-tulang tengkorak
• Lima lainnya berfungsi sebagai penyokong insang

Rangka apendikular yang mencakup semua tulang sirip dan pelekatnya

©Tim m.k. Iktiologi Departemen MSP, FPIK IPB, 2013


Rangka berdasarkan fungsinya

Rangka Visceral Rangka Apendikular


Rangka Axial

- Tengkorak -Lengkung insang dan -Tulang penyokong


- Tulang punggung turunan2nya sirip dan pelekat2nya
- Tulang rusuk

©Tim m.k. Iktiologi Departemen MSP, FPIK IPB, 2013


Rangka apendikular

Sumber: Carpenter & Niem, 2001

Tenggiri (Scomberomorus commerson)

Bila lengkap, ikan mempunyai lima macam sirip yakni:


 sirip pektoral (dada),
 sirip ventral (perut),
 sirip dorsal (punggung),
 sirip anal (dubur)
 sirip kaudal (ekor).

©Tim m.k. Iktiologi Departemen MSP, FPIK IPB, 2013


sirip tambahan
Adipose fin

Sumber: Carpenter & Niem, 2001


Manyung (Arius maculatus)

Finlet

Sumber: Carpenter & Niem, 2001


Tuna albacore (Thunnus alalunga)
©Tim m.k. Iktiologi Departemen MSP, FPIK IPB, 2013
SISTEM URAT DAGING (OTOT)
Dari struktur histologis otot, ikan mempunyai tiga macam otot :
1. otot bergaris,
2. otot licin, dan
3. otot jantung

Otot bergaris terutama mencakup sebagian besar otot pada badan dan
ekor, selain terdapat pada rahang, lengkung brankial, dan sirip. Otot ini
menempel pada rangka (skeletal).
Otot licin dan otot jantung tidak menempel pada rangka (non-skeletal).

Secara fungsional otot dibedakan menjadi dua tipe


1) otot voluntari yaitu otot bergaris
2) otot involuntari yaitu otot licin dan otot jantung

©Tim m.k. Iktiologi Departemen MSP, FPIK IPB, 2013


Potongan lintang tubuh ikan
1.epaksial;
2.hipaksial;
3.suprakarinalis;
4.septum vertikal;
5. vertebra;
6.otot lateral merah;
7.septum horisontal;
8.rongga tubuh;
9.infrakarinalis;
10.miotom;
11.miosepta

Sumber: Rahardjo et al. 2011

©Tim m.k. Iktiologi Departemen MSP, FPIK IPB, 2013


Sumber: nsf.gov

©Tim m.k. Iktiologi Departemen MSP, FPIK IPB, 2013


Tipe pergerakan Ikan
Anguilliform swimming

© simanjuntak CPH, 2011

Carangiform swimming

Sumber: starfish.ch

Thunniform swimming

Sumber: queposfishadventure.com

Ostraciform swimming

Sumber: eol.org
©Tim m.k. Iktiologi Departemen MSP, FPIK IPB, 2013
Sumber: Sfakiotakis et al. 1999

©Tim m.k. Iktiologi Departemen MSP, FPIK IPB, 2013


Sumber: Helfman et al. 2009
©Tim m.k. Iktiologi Departemen MSP, FPIK IPB, 2013
Organ berlistrik

Beberapa jenis ikan mengembangkan kemampuan dalam membangkitkan arus


listrik sehubungan dengan kontraksi otot.

Otot yang terlibat dalam pembangkitan tenaga listrik dimodifikasi dari otot
skeletal (bergaris).

Otot bergaris kaudal dan beberapa otot tubuh lateral yang dimodifikasi untuk
membangkitkan listrik terdapat pada Rajidae, Mormyridae, Gymnotoiformes,
dan Malapteruridae.

©Tim m.k. Iktiologi Departemen MSP, FPIK IPB, 2013


Pada Torpedinidae dan Narcinidae otot hipobrankial terlibat, di mana
suatu otot mata ekstrinsik membangkitkan muatan listrik yang kuat.
Pari berlistrik (Torpedo nobiliana) mampu mengirimkan satu sengatan
listrik setara 220 volt

Sumber: habitas.org.uk
Tampilan ventral posisi organ
listrik Torpedo nobiliana

Sel pembangkit arus listrik pada organ listrik dinamakan elektrosit. Pada
sebagian besar ikan berlistrik, elektrosit mirip piringan yang dimodifikasi
dari sel otot yang dinamakan piringan listrik (electroplaque).

©Tim m.k. Iktiologi Departemen MSP, FPIK IPB, 2013


Pustaka acuan

Bone Q & Moore RH. 2008. Biology of fishes. Third Edition. Taylor & Francis.
New York.

Helfman GS, Collete BB, Facey DE, Bowen BW. 1999. Diversity of fishes:
biology, evolution, and ecology. 2nd edition. Wiley-Blackwell. Oxford.

Rahardjo MF, Sjafei DS, Affandi R, Sulistiono. 2011. Iktiologi. CV Lubuk


Agung, Bandung.

Sfakiotakis M, Lane DM, & Davies JBC. 1999. Review of fish swimming
modes for aquatic locomotion. IEEE Journal of Oceanic Engineering, 24 (2):237-
252

©Tim m.k. Iktiologi Departemen MSP, FPIK IPB, 2013


Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan


dapat mendeskripsikan definisi dan fungsi serta
letak dan bagian-bagian organ-organ yang
terlibat dalam pernafasan, peredaran darah,
ekskresi dan osmoregulasi
PERNAPASAN

Ikan membutuhkan oksigen untuk proses metabolisme


dan membuang gas CO2 yang merupakan sisa hasil
metabolisme
Dua macam organ pernapasan:
1) Organ Pernapasan Akuatik
insang
2) Organ Pernapasan Udara
organ arboresen, organ labirin, organ diverticula,
dan organ bucopharynx
Insang: terletak di belakang rongga mulut

www.earthlife.net
1 - tapis insang (gill rackers)
2 - tulang lengkung insang (gill arch)
3 - filamen insang (gill filament)
Insang

Variasi bentuk insang pada beberapa jenis ikan

Aprion virescens Epinephelus areolatus

Lethrinus mahsena Rastreliger kanagurta


Organ arboresen Organ labirin

a. arboresen 1. rongga supra-brankial


b. insang. 2. organ labirin
Organ labirin pada ikan marga Anabantidae (misalnya ikan
betok, Anabas testudineus; Cupang, Betta splendens)

www.watershed3.tripod.com
SIRKULASI

Fungsi:
pengangkutan oksigen, nutrien (hasil
pencernaan),
hormon, antibodi, sisa metabolisme

Sistem peredaran darah tunggal:


jantung  insang  tubuh jantung

Tiga komponen sirkulasi :


jantung, saluran darah, dan darah
Diagram Jantung

Elasmobranchii
Teleostei

1. sinus venosus 5. bulbus arteriosus


2. atrium 6. aorta ventralis
3. ventrikel a. katup sinuatrial
4. konus arteriosus b. katup atrioventrikular
(Sumber: Bond, 1979)
Sistem peredaran darah tunggal pada ikan
Saluran darah:

Arteri : saluran darah dari jantung

Vena : saluran darah menuju jantung

Kapiler : percabangan saluran darah tempat terjadinya


pertukaran zat antara darah dan jaringan/sel

Darah :

plasma dan sel darah

volume 1,5 - 3% bobot tubuh


a. plasma :
cairan bening yang mengandung bagian dari sel-sel
darah, mineral terlarut, hasil serapan dari proses
pencernaan, produk sisa dari jaringan, hasil sekresi
khusus, enzim, antibodi, dan gas-gas terlarut.

b. sel darah :
1. sel darah merah (eritrosit)
oval, tipis, jumlah 20.000 - 3 juta /cc

2. sel darah putih (leukosit)


jumlah 20.000 - 150.000 /cc
SISTEM PENCERNAAN

Proses penyederhanaan makanan melalui mekanisme


secara fisik dan kimiawi menjadi bahan yang mudah
diserap dan diedarkan ke seluruh tubuh melalui sistem
peredaran darah
Organ-organ Pencernaan

Saluran pencernaan: Kelenjar pencernaan:


- mulut dan rongga mulut - hati
- tekak (faring) - empedu
- kerongkongan (esofagus) - pancreas
- lambung
- pilorus
- usus
- anus
Organ pencernaan ikan

1.tutup insang;
2. insang;
3.jantung;
4.hati;
5.lambung;
6.usus;
7.anus;
8.vesica urinaria;
9.gonad;
10.gelembung gas;
11.ginjal
Bentuk mulut

A. seperti tabung
Strongylura strongylura

B. rahang bawah memanjang


Hemiramphus marginatus

C. paruh pendek
Prognathodes aculeatus

D. panjang dan melengkung


Campylomormyrus elephas
Sumber: fishbase.org

Meskipun tidak terdapat pada semua jenis ikan, mulut seringkali


dilengkapi dengan sungut.
Tekak
Tekak terletak di antara mulut bagian belakang dan insang bagian
belakang. Pada sisi kiri dan kanan tekak terdapat insang.

Kerongkongan
Di belakang tekak terdapat kerongkongan, yang memanjang ke
arah posterior berbatasan dengan lambung. Kerongkongan
merupakan saluran yang pendek dengan penampang membulat.
Organ ini sangat elastis, sehingga mempunyai kemampuan untuk
menggembung.

Lambung
Lambung terletak di belakang kerongkongan
Fungsi utama lambung :
• menerima dan menampung makanan
• sebagai tempat pencernaan makanan.

1.kerongkongan;
2.lambung;
3.tembolok;
4.pilorik;
5.pilorik kaeka;
6.usus
Pilorik

Pilorik yang merupakan penyempitan saluran pencernaan terdapat


di antara lambung dan usus.
Pilorik berfungsi mengatur pengeluaran makanan dari lambung ke
usus.

Usus
berfungsi sebagai organ untuk mencerna makanan dan tempat
penyerapan makanan. Panjang usus seringkali berkaitan
dengan jenis makanannya.
Perbandingan saluran pencernaan antara ikan
herbivora dengan ikan karnivora
KELENJAR PENCERNAAN

Hati umumnya terletak di depan lambung di bawah kerongkongan


memanjang sampai di belakang usus depan.
Jumlah lobus bervariasi antara satu buah (Anguilla sp), dua buah
(Teleostei pada umumnya), dan tiga buah (Euthynnus sp).
Fungsi hati termasuk sekresi empedu dan menyimpan glikogen.

Kantung empedu berupa kantung tipis yang berisikan empedu.


Kantung ini menempel pada bagian bawah hati, dengan bentuk yang
bermacam-macam (bulat, lonjong, memanjang, dan lain-lain).
Empedu juga berisikan garam empedu pengelmusi lemak yang
membantu dalam pengubahan keasaman lambung menjadi netral
dalam usus.

Pankreas menghasilkan enzim pencernaan yakni protease


(tripsin), dan karbohidrase (amilase dan lipase).
Liver ikan

www.pskf.ca

www.animalspot.net

Empedu

www.uoguelph.ca
SISTEM EKSKRESI

sistem yang mengatur komposisi kimiawi cairan tubuh dengan


membuang sisa-sisa metabolisme dan mempertahankan sejumlah
garam, air, dan nutrien.
Fungsi utama sistem ekskresi:

1. Mempertahankan konsentrasi zat-zat terlarut


2. Mempertahankan kandungan air dalam tubuh
3. Membuang sisa-sisa metabolisme
4. Membuang substansi/zat asing

Butir 1 dan 2 berkaitan dengan osmoregulasi

Iktiologi, Minggu ke-IV


Organ yang berperan dalam ekskresi

Ginjal :
merupakan organ utama. Substansi yang mengandung nitrogen harus
dibuang dari dalam melalui organ ini yang juga membantu dalam
keseimbangan air – garam dengan cara mengekskresikan atau
menahan mineral-mineral tertentu.

Insang :
Berperan dalam ekskresi terutama zat-zat yang mengandung ammonia
Ginjal ikan terdiri atas unit-unit nefron

Bagan nefron
1. Badan Malpighi;
2. tubuli ginjal;
3. saluran pengumpul;
4. saluran ekskretori
a. kapsul Bowman;
b. glomerulus;
c. leher;
d. tubuli proksimalis;
e. tubuli intermedialis;
f. tubuli distalis
Fungsi ginjal dapat dipilah dalam tiga langkah dasar, yakni:
1. filtrasi glomerular: plasma disaring dengan cara melewatkan dari
glomerulus ke kapsul Bowman
2. reabsorpsi tubular: air dan cairan yang masih dibutuhkan tubuh
dipulihkan melalui transport aktif dan pasif
3. sekresi tubular: ampas (terutama urea), racun dan hormon
disekresikan secara aktif.
Ikan air tawar dan ikan laut mempunyai struktur ginjal yang berbeda

 Ikan air tawar mempunyai ginjal yang lebih besar dengan glomeruli
lebih banyak dan diameter lebih besar, yang mencapai
10.000 per ginjal dengan kisaran diameter 48 – 104 mm (rata-rata
71 mm)

 Ikan laut yang mempunyai glomerulus berdiameter antara 27 – 94 mm


dengan rata-rata 48 mm (Helfman et al., 1997).
OSMOREGULASI

Tekanan osmotik internal berbeda dengan tekanan osmotik


eksternal.

Osmoregulasi adalah pengaturan tekanan osmotik cairan


tubuh (keseimbangan air dan garam dalam tubuh) yang layak
bagi kehidupan ikan agar proses-proses fisiologis tubuhnya
berjalan normal.

Osmoregulasi dilakukan oleh ginjal, insang, kulit, membran


mulut

Osmoregulasi yang dilakukan berbeda oleh kelompok ikan air


tawar, ikan laut, dan Elasmobranchi.
Ikan air tawar

Tekanan osmotik internal > tekanan osmotik eksternal, terjadi:


 air masuk ke tubuh dan garam-garam tubuh keluar
 pengenceran cairan tubuh
 tekanan osmotik internal menurun
 fungsi fisiologis abnormal

 Ikan air tawar mengatur keseimbangan garam lewat penyingkiran


sejumlah besar urine yang encer
 Kehilangan garam akibat difusi diganti oleh makanan dan
mengambil (uptake) melalui insang
Diagram osmoregulasi pada ikan air tawar

Pengambilan air dan beberapa ion Air osmotik masuk melalui insang
garam dalam makanan dan bagian lain permukaan tubuh

Pengambilan ion garam melalui Penyingkiran sejumlah besar air


sel klorid di insang dalam urine encer dari ginjal
Ikan laut

Tekanan osmotik internal < tekanan osmotik eksternal, terjadi:


 kehilangan air melalui kulit dan insang (30 - 60%)
 garam-garam masuk ke tubuh
 tekanan osmotik internal naik
 fungsi fisiologis abnormal

 minum air laut (7 - 35 % bobot tubuh per hari), diserap melalui


saluran pencernaan  Garam meningkat harus dihilangkan
 Osmoregulasi, air haruslah ditahan:
 Ginjal menahan air, volume air seni sangat sedikit (1- 2% bobot
per hari)
 Glomerulus mempunyai jumlah yang sedikit diameter kecil,
beberapa ikan tidak mempunyai glomerulus (Tetraodontidae)
 Tidak ada tubuli distalis
Diagram osmoregulasi pada ikan laut

Air dan ion garam dari makanan


Air osmotik hilang melalui insang
dan dari minum air laut
dan bagian lain permukaan tubuh

Penyingkiran ion garam dari Penyingkiran ion garam dan


insang lewat sel khlorid sejumlah kecil air dalam urine
yang sedikit dari ginjal
Pertemuan 5. Respirasi, Sirkulasi,
Pencernaan Makanan,
Ekskresi,Osmoregulasi
Ikan membutuhkan oksigen untuk proses metabolismenya dan
membuang gas CO2 yang merupakan sisa hasil metabolisme

Dua macam organ pernapasan

1) Organ Pernapasan Akuatik


insang

2) Organ Pernapasan Udara


Organ brankial (organ arboresen dan organ labirin)
Organ tekak (rongga bukofaring, divertikula tekak)
Organ kerongkongan (gelembung gas, paru-paru)
Organ intestinal (rongga lambung, rongga intestinal)
insang
arah aliran air
arah aliran
darah

darah miskin oksigen (deoxygenated blood)


darah teroksigenasi (oxygenated blood)
organ arboresen
Organ ini terletak di bagian
atas rongga insang
berbentuk seperti bunga
karang

organ labirin
Jenis ikan dan organ pernapasan udara
Nama ikan Organ pernapasan Habitat
Neoceratodus Paru-paru Sungai
Protopterus Paru-paru Sungai
Polypterus Kantung udara Air tawar
Arapaima Gelembung gas Air tawar
Notopterus Gelembung gas Air tawar
Anguilla Kulit Sungai, estuari
Pangasius Gelembung gas Air tawar
Clarias Arboresen Rawa
Saccobranchus Kantung udara suprabrankial Rawa
Synbranchus Ruang suprabrankial Rawa
Monopterus Ruang suprabrankial Rawa
Periophthalmus Kulit Estuaria
Anabas Labirin Rawa
Trichogaster Labirin Air tawar
Osphronemus Labirin Air tawar

Sumber: Helfman, et al. (1997)


Fungsi:
pengangkutan oksigen, nutrien (hasil pencernaan),
hormon, antibodi, sisa metabolisme

Sistem peredaran darah tunggal:


jantung  insang  tubuh jantung

Tiga komponen sirkulasi :


jantung, saluran darah, dan darah
Diagram Jantung

Elasmobranchii
Teleostei

1. sinus venosus 5. bulbus arteriosus


2. atrium 6. aorta ventralis
3. ventrikel a. katup sinuatrial
4. konus arteriosus b. katup atrioventrikular
(Sumber: Bond, 1979)
Saluran darah:

Arteri : saluran darah dari jantung

Vena : saluran darah menuju jantung

Kapiler : percabangan saluran darah tempat terjadinya


pertukaran zat antara darah dan jaringan/sel

Darah :

plasma dan sel darah

volume 1,5 - 3% bobot tubuh


a. plasma :
cairan bening yang mengandung bagian dari sel-sel darah, mineral
terlarut, hasil serapan dari proses pencernaan, produk sisa dari
jaringan, hasil sekresi khusus, enzim, antibodi, dan gas-gas terlarut.

b. sel darah :
1. sel darah merah (eritrosit)
oval, tipis, jumlah 20.000 - 3 juta /cc

2. sel darah putih (leukosit)


jumlah 20.000 - 150.000 /cc
- granulosit : neutrofil, acidofil, basidofil
- agranulosit : monosit, trombosit, limfosit
Erythrocytes and Leucocytes.

Erythrocytes

Erythrocytes are by far the most common cells found in the blood
plasma and their job is to move gases around the body. they collect
oxygen at the gills and carry it to all the cells of the body, and from
these same cells they collect carbon dioxide which they release into
the external waters through the gills.
Leucocytes.

Leucocytes are a mixed collection of cells that are united in


being much less common that erythrocytes and in not being
red because they do not contain haemoglobin.

1. Lymphocytes:- are 4.5 to 12 microns in diameter and their job


is in defence in detecting and marking foreign particles,
specifically they mediate antibody activity, antibodies are small
molecules that find and bind to foreign materials so that
Monocytes can find them.
2. Thrombocytes:- are important in blood clotting, thus they are
important in conservation of resources as they prevent blood
loss in case of injury.
3. Monocytes:- are sometimes called Macrophages, they are
important in defence, their role is to eat (phagocytize) anything
they come across in the blood that might harm the fish such as
bacteria, or parasite larvae.
4. Granulocytes:- are also active in defence, they specifically
attack bacteria, but also seem to have a role in controlling
stress
Bentuk sel darah

a. eritrosit e. granulosit asidofilik


b. limfosit f. granulosit neutrofilik
c. monosit g. granulosit basofilik
d. trombosit (Sumber: Lagler et al.,1977)
Organ Pembentuk Darah

+ sumsum tulang

+ limpa

+ dinding esofagus (Selachi)


SISTEM PENCERNAAN
Proses penyederhanaan makanan melalui mekanisme secara fisik
dan kimiawi menjadi bahan yang mudah diserap dan diedarkan ke
seluruh tubuh melalui sistem peredaran darah

Saluran pencernaan:
- mulut dan rongga mulut
- tekak (faring)
Organ-organ - kerongkongan (esofagus)`
Pencernaan - lambung
- pilorus
- usus
- anus

Kelenjar pencernaan:
- hati
- empedu
- pancreas
Mulut merupakan organ pertama yang berhubungan langsung
dengan makanan. Letak mulut satu spesies ikan dapat berbeda
dengan spesies ikan lainnya
POSISI MULUT

Superior
Sengarat, Belodontichthys dinema Subterminal
Juaro, Pangasius polyuranodon

Terminal Inferior
Kiper, Scatophagus argus Kuro, Eleutheronema tetradactylum
Bentuk mulut

A. seperti tabung
Strongylura strongylura

B. rahang bawah memanjang


Hemiramphus marginatus

C. paruh pendek
Prognathodes aculeatus

D. panjang dan melengkung


Campylomormyrus elephas
Sumber: fishbase.org
Meskipun tidak terdapat pada semua jenis ikan, mulut seringkali
dilengkapi dengan sungut. Bentuk sungut ikan ada yang pendek
dan tebal, atau panjang dan tipis.

Tapah, Wallago leeri


ikan hitam, Labeo chrysopekadion

juaro, Pangasius polyuranodon langli, Botia hymenophysa


Tekak
Tekak terletak di antara mulut
bagian belakang dan insang
bagian belakang. Pada sisi kiri
dan kanan tekak terdapat
insang. Pada dinding atas dan
bawah tekak biasanya terdapat
gigi tekak. Bentuk gigi tekak
bervariasi sesuai dengan jenis
makanan yang dimakan.

1. bentuk meruncing untuk mencekam (Barbus)


2. bentuk gerigi untuk mencabik (Scardinius)
3. molariform untuk menggerus (Tinca)
(Sumber: Lagler et al., 1977)
Insang
Insang terletak tepat di belakang rongga mulut

Aprion virescens Epinephelus areolatus

Lethrinus mahsena Rastreliger kanagurta


Kerongkongan

Di belakang tekak terdapat kerongkongan, yang memanjang ke


arah posterior berbatasan dengan lambung. Kerongkongan
merupakan saluran yang pendek dengan penampang membulat.
Organ ini sangat elastis, sehingga mempunyai kemampuan untuk
menggembung. Penggembungan ini tampak jelas pada ikan
predator yang mampu menelan makanan yang relatif lebih besar
ukurannya.
Lambung
Lambung terletak di belakang kerongkongan.

Fungsi utama lambung ialah:


• menerima dan menampung makanan
• sebagai tempat pencernaan makanan.

Beberapa jenis ikan, seperti bandeng


dan belanak, mempunyai lambung yang
dindingnya mengalami penebalan dan
berotot, membentuk tembolok (gizzard)

1.kerongkongan;
2.lambung;
3.tembolok;
4.pilorik;
5.pilorik kaeka;
6.usus
Pilorik

Pilorik yang merupakan penyempitan saluran pencernaan terdapat


di antara lambung dan usus. Pada bagian ini terdapat penebalan
lapisan otot licin melingkar.
Pilorik berfungsi mengatur pengeluaran makanan dari lambung ke
usus.

Pada beberapa jenis ikan, misalnya Mugilidae, di bagian depan


usus terdapat kantung menjari yang dinamakan pilorik kaeka.
Fungsi pilorik kaeka adalah sebagai tempat pencernaan dan
penyerapan makanan terutama lemak.
Usus
berfungsi sebagai organ untuk mencerna makanan dan tempat
penyerapan makanan. Panjang usus seringkali berkaitan
dengan jenis makanannya.
KELENJAR PENCERNAAN

Hati umumnya terletak di depan lambung di bawah kerongkongan


memanjang sampai di belakang usus depan.
Jumlah lobus bervariasi antara satu buah (Anguilla sp), dua buah
(Teleostei pada umumnya), dan tiga buah (Euthynnus sp).
Fungsi hati termasuk sekresi empedu dan menyimpan glikogen.

Kantung empedu berupa kantung tipis yang berisikan empedu.


Kantung ini menempel pada bagian bawah hati, dengan bentuk yang
bermacam-macam (bulat, lonjong, memanjang, dan lain-lain).
Empedu juga berisikan garam empedu pengelmusi lemak yang
membantu dalam pengubahan keasaman lambung menjadi netral
dalam usus.

Pankreas menghasilkan enzim pencernaan yakni protease


(tripsin), dan karbohidrase (amilase dan lipase).
SISTEM EKSKRESI

Sistem ekskresi:
adalah sistem yang mengatur komposisi kimiawi cairan tubuh
dengan membuang sisa-sisa metabolisme dan mempertahankan
sejumlah garam, air, dan nutrien.

Fungsi utama sistem ekskresi:


1. Mempertahankan konsentrasi zat-zat terlarut
2. Mempertahankan kandungan air dalam tubuh
3. Membuang sisa-sisa metabolisme
4. Membuang substansi/zat asing atau sisa-sisa metabolit

Butir 1 dan 2 berkaitan dengan osmoregulasi


Organ yang berperan dalam ekskresi

Ginjal :
merupakan organ utama. Substansi yang mengandung nitrogen harus
dibuang dari dalam melalui organ ini yang juga membantu dalam
keseimbangan air – garam dengan cara mengekskresikan atau
menahan mineral-mineral tertentu.

Insang :
Berperan dalam ekskresi terutama zat-zat yang mengandung ammonia
Struktur anatomi dan fungsional ginjal
Ginjal ikan terdiri atas unit-unit nefron

Bagan nefron
1. kapsul Bowman;
2. leher;
3. tubuli proksimalis;
4. tubuli median;
5. tubuli distalis;
6. saluran pengumpul
Fungsi ginjal dapat dipilah dalam tiga langkah dasar, yakni:
1. filtrasi glomerular: plasma disaring dengan cara melewatkan dari
glomerulus ke kapsul Bowman
2. reabsorpsi tubular: air dan cairan yang masih dibutuhkan tubuh
dipulihkan (recover) melalui transport aktif dan pasif
3. sekresi tubular: ampas (bahan buangan) (terutama urea), racun
dan hormon disekresikan secara aktif.

Ikan air tawar dan ikan laut mempunyai struktur ginjal yang berbeda

 Ikan air tawar mempunyai ginjal yang lebih besar dengan glomeruli
yang lebih banyak dan lebih besar diameternya, yang mencapai
10.000 per ginjal dengan kisaran diameter 48 – 104 mm (rata-rata
71 mm)

 Ikan laut yang mempunyai glomerulus berdiameter antara 27 – 94 mm


dengan rata-rata 48 mm (Helfman et al., 1997).
OSMOREGULASI
Tekanan osmotik internal berbeda dengan tekanan osmotik
eksternal.

Osmoregulasi adalah pengaturan tekanan osmotik cairan tubuh


(keseimbangan air dan garam dalam tubuh) yang layak bagi
kehidupan ikan agar proses-proses fisiologis tubuhnya berjalan
normal.

Osmoregulasi dilakukan oleh ginjal, insang, kulit, membran mulut

Osmoregulasi yang dilakukan berbeda oleh kelompok ikan air


tawar, ikan laut, dan Elasmobranchi.
Ikan Air Tawar
Tekanan osmotik internal > tekanan
osmotik eksternal, terjadi:
 air masuk ke tubuh dan garam-
garam tubuh keluar
 pengenceran cairan tubuh
 tekanan osmotik internal menurun
 fungsi fisiologis abnormal

 Ikan air tawar mengatur keseimbangan garam lewat penyingkiran


sejumlah besar urine yang encer
 Kehilangan garam akibat difusi diganti oleh makanan dan mengambil
(uptake) melalui insang
Ikan Laut

Tekanan osmotik internal <


tekanan osmotik eksternal, terjadi:

 kehilangan air melalui kulit dan


insang (30 - 60%)
 garam-garam masuk ke tubuh
 tekanan osmotik internal naik
 fungsi fisiologis abnormal

 minum air laut (7 - 35 % bobot tubuh per hari), diserap melalui saluran
pencernaan  Garam meningkat harus dihilangkan
 Osmoregulasi, air haruslah ditahan:
 Ginjal menahan air, volume air seni sangat sedikit (1- 2% bobot per hari)
 Glomerulus mempunyai jumlah yang sedikit diameter kecil, beberapa
ikan tidak mempunyai glomerulus (Tetraodontidae)
 Tidak ada tubuli distalis
ELASMOBRANCHII (cucut dan pari)

Tekanan osmotik tinggi karena urea dan TMAO (Trimethylamine N-oxide)


Tekanan osmotik internal > tekanan osmotik eksternal, terjadi:
 air berdifusi masuk melalui insang

 air dikeluarkan melalui urin


 urea dan TMAO sebagian besar diserap kembali di tubuli ginjal
 permukaan tubuh relatif impermeabel mencegah air masuk
Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan


dapat menjelaskan dengan benar tentang
sejarah awal perkembangan iktiologi sebagai
fish science, tatacara dan proses
pengidentifikasian dengan sistem tatanama dan
pengklasifikasian yang sesuai dengan kaidah
ilmu taksonomi
Kapan ikan muncul pertama kali di bumi?

Ikan muncul
pertama kali
Awal perkembangan Iktiologi
Ichthyology (IKTIOLOGI_Bahasa Indonesia) dari kata Yunani
ἰχθύς, ikhthus, ”ikan"; dan λόγος, logos, ”ilmu”

Aristoteles (384-322 SM)


Histoire des animaux
adalah pelopor taksonomis
pertama, yang mendeskripsikan
secara akurat 117 spesies anatomi
ikan dari Laut Mediterraniad dan
dapat mendeskripsikan Cetacea
(lumba-lumba, paus)
Guillaume Rondelet (1507-1566)
menulis
Libri de piscibus marinis (1555)
Francis Willughby
John Ray (1635-1672)
(1628-1705)

L’historia piscium
memperkenalkan sistem penamaan
dengan tingkatan genus dan spesies
Carolus Linnaeus
(1707-1778

Bapak Taksonomi yang menulis Systema Naturae (1735)


memperkenalkan sistem binominal
Iktiologis yang berjasa dalam perkembangan iktiologi
di Indonesia (Hindia Belanda, Nederland Indie)

Pieter Bleeker (1819-1878) diteruskan oleh Max Weber


di Indonesia melakukan ekspedisi Siboga
Atlas Ichthyologique des Indes (1899-1900)
Orientales Néerlandaises The fishes of the Indo-Australian
(9 jilid) Archipelago (11 jilid)
Konsep sistematika

Berasal dari kata Systema


 sistem klasifikasi yang dikembangkan Karl Linnaeus
(menulis buku: Systema naturae, tahun 1735)

Definisi modern (Simpson dalam Mayr & Ashlock, 1991):


Studi ilmiah tentang jenis-jenis dan keanekaragaman organisme
dan berbagai hubungan di dalamnya (interaksi biologis di
antara organisme tersebut)
 Ilmu tentang keanekaragaman organisme

Taksonomi diperkenalkan oleh Candolle dari Perancis tahun 1813


“taxis” (susunan) dan “nomos” (hukum):
teori dan praktek mengklasifikasikan organisme

Keduanya masih digunakan untuk tujuan yang sama


“Systema” (Latin): sistem/cara mengelompokkan tumbuhan & hewan

“Systema naturae per regna tria naturae, secundum classes,


ordines, genera, species cum characteribus, differentiis,
synonymis, locis”
karya Karl von Linné (Carolus Linnaeus, 1758)

Filogeni (sejarah evolusi) = organisme satu sama lain berhubungan


Pohon filogenetik (Phylogenetic tree)

Sistematika  cabang ilmu biologi yang merekonstruksi pohon


filogenetik dan mengungkap berbagai peristiwa alamiah yang
menyebabkan penyebaran dan keanekaragaman kehidupan
Tingkatan sistematika

a. sistematika alpha
penentuan ciri-ciri spesies dan pemberian nama ilmiahnya
b. sistematika beta
penggolongan spesies ke dalam kategori yang lebih tinggi
(klasifikasi)
c. sistematika gamma
analisis variasi intra spesies (subspesies) beserta pengamatan
evolusinya
Pembagian tingkatan sistematik ini sejalan dengan perkembangan
sejarah sistematika
Tugas/aktifitas dalam sistematika
1. Identifikasi:
mengenal dan mendeskripsi secara teliti dan tepat, kemudian
memberi nama-nama spesies
2. Klasifikasi:
menyusun kategori-kategori di atas spesies, menetapkan ciri-ciri
masing-masing kategori
3. Meneliti terjadinya spesies dan faktor-faktor evolusi
• spesies yang sudah dikenal
• spesies baru
• bagaimana proses terjadinya spesies baru

Ilmu-ilmu yang terkait antara lain: Anatomi perbandingan, Biokimia,


Genetika, Sitologi, Biogeografi, Ekologi, Palaentologi, Biometrika
Sistematika sebagai profesi

masih dianggap sebagai kurang penting

Indonesia sebagai pusat keanekaragaman hayati dunia


(mega-biodiversity) memerlukan banyak ahli sistematika
Spesies

Kelompok populasi alamiah yang secara nyata dan mampu


berkembang biak antar individu populasi itu, tetapi secara reproduktif
terpisah/terisolasi dari kelompok lainnya
Misal:
Genus : Barbonymus
Spesies : Barbonymus gonionotus (tawes)
Barbonymus balleroides (lalawak)
Barbodes binotatus (beunteur)
Barbonymus schwanenfeldii (lempam)
Spesies

Barbonymus gonionotus Barbonymus balleroides

Barbodes binotatus
Barbonymus schwanenfeldii
Kategori sistematika

Ikan mempunyai banyak jenis, yang diperkirakan mencapai


40.000 spesies.

Untuk memudahkan dalam pengenalannya maka spesies


tersebut dikelompokkan berdasarkan kesamaan ciri yang
dimiliki.

Dalam hal pengelompokan memang terdapat perbedaan antar


para ahli taksonomi ikan. Sebagian ahli (seperti Weber)
memasukkankan ikan ke dalam satu kelas Pisces, sementara
yang lain memasukkan ke dalam superkelas.
untuk mengurangi keanekaragaman organisme
 dimasukkan ke dalam suatu sistem yang mudah difahami

Kategori sistematika pertama dari Linnaeus


Kelas (Class)
Ordo (Order)
Genus (Genus/Genera)
Spesies (Species)
Subspecies (Variety)

7 kategori : Kingdom (Kerajaan), Filum (Phylum) ditambah 5 kategori


di atas dikenal dengan kategori kelompok)
Kategori
1. Kingdom (Kerajaan)
2. Phylum (Filum)
3. Subphylum
4. Super class
5. Class (Kelas)
6. Sub-class
7. Cohort
8. Super order
9. Order (Ordo)
10. Sub-order
11. Super Family
12. Family (Famili/Suku)
13. Sub-family
14. Phalanx/Tribe
15. Genus (Genus)
16. Subgenus
17. Species (Jenis)
18. Subspecies
19
Ikan dikelompokkan dalam enam kelas (Eschmeyer ,1998):
I.Myxini,
II.Cephalaspidomorphi,
III.Elasmobranchii,
IV.Holocephali,
V.Sarcopterygii, dan
VI.Actinopterygii.
Ciri kelas
(1) Kelas Myxini

Bentuk seperti ular, tidak mempunyai tulang belakang (vertebra),


tidak mempunyai rahang, mata rudimenter. Tidak ada sirip
berpasangan dan tidak ada sirip dorsal. Bertulang rawan. Lubang
hidung pada bagian kepala. Sungut tiga pasang. Nostril di bagian
depan kepala.Terdapat 5 – 15 kantung insang pada setiap sisi.
Sistem garis sisi mengalami degenerasi. Usus tidak bersilia. Telur
besar.

Semua anggota Kelas Myxini hidup di laut. Sebagian besar di


zona intertidal pada dasar berlumpur lunak dan berpasir. Ikan ini
membenamkan diri ke dasar untuk mencari hewan avertebrata
yang lunak sebagai makanan atau memakan bangkai ikan

Eptatretus minor
(2) Kelas Cephalaspidomorphi

Petromyzon marinus

Bentuk seperti ular. Vertebrae terdiri atas tulang rawan. Ikan ini
tidak mempunyai rahang. Mata berkembang baik. Tanpa sungut.
Nostril di bagian atas kepala. Sirip berpasangan tidak ada. Sirip
dorsal satu atau dua. Usus bersilia. Telur kecil dengan kait

Ikan ini termasuk parasit atau predator. Ia mengisap darah dan


cairan tubuh ikan lain.
Kontradiksi dengan ikan dewasa, larva (ammocoete) hidup
membenamkan diri di lumpur sungai. Di sini ia akan menyaring
alga dan detritus.
(3) Kelas Holocephali

Ikan ini umum disebut sebagai ratfish karena ekornya yang


ramping dan memanjang serta kepala yang meruncing
memberikan gambaran seperti tikus.
Rahang atas menyatu dengan kranium. Jumlah insang ada
empat pasang dan celah insang satu pasang.
Ikan yang jantan mempunyai alat penyalur sperma disebut
tenakulum, yang terletak di kepala bagian depan.
Kelas Holocephali hanya terdiri atas satu ordo, yaitu
Chimaeriformes.

Chimaera monstrosa
(4) Kelas Elasmobranchii

Carcharhinus amboinensis

Vertebra terdiri atas tulang rawan


Ikan ini mempunyai rahang. Jumlah insang dan celah insang
berkisar antara 5 sampai 7 pasang. Lengkung insang berupa
tulang rawan, yang di dalamnya terdapat arteri insang dan
saraf insang.
Spirakel terletak di depan celah insang. Ikan mempunyai sirip
yang berpasangan. Terdapat sepasang nostril (dirhinous).
Bersisik plakoid atau tidak bersisik. Ikan jantan biasanya
mempunyai alat penyalur sperma yang dinamakan klasper
(miksopterigium). Bentuk sirip ekor tidak simetris (heteroserkal).
(5) Kelas Sarcopterygii

Sebagian dari kelas ini sudah punah dan tinggal fosil.


Dari antara anggota kelas ini ada satu spesies yang menorehkan
catatan penting dalam sejarah iktiologi. Spesies ini adalah
coelacanth yang berupa fosil dan diperhitungkan hidup pada
kurun waktu antara masa pertengahan Devonian (350 juta tahun
yang lalu) sampai akhir Cretaceous (66 juta tahun yang lalu).
Dunia terkejut ketika tepat sebelum Natal tahun 1938 seekor
coelacanth hidup tertangkap oleh pukat tarik (trawl) pada
kedalaman 70 meter di pantai timur Afrika Selatan. Ikan ini
dinamai Latimeria chalumnae.
Pada tahun 1998 ditemukan spesies baru di perairan
Manado yang kemudian dinamai Latimeria menadoensis

Latimeria menadoensis
(6) Kelas Actinopterygii

Kelas Actinopterygii merupakan kelas yang dominan di bumi.


Nelson (2006) menegaskan bahwa kelas ini mencakup 44
ordo yang memiliki 26.891 spesies. Sekitar 44% dari jumlah
spesies tersebut adalah ikan air tawar

Hampala macrolepidota
Kelas dan ordo

Kelas Actinopterygii mempunyai ordo paling banyak (44 ordo)


diikuti oleh Kelas Elasmobranchii (11 ordo).
Ordo Scorpaeniformes dan Ordo Perciformes masih dibagi
dalam beberapa subordo.
Ordo Cypriniformes, Siluriformes dan Perciformes merupakan
ordo yang paling banyak anggotanya di antara ordo lain yang
ada di Indonesia.
Ordo Cypriniformes dan Siluriformes beranggotakan spesies
yang tinggal di perairan tawar
Ordo Perciformes menghuni laut atau estuari.
Kelas Actinopterygii mempunyai ciri antara lain:
 notokorda seperti rangkaian manik, atau seperti manik-manik
yang terpisah
 mempunyai rahang (maksila dan premaksila)
 rangka terdiri atas tulang sejati
 lengkung insang merupakan tulang sejati, yang terletak di
bagian tengah insang, mengandung arteri dan saraf
 mempunyai sirip yang berpasangan
 mempunyai sepasang lubang hidung
 mempunyai sisik yang umumnya bertipe sikloid dan stenoid,
tetapi ada juga yang bersisik tipe ganoid dan beberapa
kelompok tanpa sisik
 biasanya mempunyai gelembung gas
 tidak ada kloaka
TATA NAMA/NOMENKLATUR

nomen = nama;
calare = memanggil
memanggil dengan nama

Agar nama-nama yang dipakai mendekati kebenaran, para ahli


zoologi (botani, dan lain-lain) mengembangkan suatu sistem
tata nama (nomenclature) berdasarkan “International Code of
Zoological Nomenclature” (ICZN) sejak tahun 1901, yang
diperbarui secara kontinyu.

Tiga macam penamaan:


1. Nama ilmiah (Scientific names)
2. Nama umum (Common names)
3. Nama daerah atau lokal di suatu negara (Local names)
Nama ilmiah
Ditulis dalam bahasa Latin atau gabungan antara Latin dan Yunani
Gabungan antara nama genus dan spesies. Huruf pertama dari
nama genus selalu dengan huruf besar.
Cara penulisan dengan diberi garis bawah atau huruf miring:
Cyprinus carpio atau Cyprinus carpio
Ditulis lengkap dengan nama author (penemu)
Contoh author: Linnaeus  L. atau Linn.
Cuvier  Cuv. atau C.
Bleeker  Blkr.

Helostoma temminckii C.V.


(species temminckii adalah penghargaan kepada iktiologis
bernama Dr. Coenraad Jacob Temminck)
Author tidak pernah memberi nama ilmiah dengan namanya
sendiri
Nama ilmiah:
• nama sahih (valid scientific names)
• nama sinonim (satu atau lebih nama untuk spesies yang sama)
Atau menurut Mayr & Ashlock (1991): daftar kronologis beberapa
nama ilmiah yang diberikan kepada suatu takson lengkap dengan
tahun dipublikasi dan nama authornya

Contoh:
Barbodes binotatus C.V (1842) nama sah
Puntius binotatus C.V. (1842) nama sinonim
Barbus maculatus Kuhl & van Hasselt (1823) – nama sinonim
Sistomus binotatus Valenciennes (1842) – nama sinonim
Barbus oresigenes Bleeker (1852) – nama sinonim
beunteur (nama lokal)
Spotted barb (nama umum)
Sistem Penamaan
Binomial : Trichopodus pectoralis

Sistem binomial yang dirintis oleh Linnaeus ditulis dengan genus


sebagai kata pertama, kemudian diikuti nama spesies.
Kata pertama Genus menunjukkan sifat umum binatang tersebut
(misalnya Anabas, Mugil, Scatophagus).
Kata kedua spesies menunjukkan sifat khusus binatang tersebut.

Di belakang nama genus, kadang-kadang ditulis sp. atau spp.


Tilapia sp.  satu jenis ikan yang termasuk genus Tilapia belum
diketahui dengan tepat spesiesnya
Ephinephelus spp.  beberapa jenis ikan yang termasuk dalam
genus Ephinephelus tetapi nama spesies masing-masing belum
diketahui secara tepat
Nama spesies ikan mengandung arti khusus:

 Warna:
Parastromateus niger
Mystus nigriceps

 Ukuran atau bentuk tubuh:


Eleotris macrolepis,
Taenoides angularis

 Nama orang atau tempat:


Oryzias woworae,
Telmatherina antoniae,
Glossogobius matanensis, Telmatherina antoniae
Latimeria menadoensis.
Nama umum

 Berfungsi dalam perdagangan


 Bergantung kepada bahasa nasional negara yang bersangkutan
 Kadang-kadang berlaku untuk seluruh dunia (Inggris, Perancis, dll.)

Contoh:
Thunnus germo Temminck & Schlegel
Nama umum: albacore (Australia, Kanada, Hawai, dan Amerika),
long fin albacore (Selandia Baru)
Cyprinus carpio L.
Nama umum: Common carp (Inggris);
Carpe commune (Perancis)
Nama daerah (nama lokal)

Berfungsi dalam komunikasi antar penduduk/nelayan setempat

Notopterus notopterus (belida)


Nama daerah: balidra (Jawa Barat),
belido (Palembang)

Anabas testudineus (betok)


Nama daerah: betrik (Bandung),
betik (Jawa),
puyu puyu (Padang),
papuyu (Kalimantan)
Buku tentang nama lokal dan ilmiah ikan di Indonesia
Tata cara koleksi ikan

 Lokasi penemuan, jika tidak jelas ditentukan region yang


berdekatan
 Ketinggian dan lintang, provinsi dan negara tempat ditemukan
 Tanggal ditemukan
 Nama kolektor
 Pemberian label yang tepat (ditulis di kertas kalkir dengan tinta
karbon waterproof atau pensil halus dan dimasukkan bersama
larutan pengawet)
 Contoh ikan yang dikoleksi mempunyai kondisi yang baik dan
jumlahnya cukup (10 – 25 ekor)
Pengawetan:
Segera setelah ditangkap, ikan dimasukkan ke dalam bahan
pengawet.
Jika ukuran > 15-20 cm, bagian perutnya ditoreh agar larutan
pengawet masuk ke dalam organ dalam.
Formaldehida 40% diubah menjadi formalin 10% (setara dengan
4% formaldehide) digunakan sebagai pengawet. Ikan kecil dapat
diawet dalam konsentrasi 4-5%.
Jika disimpan dalam formalin untuk beberapa minggu tambahkan
5 gram borax/2 liter
Untuk penyimpanan yang lama digunakan etil alkohol 70%,
setelah ikan disimpan dalam larutan formalin selama beberapa
minggu.
Tata cara Identifikasi ikan

1. Persyaratan sampel ikan (bagian-bagian tubuh ikan utuh dan dalam


kondisi baik, pengawetan yang benar, lokasi penemuan dan kolektor
tercatat);
2. Menggunakan sampel yang segar lebih baik, namun kondisi di
lapangan kadang tidak memungkinkan;
3. Identifikator mengenal bagian-bagian tubuh ikan dan istilah-istilah
dalam buku identifikasi;
4. Bagian-bagian tubuh ikan tersebut ada yang dihitung dan diukur
(meristik & morfometrik);
5. Buku identifikasi yang digunakan merupakan acuan yang umum
digunakan di wilayah tersebut (eg. Weber & de Beaufort);
6. Mengikuti dengan benar langkah-langkah pengidentifikasian sesuai
dengan buku penuntun identifikasi
DISTRIBUSI IKAN

Keberadaan suatu spesies ikan di suatu area pada waktu tertentu


Teori distribusi ikan

Dari daerah tertentu ikan menyebar ke seluruh penjuru dunia


sehingga dapat ditemukan di setiap perairan,
kecuali:

 Tidak mencapai tujuan karena menemui rintangan


 Sampai di tempat tujuan tetapi tidak mampu beradaptasi
 Mampu beradaptasi dan kemudian berevolusi menjadi spesies lain
mfr
Proses distribusi

 Ikan aktif menjelajah


 Terbawa oleh arus
 Terbawa angin
 Perubahan pada permukaan bumi
 Hanyutan benua
 Dibawa manusia

mfr
Rintangan yang dijumpai ikan

 Geografik:
tanah, jeram, arus
 Fisik-kimiawi:
suhu, kekeruhan, salinitas
 Biologis:
makanan, pesaing, pemangsa, penyakit dan parasit
Kemusnahan ikan diakibatkan oleh

 Evolusi
 Tidak mampu beradaptasi
 Persaingan dan pemangsaan
 Spesialisasi, hanya mampu hidup di lingkungan yang terbatas
 Kegiatan antropogenik
Tiga tipe distribusi:

1) Distribusi geologis
distribusi ikan yang berhubungan dengan zaman dan
periode umur bumi

2) Distribusi geografis
distribusi ikan yang berkaitan dengan letak geografis

3) Distribusi ekologis
distribusi ikan yang berkaitan dengan habitat
Distribusi geologis
Distribusi ikan yang berhubungan dengan zaman dan periode umur bumi

Zaman Periode Waktu Kelompok Ikan


(juta th yl)
Phanerozoic - 570 Metazoa pertama
/Precambrian
Palaeozoic Cambrian 505
Ordovician 438
Silurian 408
Devonian 360
Carboniferous 290
Permian 240
Mesazoic Triasic 205
Jurassic 138
Cretaceous 63
Cenozoic Paleogene 24
Neogene kini
a b c d e f g h I j
a = hagfish
b = ostracoderms
c = lampreys
d = conodonts
e = placoderms
f = elasmobranchs
g = holocephalans
h = acanthodians
i = actinopterygians
j = sarcopterygians
Distribusi geografis
Distribusi ikan yang berkaitan dengan letak geografis

No Mintakat Lingkup Daerah


1 Australian Australia, Selandia Baru, Papua dan pulau-pulau
di Pasifik
2 Oriental India, Ceylon, Malaysia, Sumatera, Jawa,
Kalimantan, Filipina
3 Neotropik Amerika Selatan dan Tengah, Mexico
4 Ethiopian Afrika dan Madagaskar
5 Nearktik Amerika Utara
6 Palearktik Eropa, Asia, Afrika bagian Utara Gurun Sahara
Enam Mintakat Zoogeografik

Alfred Russell Wallace, 1876. The Geographical Distribution of Animals


Distribusi ikan di Indonesia

III
II

B
Keterangan:
I. Paparan Sunda A. Garis Wallace
II. Daerah Wallacea B. Garis Weber
III. Paparan Sahul
I. Paparan Sunda
Mirip dengan daerah Asia: Cypriniformes, Perciformes

II. Daerah Wallacea


Jenis sedikit: Channa, Anguilla, Anabas, Thelmaterina

III. Paparan Sahul


Tidak ada Cypriniformes; ada: Gobiidae, Siluridae
Distribusi ikan di laut
dipisahkan dalam dua bidang, yaitu: paparan benua dan laut lepas

Paparan benua dapat dipisahkan menjadi lima region:


a. region tropik,
b. region iklim sedang (temperate) utara
c. region iklim sedang selatan,
d. region kutub utara
e. region kutub selatan

Di Region tropik ikan tersebar pada empat wilayah utama. Secara


berurutan berdasarkan besarnya fauna ikan, ialah:
(1) Indo-Pasifik,
(2) Atlantik Barat,
(3) Pasifik Timur, dan
(4) Atlantik Timur.
Distribusi ikan pada paparan benua

Sumber: Moyle & Cech, 2004


Distribusi ekologis
Distribusi ikan yang berkaitan dengan habitat

Laut: Payau Air Tawar


Pantai Sungai
Laut Lepas Danau
Rawa
kelompok ikan air tawar
Ikan primer
adalah kelompok yang tidak atau sedikit bertoleransi terhadap air
laut, misal Cyprinidae dan Clariidae. Air asin bertindak sebagai
pembatas distribusi ikan

Ikan sekunder
adalah kelompok yang sebarannya terbatas pada perairan tawar
tetapi cukup bertoleransi terhadap salinitas, sehingga mereka dapat
masuk ke laut dan kadang kala melintasi hambatan air asin,
misalnya Cichlidae

Ikan perifer adalah spesies laut yang masuk ke perairan tawar

(Darlington, 1957)
kelompok ikan laut
Laut mencapai 70% dari seluruh permukaan bumi yang ditinggali oleh
spesies ikan sejumlah 58% dari total ikan. Kehidupan berlangsung
pada setiap kedalaman, namun kehidupan lebih padat terdapat di
sekitar daratan dan pulau-pulau.

Ikan epipelagik mendiami dari permukaan sampai ke kedalaman 200 meter,


membentuk 1,3 % total, atau lebih kurang 325 spesies

Ikan pelagik dalam mencakup sekitar 1250 spesies atau sekitar 5% dari
total. Ikan dapat dipilah menjadi
• ikan mesopelagik yang mendiami kedalaman 200 m sampai ke 1000 m
• ikan batipelagik yang mendiami lapisan air di bawah 1000 m.

Ikan bentik dalam meliput sekitar 1500 spesies atau 6,4% total.

Ikan landas kontinen atau litoral yang menghuni kolom di atas 200 m,
merupakan kelompok terbesar yang terdiri atas 45% total atau sekitar
11.250 spesies.
Alfred Russell Wallace

Anda mungkin juga menyukai