Anda di halaman 1dari 8

Modul Pasang Surut

Tujuan Praktikum

- Mahasiswa dapat menentukan tipe pasang surut berdasarkan grafik pasang surut.

- Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis pasang surut berdasarkan konstantanya.

- Mahasiswa dapat mengetahui dan menghitung beberapa kondisi muka air.

Pendahuluan

Berdasarkan data elevasi muka air selama satu bulan perlu ditentukan beberapa kondisi penting
yang sering dijadikan acuan dalam suatu pengukuran dan perhitungan (datum), yaitu :

HW (Highest Water) : Nilai kondisi muka air tertinggi

MHHWL (Mean High Highest Water Level) : Nilai rata-rata muka air tinggi tertinggi

MHWL (Mean High Water Level) : Nilai rata-rata muka air tinggi

MSL (Mean Sea Level) : Nilai rata-rata kondisi muka air

MLWL (Mean Low Water Level) : Nilai rata-rata muka air rendah

MLLWL (Mean Low Lowest Water Level) : Nilai rata-rata muka air rendah terendah

LW (Lowest Water) : Nilai terendah muka air

Metode

1. Alat dan bahan

a. Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini adalah : Kalkulator, penggaris, pensil
dan spidol berwarna.

b. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah kertas milimeter blok.

2. Prosedur kerja :

a. Penentuan tipe pasang surut dengan memplotkan tinggi muka air dan
membandingkannya dengan pasang surut di daerah lain.

b. Menghitung beberapa kondisi penting dari muka air, dimana secara matematis masing-
masing kondisi muka air dapat dinyatakan :

Praktikum Oseanografi Umum – Pasang Surut 1


HW = max (data)
MHHWL = Average (MHWL : HW)
MHWL = Average (MSL : HW)
MSL = Average (data)
MLWL = Average (MSL : LW)
MLLWL = Average (MLWL : LW)
LW = min (data)
Tide Range = HW - LW
c. Menentukan tipe pasang surut berdasarkan bilangan Formzahl. Secara matematis,
bilangan Formzahl dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :

O1  K1
F
M 2  S2

dimana:

F = bilangan Formzahl

O1 = amplitudo komponen pasang surut tunggal utama yang disebabkan oleh gaya
tarik bulan,

K1 = amplitudo komponen pasang surut tunggal utama yang disebabkan oleh gaya
tarik bulan dan matahari,

M2 = amplitudo komponen pasang surut ganda utama yang disebabkan oleh gaya
tarik bulan, dan

S2 = amplitudo komponen pasang surut ganda utama yang disebabkan oleh gaya
tarik matahari

Berdasarkan nilai F tersebut, tipe pasang surut dapat dikelompokkan sebagai berikut:

F ≤ 0,25 : pasang surut tipe ganda

0,26 < F ≤ 1,50 : pasang surut campuran condong bertipe ganda

1,51 < F ≤ 3,00 : pasang surut campuran condong bertipe tunggal

F > 3,00 : pasang surut tunggal

Praktikum Oseanografi Umum – Pasang Surut 2


III. Tugas

1. Berikut ini adalah data pasut dalam periode dua hari untuk tahun yang berbeda yang didapatkan dari 2 stasiun pasang surut Muntok dan Sibolga
dalam centimeter.
Tabel 1. Data pasang surut di beberapa stasiun.
Bacaan skala pada jam (cm)
Stasiun Tanggal
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
05-Feb-11 123 134 157 186 218 246 267 277 275 263 245 227 206 192 184 180 178 176 171 161 148 134 122 115
06-Feb-11 118 132 156 187 223 256 283 299 304 296 279 256 240 207 188 173 161 152 143 133 123 112 104 101
Muntok
05-Feb-12 78 95 119 145 167 182 187 187 184 185 192 209 233 261 287 305 309 297 269 229 184 141 109 91
06-Feb-12 91 106 131 159 185 202 210 207 198 190 185 188 201 221 245 266 278 276 260 231 195 157 126 107
01-Des-11 75 73 69 65 63 63 66 70 76 81 84 84 82 76 69 61 55 51 52 55 61 69 76 81
02-Des-11 83 82 78 72 67 63 61 62 67 72 78 82 83 80 74 65 57 51 48 49 55 63 74 83
Sibolga
01-Des-12 37 34 39 52 72 92 110 116 114 103 88 71 55 43 37 39 49 64 77 85 88 83 74 63
02-Des-12 55 44 41 45 56 73 89 102 108 106 95 85 70 55 44 39 41 50 63 75 84 87 85 79

a. Dari data di atas plotkan data pasut tiap stasiun dalam bentuk grafik secara berhimpit untuk tahun yang berbeda pada kertas berskala, dimana sumbu
x menyatakan jam dan sumbu y menyatakan tinggi air (cm), kemudian tentukan tipe pasut tiap stasiun !
b. Dari grafik tersebut evaluasilah mengenai Highest Water (HW), Lowest Water (LW), Tidal Range (tunggang pasut) pada tiap stasiun untuk tahun
yang berbeda, apakah mempunyai kesamaan nilai atau ada selisih, seberapa besar selisihnya !

Praktikum Oseanografi Umum – Pasang Surut 3


Jawaban :
1b.
Tabel 2. Kondisi muka air penting di beberapa stasiun.
HW LW MSL Tidal Range
Stasiun
I II I II I II I II

Muntok

Sibolga

Keterangan I : tahun ke 1 dari stasion


II tahun ke 2 dari stasion
Interpretasi :

Contoh Perhitungan :

Praktikum Oseanografi Umum – Pasang Surut 4


2. Dari data pasut pada perairan diatas, ambilah data tahun ke-2 kemudian lakukanlah hal
berikut :
a. Tentukanlah elevasi penting muka air berdasarkan datum Mean Sea Level (MSL) dan
Lowest water (LW).
b. Buatlah gambar skematis elevasi – elevasi dari tiap stasion
Jawaban :
2.a
Tabel 3. Kondisi muka air di beberapa stasiun berdasarkan datum MSL dan LW.
Lokasi Sea Level Datum MSL Datum LW
HW
MHHW
MHW
Muntok MSL
MLW
MLLW
LW
HW
MHHW
MHW
Sibolga MSL
MLW
MLLW
LW

Interpretasi :

Contoh Perhitungan :

Praktikum Oseanografi Umum – Pasang Surut 5


Jawaban
2.b
Gambar elevasi-elevasi penting dalam pasang surut
a. Stasion Muntok

b. Stasion Sibolga

Praktikum Oseanografi Umum – Pasang Surut 6


3. Berikut adalah data konstanta pasut di stasiun pasut Muntok hasil pengolahan dengan
metode admiralty :

Tentukanlah tipe pasut berdasarkan data di atas dengan menggunakan bilangan Formzahl dan
buatlah gambar skematis dari tipe pasut, kemudian bandingkan dengan gambar grafik hasil
plot soal ke 1.a !

Jawaban :
Contoh Perhitungan :

Praktikum Oseanografi Umum – Pasang Surut 7


4. Sebuah kapal survey yang dilengkapi dengan alat pemerum sedang melakukan survey di
Sibolga yang tepatnya tanggal 1 Desember 2012. Saat pukul 11.00, alat tersebut mendeteksi
kedalaman sebesar 32 meter, jika suatu kedalaman perairan acuanya adalah MSL dari
pasang surut dan peletakan alat pemerum tersebut dibawah kapal dengan jarak 140 cm.
Berapakah harga kedalaman sebenarnya? (Alat pemerum: alat untuk mengukur kedalaman
suatu perairan)
Jawaban:

Praktikum Oseanografi Umum – Pasang Surut 8

Anda mungkin juga menyukai