Anda di halaman 1dari 21

Deskipsi

Menjelaskan tentang dasar – dasar perencanaan


pelabuhan, parameter yag berpengaruh. Parameter
tersebut digunakan untuk merencanakan fasilitas
utama, fasilitas fungsional dan fasilitas penunjangnya.
UMUM

Standar operasi pelabuhan yang memuaskan persyaratan umum, yang


harus dipenuhi adalah :

1. Alur pelayaran yang aman.


2. Ukuran dan kedalaman kolam pelabuhan cukup memenuhi
kebutuhan kapal yang berlabuh.
3. Tempat berlabuh (kolam pelabuhan) terlindung dari serangan
gelombang.
4. Tersedia cukup ruang untuk melakukan aktivitas bongkar muat.
5 Tersedia fasilitas pendukung yang memadai.
Beberapa aspek perencanaan pelabuhan yang penting adalah :

PENGARUH ANGIN TERHADAP PERENCANAAN PELABUHAN

• angin berpengaruh pada gerakan atau manuver kapal dalam


pelayaran khususnya disekitar pelabuhan terutama pendekatan
kapal pada mulut pelabuhan.
• angin dapat mengganggu baik pada konstruksi bangunan
maupun kapalnya.
• Penyelidikan angin memerlukan waktu yang lama minimal 3-5
tahun berturut-turut untuk mendapatkan hasil yang baik.
•Sifat angin yang perlu diketahui: arah angin, kecepatan angin,
kekuatan angin, dan lama angin bertiup
Beberapa aspek perencanaan pelabuhan yang penting adalah :

Arah Angin

Dapat dilihat menggunakan kantong angin atau panah


Beberapa aspek perencanaan pelabuhan yang penting adalah :

Kecepatan Angin
Diukur dengan anemometer yang terdiri 4 mangkok yang
dipasang pada 4 batang.
Faktor kedalaman air

 Kedalaman air laut di daerah pelabuhan diketahui dari kondisi konturnya.


 Sedangkan kedalaman yang dibutuhkan pada suatu pelabuhan tergantung
dari ukuran kapal terbesar yang direncanakan akan bertambat dan
melakukan bongkar muat.

 Jadi kedalaman air laut yang dibutuhkan harus mampu menerima kapal
terbesar yang menggunakan fasilitas pelabuhan.

 Sedangkan luas wilayah dengan kedalaman yang dibutuhkan tersebut


harus mampu pula melayani manuver kapal yang akan membelok ataupun
sebagai penampungan/ parkir sementara, menunggu giliran untuk
melakukan kegiatan bongkar muat. Kedalaman tersebut diukur dari
permukaan air pada waktu surut terendah.
Faktor Pasang Surut

 Elevasi muka air tertinggi (pasang) dan terendah (surut) serta perbedaan pasang
surut sangat penting untuk merencanakan bangunan-bangunan pelabuhan.
 Mis, peil dermaga harus cukup aman terhadap keadaan pasang tertinggi, elevasi
puncak bangunan pemecah gelombang dan sebagainya ditentukan oleh elevasi
muka air pasang
 keadaan alur pelayaran/pelabuhan ditentukan oleh muka air surut. Demikian juga
halnya dalam pelaksanaan pembangunan pelabuhan data-data pasang surut
sangat penting sekali seperti misalnya kapan sebaiknya melaksanakan pengecoran
selimut beton untuk melindungi tiang-tiang baja yang sering digunakan dalam
mendukung dermaga-dermaga pier,
Faktor Pasang Surut

 demikian juga misalnya apabila diperlukan pengurugan-


pengurugan dan pemancangan-pemancangan. Data-data pasang
surut sangat penting untuk menentukan dimensi bangunan-bangunan
di laut dan juga untuk memudahkan serta memperlancar
pelaksanaan pembangunan di laut.
 Suatu kapal laut dinyatakan dapat melakukan kegiatan bongkar
muat barang di dermaga tempat bertambatnya oleh petugas-
petugas pelabuhan, apabila perbedaan pasang surut tidak lebih
besar dari 17 ft (5 meter). Apabila beda pasang surut lebih besar
daripada angka tersebut, maka diperlukan adanya suatu sistem
pengawasan dock tertutup.
 Kasus lain yang cukup penting akibat adanya perbedaan pasang
surut ini adalah menyangkut masalah keamanan kapal dalam
melakukan pelayaran. Sebab dengan adanya beda pasang surut
yang besar mempengaruhi kedalaman yang besar pula.
Jenis Elevasi Muka Air Laut

 A. Muka air tinggi (high water level, HWL), muka air tertinggi yang dicapai pada saat air
pasang dalam satu siklus pasang surut.
 b. Muka air rendah (low water level, LWL), kedudukan air terendah yang dicapai pada saat air
surut dalam satu siklus pasang surut.
 Muka air tinggi rerata (mean high water level, MHWL), adalah rerata dari muka air tinggi
selama periode 19 tahun.
 d. Muka air rendah rerata (mean low water level, MLWL), adalah rerata dari muka air rendah
selama periode 19 tahun.
 e. Muka air laut rerata (mean sea level, MSL), adalah muka air rerata antara muka air tinggi
rerata dan muka air rendah rerata. Elevasi ini digunakan sebagai referensi untuk elevansi di
daratan.
 Muka air tinggi tertinggi (highest high wate level, HHWL), adalah air tinggi pada saat pasang
surut purnama atau pada bulan mati.
 g. Air rendah terendah (lowest low water level, LLWL), adalah air terendah pada saat pasang
surut purnama atau bulan mati
 h. Higher high water level, adalah air tertinggi dari dua air tinggi dalam satu hari, seperti
dalam pasang surut tipe campuran.
 i. Lower low water level, adalah air rendah dari dua air rendah dalam satu hari
Beberapa aspek perencanaan pelabuhan yang penting adalah :

1. KARAKTERISTIK KAPAL RENCANA

Fasilitas dermaga yang akan didesain direncanakan untuk menerima beban


dengan contoh desain kriteria data kapal.

Tabel Contoh Kriteria Data Kapal

Satuan Kapal 30 GT
Uraian
Panjang (LOA)) m 16.00
Lebar m 4.00
Draft m 2.5
Freeboard m 1.00
Panjang (LBP) m -
Kecepatan Merapat m/det 0.25
Sudut Merapat deg 10
2. KARAKTERISTIK HIDROOSEANOGRAFI

Pasang Surut
Pengamatan pasang surut dilaksanakan selama 15 hari dengan pembacaan
ketinggian air setiap satu jam.
Pengamatan pasut dilaksanakan menggunakan peilschaal dengan interval skala 1
(satu) cm.

Elevasi Nol Peilschaal = T.P + BT.1 – BT.2

dimana:
T.P = Tinggi titik patok terdekat dengan peilschaal
BT.1 = Bacaan benang tengah di patok
BT.2 = Bacaan benang tengah di peilschaal
BT. 2 BT. 1

Patok

Peilschaal

Gambar Pengikatan (levelling) peilschaal.


Penentuan jenis pasang surut menurut rumus berikut:

K1 + O1
NF =
M2 + S2

di mana jenis pasut untuk nilai NF:


0 - 0,25 = semi diurnal
0,25 - 1,5 = mixed type (semi diurnal dominant)
1,5 - 3,0 = mixed type (diurnal dominant)
>3,0 = diurnal
Tabel Komponen Pasang Surut Sesuai Hasil Pengamatan

Konstituen Amplitudo Beda Fasa

M2 34.06 128.14
dimana:
S2 22.91 97.44 A : amplitudo,
g : beda fase,
N2 6.31 142.61 M2 : komponen utama bulan (semi diurnal),
S2 : komponen utama matahari (semi diurnal),
K2 16.16 -66.58 N2 : komponen eliptis bulan,
K2 : komponen bulan,
K1 6.77 77.84
K1 : komponen bulan,
O1 9.9 9.52 O1 : komponen utama bulan (diurnal),
P1 : komponen utama matahari (semi diurnal),
P1 9.68 -68.22 M4 : komponen utama bulan (kuarter diurnal),
dan
M4 0.02 268.49 MS4 : komponen utama matahari-bulan.

MS4 0.01 216.07

SO 19.74
Contoh perhitungan Berdasarkan komponen yang telah didapatkan dapat diketahui
sifat pasang surut yang terjadi dengan rumus :
K1 + O1
F= = 1,51
M 2 + S2
Dari nilai F (Formazalh) didapat berada di 0,25  F  1,5

maka pasang surut dikategorikan dalam pasang campuran dominan Semi diurnal.

Tabel Harga Elevasi-elevasi Acuan di Lokasi Pekerjaan Terhadap LLWL

Elevasi Terhadap Jumlah


Elevasi Acuan
No LLWL (cm) Kejadian

1 HHWL Highest High Water Level 334,78 192.78

2 MHWS Mean High Water Spring 294,44 163.95

3 MHWL Mean High Water Level 240,86 133.29

4 MSL Mean Sea Level 182,23 91.8

5 MLWL Mean Low Water Level 125,56 50.23

6 MLWS Mean Low Water Spring 64,79 22.27

7 LLWL Lowest Low Water Level 0 0


GELOMBANG RENCANA
Fetch adalah daerah pembentukan gelombang yang diasumsikan memiliki
kecepatan dan arah angin yang relatif konstan.

Panjang fetch efektif dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

Lf i =
 Lf . cos
i i

 cos i

dimana:

= Panjang fetch ke-i


Lfi
i = Sudut pengukuran fetch ke-i

i = Jumlah pengukuran fetch


Gambar Peta fetch untuk contoh kawasan
perairan Pelabuhan Bengkunat
Distribusi Tinggi dan Arah Gelombang di Lepas Pantai Teluk Bengkunat
Diramal Berdasarkan Data Angin Jam-jaman di Branti
Total 2001-2005

BL U TL
40%

30%

20%

10%

0%

B T
Gambar Windrose bulan September-
Desember kawasan perairan Pelabuhan
Bengkunat.

BD S TG
Calm = 59.48% Tidak Tercatat = 0.11%

Jenis tongkat menunjukkan tinggi gelombang dalam meter.


Panjang tongkat menunjukkan persentase kejadian.
Gelombang rencana didapat dengan memprediksikan kejadian angin maksimum
dengan periode tertentu. Dari hasil hindcasting didapat gelombang maksimum tiap
arah selama tahun 2001-2005.
Tabel Tinggi Gelombang Maksimum dari Tahun 2001-2005
Tahun U TL T TG S BD B BL Max
2001 1.12 2.13 3.7 1.62 1.88 0 0 0 3.7
2002 2.46 1.93 2.63 1.93 1.18 0 0 0 2.63
2003 1.15 2.96 2.86 1.36 0.87 0 0 0 2.96
2004 0.52 1.61 2.57 0.88 0.87 0 0 0 2.57
2005 0.56 1.93 2.79 1.82 0.77 0 0 0 2.79
Max 2.46 2.96 3.7 1.93 1.88 0 0 0
Didapat nilai tinggi gelombang tiap-tiap perioda ulang seperti yang disajikan
pada Tabel

Tabel Nilai tinggi gelombang tiap-tiap perioda ulang


Periode Ulang Nilai Ekstrim
(tahun) Tinggi Gel. (m)
1 2.71
2 2.90
3 3.09
5 3.30
10 3.53
25 3.80
50 3.98
100 4.15
200 4.31

Anda mungkin juga menyukai