Arah Angin
Kecepatan Angin
Diukur dengan anemometer yang terdiri 4 mangkok yang
dipasang pada 4 batang.
Faktor kedalaman air
Jadi kedalaman air laut yang dibutuhkan harus mampu menerima kapal
terbesar yang menggunakan fasilitas pelabuhan.
Elevasi muka air tertinggi (pasang) dan terendah (surut) serta perbedaan pasang
surut sangat penting untuk merencanakan bangunan-bangunan pelabuhan.
Mis, peil dermaga harus cukup aman terhadap keadaan pasang tertinggi, elevasi
puncak bangunan pemecah gelombang dan sebagainya ditentukan oleh elevasi
muka air pasang
keadaan alur pelayaran/pelabuhan ditentukan oleh muka air surut. Demikian juga
halnya dalam pelaksanaan pembangunan pelabuhan data-data pasang surut
sangat penting sekali seperti misalnya kapan sebaiknya melaksanakan pengecoran
selimut beton untuk melindungi tiang-tiang baja yang sering digunakan dalam
mendukung dermaga-dermaga pier,
Faktor Pasang Surut
A. Muka air tinggi (high water level, HWL), muka air tertinggi yang dicapai pada saat air
pasang dalam satu siklus pasang surut.
b. Muka air rendah (low water level, LWL), kedudukan air terendah yang dicapai pada saat air
surut dalam satu siklus pasang surut.
Muka air tinggi rerata (mean high water level, MHWL), adalah rerata dari muka air tinggi
selama periode 19 tahun.
d. Muka air rendah rerata (mean low water level, MLWL), adalah rerata dari muka air rendah
selama periode 19 tahun.
e. Muka air laut rerata (mean sea level, MSL), adalah muka air rerata antara muka air tinggi
rerata dan muka air rendah rerata. Elevasi ini digunakan sebagai referensi untuk elevansi di
daratan.
Muka air tinggi tertinggi (highest high wate level, HHWL), adalah air tinggi pada saat pasang
surut purnama atau pada bulan mati.
g. Air rendah terendah (lowest low water level, LLWL), adalah air terendah pada saat pasang
surut purnama atau bulan mati
h. Higher high water level, adalah air tertinggi dari dua air tinggi dalam satu hari, seperti
dalam pasang surut tipe campuran.
i. Lower low water level, adalah air rendah dari dua air rendah dalam satu hari
Beberapa aspek perencanaan pelabuhan yang penting adalah :
Satuan Kapal 30 GT
Uraian
Panjang (LOA)) m 16.00
Lebar m 4.00
Draft m 2.5
Freeboard m 1.00
Panjang (LBP) m -
Kecepatan Merapat m/det 0.25
Sudut Merapat deg 10
2. KARAKTERISTIK HIDROOSEANOGRAFI
Pasang Surut
Pengamatan pasang surut dilaksanakan selama 15 hari dengan pembacaan
ketinggian air setiap satu jam.
Pengamatan pasut dilaksanakan menggunakan peilschaal dengan interval skala 1
(satu) cm.
dimana:
T.P = Tinggi titik patok terdekat dengan peilschaal
BT.1 = Bacaan benang tengah di patok
BT.2 = Bacaan benang tengah di peilschaal
BT. 2 BT. 1
Patok
Peilschaal
K1 + O1
NF =
M2 + S2
M2 34.06 128.14
dimana:
S2 22.91 97.44 A : amplitudo,
g : beda fase,
N2 6.31 142.61 M2 : komponen utama bulan (semi diurnal),
S2 : komponen utama matahari (semi diurnal),
K2 16.16 -66.58 N2 : komponen eliptis bulan,
K2 : komponen bulan,
K1 6.77 77.84
K1 : komponen bulan,
O1 9.9 9.52 O1 : komponen utama bulan (diurnal),
P1 : komponen utama matahari (semi diurnal),
P1 9.68 -68.22 M4 : komponen utama bulan (kuarter diurnal),
dan
M4 0.02 268.49 MS4 : komponen utama matahari-bulan.
SO 19.74
Contoh perhitungan Berdasarkan komponen yang telah didapatkan dapat diketahui
sifat pasang surut yang terjadi dengan rumus :
K1 + O1
F= = 1,51
M 2 + S2
Dari nilai F (Formazalh) didapat berada di 0,25 F 1,5
maka pasang surut dikategorikan dalam pasang campuran dominan Semi diurnal.
Lf i =
Lf . cos
i i
cos i
dimana:
BL U TL
40%
30%
20%
10%
0%
B T
Gambar Windrose bulan September-
Desember kawasan perairan Pelabuhan
Bengkunat.
BD S TG
Calm = 59.48% Tidak Tercatat = 0.11%