Hidro-oseanograf
1. Pengukuran Pasang Surut
BT. 2
BT. 1
T.P
Nol Peilscaal
S2
N2
K2
komponen bulan
K1
komponen bulan
O1
P1
M4
MS4 :
(2.2)
(t ) So Ai CosWi t Pi
(2.3)
i 1
2. Pengukuran Arus
1. Metode pelaksanaan, yaitu pelampung dilepaskan dan diukur
posisinya menggunakan GPS dan perahu. Setelah 1 jam
pelepasan, maka posisi pelampung diukur kembali dan
seterusnya.
2. Hasil pengukuran diplotkan dalam peta bathymetri dan hasil
pengamatan arus dilampirkan dalam laporan dalam bentuk :
Grafik yang memperlihatkan hubungan antara pergerakan
pasang surut dan kecepatan arus dan arah arus.
Grafik arah dan kecepatan arus
Dalam pengukuran parameter arus dilokasi sudi, maka data
lapangan yang diukur adalah posisi pergerakan pelampun (X,Y) dan
selang waktu perpindahan pelampung. Apabilah suatu pelampung
dengan posisi awal (Xo, Yo) dan pada selang waktu t posisinya
menjadi (X,Y), maka kecepatan arus secara matematis dapat
dihitung dengan formula berikut:
Perpindahan pelampung :
S
X ' Xo 2
Y 'Yo
(2.4)
Kecepatan arus V :
V
S
t
(2.5)
g
= percepatan grafitasi (m/s2)
Hb
= tinggi gelombang pecah (m)
m
= kemiringan pantai
b
= sudut datang gelombang pecah (o)
Jika gelombang merambat dari laut dalam menuju pantai
yang memiliki kemiringan tertentu, maka pada suatu kondisi
gelombang akan pecah. Gelombang akan pecah apabila
perbandingan antara tinggi gelombang dengan kedalaman perairan
mendekati atau sama dengan 0,78, secara matematis ditulis :
Hb
0,78
(2.7)
db
3. Pengukuran Batimetri
Survei
batimetri
atau
sering
juga
disebut
yang
digunakan
adalah
dengan
cara
statistik
untuk
klasifikasi
ini,
distribusi
frekuensi
dari
setiap
774000m
775000m
7 76800 m
776000m
7 76900 m
7 770 00m
777100 m
777000m
7 77200 m
Sedimen detail 26
9 467 00 0m
Sedimen detail 24
a Sedimen detail 23
%
Sedimen detail 11
Sedimen detail 10
a
%
a
%
Sedimen detail 09
a
%
Sedimen detail 08
Sedimen detail 16
a
%
a Sedimen detail 02
%
25
Sedimen detail 14
25
ST10
ST09
a Sedimen detail 15
%
Sedimen detail 03
a
%
94 669 00 m
9 466 90 0m
ST11
a Sedimen detail 17
%
Sedimen detail 05
a Sedimen detail 04
%
a
%
a Sedimen detail 18
%
Sedimen detail 06
a
%
a Sedimen detail 19
%
Sedimen detail 07
a
%
ST12 2
a Sedimen detail 20
%
a
%
a
%
Sedimen detail 22
a Sedimen detail 21
%
a
%
9468000m
a
%
9468000m
a Sedimen detail 12
%
94 670 00 m
a%
a Sedimen detail 25
%
a
%
a Sedimen detail 13
%
50 m
Sedimen detail 01
7 76900 m
7 770 00 m
7771 00 m
7 77200 m
9467000m
9467000m
7768 00 m
#
##
#
#
##
##
##
#
#
#
#
##
#
#
#
#
#
#
#
#
#
ST08
ST07
1
2
4
ST06
1
ST05
ST04
1
4
1 ST03
9466000m
9466000m
2
ST02
Keterangan :
2
4
a
%
3
ST01
batas pelabuhan
Jalan baru
Garis Pantai
100
774000m
9465000m
9465000m
Jeti
100
200
300
400
500
775000m
600
700
800
900
1000
776000m
1100 Meters
777000m
H mo
gd
U2
a 0.283 tanh 0.530
U2
g
a
0.75
0.0016
0.283
tanh
TP
gd
U
a 7.54 tanh 0.833
U 2
g
a
0.2857
7.54
tanh
gF
U 2
tanh 0.833
U a2
tanh 0.530
0.375
0 .5
gF
gd
U a2
0.333
(1)
0.75
(2)
0.375
gd
U 2
H mo
gd
U2
a 0.283 tanh 0.530
U 2
g
a
tanh
tanh 0.530
TP
0.375
0.3704
7.54
tanh
gd
U
a 7.54 tanh 0.833
U 2
g
a
0.0015 g F
0.283 U 2
a
0.75
gF
U 2
tanh 0.833
0 .5
gd
U 2
a
0.375
(3)
gd
U 2
0.28
0.75
(4)
terhadap
kapal
yang
sedang
berlabuh
maka
dibuat
dan
struktur
pantai
adalah
melalui
pemodelan
Q x
t
Q y
c 2 n 0
n x
1 2
c
n 0
t n y
(5)
Q x Q y
0
t
x
y
(6)
dengan
0
Q x udz ; Q y vdz
u dan v adalah komponen kecepatan horizontal dalam arah-x and
y, c adalah kecepatan fasa,
adalah elevasi muka air dan
n
1
2kh
1
; k
2
sinh 2kh
kedalaman air.
energi
untuk
gelombang
pecah
ditambahkan
pada
Q x 1 2
n f D Q x 0
c
t n x
Q y 1 2
c
n f D Q y 0
t n y
(7)
f D D tan
g Q
1
h Qr
(8)
Q Q x2 Q y2 and Q r ' gh 3
dengan tan slope rata-rata dasar di sekitar titik pecah, dan Q x and
Qy
Qr
Q Qr
Persamaan-persamaan
di
maka diterapkan fD = 0.
atas
dapat
diselesaikan
dengan
momentum
tersebut
dengan
terhadap
mengintegrasikan
kedalaman
dan
persamaandirata-ratakan
h U h V
0
t
x
y
(9)
Persamaan Gerak:
U
U
U
U
V
Fx M x R x g
0
t
x
y
x
(10)
V
V
V
U
V
Fy M y R y g
0
t
x
y
y
(11)
h
W
W
C f wb2
w2
F y
cos sin U W b sin 2 V
h W
W
1
W
U 2 V 2 wb2 2U cos V sin wb
2
Cf
F x
dengan wb = H ( sinh k (h + )) ,
gelombang,
(12a)
(12b)
(12c)
sumbu-x.
Dengan asumsi bahwa turbulensi pada arus dekat pantai
adalah isotropik, maka percampuran lateral dapat dituliskan
sebagai benkut :
dengan
U
U
x
x
y
y
V
V
x
x
y
y
Mx
(13a)
My
(13b)
Longuet-Higgins mendapatkan
= Nl
g (h + )
, dengan N adalah
konstanta yang lebih kecil dan 0,016, l adalah jarak dari garis
pantai l =
(h + )
tan
1
h
Ry
1
h
S xx S xy
x y
S xy
(14a)
S yy
(14b)
dengan
1
S xx n n cos 2 E ,
2
S xy = ( n cos sin ) E
S yy n n sin 2 E ,
2
tinggi
gelombang
akan
berkurang
kembali.
Dengan
mengasumsikan
bahwa
gelombang
permukaan
g ( h +
) d
dx
(15)
(16)
b. Set-up
Di dalam surfzone energi gelombang terdisipasi karena
gelombang pecah, sehingga stress radiasi Sxx berkurang dan akan
terjadi gelombang set-up. Tinggi gelombang pecah dapat didekati
dengan persamaan H = (h+ ). Stress radiasi di dalam surfzone
S xx = 1,5 E
K hB h
(17)
adalah
K=
elevasi
1
1+8 3
muka
air
pada
saat
gelombang
pecah
q cx QcU , q cx QcV
A cr
Qc c
g
dengan U
dan V
(18)
gelombang
dan
arus,
cr
tress
geser
kritis
untuk
A cr
Qw w
g
(19)
tak
Aw
hubungannya
dengan
diformulasikan sebagai:
Aw Bw
w0
1 v s sgd
fw
2
Bw,
ub2 h
c :transpor menuju
sgd L0
ub2 h
(20)
c
Fd tanh d
c
dengan
, dan F
merupakan
(21)
x 1 f c f w u bU
y 1 f c f w u bV
(22)
cr
s gd
(23)
d 1
0.11; untuk pasir butir halus; 6.5
(24)
L 4
laju
transpor
sedimen
di
daerah
surf
lebih
besar
cr 0 :
di daerah surf
(25)
z
q y s q y b
y
y
(26)
z b
,
x
q 'y q y s q y
z b
y
(27)