Ivonne M Radjawane
PUSTAKA
• Sukresno, B., ENSO IMPACT ON SST AND SLA
VARIABILITY IN INDONESIA, JAXA Workshop,
Bali, 2011
• Ramadian, F, Dinamika Arus Geostropik di Laut
Arafura-Timor, Tugas Akhir, 2012
Satelit Altimetri
Duta, 2012)
(2.1)
dimana:
a = jarak antara satelit dengan
permukaan laut sesaat (m)
Δt = perbedaan waktu tempuh saat
pemancaran dan saat
penerimaan sinyal (s)
c = kecepatan rambat sinyal (m/s)
SSH = H – h (2.2)
dimana:
SSH = tinggi muka laut di atas ellipsoid
Gambar 2.5 Geometri Pengukuran Satelit Altimetri
(Sumber: Ismoyo, 2002 dalam Duta, 2012)
referensi (m)
H = tinggi satelit di atas ellipsoid (m)
h = jarak ukuran altimeter (tinggi
satelit diiatas muka laut) (m)
Multi-Satelit Altimetri
Definisi
• Beberapa satelit mengorbit pada waktu yang bersamaan tapi pada orbit yang
berbeda
Kegunaan
• Melakukan pengukuran di permukaan bumi dengan tinggi muka laut sebagai
informasi utama
Kelebihan
• Presisi altimetri yang lebih tinggi karena bersama satelit bisa saling mengisi
dari lamanya waktu pengukuran dan interval antar pengukuran dan
meningkatkan distribiusi spasial data
Arus yang terbentuk akibat kesetimbangan gaya gradien tekanan dan gaya coriolis
g tan θ = 2 Ω sin φ V
g tan θ = f V
kondisi awal
Gaya coriolis
BBU
Gambar 2.2 Arus Geostropik Akibat Kesetimbangan Gaya Gradien Tekanan dan
Gaya Coriolis
(Sumber : Hadi dan Radjawane, 2009)
Di interior laut arus geostropik terbentuk oleh pengaruh distribusi densitas horizontal yang
mengakibatkan slope muka air laut
Gaya
Arus Pengaruh gradien
Distribusi Slope muka Gradien
gradien gaya coriolis tekanan = ARUS
horizontal air laut tekanan
tekanan (f = 2 Ω sin gaya coriolis GEOSTROPIK
densitas
φV) (kecepatan
konstan)
Di permukaan laut arus geostropik terbentuk oleh pengaruh angin (melalui transpor Ekman)
yang mengakibatkan daerah konvergensi (slope tinggi) dan daerah divergensi (slope rendah)
Gaya
Daerah Pengaruh gradien
Transpor Arus gaya tekanan =
Angin di konvergen Slope ARUS
Ekman gradien coriolis (f gaya
permukaan si dan muka air GEOSTROPIK
tekanan = 2 Ω sin coriolis
divergensi
φV) (kecepata
n konstan)
(3.3)
Kecepatan arah vertikal diabaikan (w <<0)
Tidak ada gaya luar yang bekerja
(3.4.a)
(3.4.b)
(3.7.a)
V= (3.8)
(3.7.b)
dimana :
V : resultan kecepatan (m/s)
Perbandingan Hasil Perhitungan Komponen
Kecepatan u
4.00E+01
Kecepatan (cm/s)
0.00E+00 Nilai
Perhitungan Topografi Dinamik
124
128
132
136
140
125.33
126.67
129.33
130.67
133.33
134.67
137.33
138.67
Absolut korelasi
-2.00E+01
0,664908
-4.00E+01
Gambar 3.3Perbandingan Hasil Perhitungan Kecepatan Arus Geosropik Komponen u(Januari 2002)
128
132
136
140
125.33
126.67
129.33
130.67
133.33
134.67
137.33
138.67
-2.00E+01
Nilai
Perhitungan Topografi Dinamik korelasi
-4.00E+01 Absolut
0,946583
-6.00E+01
Gambar 3.4Perbandingan Hasil Perhitungan Kecepatan Arus Geosropik Komponen v (Januari 2002)
Keadaan Perairan Arafura-Timor
Lokasi : 9°30′ LS 135°0′ BT / 9,5° LS
135° BT
Batas utara Laut Seram, timur selat Torres dan
Laut Coral, selatan Teluk Carpentaria perairan
Australia, barat Laut Banda dan Laut Timor
Kondisi perairan : bagian dari Paparan Sahul,
perairan dangkal (50-80
m), muara dari sungai-
sungai besar seperti sungai Gambar 2.7 Batas-batas Laut Arafura
Digul (Sumber : http://www.websters-online-
dictionary.org/definitions/Arafura%20Sea, 2011)
• Pada musim ini angin bergerak ke arah barat laut dari Australia menuju Samudra
Pasifik dan dari arah utara tidak ada angin monsun Musim Barat Laut lagi.
• Tinggi muka laut antara Laut Arafura dan Laut Timor cenderung memiliki ketinggian
yang relatif sama tiap musim ini. Tinggi muka laut musim ini relatif lebih rendah
dibanding saat Musim Peralihan I
• Tinggi muka laut di Laut Timor sedikit lebih besar dibanding di Laut Arafura.
• Rata-rata tinggi muka laut di Laut Arafura selama 2002-2011 berkisar 0,87 m – 0,9 m.
Di Laut Timor tinggi muka lautnya berkisar antara 0,9 m – 0,91 m.
a b c
Gambar 4.3 Musim Tenggara (a) Angin Permukaan (Jun-Ags 2002) (b) Rata-rata Topografi Dinamik Absolut MusimTenggara (Jun-Ags 2002)
(c) Rata-rata Topografi Dinamik Absolut MusimTenggara (Jun-Ags 2011)
Topografi Dinamik Absolut Musim Peralihan II
2002-2011 (September-November)
• Pada musim ini angin monsun Musim Tenggara bercampur dengan Angin monsun Musim
Barat Laut Angin bergerak ke arah utara dari Australia menuju Samudra Pasifik. dan ke arah
selatan menuju Laut Timor serta kembali ke Australia. Di selatan Laut Timor angin bergerak
ke arah barat daya menuju Pulau Timor dan ke tenggara menuju Australia.
• Tinggi muka laut antara Laut Arafura dan Laut Timor cenderung memiliki ketinggian yang
relatif sama tiap musim ini. Tinggi muka laut musim ini relatif lebih tinggi sedikit dibanding
saat Musim Tenggara.
• Rata-rata tinggi muka laut di Laut Arafura selama 2002-2011 berkisar 0,9 m – 0,95 m. Di
Laut Timor tinggi muka lautnya berkisar antara 0,9 m – 0,92 m.
a b
Gambar 4.4 Musim Peralihan II ((a) Angin Permukaan (Sep-Nov 2002) (b) Rata-rata Topografi Dinamik Absolut (Sep-Nov 2002 )
(c) Rata-rata Topografi Dinamik Absolut (Sep-Nov 2011)
Topografi Dinamik Absolut Tahunan
(2002-2011)
a b
Gambar 4.5 Rata-rata Topografi Dinamik Absolut Tahunan (a) Jan-Des 2002 (b) Jan-Des 2011
Arus Geostropik Permukaan Musim Barat Laut
2002-2011 (Desember – Februari)
• Arus geostropik permukaan di perairan Laut Arafura-Timor bergerak ke arah barat daya.
• Arus geostropik permukaan di Laut Arafura bergerak ke arah barat daya menuju Laut
Timor dan ke selatan menuju Australia. Rata- rata kecepatan arus permukaan di Laut
Arafura 0,2 m/detik – 0,3 m/detik
• Arus geostropik permukaan di Laut Timor bergerak ke arah barat daya menuju Samudra
Hindia. Arus bergerak dari Laut Banda dan Laut Arafura. Terdapat arus dari percabangan
Arlindo yang menuju Laut Banda dan berbelok ke Laut Timor di utara Timor. Rata-rata
kecepatan arus permukaan di Laut Timor 0,1 m/detik.
a b
Gambar 4.6 Rata-rata Arus Geostropik Permukaan Musim Barat Laut (a) Jan-Feb 2002 (b) Des 2010-Feb 2011
Arus Geostropik Permukaan Musim Peralihan I
2002-2011 (Maret – Mei)
a b
Gambar 4.7 Rata-rata Arus Geostropik Permukaan Musim Peralihan I (a) Mar-Mei 2002 (b) Mar-Mei 2011
Arus Geostropik Permukaan Musim Tenggara
2002-2011 (Juni-Agustus)
• Arus geostropik permukaan di Laut Arafura-Timor bergerak ke arah barat daya. Di Laut Banda
arus bergerak cepat ke arah barat dibanding saat Musim Peralihan I.
• Arus geostropik permukaan di Laut Arafura bergerak ke arah barat menuju Laut Banda dan ke
arah barat daya menuju Laut Timor. Dari arah Australia arus juga bergerak menuju Laut
Arafura. Rata-rata kecepatan arus geostropik permukaan lebih besar dibanding Musim
Peralihan berkisar 0,3 m/detik.
• Arus geostropik permukaan di Laut Timor bergerak ke arah barat daya menuju Samudra
Hindia. Arus lebih banyak bergerak dari arah Laut Banda. Arus percabangan dari Arlindo yang
menuju Laut Banda berkurang. Rata-rata kecepatan arus geostropik permukaan lebih besar
dibanding Musim Peralihan I berkisar 0,2 m/detik- 0,3 m/detik.
a b
Gambar 4.8 Rata-rata Arus Geostropik Permukaan Tenggara(a) Jun-Ags 2006 (b) Jun-Ags 2009
Arus Geostropik Permukaan Musim Peralihan II
2002-2011 (September-November)
• Arus geostropik permukaan di Laut Arafura-Timor bergerak ke arah barat dan barat daya
• Arus geostropik permukaan di Laut Arafura bergerak ke arah barat menuju Laut Banda dan ke
arah barat daya menuju Laut Timor walau tidak besar. Dari arah Australia arus menuju Laut
Arafura. Rata-rata kecepatan arus geostropik permukaan lebih kecil dibanding Musim Peralihan
berkisar 0,1 m/detik - 0,2 m/detik.
• Arus geostropik permukaan di Laut Timor bergerak ke arah barat daya menuju Samudra Hindia.
Arus bergerak dari Laut Banda dan Laut Arafura. Arus percabangan dari Arlindo yang menuju
Laut Banda tidak terlihat lagi. Rata-rata kecepatan arus geostropik permukaan lebih
kecildibanding Musim Tenggara berkisar 0,2 m/detik
a b
Gambar 4.9 Rata-rata Arus Geostropik Permukaan Musim Peralihan II (a) Sep-Nov 2002 (b) Sep-Nov 2011
Arus Geostropik Permukaan Tahunan
(2002-2011)
• Rata-rata tahunan arus geostropik permukaan di perairan Laut Arafura-Timor dan sekitarnya
bergerak ke arah barat daya.
• Rata-rata tiap tahunnya di Laut Arafura arus bergerak ke arah barat daya menuju Laut Timor dan
ke arah barat menuju Laut Banda. Arus di Laut Timor didominasi dari arah Laut Banda dan
bergerak ke arah barat daya menuju Samudra Hindia.
• Rata-rata tahunan kecepatan arus geostropik permukaan di Laut Timor berkisar 0,2 m/detik dan di
Laut Arafura berkisar 0,3 m/detik.
a b
Gambar 4.10 Rata-rata Arus Geostropik Permukaan Tahunan (a) Jan-Des 2002 (b) Jan-Des 2011
SLA Variability
Sukresno,
SLA Seasonal Variability
Sea level anomaly in Indonesia varies between
-0.4 meter low until 0.4 meter high. Generally
SLA in February (northwest monsoon)
relativelly high compare to SLA in August
(southeast monsoon).
SLA Annual Variability
Ags 1992
February August
Feb 1992
Ags 2008
Feb 2008
SLA Average in Indonesian water during February
Year Arafuru Banda Maluku Sulawesi Makasar Natuna Indian Ocean Indian
NO Java sea
(Feb) sea sea sea sea strait sea (Sumatera) Ocean (Java)
2 1993 0.01 0.12 0.01 0.02 0.03 -0.07 -0.01 -0.04 0.01
3 1994 0.04 0.03 0.00 -0.03 0.03 -0.03 -0.04 0.00 0.04
4 1995 0.01 0.04 -0.01 0.00 0.03 -0.04 -0.13 -0.05 0.04
5 1996 0.06 0.07 0.02 0.12 0.04 -0.08 0.02 0.02 0.05
6 9708 0.08 0.14 0.00 0.14 0.04 0.00 0.02 0.06 0.08
7 1998 -0.01 0.03 -0.06 0.06 0.00 -0.11 -0.10 -0.06 -0.01
8 1999 0.12 0.13 0.08 0.09 0.02 -0.02 0.06 0.06 0.06
9 2000 0.11 0.12 0.09 0.06 0.08 0.02 0.07 0.09 0.08
10 2001 0.15 0.23 0.07 0.13 0.13 -0.01 0.02 0.09 0.11
11 2002 0.06 0.20 0.02 0.12 0.06 -0.03 -0.04 0.00 0.08
12 2003 0.03 0.10 0.01 0.06 0.01 -0.03 -0.03 0.01 0.04
13 2004 0.03 0.17 -0.04 0.15 0.04 -0.06 -0.07 0.00 0.06
14 2005 0.04 0.08 -0.02 0.01 0.04 -0.04 0.00 0.00 0.03
15 2006 0.06 0.10 0.02 0.04 0.03 -0.03 0.05 0.06 0.03
15 2007 0.03 0.07 -0.02 0.00 0.02 -0.03 0.01 0.03 0.02
17 2008 0.07 0.13 0.07 0.15 0.11 0.03 0.02 0.08 0.04
Correlation Coefficient of SLA and ENSO
No Region Correlation
1 Arafura sea -0.54
2 Banda sea -0.30
3 Maluku sea -0.46
4 Sulawesi sea -0.33
5 Makasar strait -0.53
6 Java sea -0.32
7 Natuna sea -0.47
8 Indian ocean (west of Sumatera) -0.62
9 Indian ocean (south of Java) -0.47