Anda di halaman 1dari 30

I.

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Oseanografi adalah ilmu yang mempelajari tentang perairan laut. Kata oseanografi
merupakan gabungan dari dua kata yunani, oceanus (samudera) dan graphos
(uraian/deskripsi) sehingga oseanografi mempunyai arti deskripsi tentang samudera yang
mencakup pengetahuan tentang faktor biotik dan abiotik serta interaksi yang terjadi
diantaranya. Arus merupakan salah satu parameter yang cukup penting dalam mengetahui
keadaan perairan yang bersifat dinamis serta memprediksi terjadinya fenomena-fenomena
alam yang kemungkinan dapat terjadi.
Arus laut adalah gerakan massa air laut yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
Arus di permukaan laut terutama disebabkan oleh tiupan angin, sedang arus di kedalaman laut
disebabkan oleh perbedaan densitas massa air laut. Selain itu, arus di permukaan laut dapat
juga disebabkan oleh gerakan pasang surut air laut atau gelombang. Arus laut dapat terjadi di
samudera luas yang bergerak melintasi samudera (ocean currents), maupun terjadi di perairan
pesisir (coastal currents).
Salah satu arus yang menarik untuk dipelajari adalah arus sepanjang pantai (Longshore
Current). Longshore Current adalah arus laut yang arahnya sejajar dengan garis pantai. Arus
ini dapat membentuk garis pantai menjadi berkelok-kelok. Longshore current terjadi diantara
daerah gelombang pecah dan garis pantai, dimana saat gelombang datang membentuk sudut
miring dengan garis pantai pecah maka terjadi longshore current akibat gradien momentum
flux di daerah surf zone.
Dengan mengetahui hal tersebut, pada disiplin ilmu Oseanografi di bidang arus sangatlah
penting untuk dipelajari dan dikaji khususnya oleh mahasiswa Oseanografi. Oleh karena itu,
diadakanlah praktikum mengenai arus laut ini yang bertujuan untuk mempermudah
mahasiswa oseanografi dalam mengkaji dan menganalisis fenomena arus laut terutama
longshore current ini.

I.2. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui parameter – parameter yang mempengaruhi kecepatan
longshore current.
2. Mahasiswa dapat mengetahui pengaruh topografi pantai terhadap kecepatan longshore
current.
3. Mahasiswa dapat membedakan perumusan kecepatan longshore current berdasarkan teori
Putman, Komar dan Ehman serta Shore Protection Manual.
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Arus Sejajar Pantai (Longshore Current)


Longshore current merupakan arus yang ditimbulkan oleh gelombang yang pecah dan
membentuk sudut lebih besar dari 5° terhadap garis pantai.Longshore current ini terjadi pada
daerah antara gelombang pecah dan garis pantai.Longshore current ini bergantung dari arah
datangnya gelombang. Kemiringan dari sautu pantai ini akan menyebabkan gelombang pecah
dan akan terjadi kenaikan muka gelombang dan pada akhirnya akan terbentuk arus. Arus
tersebut dapat berupa longshore current atau arus sepanjang pantai ataupun arus tegak lurus
pantai. Kondisi sepanjang pantai tidak sama sebagai akibat perbedaan tinggi gelombang pecah
ini dapat menimbulkan aliran air sepanjang pantai, dan pada kondisi tertentu, gerakan air yang
menuju tempat tersebut (Safitri, 2011).
Longshore Current atau arus sejajar pantai adalah arus yang ditimbulkan oleh gelombang
yang pecah dengan membentuk sudut lebih besar dari 5o terhadap garis pantai.Arus ini terjadi
di daerah antara gelombang pecah dan garis pantai. Gelombang yang datang menuju pantai
dapat menimbulkan arus pantai (nearshore current) yang berpengaruh terhadap proses
sedimentasi/ abrasi di pantai. Arus pantai ini ditentukan terutama oleh besarnya sudut yang
dibentuk antara gelombang yang datang dengan garis pantai. Jika gelombang datang
membentuk sudut, maka akan terbentuk arus susur pantai (longshore current) yaitu arus
yang bergerak sejajar dengan garis pantai akibat perbedaan tekanan hidrostatik (Sirait, 2013).

2.2. Mekanisme Arus Sejajar Pantai


Gelombang yang merambat dari perairan dalam menuju perairan dangkal (pantai) akan
mengalami perubahan perilaku gelombang (transformasi) dari sifat dan parameter gelombang
seperti proses refraksi, shoaling, refleksi maupun difraksi akibat pengaruh karakteristik dan
bentuk pantai. Gelombang yang pecah dengan membentuk sudut terhadap garis pantai dapat
menimbulkan arus sepanjang pantai atau longshore current. Arus sepanjang pantai merupakan
media pengangkut sedimen yang telah digerakkan oleh gelombang dan terus bergerak
sepanjang pantai (Triatmodjo, 1999).

Gambar 1. Mekanime Pembentukan Longshore Current


(Sumber: Safitri, 2011)
Menurut Dahuri, dkk (2008) dalam Anggraeni, dkk (2016) perbedaan kontur kedalaman
akan mempengaruhi bentuk gelombang. Pada suatu kedalaman tertentu puncak gelombamg
akan semakin tajam dan tidak stabil yang kemudian gelombang akan pecah. Sudut yang
terbentuk antara gelombang pecah dan garis pantai akan menimbulkan gerakan arus sejajar
pantai atau longshore current. Arus tersebut merupakan salah satu faktor pembentukan
morfologi pantai karena dapat memindahkan partikel sedimen yang dapat menyebaban abrasi
maupun sedimentasi.

2.3. Pembangkit Arus Sejajar Pantai


Bila sebuah gelombang pecah, airnya airnya akan dilemparkan jauh ke depan sampai
mencapai daerah pantai. Setelah terjadi gelombang pecah, beberapa massa air akan terangkut
balik ke laut sebagai arus yang ada di bawah permukaan ( arus balik/ Back flows/cross-shore
flows ) atau bergerak sejajar pantai sebagai arus sepanjang pantai (Longshore current) dan
arus seret (Rip current) (Hutabarat dan Stewart M. Evans, 1986).
Jenis arus yang terjadi di daerah pantai seringkali tidak seragam, ditentukan oleh
arah/sudut gelombang dating. Arus sejajar pantai (longshore current) terjadi apabila kawasan
pantai diterjang oleh gelombang dengan arah/sudut datang > 50 terhadap garis pantai.
Sedangkan apabila garis puncak gelombang datang sejajar dengan garis pantai, maka akan
terjadi 2 kemungkinan arus dominan di pantai. Yang pertama, bila di daerah surf zone
terdapat banyak penghalang bukit pasir (sand bars) dan celah-celah (gaps) maka arus yang
terjadi adalah berupa sirkulasi sel dengan rip current yang menuju laut. Kemungkinan kedua,
bila di daerah surf zone tidak terdapat penghalang yang mengganggu maka arus dominan yang
terjadi adalah aliran balik (back flows) (Hutabarat dan Stewart M. Evans, 1986).

2.4. Metode Pengukuran Arus Sejajar Pantai di Lapangan


Pengamatan surf zone biasanya pengukuran hanya terhadap suatu posisi tertentu saja dan
menghasilkan rekaman/catatan yang akurat.Dalam kebanyakan pengukuran lapangan,
penyebaran alat terbata pada spasial didalam memahami dinamika di surf zone. Salah satunya
dengan cara menggunaka sistem video yang ditambatkan pada balon udara atau helikopter.
Hal ini dilakukan untuk memperoleh gambaran surf zone yang lebih luas (Awosika, et al,
2013).
Rekaman video direkam secara digital ke PC dan diproses dengan software pengolahan
gambar, yang mana fugsi utamanya adalah memperbaiki kualitas gambar,
filtering,transformasi, dan ortho-mapping. Informasi hidrodinamika kemudian diekstrak dari
pengolahan basis data gambar lebih lanjut. Sistem diluncurkan 8 kaki dari dermaga selama
penelitian dilakukan oleh kamera di set untuk mendaptkan gamba sejajar pantai
(Awosika, et al, 2013).

Pengukuran data arus diambil dengan metode Euler. Pengukuran arus dilakukan
dengan menggunakan ADCP (Acoustic Doppler Current Profiler). Metode Euler
dilakukan dengan pengamatan arus pada suatu posisi tertentu di suatu kolom air
sehingga data yang didapat adalah data arus dalam suatu titik tertentu dalam fungsi
waktu. Besar dan arah arus ini diuraikan komponennya menjadi komponen U (timur-
barat) dan V (utara-selatan). Hasil dari perhitungan komponen U dan V ini kemudian di plot
kedalam grafik dan vektor arus (Sirait, 2013).
Menurut Triatmodjo (1999), data gelombang representative (Hs) dan (Ts) yang di
dapat digunakan untuk menghitung nilai sudut gelombang pecah (αb). persamaannya :

Data gelombang yang diperoleh dari pengamatan lapangan diolah untuk memperoleh nilai
kecepatan arus sepanjang pantai, dengan persamaan:

2.5. Karakteristik Kecepatan dan Arah Arus Sejajar Pantai di Perairan Utara Jawa
Longshore current di Pantai Kejawanan Cirebon terjadi pada musim barat dan peralihan
1 dengan kecepatan maksimum sebesar 2,06 dan 1,88 m/det. Pada musim lainnya terjadi
longshore current dengan kecepatan sebesar 0,37 m/det pada musim timur. Pada musim
Peralihan 2 dengan kecepatan longshore current sebesar 0,28 m/det. Arah gelombang datang
pada musim barat dan peralihan 1 dominan dari arah barat laut dan pada musim timur dan
peralihan 2 dominan dari arah timur laut.Pada umumnya, pada laut utara, karena tinggi
gelombang tidak terlalu tinggi dan energi gelombangnya tidak terlalu tinggi, arus
longshorenya tidak terlalu tinggi (Erlangga et al, 2017).
III. MATERI DAN METODE

III.1. Materi
Hari / tanggal : Selasa, 14 Mei 2019
Waktu : 16.30-selesai WIB
Tempat : B301, Gedung B, Lantai 3, Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan, Univertitas Diponegoro, Semarang

III.2. Metode
III.2.1.Kecepatan Arus dengan Berbagai Nilai P
1. Tambahkan nilai nim pada data awal (kecuali kecepatan gravitasi), lalu hitung
hitungan awal dengan rumus yang ada

2. Lalu hitung nilai komponen arus longhshore lainnya dari p=0.001, 0.01, 0.05, 0.1 dan
0.5
3. Pindahkan V ke tabel bawah

4. Pindahkan Vmid ke tabel bawah

5. Hitung kecepatan midsurfzone dengan rumus


III.2.2.Variasi Nilai Sudut Datang Gelombang
1. Hitung variabel – variabel arus longshore

2. Hitung nilai v0 dengan variasi ∝

3. Hitung nilai v berdasarkan variasi α


4. Kecepatan arus Longshore di Midsurf Zone berdasarkan variasi α

III.2.3.Variasi Nilai Tinggi Gelombang di Laut Dalam


1. Perhitungan dilakukan untuk nilai H0, 0.5H0, dan 2H0.

2. Hitung nilai v 0 dengan variasi nilai H 0


3. Hitung kecepatan arus Longshore di Midsurf Zone berdasarkan variasi H 0
IV. HASIL

IV.1. Perhitungan Manual


IV.1.1.Perhitungan Kecepatan Arus dengan Berbagai Nilai P
1. Perhitungan awal
Diketahui :
Ho 1.88
T 6.38
a 30.38
m 0.58
g 9.81

a. Panjang Gelombang di laut dalam


gT2
Lo =

9,81 x 6.382
L0 =

L0=63.552
b. Tinggi gelombang pecah
Hb
=1,001
H0
Hb
H b= H
Ho o
H b=1.0110311 x 1.88
H b=1.9007386
c. Kedalaman pantai saat gelombang pecah
Hb
Db =
0,8
1.9007386
Db = =2.0489232
0,8
d. Jarak antara pantai ke posisi gelombang pecah
Db
X b=
M
2.0489232
X b= =1.3780354
0.5
2. Menghitung parameter arus Longshore sebagai berikut :
Hb
a. k=
Db
1.9007386
¿ =0,8
2.0489232
1
ζ=
b. b. 3 k2
1+ ( )
8
1
¿ =0,8065
3 x 0,82
1+ ( 8 )
1
A=
c. 5
(1− ζ P)
2
1
¿ =1.2525
5
(1− x 0,8065 x 0,001)
2
1
−3 9 1
d. ( )
P 1=
4
+ +
16 p
2

1
3 9 1
¿− +( +
4 16 0,001 )
2
= 2.8503

1
−3 9 1
4 ( 16 p )
2
e. P= − 2 +

1
−3 9 1
−( +
16 0,001 )
2
= = -4.3503
4
P 2−1
f. B 1= A
P1−P2
(−4.3503)−1
¿ x ( 1.2525 ) =−0.9307
2.8503−(−4.3503)
P1−1
g. B 2= A
P1−P2
2.8503−1
¿ x ( 1.2525 ) =0.3219
2.8503−(−4.3503)
32
h. m
Cd

=0,58 1 B1
k2
f
1
2( ) 2
P1

(( ) + 12 A )
32
¿ 0,58
( 5 x 3,14
1
0,8 x 0,80652
2 ) x ( 1.2525 ) x
1
(( )
2
2.850
1
+ x (1.2525)
2 )
¿ 4.0852
4. Menghitung kecepatan arus Longshore di Breaker
1
5π 2 m
V o= k √ g H b sin 2 α
32 C d
1
5 x 3,14
¿ x 0,8 2 x 4.0852 x √ 9,8 x 1.9007386 sin 2(30.3)
32
¿ 4.3620
5. Kecepatan arus Longshore di daerah x
x=X x b
¿ 0,5 x 1.3780354=0.689
V =B1 x P + A x
1

¿ (−0.9307 ) x 0.5713,7846 +1.2525 x 0.571


¿ 0.497
v=V v 0
¿ 0.497 x 4.2666
¿ 2.169
6. Kecepatan arus Longshore di Midsurf Zone adalah pada saat x=0,001 yaitu 2.138

IV.1.2. Perhitungan Variasi Nilai Sudut Datang Gelombang


1. Perhitungan awal
Diketahui :
Ho 1.88
T 6.38
a 30.38
m 0.58
g 9.81

a. Panjang Gelombang di laut dalam


gT2
Lo =

9,81 x 6.32
L0 =

L0=63.552
b. Tinggi gelombang pecah
Hb
=1.011
H0
Hb
H b= H
Ho o
H b=1.011x 1.88
H b=1.9007
c. Kedalaman pantai saat gelombang pecah
Hb
Db =
0,8
1.9007
Db = =2.376
0,8
d. Jarak antara pantai ke posisi gelombang pecah
Db
X b=
M
2.048
X b= =4.096
0.5
2. Menghitung parameter arus Longshore sebagai berikut :
Hb
a. k=
Db
1.9007
¿ =0,8
2.048
1
ζ=
b. 3 k2
1+ ( )
8
1
¿ =0,8065
3 x 0,82
1+( 8 )
1
A=
c. 5
(1− ζ P)
2
1
¿ =1.252
5
(1− x 0,8065 x 0,5)
2
1
−3 9 1
d. P 1=
4
+ +
16 p( ) 2

3 9 1 12
¿− + +
4 16 0,5 ( = 2.850 )
1
−3 9 1
e. P 2=
4
− +
16 p ( ) 2

1
−3 9 1
=
4
− + (
16 0,5 ) = -4.3503
2

P 2−1
f. B 1= A
P1−P2
(−4.3503)−1
¿ x (1.252 ) =−0.9307
2.850−(−4.3503)
P1−1
g. B 2= A
P1−P2
2.850−1
¿ x (1.252)=0.3219
2.850−(−4.3503)
32
h. m
Cd
=0,58
( )

k
1 2
2
f
B1
1
(( )
2
P1
1
+ A
2 )
32
¿ 0,58
( 5 x 3,14
1
0,8 x 0,80652
2 ) x (−0.9307 ) x
1
(( )
2
2.850
1
)
+ x (1.252)
2

¿ 4.085
3. Menghitung v 0 dengan berbagai variasi α
1
5π 2 m
V o= k √ g H b sin 2 α
32 C d
 Untuk α =30
1
5 x 3,14
¿ x 0,8 2 x 4.085 x √9,8 x 1.9007 sin 2(30)
32
¿ 2.1689
 Untuk α =15
1
5 x 3,14
¿ x 0,8 2 x 4.085 x √9,8 x 1.9007 sin 2(15)
32
¿ 1.2522
 Untuk α =60
1
5 x 3,14
¿ x 0,8 2 x 4.085 x √9,8 x 1.9007 sin 2(60)
32
¿ 2.1689
 Untuk α =−30
1
5 x 3,14
¿ x 0,8 2 x 4.085 x √9,8 x 1.9007 sin 2(−30)
32
¿−2.1689
4. Menghitung nilai x
x=X x b
¿ 0,5 x 1.378
¿ 2.048
5. Menghitung nilai V
V =B1 x P + A x
1
¿ (−0.9307 ) x 2.048 2.850+(1.252) x 2.048=0,497
6. Menghitung nilai v dengan berbagai variasi nilai α
v=V v 0
 Untuk α =30
v=0.497 x 4.3623
¿ 2.1689
 Untuk α =15
v=0.497 x 2.5185
¿ 1.252
 Untuk α =60
v=0.497 x 2.1689
¿ 2.1689
 Untuk α =−30
v=0.497 x−4.3623
¿−2.1689
Kecepatan arus Longshore di Midsurf Zone adalah pada saat x = 0,5 yaitu 0,501.

IV.1.3. Perhitungan Variasi Nilai Tinggi Gelombang di Laut Dalam


1. Perhitungan dilakukan untuk nilai H0, 0.5H0, dan 2H0. Sebelum melakukan perhitungan
lebih lanjut, ada perhitungan awal sebagai berikut.
Hb
a.
H0
 Pada H 0
Hb L0 2
=0,5
H0 H0
63.552 2
¿ 0,5 =1.011
1.88
 Pada 0,5 H 0
Hb L0 2
=0,5
H0 0,5 H 0
63.552 2
¿ 0,5 =1.019
0.5 x 1.88
 Pada2 H 0
Hb L0 2
=0,5
H0 2 H0
63.552 2
¿ 0,5 =0.889
2 x 1.88
2. Menghitung nilai H b pada Ho
Hb
H b= H = 1.011 x 1.88=1.901
H0 0
Hb
H b (0.5 Ho)= H = 1.011 x 1.88=1.265
H0 0
Hb
H b (2 Ho)= H = 0.889 x 1.88=3.039
H0 0
3. Menghitung nilai Db
Hb
Db = = 1.901/0.8 = 2.376
0,8
Hb
Db = = 1.265/0.8 = 1.581
0,8
Hb
Db = = 3.039/0.8 = 3.799
0,8
4. Menghitung nilai X b
Db
X b= = 2.376/0.2 = 4.096
m
Db
X b= = 1.581/0.2 = 2.726
m
Db
X b= = 3.799/0.2 = 6.650
m
5. Menghitung nilai v 0 dengan variasi nilai H 0 pada Ho dan lakukan juga hal yang sama
pada 0,5Ho dan 2Ho

v 0= √ k B2 √ g H b sin 2 α
32
5 x 3.14
¿ √0.8 0.476 x √ 9.81 x 1.901 x sin 2(30)
32
=4.362

v 0= √ k B2 √ g H b sin 2 α
32
5 x 3.14
¿ √0.8 0.476 x 9.81 x 1.901 x sin2(30)
32
=3.558

v 0= √ k B2 √ g H b sin 2 α
32
5 x 3.14
¿ √0.8 0.476 x 9.81 x 3.039 x sin 2(30)
32
=5.516
6. Menghitung nilai v dalam variasi H 0 pada Ho dan lakukan juga hal yang sama pada
0,5Ho dan Ho
v=V v 0 = 0.497 x 4.349 =2.169
v=V v 0 = 0.497 x 3.506 = 1.783
v=V v 0 = 0.497 x 5.542 = 2.763
7. Menghitung kecepatan arus Longshore di Midsurf Zone berdasarkan variasi H 0
Vm 1=0,58 √ g H b sin 2α b
=0.58*SQRT(9.81*1.901)*SIN( (2*30) =2.169
=0.58*SQRT(9.81*1.901)*SIN( (2*30) = 1.782
=0.58*SQRT(9.81*3.039)*SIN( (2*30) = 2.763
Vm 2=0,49 √ g H b sin 2α b
=0.49*SQRT(9.81*1.901)*SIN( (2*30) = 1.846
=0.49*SQRT(9.81*1.901)*SIN( (2*30) = 1.506
=0.49*SQRT(9.81*3.039)*SIN( (2*30) = 2.334
Vm 3=20,7 m √ g H b sin 2 α b
=20.7*0.2*SQRT(9.81*1.901)*SIN( (2*30)=45.273
=20.7*0.2*SQRT(9.81*1.901)*SIN( (2*30)=36.903
=20.7*0.2*SQRT(9.81*3.039)*SIN( (2*30)=57.200

IV.2. Kecepatan Arus dengan Berbagai Nilai P


 P= 0.001
P 0.001
k 0.8
z 0.8065
A 1.0020
p1 30.8817
p2 -35.9716
B1 -0.5541
B2 0.4479
m/CD 4.0542
Vo 4.3620

X x=X*xb (m ) V v=V*vo (m /s)


0 0.000 0.000 0.000
0.1 0.138 0.100 0.437
0.2 0.276 0.200 0.874
0.3 0.413 0.301 1.311
0.4 0.551 0.401 1.748
0.5 0.689 0.501 2.185
0.6 0.827 0.601 2.622
0.7 0.965 0.701 3.060
0.8 1.102 0.801 3.494
0.9 1.240 0.880 3.840
1 1.378 0.448 1.954
1.1 1.516 0.015 0.063
1.2 1.654 0.001 0.003
1.3 1.791 0.000 0.000
1.4 1.929 0.000 0.000
1.5 2.067 0.000 0.000

Tabel 1. Kecepatan Arus dengan Nilai P=0.001

 P= 0.01
P 0.01
k 0.8
z 0.8065
A 1.0206
p1 10.4108
p2 -11.9108
B1 -0.5903
B2 0.4303
m/CD 3.9839
Vo 4.2863

X x=X*xb (m ) V v=V*vo (m/s)


0 0.000 0.000 0.000
0.1 0.138 0.102 0.445
0.2 0.276 0.204 0.890
0.3 0.413 0.306 1.336
0.4 0.551 0.408 1.781
0.5 0.689 0.510 2.224
0.6 0.827 0.609 2.658
0.7 0.965 0.700 3.053
0.8 1.102 0.759 3.309
0.9 1.240 0.721 3.147
1 1.378 0.430 1.877
1.1 1.516 0.138 0.603
1.2 1.654 0.049 0.214
1.3 1.791 0.019 0.082
1.4 1.929 0.008 0.034
1.5 2.067 0.003 0.015

Tabel 2. Kecepatan Arus dengan Nilai P=0.01

 P = 0.05
P 0.05
k 0.8
z 0.8065
A 1.1121
p1 4.2861
p2 -5.7861
B1 -0.7493
B2 0.3628
m/CD 3.9239
Vo 4.2218

X x=X*xb (m ) V v=V*vo (m /s)


0 0.000 0.000 0.000
0.1 0.138 0.111 0.485
0.2 0.276 0.222 0.967
0.3 0.413 0.329 1.437
0.4 0.551 0.430 1.876
0.5 0.689 0.518 2.258
0.6 0.827 0.583 2.545
0.7 0.965 0.616 2.687
0.8 1.102 0.602 2.625
0.9 1.240 0.524 2.285
1 1.378 0.363 1.583
1.1 1.516 0.209 0.912
1.2 1.654 0.126 0.551
1.3 1.791 0.080 0.347
1.4 1.929 0.052 0.226
1.5 2.067 0.035 0.152

Tabel 3. Kecepatan Arus dengan Nilai P=0.05


 P = 0.1
P 0.1
k 0.8
z 0.8065
A 1.2525
p1 2.8503
p2 -4.3503
B1 -0.9307
B2 0.3219
m/CD 4.0852
Vo 4.3953

X x=X*xb (m ) V v=V*vo (m /s)


0 0.000 0.000 0.000
0.1 0.138 0.124 0.541
0.2 0.276 0.241 1.051
0.3 0.413 0.346 1.508
0.4 0.551 0.433 1.887
0.5 0.689 0.497 2.169
0.6 0.827 0.535 2.332
0.7 0.965 0.540 2.356
0.8 1.102 0.509 2.222
0.9 1.240 0.438 1.911
1 1.378 0.322 1.404
1.1 1.516 0.213 0.927
1.2 1.654 0.146 0.635
1.3 1.791 0.103 0.448
1.4 1.929 0.074 0.325
1.5 2.067 0.055 0.241

Tabel 4. Kecepatan Arus dengan Nilai P=0.1


 P = 0.5
P 0.5
k 0.8
z 0.806451613
A -124
p1 0.994276354
p2 -2.494276354
B1 124.203446
B2 0.203445994
m/CD 5.826947811
Vo 6.269230448

X x=X*xb (m) V v=V*vo (m/s)


0 0.000 0.000 0.000
0.1 0.138 0.185 0.807
0.2 0.276 0.271 1.180
0.3 0.413 0.319 1.390
0.4 0.551 0.343 1.494
0.5 0.689 0.349 1.521
0.6 0.827 0.340 1.484
0.7 0.965 0.320 1.396
0.8 1.102 0.290 1.264
0.9 1.240 0.251 1.093
1 1.378 0.203 0.887
1.1 1.516 0.160 0.700
1.2 1.654 0.129 0.563
1.3 1.791 0.106 0.461
1.4 1.929 0.088 0.383
1.5 2.067 0.074 0.323

Tabel 5. Kecepatan Arus dengan Nilai P=0.5

V
X
P=0.001 P=0.01 P=0.05 P=0.1 P=0.5
0 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
0.1 0.100 0.102 0.111 0.124 0.185
0.2 0.200 0.204 0.222 0.241 0.271
0.3 0.301 0.306 0.329 0.346 0.319
0.4 0.401 0.408 0.430 0.433 0.343
0.5 0.501 0.510 0.518 0.497 0.349
0.6 0.601 0.609 0.583 0.535 0.340
0.7 0.701 0.700 0.616 0.540 0.320
0.8 0.801 0.759 0.602 0.509 0.290
0.9 0.880 0.721 0.524 0.438 0.251
1 0.448 0.430 0.363 0.322 0.203
1.1 0.015 0.138 0.209 0.213 0.160
1.2 0.001 0.049 0.126 0.146 0.129
1.3 0.000 0.019 0.080 0.103 0.106
1.4 0.000 0.008 0.052 0.074 0.088
1.5 0.000 0.003 0.035 0.055 0.074

Tabel 6. Kecepatan Arus (V) dengan berbagai Nilai P


v
x
P=0.001 P=0.01 P=0.05 P=0.1 P=0.5
0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
0.138 0.437 0.445 0.485 0.541 0.807
0.276 0.874 0.890 0.967 1.051 1.180
0.413 1.311 1.336 1.437 1.508 1.390
0.551 1.748 1.781 1.876 1.887 1.494
0.689 2.185 2.224 2.258 2.169 1.521
0.827 2.622 2.658 2.545 2.332 1.484
0.965 3.060 3.053 2.687 2.356 1.396
1.102 3.494 3.309 2.625 2.222 1.264
1.240 3.840 3.147 2.285 1.911 1.093
1.378 1.954 1.877 1.583 1.404 0.887
1.516 0.063 0.603 0.912 0.927 0.700
1.654 0.003 0.214 0.551 0.635 0.563
1.791 0.000 0.082 0.347 0.448 0.461
1.929 0.000 0.034 0.226 0.325 0.383
2.067 0.000 0.015 0.152 0.241 0.323

Tabel 7.Kecepatan Arus (v) dengan berbagai Nilai P

Kecepatan di midsurf zone berdasarkan rum us


Vm1 2.18539315 m/s
Vm2 1.84628042 m/s
Vm3 45.23763821 m/s

Kecepatan di midsurf zone berdasarkan hitungan variasi P


P=0.001  Vmid 2.185 m/s
P=0.01  Vmid 2.224 m/s
P=0.05  Vmid 2.258 m/s
P=0.1  Vmid 2.169 m/s
P=0.5  Vmid 1.521 m/s

Tabel 8. Kecepatan Arus di midsurf (V) dengan berbagai Nilai P

Grafik 1. Grafik kecepatan terhadap jarak P yang berbeda


Grafik 2. Grafik kecepatan terhadap jarak P yang berbeda

4.1 Kecepatan Arus dengan Berbagai Nilai Sudut Datang Gelombang


k 0.8
z 0.8064516
A 1.2525253
p1 2.8503472
p2 -4.3503472
B1 -0.9306665
B2 0.3218588
m/Cd 4.0851998

a 30  vo 4.3623
a 15  vo 2.5185
a 60  vo 4.3623
a -30  vo -4.3623

a =30 a =15 a =60 a =- 30


X x=X*xb V
v=V*vo v=V*vo v=V*vo v=V*vo
0 0 0 0 0 0 0
0.1 0.4096419 0.123939 0.5406535 0.3121465 0.5406535 -0.5406535
0.2 0.8192839 0.2410321 1.0514436 0.6070512 1.0514436 -1.0514436
0.3 1.2289258 0.3456686 1.5078947 0.8705834 1.5078947 -1.5078947
0.4 1.6385677 0.4326934 1.8875194 1.0897598 1.8875194 -1.8875194
0.5 2.0482096 0.4972138 2.1689739 1.2522576 2.1689739 -2.1689739
0.6 2.4578516 0.534521 2.3317173 1.3462176 2.3317173 -2.3317173
0.7 2.8674935 0.5400471 2.3558235 1.3601354 2.3558235 -2.3558235
0.8 3.2771354 0.509338 2.2218627 1.282793 2.2218627 -2.2218627
0.9 3.6867774 0.4380345 1.9108187 1.1032117 1.9108187 -1.9108187
1 4.0964193 0.3218588 1.4040303 0.8106173 1.4040303 -1.4040303
1.1 4.5060612 0.2126145 0.9274787 0.5354801 0.9274787 -0.9274787
1.2 4.9157031 0.1456128 0.6352001 0.366733 0.6352001 -0.6352001
1.3 5.3253451 0.102795 0.4484183 0.2588944 0.4484183 -0.4484183
1.4 5.734987 0.0744659 0.3248395 0.1875462 0.3248395 -0.3248395
1.5 6.1446289 0.0551578 0.2406126 0.1389178 0.2406126 -0.2406126

Tabel 9. Kecepatan Arus dengan Berbagai Nilai Sudut Datang Gelombang


Grafik 3. Kecepatan arus terhadap sudut datang gelombang

4.2 Kecepatan Arus dengan Berbagai Nilai Tinggi Gelombang di Laut Dalam
Ho 0.5H o 2H o Ho 0.5 Ho 2 Ho
X V
x=X*xb x=X*xb x=X*xb v=V*vo v=V*vo v=V*vo
0 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
0.1 0.968 0.556 1.685 0.124 0.488 0.370 0.644
0.2 1.935 1.111 3.369 0.241 0.949 0.719 1.252
0.3 2.903 1.667 5.054 0.346 1.361 1.031 1.796
0.4 3.870 2.223 6.739 0.433 1.703 1.291 2.248
0.5 4.838 2.779 8.423 0.497 1.957 1.483 2.583
0.6 5.805 3.334 10.108 0.535 2.104 1.595 2.777
0.7 6.773 3.890 11.792 0.540 2.126 1.611 2.805
0.8 7.741 4.446 13.477 0.509 2.005 1.520 2.646
0.9 8.708 5.001 15.162 0.438 1.724 1.307 2.275
1 9.676 5.557 16.846 0.322 1.267 0.960 1.672
1.1 10.643 6.113 18.531 0.213 0.837 0.634 1.104
1.2 11.611 6.669 20.216 0.146 0.573 0.434 0.756
1.3 12.578 7.224 21.900 0.103 0.405 0.307 0.534
1.4 13.546 7.780 23.585 0.074 0.293 0.222 0.387
1.5 14.514 8.336 25.269 0.055 0.217 0.165 0.287

Tabel 10. Kecepatan Arus dengan Berbagai Nilai Tinggi Gelombang


4.3 Grafik Kecepatan Arus terhadap Nilai Tinggi Gelombang di Laut Dalam

Grafik 4. Kecepatan arus terhadap nilai tinggi gelombang 0.5Ho

Grafik 5. Kecepatan arus terhadap nilai tinggi gelombang Ho

Grafik 6. Kecepatan arus terhadap nilai tinggi gelombang 2Ho


V. PEMBAHASAN

V.1. Perbandingan Rumus Kecepatan Arus di Mid Surf Zone


Kecepatan arus di midsurfzone dipengaruhi oleh beberapa factor seperti sudut
datangnya gelombang, tinggi gelombang pecah, gaya gravitasi.Data yang telah diolah
menurut rumus – rumus menghasilkannilai kecepatan arus di midsurfzone yang berbeda beda
dengan puncak pada p=0.05.Vm1 berdasarkan rumus putman, Vm2 berdasarkan rumus
Komar dan Inman, serta Vm3 adalah berdasarkan rumus shore protection manual. Terlihat
jelas pada hasil kecepatan arus berdasarkan rumus putman dan Komar& Inman hanya berbeda
sedikit hal ini dikarenakan adanya perbedaan pada nilai konstanta yang digunakan.
Tinggi gelombang lebih besar akan menciptakan longshore current lebih cepat. Sudut
gelombang yang dekat dengan daerah pecah gelombang juga mempengaruhi kecepatan arus
dimana semakin besar sudutnya maka akan semakin cepat pula kecepatannya tetapi karena
berdasarkan pola grafik sinus, maka akan terjadi penurunan kecepatan pula pada sudut
tertentu. Puncak arus terjadi ketika gelombang mendekati dari 45o, apabila sudutnya lebih
kecil maka menghasilkan arus yang lebih lambat dan bila lebih besar tidak menghasilkan arus.

V.2. Pengaruh Kecepatan Arus terhadap Nilai P


Berdasarkan hasil pengolahan data, nilai P (koefisien percampuran horizontal) akan
mempengaruhi dari kecepatan arus. Jika nilai dari koefisien percampuran semakin besar maka
kecepatan arusnya akan menjadi kecil. Hubungan tersebut dapat diketahui dari hasil
pengolahan data, dimana pada jarak 1 pada koefisien percampuran horizontal atau P = 0,001;
P = 0,01; P = 0,05; P = 0,1; dan P = 0,5 diperoleh untuk kecepatan arusnya sebesar 0.497 ,
0.510, 0.518, 0.497 dan 0.349. Maka dapat dinyatakan bahwa jika semakin besar nilai dari
koefisien percampuran horizontal maka kecepatan arusnya akan semakin kecil atau nilai
koefisien percampuran horizontal berbanding terbalik dengan kecepatan arus.

V.3. Pengaruh Kecepatan Arus terhadap Sudut Datang Gelombang


Kecepatan arus dipengaruhi oleh sudut datang gelombang. Berdasarkan pengolahan
data pada excel diperoleh untuk nilai sudut datang sebesar 30o nilai kecepatan arus pada mid
surf zone adalah 2.168 m/s dan untuk sudut datang gelombang sebesar 15o nilai dari
kecepatan arusnya sebesar 1.252 m/s dan untuk sudut datang sebesar 60o nilai kecepatan arus
nya adalah 2.168. Hubungan tersebut disebabkan karena sudut gelombang adalah sudut
antara garis paralel pantai dan muka gelombang yang akan membuat nilai dari kecepatan arus
semakin besar, karena gelombang yang datang akan mendisipasi energi gelombang yang sama
namun dengan sudut yang berbeda akan mengakibatkan kecepatan arus yang tinggi pula. Dari
data tersebut juga dapat diketahui apabila sudut datang gelombang semakin besar maka
kecepatan arus juga semakin besar.Maka dapat dikatakan bahwa nilai kecepatan arus
sebanding dengan sudut datang dari gelombang.

V.4. Pengaruh Gelombang Terhadap Kecepatan Arus Sejajar Pantai


Tinggi gelombang pecah, kedalaman gelombang pecah, elevasi gelombang, tinggi
gelombang di laut dalam sangat berpengaruh terhadap kecepatan arus sejajar, dimana tinggi
awal gelombang yang lebih besar dapat membuat nilai kecepatan arus lebih cepat. Elevasi
gelombang juga berpengaruh dimana tergantung pada nilai sinus sudut datang gelombang.
Ketika sudutnya minus, dapat menyebabkan nilai v yang minus juga.

V.5. Pengaruh Koefisien Gesekan Terhadap Kecepatan Arus


Pengaruh koefisien gesekan berpengaruh, karena gesekan dengan dasar laut akan
menyebabkan kecepatan arus akan lebih kecil. Hal ini dikarenakan energi gelombang akan
berkurang lebih cepat jika koefisien gesekan semakin besar. Koefisien gesekan juga dapat
berpengaruh pad jarak yang dapat ditempuh oleh arus longshore, dimana semakin kecil
koefisien gesekan akan menyebabkan jarak tempuhnya semakin jauh.

V.6. Analisis Grafik


5.6.1 Grafik Kecepatan terhadap Jarak P yang Berbeda
Dari grafik, dapat diketahui bahwa nilai P tidak terlalu berpengaruh terhadap nilai
kecepatan arus. Hal ini dapat dilihat dari tidak adanya pola yang menunjukkan hubungan
tersebut secara pasti. Namun, pada P=0.5, didapatkan bahwa kecepatannya sangat tinggi di
jarah 0 sampai 1 m.

5.6.2 Grafik Kecepatan terhadap Jarak pada Berbagai Parameter Percampuran P


Dapat diketahui dari grafik yang didapat, bahwa nilai P yang besar dapat
mengakibatkan nilai kecepatan semakin besar. Hal ini dilihat dari nilai P paling besar (0.5),
mempunyai grafik kecepatan yang sangat tinggi, berbeda dengan koefisien P yang lainnya.

5.6.3 Grafik Profil Kecepatan untuk Beberapa Nilai Sudut Datang Gelombang
Dari grafik yang didapatkan, diketahui bahwa nilai elevasi gelombang berpengaruh
terhadap jarak yag ditempuh. Hal ini diketahui dari nilai minus alfa menyebabkan profil
kecepatan ada dibawah garis atau sumbu x. profil kecepatan ini juga memiliki penampakan
yang bertolak belakang dengan yang bernilai positif

5.6.4 Grafik Kecepatan Arus Berdasarkan Sudut Datang Gelombang


Dapat diketahui bahwa nilai elevasi gelombang berpengaruh terhadap jarak yag
ditempuh. Hal ini diketahui dari nilai minus alfa menyebabkan profil kecepatan ada dibawah
garis atau sumbu x. profil kecepatan ini juga memiliki penampakan yang bertolak belakang
dengan yang bernilai positif.

5.6.5 Grafik Kecepatan terhadap Jarak pada 0.5Ho


Dapat diketahui bahwa untuk kecepatan pada 0.5Ho dengan P=0.1 dan sudut 30
menunjukkan adanya peningkatan kecepatan pada x=0m hingga x=1.30m, setelah itu di
ketahui mengalami penurunan hingga nilainya nol. Pada 1.74m keatas kecepatan di midsurf
berdasarkan hitung varia Ho adalah 1.957 m/s . Hal ini menunjukkan bahwa tinggi gelombang
di laut dalam hanya mempengaruhi kecepatan pada interval tertentu saja. Sehingga tidak dapat
disimpulkan apa pengaruhnya secara langsung.

5.6.6 Grafik Kecepatan terhadap Jarak pada Ho


Dapat diketahui bahwa untuk kecepatan pada Ho dengan P=0.001 dan sudut 30
menunjukkan adanya peningkatan kecepatan pada x=0m hingga x=2.27m, setelah itu di
ketahui mengalami penurunan hingga nilainya nol. Pada 2.27m keatas. Hal ini menunjukkan
bahwa tinggi gelombang di laut dalam hanya mempengaruhi kecepatan pada interval tertentu
saja. Sehingga tidak dapat disimpulkan apa pengaruhnya secara langsung.

5.6.7 Grafik Kecepatan terhadap Jarak pada 2Ho


Dapat diketahui bahwa untuk kecepatan pada 0.2Ho dengan P=0.1 dan sudut 30
menunjukkan adanya peningkatan kecepatan pada x=0m hingga x=3.95m, setelah itu di
ketahui mengalami penurunan hingga nilainya nol. Pada 3.95m keatas. Hal ini menunjukkan
bahwa tinggi gelombang di laut dalam hanya mempengaruhi kecepatan pada interval tertentu
saja. Sehingga tidak dapat disimpulkan apa pengaruhnya secara langsung.
VI. PENUTUP

6.1 Kesimpulan
1. Parameter – parameter yang mempengaruhi kecepatan longshore current antara lain
adalah koefisien gesekan pada dasar pantai, indeks gelombang pecah, sudut datang
gelombang, tinggi gelombang dan kelandaian pantai.
2. Pengaruh topografi pantai terhadap kecepatan longshore current jika pantai memiliki
sudut kelandaian yang tinggi atau semakin landau maka kecepatan arus longshore
current akan semakin kecil.
3. Perumusan kecepatan longshore current berdasarkan teori Putman, Komar dan Ehman
serta Shore Protection Manual memiliki perbedaan pada konstanta pengali yang dimana
teori Putman dikalikan dengan 0.58, Komar dan Ehman dikalikan dengan 0.49 dan
Shore Protection Manual dikalikan dengan 20.7m.

6.2 Saran
1. Untuk kedepannya lebih baik diadakan modul yang tercetak untuk praktikan agar lebih
memudahkan praktikan dalam mempelajari arus.
DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, Setiya Kusuma. Alfi Satriadi. Agus Anugroho S P. Karakteristik Kecepatan Dan
Arah Dominan Arus Sejajar Pantai (Longshore Current) Di Pantai Larangan
Kabupaten Tegal Jawa Tengah. Jurnal Oseanografi. 5 (3) : 390-397.
Awosika, Larry, et al. 2013. Morphodynamics and features of littoral cell circulation observed
from sequential aerial photographs and Davies drifter along a section of the strand coast
East of the Niger Delta, Nigeria. Vol. 4(1).ISSN 2141-2294.
Erlangga, L; Purwanto; Denny N.P. 2017.Kajian Karakteristik Longshore Current pada
Perairan Sekitar Bangunan Jetty di Pantai Kejawanan Cirebon.Jurnal Oseanografi Vol. 6
No 1.

Hutabarat, S dan Stewart M. Evans. 1986. Pengantar Oseanografi. Universitas Indonesia:


Jakarta.
Safitri, N.D. 2011. Muatan Padatan Tersuspensi di Sekitar Kaki Jembatan Suramadu Sisi
Madura.Skripsi (Tidak dipublikasikan). Ilmu Kelautan. Universitas Trunojoyo Madura.
Sirait, R, Petrus S. dan Denny Nugroho. 2013. Analisis Sebaran Sedimen Dasar Akibat
Pengaruh Arus Sejajar Pantai (Longshore Current) Di Perairan Makassar. Jurnal
Oseanografi, Vol 2 (3) : 245-254.
Triatmodjo, Bambang. 1999. Te knik Pantai. Yogyakarta : Beta Offset.

Anda mungkin juga menyukai