Disusun oleh:
Sri Dianty Isvandari
26020114140116
Ilmu Kelautan - A
Asisten :
Jefry Dwi Adji W.
26020213140088
Mengetahui,
Koordinator Praktikum Asisten
2.2 Profil Kecepatan Suara di Laut pada Mixed Layer, Thermocline,dan Deep
Isothermal
Daerah dekat dengan permukaan, kita sebut sebagai zona 1, terdapat lapisan
isothermal (lapisan dengan sebaran suhu yang hampir seragam). Lapisan ini
terjadi karena pengadukan yang dilakukan oleh angin dan gelombang. Lapisan ini
dapat mencapai kedalaman 200 m, kecepatan suara akan bertambah secara
perlahan seiring dengan bertambahnya tekanan. Lapisan kedua, atau zona 2,
adalah lapisan thermocline (lapisan dengan gradient penurunan suhu yang sangat
besar). Pada lapisan ini kecepatan suara akan berkurang secara cepat sesuai
dengan kedalaman dan turunnya suhu. Lapisan permanent thermocline pada
dasarnya dapat ditemukan pada kedalaman yang bervariasi tergantung pada
lintang, tetapi seringkali dijumpai pada kedalaman 1000 m. Daerah paling dalam,
zona 3, dibawah permanen thermocline ini perubahan/penurunan suhu tidak
terlalu besar sehingga kecepatan suara akan meningkat sesuai dengan
bertambahnya tekanan seperti halnya pada lapisan zona 1 di dekat permukaan.
Bentuk profile vertikal kecepatan suara sangat penting dalam propagasi suara di
laut (Andy, 2013).
Sound channel yang dalam seringkali disebut dengan Sound Fixing And
Ranging (SOFAR) channel. Kedalaman sofar channel bervariasi tergantung pada
kondisi geografisnya. Seringkali dijumpai pada kedalaman 1500 m di lintang-
lintang menengah, pada kedalaman 500 m pada 50 s.d. 60 utara (dekat Inggris).
Dan mencapai permukaan di daerah kutub. Rata-rata kedalaman sofar channel
adalah 1000 m. Kedalaman sofar channel juga dipengaruhi oleh bentuk topografi,
karena dapat terjadi pencampuran air antara air pada kedalaman dengan yang
terdapat di permukaan, yang akan merubah profil suhu dan kecepatan suara di
daerah tersebut. Untuk informasi lebih lanjut tentang variasi geografi dan
pengaruhnya terhadap sound channel (Andy, 2013).
2.3 Faktor Profil Kecepatan Suara di Laut
Ikhsani (2012), menyatakan ada 4 faktor di dalam profil kecepatan suara di
laut. Keempat faktor tersebut adalah,
1. Suhu
Suhu udara yang lebih panas atau lebih dingin mempengaruhi kecepatan bunyi
di udara. Pada prinsipnya semakin tinggi suhu suatu medium , maka semakin
cepat rambat bunyi dalam medium tersebut. Dikarena makin tinggi suhu, maka
semakin cepat getaran partikel-partikel dalam medium tersebut. Akibatnya,
proses perpindahan getaran makin cepat. Di laut sendiri, pada lapisan Mix
Layer, pengaruh suhu sangat besar karena pada lapisan ini pengaruh dari sinar
matahari terhadap suhu permukaan sangat besar sehingga mengakibatkan suhu
di Mix Layer tinggi. Pada lapisan Termoklin pun suhu masih sangat
berpengaruh, hal tersebut dikarenakan adanya perubahan suhu yang sangat
mencolok. Akan tetapi pada lapisan Deep Layer suhu tidak begitu
mempengarui karena perubahan suhu yang tidak mencolok.
2. Tekanan
Pada tekan, setiap penambahan kedalaman maka tekanan akan semakin tinggi.
Semakin tinggi tekan maka akan semakin tinggi cepat rambat bunyinya. Hal
tersebut karena partikel-partikel zat yang bertekanan tinggi terkompresi
sehingga cepat rambat yang dihasilkan lebih besar. Pengaruh tekan akan lebih
besar dari suhu dan salinitas pada lapisan Deep Layer
3. Salinitas
Cepat rambat bunyi terhadap salinitas seharusnya berkurang seiring kenaikan
salinitas karena meningkatnya densitas. Akan tetapi kenaikan salinitas
meningkatkan modulus axial (larutan menjadi kurang kompres), sehingga tiap
kenaika salinitas akan meningkatkan cepat rambat bunyi
4. Densitas/Kerapatan
Makin rapat medium umumnya semakin besar cepat rambat bunyi dalam
medium tersebut. Penyebabnya adalah makin rapat medium maka makin kuat
gaya kohesi antar-partikel. Akibatnya pengaruh suatu bagian medium kepada
bagian yg lain akan mengikuti getaran tersebut dengan segera, akibatnya
perpindahan getaran terjadi sangat cepat.
III. MATERI DAN METODE
3.3 Metode
1) Data salinitas, temperatur, dan kedalaman dicatat..
2). Nilai c dicari dengan rumus
Rumus 1 (Leroy, 1969)
c = 1492,9 + 3(T-10) - 6x10-5(T-10)2 4x10-2(T-18)2 + 1.2(S-35)
10-2 (T-18)(S-35) + D/61
Rumus 2 (Medwin,1975)
c = 1449,2 + 4,6T 5,5x10-2T2 + 2,9x10-4T3 + (1,34-10-2T)(S-35) +
1,6x10-2D
Rumus 3 (MacKenzie,1981)
c = 1448,96 + 4,591T 5,304x10-2T2 + 2,374x10-4T3+ 1,340(S-35)
+ 1,630x10-2D+1,675x10-7D21,025x10-2T(S-35) 7,139x10-
13
T.D3
3) Nilai c dibuatkan grafik kecepatan suara.
4) Buat grafik profil kecepatan suara berdasarkan kedalaman
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Kecepatan Bunyi
a. Tabel Nilai Kecepatan Bunyi
200.00
Kedalaman (m)
Series1
400.00
600.00
800.00
1000.00
Grafik Perubahan Kecepatan Suara
Terhadap Kedalaman (Medwin)
Kecepatan suara (m/s)
1480 1500 1520 1540 1560
0.00
100.00
200.00
300.00
kedalaman (m)
400.00 Series1
500.00
600.00
700.00
800.00
900.00
1000.00
400.00
500.00
600.00
700.00
800.00
900.00
1000.00
c. Grafik Profil Kecepatan Suara di laut
500.00
600.00
700.00
800.00
900.00
1000.00
400.00
500.00
600.00
700.00
800.00
900.00
1000.00
grafik profil kecepatan suara (Leroy) terhadap
kedalaman
kecepatan suara
1460 1470 1480 1490 1500 1510 1520 1530 1540 1550
0.00
100.00
200.00
300.00
kedalaman
400.00
500.00
600.00
700.00
800.00
900.00
1000.00
400.00
500.00
600.00
700.00
800.00
900.00
1000.00
400.00
500.00
600.00
700.00
800.00
900.00
1000.00
4.2 Pembahasan
Profil dapat dibagi menjadi beberapa lapisan yang memiliki
karakteristik dan kejadian yang berbeda. Tepat di bawah permukaan laut
adalah lapisan permukaan, di mana kecepatan suara rentan terhadap
perubahan harian dan 13acto pemanasan, pendinginan, dan
pergerakanangin. Lapisan permukaan berisi lapisan campuran air
13actor13tur yang dibentuk oleh aksi 13actor yang kemudian teraduk
di seluruh permukaan atas. Suara cenderung terjebak atau disalurkan
dalam lapisan campuran/lapisan permukaan. Dalam kondisi tenang dan
cerah berkepanjangan, lapisan campuran akan hilang dan digantikan oleh
air di mana suhu menurun terhadap kedalaman. Di bawah lapisan
permukaan terletak termoklin-musiman kata termoklin
menandakan sebuah lapisan dimana terjadi perubahan suhu terhadap
kedalaman. Termoklin musiman dicirikan oleh 13actor13t termal
atau kecepatan 13actor13t (suhu atau kecepatan menurun terhadap
kedalaman) yang bervariasi dengan musim.
Kecepatan bunyi yang dicari menggunakan parameter temperatur,
salinitas, kedalaman dihitung menggunakan persamaan Leroy, Medwin,
dan McKenzie. Hasil dari ketiga persamaan tidak jauh berbeda. Dari hasil
profil kecepatan dapat dilihat bahwa ketiga perhitungan mengalami
penurunan kecepatan seiring bertambahnya kedalaman perairan.
Penurunan terjadi hingga lapisan Termoklin yang berjarak sekitar 1000m
di bawah permukaan air dan mengalami peningkatan kembali sesudahnya.
Hal yang menyebabkan penurunan kecepatan suara sampai pada
lapisan Termoklin karena faktor suhu. Menurunnya suhu membuat
gelombang suara sulit bergerak diantara partikel-partikel air. Semakin jauh
dari permukaan maka suhu perairan semakin dingin karena sudah tidak
tercapai lagi oleh sinar matahari. Peningkatan keceapatan suara sesudah
Termoklin sudah bukan dikarenakan faktor suhu melainkan tekanan.
Tekanan dan salinitas cenderung meningkat di perairan dalam
sehingga mempercepat laju gelombang suara. Salinitas mempengaruhi
densitas perairan yang memudahkan gelombang bunyi untuk bergerak.
Pengaruh densitas ini juga ditambah oleh massa air yang semakin besar
karena semakin rapatnya partikel-partikel air di sekitar. Hal ini karena
kolom air yang lebih dalam menanggung massa perairan di atasnya.
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Profil kecepatan suara di laut pada awalnya dipengaruhi oleh suhu namun
sesudah melewati lapisan termoklin faktor yang berpengaruh adalah densitas
yang disebabkan bertambahnya kedalaman juga meningkatnya salinitas
5.2 Saran
1. Praktikan diharapkan teliti dalam melakukan perhitungan
2. Praktikan diharapkan dapat memahami grafik hasil
DAFTAR PUSTAKA