Oleh :
Helen Patrecia Tiur S 26050117140032
Oseanografi B
Dosen Pengampu :
Ir. Nur Taufiq SPJ, M.AppSc.
NIP 196004181987031001
DEPARTEMEN OSEANOGRAFI
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal yang berjudul “PENGELOLAAN
TAKABONERATE SEBAGAI DESA WISATA DI SULAWESI SELATAN” tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan proposal penelitian ini adalah untuk mengetetahui dan
memberikan pengetahuan mengenai pengelolaan takbonerate sebagai desa wisata untuk
menambah kesejahteraan penduduknya. Pada kesempatan ini, penulis hendak
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan moril
maupun materiil sehingga proposal penelitian ini dapat selesai. Ucapan terima kasih ini
penulis tujukan kepada:
1. Bapak Dadan Ramdhani, SE, Msi, Akt selaku Dosen yang telah mendidik dan
memberikan bimbingan selama masa perkuliahan.
berjuang bersama-sama penulis dalam menyelesaikan proposal penelitian ini.
Meskipun telah berusaha menyelesaikan proposal peelitian ini sebaik mungkin, penulis
menyadari bahwa proposal penelitian ini masih ada kekurangan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna
menyempurnakan segala kekurangan dalam penyusunan proposal penelitian ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga proposal penelitian ini berguna bagi para pembaca dan
pihak-pihak lain yang berkepentingan.
Kawasan Ekowisata Hutan Mangrove adalah kawasan kegiatan wisata alam di daerah
bertanggungjawab yang memperhatikan unsur pendidikan, pemahaman, dan dukungan
terhadap usaha-usaha konservasi sumberdaya alam, serta peningkatan pendapatan
masyarakat lokal pesisir Lampung. Kawasan Ekowisata Hutan Mangrove di direncanakan
dengan menyertakan prinsip berbasis masyarakat di dalam pengelolaannya, sehingga
masyarakat dapat berpartisipasi di dalam melestarikan dan mengelola hutan mangrove
secara layak dan berkelanjutan. Konsep perancangan yang diterapkan pada Kawasan
Ekowisata Hutan Mangrove Desa Kuala Karang yaitu konsep Hijau dan Adil (Green &
Fair). Konsep Hijau dan Adil merupakan konsep yang menjaga keseimbangan lingkungan
di kawasan ekowisata dan sekitarnya melalui upaya penyelesaian permasalahan dari aspek
ekonomi, sosial dan lingkungan dengan upaya konservasi. Pemecahan permasalahan
ekonomi, sosial dan lingkungan di dalam perencanaan dari aspek ekonomi melalui
penyediaan paket kegiatan wisata dan ruang pendukungnya berupa ruang workshop, toko,
restoran, dan kantor di kawasan ekowisata yang dibangun dengan menggunakan material
lokal. Aspek sosial, melalui penyediaan fasilitas edukasi berupa ruang kelas, galeri, ruang
workshop dan perpustakaan. Aspek lingkungan, melalui penyediaan ruang untuk kegiatan
budidaya biota laut dan hutan mangrove serta penyediaan ruang untuk antisipasi bahaya
abrasi, dan penyediaan areal untuk persemaian dan penanaman mangrove. Perencanaan
kawasan ekowisata yang mengkaji aspek sosial, ekonomi dan lingkungan bertujuan untuk
menyelesaikan permasalahan eksisting dan mendukung keberlanjutan Kawasan Ekowisata
Hutan Mangrove di Desa Kuala Karang.
b. Wisata Air
Wisata air di pesisir lampung sangat melibatkan masyrakat pesisir dalam
pengelolaannya sepeerti untuk mendapatkan wilayah atau daerah snorkeling yang sesuai
dan menarik perhatian wisatawan, penggunaan toilet dan adanya masyarakat yang
berjualan barang maupaun jasa di daerah pesisir untuk para wisatawan yang datang
berkunjung.
c. Seafood Restaurant
Bahan atau sumber makanan yang didapatkan diutamakan 100% merupakan hasil
tangkapan nelayan dan masyarakat pesisir dengan sudah adanya persetujuan penyetoran
jumlah hasil tangkapan tiap harinya yang akan dijual belikan oleh restoran sehingga lebih
menarik perhatian konsumen dengan kesegaran makanan yang dijual .
d. Penginapan Hotel
Terdapat dua pilihan penginapan dengan wilayah di darat dan pengianapan apung
diatas laut dengan design yang sederhana
4.3 Income
INCOME
No. Item Nilai 1 Tahun Nilai total
1 APBD Rp 2,500,000,000.00 Rp 2,500,000,000.00
2 Tiket masuk Rp 25,000.00 tahun Rp 9,125,000.00
3 Sewa Kapal Hutan Mangrove Rp 50,000.00 tahun Rp 182,500,000.00
4 Pendapatan Restaurant Rp 1,250,000.00 tahun Rp 456,250,000.00
5 Sewa Penginapan Apung Rp 3,000,000.00 tahun Rp 1,095,000,000.00
6 Sewa Hotel Rp 4,500,000.00 tahun Rp 1,642,500,000.00
7 Tiket Masuk Konservasi Rp 30,000.00 tahun Rp 10,950,000.00
Total Rp 5,896,325,000.00
4.4 Cash Flow
Tahun Investasi Inv df 8 Operational Cost C df 8% Income B df 8 % Net Benefit DF 18% PV 18% DF 8% PV 8%
0 6,954,000,000 6,954,000,000 6,954,000,000 0 0 (6,954,000,000) 1.00 (6,954,000,000.00) 1 (6,954,000,000)
1 4,636,000,000 4,292,592,593 702,000,000 4,942,592,593 0 0 (5,338,000,000) 0.85 (4,523,728,813.56) 0.925926 (4,942,592,593)
2 1,404,000,000 1,203,703,704 5,306,692,500 4549633488 3,902,692,500 0.72 2,802,852,987.65 0.857339 3,345,929,784
3 1,404,000,000 1,114,540,466 2,948,162,500 2340346444 1,544,162,500 0.61 939,824,969.93 0.793832 1,225,805,978
4 1,404,000,000 1,031,981,913 3,537,795,000 2600384938 2,133,795,000 0.52 1,100,587,722.85 0.73503 1,568,403,025
5 1,404,000,000 955,538,809 4,127,427,500 2809057803 2,723,427,500 0.44 1,190,435,259.99 0.680583 1,853,518,995
6 1,404,000,000 884,758,156 4,717,060,000 2972547940 3,313,060,000 0.37 1,227,261,915.19 0.63017 2,087,789,784
7 1,404,000,000 819,220,515 4,717,060,000 2752359204 3,313,060,000 0.31 1,040,052,470.50 0.58349 1,933,138,689
8 1,404,000,000 758,537,514 4,717,060,000 2548480744 3,313,060,000 0.27 881,400,398.73 0.540269 1,789,943,230
9 1,404,000,000 702,349,550 4,717,060,000 2359704393 3,313,060,000 0.23 746,949,490.45 0.500249 1,657,354,843
10 1,404,000,000 650,323,657 4,717,060,000 2184911475 3,313,060,000 0.19 633,008,042.75 0.463193 1,534,587,818
11,590,000,000.0 11,246,592,592.6 13,338,000,000.0 20,017,546,876.7 39,505,377,500.0 25,117,426,429.7 14,577,377,500.0 NPV 18% (4,765,454,873.93) NPV 8% 5,099,879,553