Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM PEMODELAN OSEANOGRAFI


Modul V
Model Hidrodinamika 1 Dimensi Topografi

Oleh :
BETTY BANJARNAHOR

26020212130060

Asisten:
MAYA ERIA S.

26020211120001

HENDRA F.O.S

26020211130010

ARIFIYANA

26020211130025

WALI BAIQ SUKORO

26020211130046

NOVILIA SAPUTRI

26020211140080

AGUNG WINDAD

26020211140092

PROGRAM STUDI OSEANOGRAFI


JURUSAN ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2014

I.
1.

TUJUAN

Memahami sifat-sifat penjalaran gelombang pasang surut di kanal dengan kedalaman


bervariasi di mana persamaan yang digunakan dalam bentuk transport

2.

Memahami parameter model dalam kaitannya dengan stabilitas numerik dengan


menggunakan metode eksplisit

II.

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Persamaan Hidrodinamika Sederhana Untuk Kasus 1 Dimensi


Persamaan hidrodinamika sederhana 1D yg lengkap :

ut uu x g x disipasi gayaluar

Hux t

.(1) dan (2)

Sistem persamaan (1) dan (2) adalah persamaan yg diintegrasikan thd kedalaman jd kecepatan
u adalah kecepatan yg dirata-ratakan thd kedalaman.
u

1
H

u ( z )dz

Kedalaman total H diberikan oleh :


H=+D
Dimana :
D = still water level (permukaan air dlm keadaan tenang)
= elevasi muka air
Sistem persamaan (1) dan (2) dapat disederhanakan menjadi
Persamaan gerak

ut g x 0 ...........................................................(5)

Persamaan kontinuitas

t Hu x 0 ..(6)

Pada persamaan gerak, suku non linier, gaya disipasi dan gaya luar diabaikan.
Pada persamaan kontinuitas Hx dan Ux perubahan kedalaman terhadap x jauh lebih
kecil daripada perubahan kecepatan terhadap x. Untuk mendapatkan solusi eksak dari sistem
persamaan (5) dan (6) maka sistem persamaan diubah menjadi bentuk persamaan gelombang :
Ftt C 2 Fxx

Diferensiasikan I terhadap t dan II terhadap x, kemudian dijumlahkan sehingga :

u tt g xt 0
g xt gHu xx 0

u tt gHu xx 0

atau

u tt gHu xx

Persamaan di atas merupakan persamaan gelombang dalam u.


Untuk membentuk persamaan gelombang dalam dilakukan diferensiasi I terhadap x
dan II terhadap t kemudian dijumlahkan sehingga :

Hu xt gH xx 0

xx Hu xt 0........

tt gH xx 0

atau

tt gH xx

Dalam kedua persamaan, kecepatan gelombang adalah :


C2 = g H

atau

C=

gH

2.2 Pengerjaan Eksplisit dari Persamaan Hidrodinamika 1 Dimensi


Meninjau kembali persamaan (5) dan (6) :

u t g x 0

............................(5)

t Hu x 0

............................(6)

Pemecahan numerik dari sistem persamaan ini dilakukan dengan mengambil


pendekatan selisih pusat terhadap ruang dan selisih maju terhadap waktu. Bila dilakukan
pendekatan selisih pusat terhadap ruang dan selisih maju terhadap waktu pada persamaan
adveksi maka pemecahan numeriknya tidak stabil. Untuk menghindari ketidakstabilan ini
disusun suatu kasa (grid) yg letaknya dipindah baik terhadap waktu maupun terhadap ruang
(kasa Richardson 1967, Hansen 1956, Sundermann 1966).
Persamaan selisih dari (5) dan (6) diberikan oleh :
n 1

uj

n 1

uj

jn1 jn H nj
Dimana : H nj D

n
j 1

n
j

0
................................(7)

t n 12
n 1
u j 1 2
u j
0

x
........................(8)

n
j

Penyelesaian eksplisit ini adalah stabil bersyarat.


Untuk menentukan kriteria kestabilan sistem persamaan (7) dan (8) :
a. Tulis (7) dan (8) dalam bentuk matriks. Titik tumpu letaknya berjarak x/2 dari titik u,
H dianggap konstan.
b. Tentukan matriks cuplikan amplifikasi dari sistem persamaan yg dihubungkan
c. Cuplikan amplifikasi ditentukan dari determinan matrik amplifikasi atau nilai eigen dari
matrik amplifikasi.
Persamaan selisih dari (7) dan (8) diberikan oleh :
n 1

uj

n 1

uj

t n
j 1 jn 0 ..............................................(7)
x

jn1 jn H nj
Dimana H nj D

t n 12
n 1
u j 1 2
u j
0

x
..........................(8)

n
j

Persamaan (8) dapat ditulis dengan n n-1 :

jn jn1 H n

t n 12
n 1
u j 1 2
u j

Dengan rumus u = u.eikx ; = o.eikx


Dapat dituliskan :

jn jn1 H n
Ingat :

n
j

ikx
t n 12 ikx 2
2
uj
e
e

......................(8)
x

Uj

terletak +x/2 dari j

Uj-1

terletak -x/2 dari j

n 1
j

Hn

t
n 1
2i sin kx .u j 2
2
x
..............................(9)

Dalam bentuk matriks persamaan ini ditulis :

u n 12 2ig t sin kx
j n
x
2
j
1

1 j
n 1
2
0 u j

Bila (8) dan (9) digabungkan menjadi :

u n 12 2ig t sin kx
j n
x
2
j
1

n 1
1 u j 2
n 1
0 j

Matriks amplifikasi A adalah :

t 2
t
kx
kx
n

4
H
g
sin 2
1 2ig
sin

2
x 2
x
2

A
2iH n t sin kx

x 2

d. Menentukan nilai eigen dari matriks A


Det A .I= 0
Dengan menuliskan

2t
kx
gH sin
x
2

(1 ) 1 2 2 0...atau...2 2 2 1 0
Nilai eigen : 1, 2

22 1

2
2

2 2

III. FLOWCHART

3.1

Persamaan Hidrodinamika 1 Dimensi Sederhana dalam Bentuk Transport U


Mulai

g, PI

L,To,A,d,dt,dx

j=1,jmax

zo(j)=A*(cos(k*(j*dx)))
uo(j)=((A/H(j))*Co*(cos(k*((j*dx)+(0.5*dx)))))

n=1,nmax

zn(1)=A*(cos(k*(n*dx)))
un(nmax)=((A/H(1))*Co*(cos(k*((n*dx)+(0.5*dx)))))

j=1,jmax

un(j)=uo(j)-((g*dt/dx)*(zo(j+1)-zo(j)))

j=2,jmax

zn(j)=zo(j)-((H(j)*dt/dx)*(un(j)-un(j-1)))

un(j)
zn(j)

j=1,jmax

uo(j)=un(j)
zo(j)=zn(j)

Selesai

IV. LISTING PROGRAM

4.1 Topografi Variasi

V. HASIL

5.1

Topografi Variasi

5.1.1 Skenario 1

5.1.2 Skenario 2

5.1.3 Skenario 3

5.1.4 Skenario 4

5.1.5 Skenario 5

5.1.6 Skenario 6

5.1.7 Skenario 7

VI. PEMBAHASAN
Secara keseluruhan grafik kecepatan arus gelombang terhadap waktu menunjukkan pola
persebaran yang sama yaitu pola sinusoidal tidak beraturan. Pada skenario 1, 2 dan 3 grafik
Ur VS Ruang diperoleh hasil bahwa grafik ketiganya hampir sama karena tidak ada
pembedaan di dalamnya. Pada grafik Ur VS Waktu juga menunjukkan pola yang hampir sama
antar ketiganya.
Pada skenario 4 dan 5 dilakukan perbedaan pada nilai dxnya dengan nilai kedalaman
yang sama. Berdasarkan perbedaan tersebut, pada grafik Ur VS Ruang pada ke dua skenario
memiliki bentuk grafik yang berbeda. Pada skenario 4 grafik yang terbentuk merupakan
grafik sinusoidal tidak beraturan dan saling berimpit, sedangkan pada skenario 5 grafik yang
terbentuk hanya berupa garis lurus dengan bentuk huruf seperti L. dengan garis lainnya
hampir mendekati garis lurus. Pada grafik Ur VS Waktu pada skenario 5 memiliki jangka
waktu yang lebih sedikit untuk mencapai arus gelombang dengan ketinggian yang sama besar
dengan skenario 4, dan skenario 4 membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencapai arus
pada ketinggian yang sama.
Pada skenario 6 dan 7 dilakukan perbedaan pada nilai To. Berdasarkan perbedaan
tersebut, pada grafik Ur VS Ruang memiliki bentuk grafik yang berbeda. Grafik pada
skenario 6 terlihat berantakan dan tidak berpola, sedangkan pada grafik skenario 7 yang
memiliki grafik tidak beraturan, sebagian besar hampir berupa garis linier, juga terdapat
beberapa puncak kecil di dalamnya.

VII. KESIMPULAN

1. Penjalaran gelombang pada topografi variasi dipengaruhi oleh waktu awal dan jarak yang
harus ditempuh oleh gelombang untuk merambat.

DAFTAR PUSTAKA

Backhaus, J.O.. 1960. Einfrung in die Modellierung Physikalischer Prozesse im Meer;


Lecturer note, Institut fr Meereskunde, Universitt Hamburg.
Chai, F. And Xue, H. 2007. Marine System Modeling. School of Marine Sciences, University
of Maine.
D.K. Mihardja and S. Hadi. 1994. Model Numerik Dinamika Fluida, Catatan Kuliah GM-458
Mesinger, F. and A. Arakawa. 1982. Numerical Methodes used in Atmospheric Models,
Global Atmospheric Research Programme (GARP) Publications Series No.17.
Kantha, L.H. and C.A. Clayson. 2000. Numerical Models of Oceans and Oceanic Processes.
International Geophysics Series Vol. 66

LEMBAR PENILAIAN DAN PENGESAHAN

MODUL 5. MODEL HIDRODINAMIKA 1 DIMENSI TOPOGRAFI

No

Keterangan

Pendahuluan

Tinjauan Pustaka

Flow Chart

Listing Program

Hasil

Pembahasan

Kesimpulan

Daftar Pustaka

Nilai

Semarang, 20 Desember 2014


Asisten,

Praktikan,

Maya Eria Sinurat


26020211120001

Betty Banjarnahor
26020212130060

Mengetahui,
Dosen Pengampu

Aris Ismanto, S.si


NIP. 19820418 200801 1 010

Anda mungkin juga menyukai