OLEH:
YUSTINA MIRALDIN
D121 12 252
c. Batas lapisan kedap air, yaitu garis fg, adalah garis aliran ; begitu juga
permukaan turap kedap air, yaitu garis acd.
Untuk membuat flownet ini diperlukan beberapa data, seperti data tinggi muka air tanah
(TMA) data elevasi sumur, dan koordinat titik-titik pengukuran. Flownet ini dapat
menunjukkan beberapa informasi dari variasi kerapatan kontur yang dihasilkan. Dari
flownet tersebut dapat diperoleh informasi arah aliran air tanah, daerah re-charge,
daerah discharge, debit air tanah, dan kemiringan muka air tanah ( hydraulic gradient).
CARA PMBUATAN FLOWNET
a. Plot data tinggi muka air (TMA) pada tiap-tiap sumur.
Apabila yang ada hanyalah data kedalaman muka air sumur, maka terlebih dahulu
diubah menjadi data tinggi muka air tanah,yaitu data elevasi (ketinggian) tempat di
mana sumur berada dikurangi kedalaman air sumur, maka akan diperoleh nilai
TMA. Tinggi muka airtanah merupakan ketinggian muka airtanah dari rata-rata
muka airlaut.
Cara memperoleh data kedalaman sumur di lapangan dapat diilustrasikan pada
gambar berikut :
Dalam hal ini perlu diingat bahwa apa yang dimaksud kedalaman air sumur adalah
berbeda dengan apa yang dimaksud ketinggian muka airtanah (TMA). Pada gambar
di atas, apabila diketahui kedalaman air sumur (c) adalah 10 meter,sedangkan
lokasi di mana sumur tersebut berada mempunyai ketinggian 245 mdpal, maka nilai
TMA = 245-10=235.
b. Hubungkan titik-titik yang memiliki nilai TMA sehingga diperoleh kontur TMA
(equipotensial line). Pembuatan kontur TMA dapat menggunakan metode Three
Point Problem, seperti yang dapat dilihat pada gambar berikut :
Metode Three Point Problem ini didasarkan pada data-data ketinggian muka airtanah
yang telah diperoleh dari hasil pengolahan data kedalaman muka airtanah. Titik-titik
ketinggian muka airtanah yang telah diketahui digunakan untuk mencari titik-titik
ketinggian muka airtanah yang belum diketahui, yaitu dengan cara interpolasi. Titik-titik
yang mempunyai nilai TMA sama selanjutnya dihubungkan dengan garis yang kemudian
disebut dengan Equipotensial line atau garis kontur.
c. Buatlah garis arah aliran airtanah, yaitu dengan menarik garis dari daerah dengan TMA
tinggi menuju daerah dengan TMA rendah dengan membentuk sudut 900 pada setiap
perpotongan dengan garis kontur yang dilaluinya. Konsep ini merujuk pada sifat air yang
mengalir dari tempat tinggi menuju ketempat rendah.
Apabila arah aliran telah terbentuk, maka flownet airtanah telah jadi dan siap untuk
digunakan sebagai dasar analisis potensi airtanah suatu daerah.
Flownet airtanah yang ideal adalah apabila antara garis-garis kontur dan garis-garis
arah aliran membentuk jaring-jaring persegi. Akan tetapi, flownet ideal hanya akan
terbentuk pada daerah yang datar dan isottropis.
DAFTAR PUSTAKA
Fathurrohmah,
Septiana.
2010.
Flownet
Airtanah.
(online).
Moony.
2011.
Flownet
dan
Kegunaannya.
(online).
http://earthy-